Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “Pengemmbangan Variasi Mengajar”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran”. Solawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, karna dengan
perjuangan beliau kita bisa merasakan indahnya dunia. Kami menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kemajuan penulisan makalah
berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang .............................................................................................. 1
B.Rumusan masalah ......................................................................................... 1
C.Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Mengajar ....................................................................... 2
B. Tujuan Variasi Mengajar ............................................................................ 2
C. Prinsip/Kearifan Penggunaan Variasi Mengajar ......................................... 3
D. Dimensi atau Komponen Variasi Mengajar ................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan variasi mengajar merupakan suatu hal yang harus
dimiliki seorang pendidik, yang mana dengan kemampuan
mengembangkan variasi mengajar, pendidik mampu menciptakan suasana
belajar yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka mampu menyerap
pelajaran dengan baik.
Namun di sisi lain faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya
penyajian kegiatan belajar yang monoton mengakibatkan perhatian, motivasi
dan minat siswa terhadap pelajaran menurun. Untuk itu diperlukan adanya
keanekaragaman dalam penyajian variasi mengajar.
Berlatarbelakang dari adanya faktor-faktor kebosanan tersebut yang
mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran
menurun, dan perlu adanya variasi mengajar, maka penulisan makalah ini
kami beri judul “Pengembangan Variasi Mengajar”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian variasi mengajar ?
2. Apa tujuan variasi mengajar ?
3. Apa prinsip / kearifan penggunaan variasi mengajar ?
4.Apa dimensi/ komponen dalam variasi mengajar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat
mengetahui :
1. Pengertian variasi mengajar
2. Tujuan variasi mengajar
3. Prinsip/ kearifan penggunaan variasi mengajar
4. Dimensi/ komponen dalam variasi mengajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama, 2009), 91.
2
J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), 64.
3
Pupuh Fathurrohman, Strategi..., 91.
4
Syaiful Bahri Jamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 161
2
3. Menjaga wibawa guru.
Guru hendaknya menyadari bahwa kehadirannya sewaktu mengajar tidak
seluruh siswa menyenanginya. Banyak guru yang kehadirannya di kelas
disambut dengan senyum kecut, ditertawai bahkan adakalanya siswa
menggunjing baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk menghindari berbagai kejadian yang dapat merendahkan
wibawa guru, salah satunya guru harus mampu mengajar dengan penuh
percaya diri, memiliki kesiapan mental dan intelektual, memiliki kekayaan
metode, keleluasaan teknik dan sebagainya. Dengan kata lain guru harus
memiliki bentuk dan model pengajaran yang bervariasi.5
4. Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran.
Fasilitas merupakan kelengkapan belajar yang harus ada di sekolah.
Fungsinya berguna sebagai alat bantu pengajaran, alat peraga. Sebagai
sumber belajar adalah sisi lain dari peranannya yang tidak boleh dilupakan
guru. Lengkap tidaknya fasilitas belajar mempengaruhi pemilihan yang
harus dilakukan guru dan sangat terbatasnya fasilitas belajar cenderung
lebih sedikit alternatif yang tersedia untuk melakukan pemilihan.
5. Mendorong anak didik untuk belajar.
Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru. Kewajiban belajar
adalah tugas anak didik. Kedua kegiatan ini menyatu dalam sebuah
interaksi pengajaran yang disebut interaksi edukatif. Lingkungan
pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong
anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar
mengajar.6
5
Pupuh Fathurrohman, Strategi..., 92-93
6
Syaiful Bahri Jamarah, Strategi... 164-165.
3
3. Penggunaan variasi mengajar harus bersifat terstruktur, terencana dan
sistematik.
4. Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku) sehingga
kehadiran variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.
7
Pupuh Fathurrohman, Strategi...,94.
4
e. Gerakan badan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru,
gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting
dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menyampaikan pesan yang
disampaikan dan menarik perhatian. Ekspresi wajah yaitu dengan
tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikkan alis mata dan untuk
menunjukkan kekaguman yaitu dengan tercengang maupun heran.
Gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam-macam yaitu dengan
mengangguk atau menggeleng. Gerakan jari yaitu dengan mengetuk-
ngetuk yang menandakan waktu dan lain sebagainya.
f. Pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teacher
movement), pergantian gerak guru dalam kelas yaitu agar dapat
mempertahankan perhatian siswa. Terutama sekali bagi guru yang
menyajikan pelajaran di kelas, biasakan bergerak bebas tidak kikuk atau
ragu dan menghindari perilaku yang negatif. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
1). Biasakan bergerak bebas dalam kelas. Gunanya untuk menanamkan
rasa dekat dengan murid sambil mengontrol tingkah laku murid.
2). Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke
papan tulis.
3). Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandang ke langit-
langit, lantai atau ke luar kelas, tetapi arahkan pandangan menjelajahi
seluruh kelas.
4). Bila diinginkan untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah
perlahan-lahan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah
laku murid.
Media dan alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan,
dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yaitu didengar, dilihat dan diraba.
Dalam perbedaan ini guru harus mampu menyesuaikan kemampuannya,
karena pada diri anak terdapat perbedaan dalam menggunakan alat
inderanya. Ada yang termasuk tipe visual, auditif dan motorik. Adapun
variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut:
a. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual ads), alat atau media
yang termasuk dalam jenis ini antara lain grafik, bagan, poster,
diorama, specimen, gambar, film dan slide.
5
b. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif ads), antara lain
suara guru, rekaman suara, radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama,
dapat dipakai sebagai penggunaan indera pendengar yang divariasikan
dengan indra lainnya.
c. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba,dimanipulasi dan digerakkan
(motorik). Penggunaan alat yang termasuk ke dalam jenis ini akan dapat
menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk
dan memperagakan kegiatannya baik secara perseorangan ataupun
kelompok. Yang termasuk dalam hal ini misalnya peragaan yang
dilakukan oleh guru atau siswa, model, specimen, patung, topeng, dan
boneka, dapat digunakan oleh anak untuk diraba, diperagakan maupun
dimanipulasikan.
d. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio
visual ads), penggunaan alat ini merupakan jenis paling tinggi karena
melibatkan semua indera yang kita miliki. Hal ini sangat dianjurkan dalam
proses belajar mengajar. Media yang termasuk dalam kategori ini
misalnya tv, radio, slide proyektor yang diiringi penjelasan guru, dan tentu
saja penggunaannya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang hedak
dicapai.
3. Variasi interaksi
8
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999), 87-88.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA