SMAN 01 TERARA
X-IPA 4
NAMA KELOMPOK 1 :
1. BAIQ DINDA AYU DAMAYANTI
2. RIZKI HIDAYANI
3. HESTI NOVIA
4. ANJLI ISMAWATI
5. AFIYA LAYANSA ZUAN
6. FITRIA FEBRIANA
7. SALMIATI
8. LALU ROZI WARDIMAN
9. IQBAL ALDYANSAH
KATA PENGANTAR
Segala puji dam syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang
Mahapandai, atas limpahan rahmat dan kekuatan-Nya sehingga kami
mampu menyusun dan menyelesaikan tugas karya ilmiah ini guna
memenuhi tugas pelajaran.
Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan pembina
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Karya ilmiah ini kami susun agar para pembaca dapat memperluas
ilmu pengetahuan tentang Fenomena Alam, yang kami buat berdasarkan
pengamanatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Karyailmiah ini kami sususun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri kami maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan Allah akhirnya karya ilmiah ini dapat kami
selesaikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2 Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Cara Mengatasi Kekeringan
4.2 Dampak Dari Kekeringan
4.3 Manfaat Pembuatan Bendungan Pandan Dure
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada musim kemarau, banyak sekali tanaman yang mati karena kekurangan
air. Namun pada saat musim penghujan banyak yang mati karena kelebihan
air/kebanjiran.Hal ini bila dilihat dari suatu ketinggian tertentu diatas udara akan semakin
jelas, tatkala musim hujan banyak pemandangan yang tampak di bawah berwarna hijau,
sedangkan pada musim kemarau pemandangan akan terjadi hal yang sebaliknya, akan terlihat
pemandangan berwarna coklat.
Upaya pemerintah daerah yang selama ini dilakukan adalah menyediakan
penampungan berupa waduk-waduk atau bendungan-bendungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan (slow onset disaster), berlangsung lama sampai hujan tiba, berdampak sangat luas,
dan bersifat lintas sector (ekonomi, sosial, kesehatan,pendidikan, dan lain-lain).
Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang
berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah
dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam peningkatan produksi
pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi
kekeringan pada tanaman pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap
tahunnya.
2.2 Hipotesis
Menurut pengalaman kami waktu melakukan penelitian di kampung sekitar
Pandan Dure, dengan dibangunnya Bendungan Pandan Dure tersebut penduduk yang sedang
bercocok tanam di sekitar bendungan tentu akan lebih terbantu dan mudah mendapatkan air
untuk mengairi sawahnya. Namun sekarang karena sedang terjadi kemarau tahunan, air di
bendungan tersebut semakin menyurut dan pemandangan sekitarnya kelihatan kecoklatcoklatan sehingga pengunjung di sana sudah tidak lagi tertarik pergi kesana.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komfaratif, yaitu suatu penelitian yang
bersifat membandingkan. Variabelnyamasih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi
untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Cara Mengatasi Kekeringan
Negara kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim hujan dan musim
kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim kemarau
lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah
termasuk pulau Lombok. Kejadian ini terus berulang-ulang. Banyak pihak yang di rugikan oleh
kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah satunya adalah petani yang
tananmannya terancam gagal panen karena kekeringan. Selain itu, kekeringan juga
menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di beberapa tempat. Mengingat kondisi yang
hampir selalu terjadi setiap tahunnya ini, diperlukan cara mengatsi kekeringan yang setidaknya
dapat menangani dan membantu kita melewati kondisi yang satu ini.
Cara mengatasi dengan bendungan
Cara mengatasi kekeringan yang dapat di lakukan adalah dengan membuat
bendungan alias penampung air hujan. Nantinya,bendungan ini dapat digunakan
sebagai penyedia air ketika musim kemarau tiba. Bendungan ini dapat membantu
untuk mengairi tanaman-tanaman yang terjebak ketika musim kemarau tiba, sehingga
tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara ini cukup
efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi gagal panen
karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bendungan Pandan Dure umumnya di buat dengan tujuan untuk membantu daerah
yang mengalami kekeringan, untuk daerah yang di sekitar Pandan Dure tentu merasa terbantu
dengan adanya bendungan tersebut. Mereka jadi tidak terlalu terbebani untuk mencari sumber
air untuk memenuhi kebutuhan airnya.
Bendungan ini juga sering dikunjungi sebagai tempat pariwisata oleh masyarakat luar
daerah, karena pemandangannya yang begitu indah. Namun karena sekarang telah terjadi
musim kemarau bendungan tersebut menjadi sepi karena pemandangannya yang sudah tidak
asri lagi.
5.2 Saran
Bagi masyarakat sekitar hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan terlalu
berlebihan menggunakan air karena itu bisa menyebabkan kekurangan air. Menurut
keagamaan kekeringan itu disebabkan karena tingkah laku manusia itu sendiri di faktorkan
kemaksiatan yang merajalela.
Dan masyarakat juga harus lebih memperhatikan kondisi lingkungannya dengan
memanfaatkan air sebaik-baiknya. Seperti memanfaatkan sisa air wudhu untuk menyiram
halaman sekitar atau tanaman di pekarangan rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 2, 2000:143-152
Prawiroardjo, S. 1988. Disain dan Evaluasi Modifikasi Cuaca. Bahan Kuliah Kursus
Meteorologi Modifikasi Cuaca. Jakarta