Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran”


Dosen Pengampu : Ahmad Zainuri, M. Pd.

Salsabila Novri Azzahra


21020019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
PRINGSEWU-LAMPUNG
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “Pengemmbangan Variasi Mengajar”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran”. Solawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, karna dengan
perjuangan beliau kita bisa merasakan indahnya dunia. Kami menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kemajuan penulisan makalah
berikutnya.

Pringsewu, 29 Oktober 2022

Salsabila Novri Azzahra

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang .............................................................................................. 1
B.Rumusan masalah ......................................................................................... 1
C.Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar ....................................................................... 2
B. Tujuan Variasi Mengajar ............................................................................ 2
C. Prinsip/Kearifan Penggunaan Variasi Mengajar ......................................... 3
D. Dimensi atau Komponen Variasi Mengajar ................................................ 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan variasi mengajar merupakan suatu hal yang harus
dimiliki seorang pendidik, yang mana dengan kemampuan
mengembangkan variasi mengajar, pendidik mampu menciptakan suasana
belajar yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka mampu menyerap
pelajaran dengan baik.
Namun di sisi lain faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya
penyajian kegiatan belajar yang monoton mengakibatkan perhatian, motivasi
dan minat siswa terhadap pelajaran menurun. Untuk itu diperlukan adanya
keanekaragaman dalam penyajian variasi mengajar.
Berlatarbelakang dari adanya faktor-faktor kebosanan tersebut yang
mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran
menurun, dan perlu adanya variasi mengajar, maka penulisan makalah ini
kami beri judul “Pengembangan Variasi Mengajar”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian variasi mengajar ?
2. Apa tujuan variasi mengajar ?
3. Apa prinsip / kearifan penggunaan variasi mengajar ?
4.Apa dimensi/ komponen dalam variasi mengajar ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat
mengetahui :
1. Pengertian variasi mengajar
2. Tujuan variasi mengajar
3. Prinsip/ kearifan penggunaan variasi mengajar
4. Dimensi/ komponen dalam variasi mengajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variasi Mengajar

Pengertian “variasi” menurut kamus istilah populer adalah


“selingan, selang-seling, atau pergantian”.1Sedangkan menggunakan
variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar
mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam
proses belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan,
keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.2
Menurut Udin S. Winataputra seperti dikutip dalam buku ini
mengatakan bahwa variasi adalah keanekaragaman yang membuat
sesuatutidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau
perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk
memberikan kesan yang unik.3
Dalam proses belajar mengajar ada variasi apabila guru dapat
menunjukkan adanya perubahan dalam gaya mengajar, media yang
berganti-ganti, dan ada perubahan dalam pola interaksi antara guru-siswa
dan siswa-siswa. Variasi lebih bersifat proses daripada produk.4

B. Tujuan Variasi Mengajar

Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa,


motivasi dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi mengajar adalah
:
1. Agar perhatian siswa meningkat.
Dengan perhatian penuh yang diberikan oleh seorang guru, diharapkan
siswa akan mampu menguasai materi yang diberikan guru.
2. Memotivasi siswa.
Dalam konteks ini variasi mengajar yang diberikan guru sangat
berkontribusi besar dalam membantu siswa agar lebih termotivasi dalam
belajar.

1
Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama, 2009), 91.
2
J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), 64.
3
Pupuh Fathurrohman, Strategi..., 91.
4
Syaiful Bahri Jamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 161

2
3. Menjaga wibawa guru.
Guru hendaknya menyadari bahwa kehadirannya sewaktu mengajar tidak
seluruh siswa menyenanginya. Banyak guru yang kehadirannya di kelas
disambut dengan senyum kecut, ditertawai bahkan adakalanya siswa
menggunjing baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk menghindari berbagai kejadian yang dapat merendahkan
wibawa guru, salah satunya guru harus mampu mengajar dengan penuh
percaya diri, memiliki kesiapan mental dan intelektual, memiliki kekayaan
metode, keleluasaan teknik dan sebagainya. Dengan kata lain guru harus
memiliki bentuk dan model pengajaran yang bervariasi.5
4. Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran.
Fasilitas merupakan kelengkapan belajar yang harus ada di sekolah.
Fungsinya berguna sebagai alat bantu pengajaran, alat peraga. Sebagai
sumber belajar adalah sisi lain dari peranannya yang tidak boleh dilupakan
guru. Lengkap tidaknya fasilitas belajar mempengaruhi pemilihan yang
harus dilakukan guru dan sangat terbatasnya fasilitas belajar cenderung
lebih sedikit alternatif yang tersedia untuk melakukan pemilihan.
5. Mendorong anak didik untuk belajar.
Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru. Kewajiban belajar
adalah tugas anak didik. Kedua kegiatan ini menyatu dalam sebuah
interaksi pengajaran yang disebut interaksi edukatif. Lingkungan
pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong
anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar
mengajar.6

C. Prinsip/ Kearifan Variasi Mengajar


Penggunaan variasi mengajar harus tersusun berdasarkan rencana
yang jelas yang didasarkan pada rujukan tujuan pembelajaran. Untuk
mencapai keharusan tersebut, maka seorang guru dituntut kearifan dalam
menggunakan variasi mengajar.
Beberapa langkah untuk mewujudkan kearifan tersebut diantaranya
sebagai berikut:
1. Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang dan dalam
rangka merealisasikan tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan variasi mengajar harus lancar dan berkesinambungan
tidak mengganggu proses belajar mengajar dan anak didik akan lebih
memperhatikan berbagai proses pengajaran secara utuh.

5
Pupuh Fathurrohman, Strategi..., 92-93
6
Syaiful Bahri Jamarah, Strategi... 164-165.

3
3. Penggunaan variasi mengajar harus bersifat terstruktur, terencana dan
sistematik.
4. Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku) sehingga
kehadiran variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.

Kearifan itulah yang setidaknya diperlukan seorang guru dalam


penggunaan variasi mengajar. Kearifan ini menunjukkan bahwa dalam
penggunaan variasi mengajar, guru hendaknya memperhatikan keberadaan
siswa, situasi dan kondisi lingkungan.7

D. Dimensi/ Komponen Variasi Mengajar


Pada dasarnya dimensi atau komponen dalam mengajar dibagi
dalam tiga kategori besar yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan
bahan, dan variasi interaksi.

1. Variasi gaya mengajar

a. Penggunaan variasi suara (teacher voice), variasi suara adalah


perubahan dari tinggi ke rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira
menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata
tertentu.
b. Pemusatan perhatian siswa (focusing), memusatkan perhatian
siswa pada hal-hal yang dianggap penting yang dapat dilakukan guru.
c. Kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), adanya
kesenyapan, kebisuan atau selingan diam yang secara tiba-tiba dan
disengaja selagi guru menerangkan sesuatu, yang mana ini merupakan
salah satu alat yang baik untuk menarik perhatian siswa.
d. Mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and
movement), apabila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan
siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke
mata murid-murid untuk menunjukkan adanya hubungan yang intim/
harmonis dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian dan
pemahaman siswa.

7
Pupuh Fathurrohman, Strategi...,94.

4
e. Gerakan badan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru,
gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting
dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menyampaikan pesan yang
disampaikan dan menarik perhatian. Ekspresi wajah yaitu dengan
tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikkan alis mata dan untuk
menunjukkan kekaguman yaitu dengan tercengang maupun heran.
Gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam-macam yaitu dengan
mengangguk atau menggeleng. Gerakan jari yaitu dengan mengetuk-
ngetuk yang menandakan waktu dan lain sebagainya.
f. Pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teacher
movement), pergantian gerak guru dalam kelas yaitu agar dapat
mempertahankan perhatian siswa. Terutama sekali bagi guru yang
menyajikan pelajaran di kelas, biasakan bergerak bebas tidak kikuk atau
ragu dan menghindari perilaku yang negatif. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
1). Biasakan bergerak bebas dalam kelas. Gunanya untuk menanamkan
rasa dekat dengan murid sambil mengontrol tingkah laku murid.
2). Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke
papan tulis.
3). Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandang ke langit-
langit, lantai atau ke luar kelas, tetapi arahkan pandangan menjelajahi
seluruh kelas.
4). Bila diinginkan untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah
perlahan-lahan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah
laku murid.

2. Variasi media dan bahan

Media dan alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan,
dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yaitu didengar, dilihat dan diraba.
Dalam perbedaan ini guru harus mampu menyesuaikan kemampuannya,
karena pada diri anak terdapat perbedaan dalam menggunakan alat
inderanya. Ada yang termasuk tipe visual, auditif dan motorik. Adapun
variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut:
a. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual ads), alat atau media
yang termasuk dalam jenis ini antara lain grafik, bagan, poster,
diorama, specimen, gambar, film dan slide.

5
b. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif ads), antara lain
suara guru, rekaman suara, radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama,
dapat dipakai sebagai penggunaan indera pendengar yang divariasikan
dengan indra lainnya.
c. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba,dimanipulasi dan digerakkan
(motorik). Penggunaan alat yang termasuk ke dalam jenis ini akan dapat
menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk
dan memperagakan kegiatannya baik secara perseorangan ataupun
kelompok. Yang termasuk dalam hal ini misalnya peragaan yang
dilakukan oleh guru atau siswa, model, specimen, patung, topeng, dan
boneka, dapat digunakan oleh anak untuk diraba, diperagakan maupun
dimanipulasikan.
d. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio
visual ads), penggunaan alat ini merupakan jenis paling tinggi karena
melibatkan semua indera yang kita miliki. Hal ini sangat dianjurkan dalam
proses belajar mengajar. Media yang termasuk dalam kategori ini
misalnya tv, radio, slide proyektor yang diiringi penjelasan guru, dan tentu
saja penggunaannya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang hedak
dicapai.

3. Variasi interaksi

Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar


sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari gerakan yang didominasi oleh
guru sampai kegiatan yang dilakukan oleh murid itu sendiri. Yang mana
ini semua dilakukan untuk menghindari kebosanan dalam belajar. Adapun
jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Pola guru è murid : komunikasi sebagai aksi satu arah.
b. Pola guru èmurid èguru : ada kebalikan (feedback) bagi guru,
tidak ada interaksi antara siswa.
c. Pola guru èmuridèmurid: ada balikan bagi guru, siswa saling
belajar satu sama lain.
d. Pola guru èmurid, murid èguru , muridèmurid : interaksi
optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid
(komunikasi sebagai transaksi, multi arah)
e. Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk
mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan
berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.8

8
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999), 87-88.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan pengembangan variasi mengajar dapat kami


simpulkan sebagai berikut :
1. Variasi mengajar adalah suatu kegiatan yang berbeda-beda atau
berubah-ubah yang dilakukan oleh guru di dalam kelas pada saat
menyampaikan pelajaran kepada anak didik agar mereka mampu
mengikuti pelajaran dengan baik dan mampu mencapai tujuan yang
diinginkan
2. Tujuan variasi mengajar yaitu agar perhatian siswa meningkat,
mampu memotivasi siswa dalam belajar, menjaga wibawa guru di depan
murid, mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran.
3. Prinsip/ kearifan penggunaan variasi mengajar yaitu variasi
hendaknya digunakan dengan maksud yang relevan demi terciapainya
tujuan yang hendak dicapai, variasi sebaiknya dilakukan
berkesinambungan agar tidak merusak perhatian siswa, variasi hendaknya
direncanakan dengan baik dan eksplisit yaitu dicantumkan dalam rencana
pembelajaran.
4. Dimensi/ komponen dalam variasi mengajar yaitu variasi cara
mengajar, variasi dalam penggunaan media, dan variasi dalam pola
interaksi.

B. Saran

Guru hendaknya memperhatikan keberadaan siswa, situasi dan


kondisi lingkungan dalam mempraktekkan berbagai variasi dalam
mengajar agar tepat sasaran dan membuahkan hasil sesuai dengan yang
diharapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar. Bandung:


Refika Aditama, 2009.

Hasibuan, J.J., Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda


Karya, 2006.

Jamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka


Cipta, 2006.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja


Rosda Karya, 1999.

Anda mungkin juga menyukai