Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOGRAFI

”KEKERINGAN”

Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geografi

Guru Mata Pelajaran :


Fitria Kurni Hastuty, S.Si

Disusun Oleh :
Tia Putri Amanda
Kelas : X IPS (B)

MADRASAH ALIYAH
YAYASAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN
MATHLAUL HUDA AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
LEMBARA PENGESAHAN

Penelian ini berjudul :


“KEKERINGAN“

Yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geografi :

Telah Disetujui Pada :


Hari : ...................................
Tanggal : ...................................

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

MAD TOYIB, S.Pd. FITRIA KURNI HASTUTY, S.Si

ii
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan karya ilmiah
ini tanpa ada suatu halangan apapun.
Penelitian ilmiah ini di susun dengan metode dan kajian pustaka tentang
lingkungan hidup dan sumber – sumber yang lain. Dengan demikian, semua pihak
secara aktif mengembangkan ide – idenya dari hasil kajian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Mad Toyib, S.Pd selaku Kepala MA YPPTQMH AMBARAWA.
2. Ibu Fitria Kurni Hastuty, S.Si selaku guru Mata Pelajaran Geografi dan
pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu guru serta karyawan karyawati MA YPPTQMH AMBARAWA
4. Ayah dan Ibu tercinta di rumah yang selalu memberi dukungan dan do’a
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Namun, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Ambarawa, ……………...2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Landasan Teori ..................................................................................... 2
B. Cara Mengatasi Kekeringan ................................................................. 2
C. Dampak Dari Kekeringan ................................................................. 4
D. Manfaat dari Hujan Buatan .............................................................. 6
E. Geografi Sosial Dalam Teori dan Kajian Sosial .................................. 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tatkala musim kemarau, banyak sekali tananaman yang mati
karena kekurangan air. Namun pada saat musim penghujan banyak yang
mati karena kelebihan air/kebanjiran. Hal ini bila di lihat dari suatu
ketinngian tertentu di atas udara akan semakin jelas, tatkala musim hujan
banyak pemandangan yang tampak di bawah berwarna hijau, sedangkan
pada musim kemarau pemandangan akan terjadi hal yang sebaliknya,
akan terlihat pemandangan berwarna cokelat.
Upaya pemerintah daerah yang selama ini di lakukan adalah
menyediakan penampungan berupa waduk-waduk atau bendungan-
bendungan. Upaya lain sebagai teknologi alternatif terakhir adalah
dengan mengupayakan hujan buatan. Teknologi ini sering menemui
kendala yang sangat berarti yaitu saat musim kemarau sering tidak
menghasilkan apa-apa karena di musim ini bahan hujan yang berupa
awan hanya sedikit, sehingga banyak mengalami kegagalan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengatasi kekeringan ketika musim kemarau tiba?
2. Apa dampak dari kekeringan?
3. Apa manfaat dari hujan buatan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi
secara perlahan (slow onset disaster), berlangsung lama sampai hujan
tiba, berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sector (ekonomi, sosial,
kesehatan, pendidikan, dan lain-lain).
Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit
dicegah dan datang berulang. Secara umum pengertian kekeringan
adalah ketersediaan air yang jauh di bawah dari kebutuhan air untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam
peningkatan produksi pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada
setiap musim kemarau hampir selalu terjadi kekeringan pada tanaman
pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap tahunnya.

B. Cara Mengatasi Kekeringan


Negara kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim
hujan dan musim kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia
mengalami kondisi dimana musim kemarau lebih panjang dari biasanya.
Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah.
Kejadian ini terus berulang dan berulang. Banyak pihak yang dirugikan
oleh kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah
satunya adalah petani yang tanamannya terancam gagal panen karena
kekeringan. Selain itu, kekeringan juga menyebabkan air bersih menjadi
langka dan mahal di beberapa tempat. Mengingat kondisi yang hampir
selalu terjadi setiap tahunnya ini, diperlukan cara mengatasi kekeringan
yang setidaknya dapat menangani dan membantu kita melewati kondisi
yang satu ini.

2
1. Cara Mengatasi Dengan Embung
Cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan salah satunya
adalah dengan membuat embung alias penampung air hujan. Nantinya,
embung ini dapat digunakan sebagai penyediaan air ketika musim
kemarau panjang tiba. Embung ini dapat membantu untuk mengairi
tanaman-tanaman yang ‘terjebak’ ketika musim kemarau tiba,
sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan
air. Cara ini cukup efektif dan dapat digunakan oleh para petani,
mengingat seringnya terjadi gagal panen karena kemarau panjang
yang menyebabkan kekeringan. Pertimbangkanlah seberapa banyak air
yang akan dibutuhkan ketika membuat embung. Semakin besar
embung yang dibuat maka akan semakin banyak pula air yang
tertampung, maka akan semakin banyak pula lahan dan tanaman yang
dapat diairi.
2. Cara Mengatasi Kekeringan Dengan Memelihara Waduk
Selanjutnya, ketika musim kemarau banyak sumber air yang
mengalami kekeringan. Misalnya, waduk. Untuk mengatasi hal
tersebut maka cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan
adalah dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan. Pasalnya,
jika terjadi pendangkalan maka kapasitas air dalam waduk akan
berkurang dan menyebabkan waduk menjadi cepat kering ketika
musim kemarau tiba. Penyebab dari pendangkalan ini adalah karena
adanya sedimentasi butiran tanah yang dibawa oleh aliran sungai dari
daerah hulu akibat dari rusaknya ekosistem hulu. Untuk menghindari
pendangkalan waduk ini, maka perlu dilakukan pengerukan agar
waduk menjadi lebih dalam lagi. Dengan begitu, waduk pun mampu
menampung air lebih banyak lagi.
3. Cara Mengatasi Kekeringan Dengan Penghijauan
Jangan lupa juga untuk selalu melakukan penghijauan. Ini
merupakan cara mengatasi kekeringan yang paling klasik tapi tidak
boleh dilewatkan. Penghijauan sebaiknya di lakukan di daerah hulu
disertai dengan pengurangan konversi lahan di daerah hulu. Konversi

3
lahan ini mampu mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air
hujan. Penghijauan ini nantinya bisa mengurangi terjadinya
sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk.
Tanaman yang ditanam pada lahan-lahan kosong mampu menjaga
butiran tanah ketika hujan tiba. Tanaman yang rapat juga berfungsi
untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan,
mengurangi aliran permukaan dan penguapan sehingga akhirnya air
tanah akan tersedia lebih lama.
Terakhir, sebaiknya berikan peringatan kepada masyarakat
bahwa akan terjadi kekeringan. Dengan begitu masyarakat dapat
bersiap-siap untuk mencari cara mengatasi kekeringan yang dapat
membantu mereka. Peringatan ini sangat penting untuk dilakukan.
Terutama bagi para petani. Sehingga mereka dapat
mempertimbangkan kapan saat yang pas untuk menanam, sehingga
tidak akan terjadi gagal panen karena kekeringan.
Selain itu, pemerintah seharusnya bisa membantu masyarakat
dengan memberikan pompa air. Pompa air sangat penting karena
dapat membantu pengadaan air untuk irigasi ketika pasokan air yang
dibutuhkan kurang atau tidak mencukupi. Nantinya dengan pompa air
tersebut, petani dapat mengatasi kelangkaan air dengan memompa air
dari sungai atau sumber-sumber air sekitar.

C. Dampak Dari Kekeringan


Akibat Alamiah
 Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di
bawah Normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan
meteorologis merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
 Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi
muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat
tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi
muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah.

4
Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya
kekeringan.
 Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah
yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan
meteorology.
 Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang
memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti:
rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik
dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan
menurunnya pasokan air baku untuk industri domestic dan perkotaan.
 Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka
air sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi
lahan akibat Ulah Manusia.

Kekeringan tidak taat aturan terjadi karena:


 Kebutuhan air lebih besar dari pada pasokan yang direncanakan
akibat ketidaktaatan pengguna terhadap pola tanam atau pola
penggunaan air.
 Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat
perbuatan manusia.
Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas
penanggulangan bencana kekeringan disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing daerah. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan oleh
ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana air, diperlukan
komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang
sudah ditetapkan. Kepada masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang
lebih intensif, sehingga memahami dan melaksanakan pola pengguna air
sesuai peraturan / ketetapan.

5
D. Manfaat dari Hujan Buatan
Hujan buatan bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang
mengalami kekeringan, pengisian waduk, keperluan air bersih, irigasi,
dan sebagainya. Karena hujan buatan ini merupakan teknologi modifikasi
cuaca, maka hujan buatan bisa terjadi kapan saja tanpa harus menunggu
musim hujan.
Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu
daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan
sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah
kering, gagal panen, sumur kering, sungai / danau kering, tanah retak-
retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati dan lain
sebagainya. Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai
kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat
hidup bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan
bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah
salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi
akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata
sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah
semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah
manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat
kesalahan yang kita lakukan saat ini.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu
daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan
sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering,
gagal panen, sumur kering, sungai / danau kering, tanah retak-retak,
kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya.
Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan
air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup
bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana
pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah
satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-
akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga
menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah
semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah
manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat
kesalahan yang kita lakukan saat ini.
Media yang bisa ditempeli uap air contohnya partikel garam di
atas lautan yang bisa menyerap uap air sehingga membentuk kumpulan
yang besar. Asap juga bisa sebagai media untuk berkumpulnya uap air.
Bibit hujan ini akan bergerak sesuai dengan tiupan angin.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 2, 2000:143-


152
Santoso, E. 1989. Kondisi Cuaca dan Tingkat Kebehasilan Hujan
Buatan di DAS Citarum bulwn Maret 1988 Berdasarkan Abalisis Fisik.
Prawiroardojo, S. 1988. Disain dan Evaluasi Modifikasi Cuaca. Bahan
Kuliah Kursus Meteorologi Modifikasi Cuaca. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai