Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ILMIAH GEOGRAFI

TENTANG FENOMENA GEOSFER


KEKERINGAN

SMAN 01 TERARA

X-IPA 4
NAMA KELOMPOK 1 :
1. BAIQ DINDA AYU DAMAYANTI
2. RIZKI HIDAYANI
3. HESTI NOVIA
4. ANJLI ISMAWATI
5. AFIYA LAYANSA ZUAN
6. FITRIA FEBRIANA
7. SALMIATI
8. LALU ROZI WARDIMAN
9. IQBAL ALDYANSAH

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Segala puji dam syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang
Mahapandai, atas limpahan rahmat dan kekuatan-Nya sehingga kami
mampu menyusun dan menyelesaikan tugas karya ilmiah ini guna
memenuhi tugas pelajaran.
Dalam menyusun tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan pembina
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Karya ilmiah ini kami susun agar para pembaca dapat memperluas
ilmu pengetahuan tentang Fenomena Alam, yang kami buat berdasarkan
pengamanatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Karyailmiah ini kami sususun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri kami maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan Allah akhirnya karya ilmiah ini dapat kami
selesaikan.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2 Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Cara Mengatasi Kekeringan
4.2 Dampak Dari Kekeringan
4.3 Manfaat Pembuatan Bendungan Pandan Dure
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada musim kemarau, banyak sekali tanaman yang mati karena kekurangan
air. Namun pada saat musim penghujan banyak yang mati karena kelebihan
air/kebanjiran.Hal ini bila dilihat dari suatu ketinggian tertentu diatas udara akan semakin
jelas, tatkala musim hujan banyak pemandangan yang tampak di bawah berwarna hijau,
sedangkan pada musim kemarau pemandangan akan terjadi hal yang sebaliknya, akan terlihat
pemandangan berwarna coklat.
Upaya pemerintah daerah yang selama ini dilakukan adalah menyediakan
penampungan berupa waduk-waduk atau bendungan-bendungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengatasi kekeringan ketika musim kemarau tiba.
2. Apa dampak dari kekeringan?
3. Apa manfaat dari pembuatan bendungan pandan dure

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengtahui cara mengatasi kekeringan.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kekeringan
3. Untuk mengetahui dampak dari kekeringan
4. Untuk mengetahui manfaat dari pembuatan bendunganpandan dure

1.4 Manfaat Penelitian


1. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang fenomena alam yang sering terjadi di
lingkungan sekitar.
2. Memberi kesadaran untuk kita semua untuk menjaga lingkungan sekitar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan (slow onset disaster), berlangsung lama sampai hujan tiba, berdampak sangat luas,
dan bersifat lintas sector (ekonomi, sosial, kesehatan,pendidikan, dan lain-lain).
Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang
berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah
dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam peningkatan produksi
pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi
kekeringan pada tanaman pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap
tahunnya.

2.2 Hipotesis
Menurut pengalaman kami waktu melakukan penelitian di kampung sekitar
Pandan Dure, dengan dibangunnya Bendungan Pandan Dure tersebut penduduk yang sedang
bercocok tanam di sekitar bendungan tentu akan lebih terbantu dan mudah mendapatkan air
untuk mengairi sawahnya. Namun sekarang karena sedang terjadi kemarau tahunan, air di
bendungan tersebut semakin menyurut dan pemandangan sekitarnya kelihatan kecoklatcoklatan sehingga pengunjung di sana sudah tidak lagi tertarik pergi kesana.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian komfaratif, yaitu suatu penelitian yang
bersifat membandingkan. Variabelnyamasih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi
untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini kami mengambil warga dari sekitar Kecamatan Sikur dan
Kecamatan Terara yaitu desa Sikur dan desa Terara Selatan tepatnya di Pandan Dure.
Perwakilan 2 orang dari masing-masing desa. Jadi jumlah keseluruhan adalah 4 orang. Kami
hanya meneliti tentang cara mengatasi kekeingan yang berkepanjangan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


Kami melakukan penelitian di Pandan Dure dan desa Sikur setiap kali kami ada waktu
luang, kami memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Proses penelitian tidak terlalu lama yaitu 2
minggu. Dan kami melakukan wawancara di minggu ke 2 sebelum penulisan. Dan setelah
wawancara itu penulisan penelitian pun dimulai.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Kami tidak hanya melakukan wawancara tetapi kami juga mengambil sebagian
informasi dari internet dan buku paket. Setelah semua data terkumpul, kemudian kami
memadukan opini internet dan buku paket dengan hasil wawancara kami. Dan kami
mendapatkan jawaban sementara yang telah tercantum di hipotesis.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Cara Mengatasi Kekeringan
Negara kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim hujan dan musim
kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim kemarau
lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah
termasuk pulau Lombok. Kejadian ini terus berulang-ulang. Banyak pihak yang di rugikan oleh
kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah satunya adalah petani yang
tananmannya terancam gagal panen karena kekeringan. Selain itu, kekeringan juga
menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di beberapa tempat. Mengingat kondisi yang
hampir selalu terjadi setiap tahunnya ini, diperlukan cara mengatsi kekeringan yang setidaknya
dapat menangani dan membantu kita melewati kondisi yang satu ini.
Cara mengatasi dengan bendungan
Cara mengatasi kekeringan yang dapat di lakukan adalah dengan membuat
bendungan alias penampung air hujan. Nantinya,bendungan ini dapat digunakan
sebagai penyedia air ketika musim kemarau tiba. Bendungan ini dapat membantu
untuk mengairi tanaman-tanaman yang terjebak ketika musim kemarau tiba, sehingga
tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara ini cukup
efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi gagal panen
karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.

Cara mengatasi dengan memelihara waduk


Cara mengatasi kekeringan selanjutnya dengan mencegah waduk
mengaalami pendangkalan. Jika terjadi pendangkalan maka kapasitas air dalam
waduk akan menjadi cepat kering ketika musim kemarau tiba. Penyebab dari
pendangkalan ini adalah karena adanya sedimentasi butiran tanah yang di bawa oleh
aliran sungai dari daerah hulu akibat rusaknya ekosistem hulu.
Cara mengatasi dengan penghijauan
Cara ini merupakan cara yang paling klasik tapi tidak boleh dilewatkan.
Penghijauan sebaiknya di lakukan di daerah hulu. Penghijauan ini nantinya bisa
mengurangi terjadinya sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk.
Memberi peringatan kepada masyarakat bahwa akan terjadi kekeringan. Dengan
begitu masyarakat dapat bersiap-siap untuk mencari cara mengatasi kekeringan yang
dapat membantu mereka. Selai itu pemerintah juga harus membantu masyarakat
dengan memberikan pompa air. Pompa air sangat berguna karena dapat membantu
pengadaan air untuk irigasi ketika pasokan air yang dibutuhkan kurang.

4.2 Dampak dari kekeringan


Kekeringan Meteorologis;

berkaitan dengan tingkat


curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran
kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya
kekeringan.
Kekeringan hidrologis; berkaitan dengan kekurangan
pasoka air permukaan air dan air tanah. Kekeringan ini di ukur
berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi
muka air tanah.
Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan
lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu
pada wilayah yang luas.
Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan
kekeringan yang memberi dampak pada kehidupan sosial ekonomi,
seperti : rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya
tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi
air, dan menurunnya pasokan air baku untuk industri domestic dan
perkotaan.
Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan
perubahan tinggi muka air sungai antara musim hujan dan musi
kering dan topografi lahan akibat ulah manusia.

Berikut ini gambar dampak-dampak dari kekeringan;

4.3 Manfaat dari Pembuatan Bendungan Pandan Dure


Bendungan Pandan Dure ini bermanfaat untuk membantu daerah yang
sedang mengalami kekeringan, pengairan sawah, pengisian waduk, irigasi, dan sebagainya.
Karena bendungan ini dapat menampung banyak air sehingga dapat memenuhi kebuthan air
sawah para petani.
Bendungan ini di buat dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan air akibat kekeringan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat
mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih,
tumbuhan banyak yang mati dan lain sebagainya. Dengan adanya bendungan ini diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat
hidup bahagia dan sejahtera.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bendungan Pandan Dure umumnya di buat dengan tujuan untuk membantu daerah
yang mengalami kekeringan, untuk daerah yang di sekitar Pandan Dure tentu merasa terbantu
dengan adanya bendungan tersebut. Mereka jadi tidak terlalu terbebani untuk mencari sumber
air untuk memenuhi kebutuhan airnya.
Bendungan ini juga sering dikunjungi sebagai tempat pariwisata oleh masyarakat luar
daerah, karena pemandangannya yang begitu indah. Namun karena sekarang telah terjadi
musim kemarau bendungan tersebut menjadi sepi karena pemandangannya yang sudah tidak
asri lagi.

5.2 Saran
Bagi masyarakat sekitar hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan terlalu
berlebihan menggunakan air karena itu bisa menyebabkan kekurangan air. Menurut
keagamaan kekeringan itu disebabkan karena tingkah laku manusia itu sendiri di faktorkan
kemaksiatan yang merajalela.
Dan masyarakat juga harus lebih memperhatikan kondisi lingkungannya dengan
memanfaatkan air sebaik-baiknya. Seperti memanfaatkan sisa air wudhu untuk menyiram
halaman sekitar atau tanaman di pekarangan rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 2, 2000:143-152
Prawiroardjo, S. 1988. Disain dan Evaluasi Modifikasi Cuaca. Bahan Kuliah Kursus
Meteorologi Modifikasi Cuaca. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai