Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga makalah laporan
penelitian ini bisa saya selesaikan .Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang saya hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
menyusun materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah ini saya buat agar yang membaca makalah yang kami buat ini dapat
memperluas ilmu tentang Fenomena Alam, yang kami buat berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini saya buat dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya maupun dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan berkat bantuan dari beberapa pihak terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat saya selesaikan . kami menyadarinya makalah ini
jauh dari sempurna agar menjadi lebih baik lagi saya mohon bantuanya kepada ibu untuk
memberi kritik dan saranya lalu mengembalikannya kepada kami untuk memperbaiki
kesalahan pada makalah ini. Semoga bermanfaat , Terimakasih
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan teori
2.2 Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Cara mengatasi kekeringan
4.2 Dampak dari Kekeringan
4.3 Manfaat Hujan Buatan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Lampiran pertanyaan wawancara
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di musim kemarau, banyak sekali tanaman yang mati karena kekurangan air.
Tapi pada saat musim penghujan banyak juga yang mati karena kelebihan
air/kebanjiran. Hal ini bila di lihat dari suatu ketinggian tertentu di atas udara akan
semakin jelas, Di musim hujan banyak pemandangan yang di lihat dari atas berwarna
hijau, sedangkan pada musim kemarau pemandangan akan terjadi hal yang sebaliknya,
jika di lihat pemandangan berwarna cokelat pada musim kemarau semua itu berdasarkan
pengamatan saya di puncak gunung yang berada di dekat rumah saya.
Pemerintah daerah berupaya selama ini yang di lakukan adalah menyediakan
penampungan berupa waduk-waduk atau bendungan-bendungan.yang lain sebagai
teknologi alternatif terakhir adalah dengan mengupayakan hujan buatan dengan
menyebar garam meja yang sudah halus. Tetapi teknologi ini sering menemui kendala
yang sangat berarti yaitu saat musim kemarau sering tidak menghasilkan apa-apa
karena di musim ini bahan hujan yang berupa awan hanya sedikit, sehingga banyak
mengalami kegagalan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara mengatasi kekeringan ketika musim kemarau tiba?
2. Apa faktor penyebab kekeringan?
3. Apa dampak dari kekeringan?
4. Apa manfaat dari hujan buatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara mengatasi kekeringan.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kekeringan.
3. Untuk mengetahui dampak dari kekeringan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari hujan buatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan berlangsung lama sampai hujan tiba, berdampak sangat luas pada ekonomi,
sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Kekeringan adalah salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang
berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh
di bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi
dan lingkungan. Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala
dalam peningkatan produksi pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap
musim kemarau hampir selalu terjadi kekeringan pada tanaman pangan dengan
intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap tahunnya.
2. Hipotesis
Menurut pengalaman saya waktu melakukan penelitian di kampung saya yaitu
desa pidekso, di duga karena perubahan lapisan tanah yang terlalu awal. Dan perubahan
lapisan tanah ini mengakibatkan daya serap air ke dalam tanah makin cepat
dimungkinkan karena besarnya tekanan air yang meningkat selama musim hujan
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang
bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang
berbeda.
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini saya mengambil warga-warga , di desa pidekso , desa
kidul kali, desa kulon kali dan desa sendang sari . Perwakilan 1 orang dari masing-
masing desa. Jadi jumlah keseluruhan adalah 4 orang. Saya hanya meneliti
tentang cara mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Saya melakukan penelitian di desa pidekso setiap kali ada waktu luang, saya
memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Proses penelitian ini cukup lama yaitu 1
minggu. Dan saya melakukan wawancara terakhir kurang lebih 1 hari sebelumnya.
Setelah itu penulisan penelitianpun saya mulai.
4. Teknik Pengumpulan Data
Saya tidak hanya melakukan wawancara tetapi saya juga mengambil sebagian
informasi dari internet dan buku paket. Setelah semua data yang di butuhkann
telah terkumpul, kemudian saya mencampurkan opini internet dan buku paket
dengan hasil wawancara saya. Dan saya mendapatkan jawaban sementara yang
telah tercantum di Hipotesis.
BAB IV
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah yang
sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat mengganggu
kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai /
danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati
dan lain sebagainya. Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu
memenuhi/mencukupi kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat
masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada
kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari
hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung
persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di
bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah
akibat ulah manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat
kesalahan yang kita lakukan saat ini.
Media yang bisa ditempeli uap air contohnya partikel garam di atas lautan yang
bisa menyerap uap air sehingga membentuk kumpulan yang besar. Asap juga bisa
sebagai media untuk berkumpulnya uap air tetapi tidak membakar apapun itu secara
berlebihan yang dapat mencemari udara . Bibit hujan ini akan bergerak sesuai dengan
tiupan angin.
B. Saran
Bagi para Masyarakat hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan terlalu
berlebihan dalam menggunakan air karena bisa menyebabkan kekurangan air.
Sebenarnya kekeringan itu di sebabkan oleh ulah manusia itu sendiri . sebaiknya
tidak melakukan ilegal loging / penebangan liar dan pembakaran hutan yang sudah hijau
akibatnya hutan akan kering karena terbakar dan menjadi gundul karena semua itu dapat
memicu awal dari kekeringan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 2, 2000:143-152 sabtu 24
Oktober 15 jam 03.30 pm
Santoso, E. 1989. Kondisi Cuaca dan Tingkat Kebehasilan Hujan Buatan di DAS
Citarum bulwn Maret 1988 Berdasarkan Abalisis Fisik . senin 26 Oktober 15 jam 07.30
pm
Google search
http://www.kumpulanpaketbiologi.com
http://www.google.com
http://www.E-book.com
http://www.scrib.com/contoh/laporan/penelitian