Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Keterampilan Mengadakan Variasi”


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Strategi Pembelajaran”

Dosen Pengampu: : Nasrul Hakim, M. Pd.

Disusun Oleh:

1. Fitria lutfiatun nisa 1801061015

TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

SEMESTER GENAP

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya makalah ini telah dapat diselesaikan penyusun.Makalah
ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran, dengan
harapan agar penyusun mengerti dan memahami tentang kajian Keterampilan
Mengadakan Variasi. Makalah ini diharapkan dapat dipelajari secara mandiri
oleh mahasiswa di dalam maupun diluar kegiatan perkuliahan karena makalah ini
memuat macam-macam kajian sejarah didalamnya.Tujuannya agar mahasiswa
dapat mengadakan refleksi sejauh dimana mereka merasa tuntas pada mata kuliah
yang telah diikutinya.

Kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan


makalah ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapkan terimakasih. Kepada para
pembaca,kami berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan demi
perbaikan,kami mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan makalah
ini dimasa mendatang.

Metro, 15 Mei 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Variasi Gaya Mengajar............................................................3


B. Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar.............................................4
C. Prinsip Penggunaan Variasi........................................................................4
D. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi......................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam keterampilan mengajar yang beraneka ragam begitu banyak variasi yang
bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada pembelajaran. Ada banyak cara
yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam pembelajaran diantaranya Variasi
Gaya Mengajar. Variasi dalam Menggunakan Media, Variasi dalam Interaksi antara Guru
dengan Siswa. Hal ini diperlukan agar pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal
karena kebutuhan dalam setiap memahami materi pembelajaran tidak sama.
Dalam pelaksanaannya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang
mengajar karena hal ini bertujuan agar anak didik bisa lebih memahami apa yang
disampaikan dalam pembelajaran agar sesuaidengan harapan. Oleh karena itu dalam
makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang Keterampilan Mengadakan
Variasi. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran (Sadiki, A., Hakim, N. 2017) . Guru yang baik adalah guru yang mampu
menguasai komponen trilogi profesi, yaitu komponen subtansi profesi, komponen dasar
keilmuan , dan praktis profesi ( Sadikin & Hakim, 2019).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari variasi?


2. Apa tujuan dan manfaat dari keterampilan variasi?
3. Bagaimana prinsip dalam penggunaan variasi?
4. Apa saja komponen-komponen dalam keterampilan variasi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian dari variasi.

1
2. Mengetahui tujuan manfaat dari keterampilan variasi.
3. Mengetahui prinsip dalam penggnaan variasi.
4. Mengetahui -komponen dalam keterampilan variasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi Gaya Mengajar

Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi
belajar mengajar murid senantiasa menunjukan ketekunan, antusiasme serta penuh
partisipasi , menghilangkan kebosanan, meningkatkanminat dan keingintahuan siswa,
melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.
Dari definisi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah
pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang
bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang
tinggi terhadappelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme,
keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa
dipaksakan untuk terus-menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti
pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton
yang membuat siswa kurang perhatian, ,mengantuk dan bosan. Untuk mengatasi
kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi
dalam proses belajar mengajar ada 3 aspek, yaitu :
a. Variasi gaya mengajar
b. Variasi dalam menggunakan media
c. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

Dari ketiga aspek ini, hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya
mengajar. variasi ini meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak
pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru.
Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar

2
mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan
keinginan (minat) belajar siswa.

B. Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar


Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar, yaitu :
1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek
belajar yang relevan.
2. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat keingintahuan dan
ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3. Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan
sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar
yang baik.
4. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang baik.
C. Prinsip Penggunaan Variasi

Dalam proses belajar mengajar kegiatan siswa adalah yang menjadi fokus perhatian.
Apapun kegiatan yang guru lakukan tidak lain adalah suatu upaya bagaimana lingkungan ang
tercipta itu menyenangkan hati semua siswa dan dapat menggairahkan belajar siswa. Itu
berarti tidak ada seorang guru pun yang ingin agar siswanya tidak senang dan tidak bergairah
dalam belajar, maka akan mengganggu kelancaran kegiatan pengajaran. Apalagi jika
sebagian besar siswanya tidak mau memperhatikan penjelasan ang diberikan guru, atau tidak
mau mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk materi tertentu.
Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar,
tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya ke arah itu adalah
dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Beberapa
prinsip penggunaan ini sangat penting untuk diperhatikan dan betul-betul harus dihayati guna
mendukung pelaksanaan tugas mengajar di kelas. Prinsip-prinsip penggunaan variasi
mengajar itu adalah seagai berikut:
1. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua
jenis variasi digunakan. Disamping itu juga harus ada variasi penggunaan komponen

3
untuk tiap jenis variasi, terutama penggunaan variasi gaya mengajar, dalam bervariasi
harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan agar menarik siswa
untuk memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru.
2.Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan, sehingga momen proses
belajar mengajar yang utuh, tidak merusak perhatian siswa dan proses belajar mengajar
tidak terganggu.
3.Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan
yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam satuan pelajaran atau
RPP. Selain itu, perubahan komponen keterampilan tersebut dapat dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
4.Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktrur dan direncanakan oleh
guru. Karena variasi ini memerlukan penggunaan yang luwes, spontan sesuai dengan
umpan balik yang diterima dari siswa.

Umpan balik ini ada dua yaitu :


 Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa, dan
 Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.        
Dalam menerapkan variasi pembelajaran bukan hanya beraneka ragamnya jenis-jenis
stimulus pembelajaran yang dikembangkan, melainkan ditentukan pula oleh faktor
kualitasnya. Oleh karena itu agar penerapan variasi bisa mencapai sasaran pembelaran secara
efektif, maka beberapa prinsip berikut ini harus menjadi pertimbangan, yaitu :
a) Bertujuan
Variasi stimulus yang dikembangkan dalam pembelajran harus memiliki tujuan yang
terarah dan jelas.Tujuan variasi harus sejalan dan diarahkan untuk menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran.Oleh karena itu variasi stimulus juga harus memperhatikan
kesesuaianya dengan sifatt materi, karakteristik siswa berikut latar belakang sosial
budayanya, dan faktor kemampuan guru untuk melaksanakannya.
b) Fleksibel
Variasi stimulus yang dikembangkan harus bersifat luwes dan baku (tidak dinamis).
Sehingga setiap jenis variasi yang diterapkan memungkinkan dapat diubah disesuaikan
dengan situasi, kondisi, dan tuntuttan yang terjadi secara spontan pada saat tejadinya

4
pembelajaran tanpa harus mengganggu keutuhan prose pembelajaran yang sedang
dilaksanakan.
c) Kelancaran dan berkesinambungan
Setiap variasi yang dikembangkan dalam pembelajaran harus berjalan lancar.Perpindahan
dari suatu bentuk stimulus kestimulus pembelajaran lainnya dalam rangka menerapkan
stimulus pembelajaran yang bervariasi, semuanya harus merupakan suatu kesatuan yang
utuh sehingga pesan pembelaran dapat diterima oleh siswa.
d) Kewajaran/tidak dibuat-buat
Variasi stimulus dalam pembelajaran tidak dibuat-buat sehingga tidak terkesan seperti
dipaksakan.Oleh karena itu setiap jenis atau bentuk stimulus yang dikembangkan
sebaiknya berjalan secara wajar, alamiah dan terkait langsung dengan konteks
pembelajaran yang sedang dibahas.
e) Pengelola yang matang
Adakalanya jenis atau bentuk stimulus yang akan diterapkan dalam pembelajaran itu
bersifat rumit dan kompleks, membutuhkan beberapa tenaga atau personil, penerapan
variasi yang seperti itu tentu saja harus direncanakan dan dikelola secara lebih matang
agar semuanya dapat berjalan dengan lancar an efektif mendukung proses pembelajar
yang lebih bermakna.
D. Komponen-komponen variasi
Dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi
tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan
pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
Dengan dikombinasikannya ketiga komponen atau aspek dalam penggunaannya atau secara
integrasi, maka akan meningkatkan perhatian peserta didik, membangkitkan keinginan dan
kemauan belajarnya. Dengan sebab itu, maka diharapkan tujuan pendidikan tercapai. Aspek
atau komponen yang dimaksud dalam pembahasan ini dapat diperdalam dengan penjelasan
berikut:

1. Variasi Gaya Mengajar


Variasi gaya mengajar pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi anggota
badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa variasi tersebut
dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat, dan semuanya memiliki

5
relevensi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperti itu dalam proses belajar mengajar
akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi antara guru dan siswa, menarik
perhatian siswa, menolong penerimaan bahan pelajaran, dan memberi stimulasi. Variasi
gaya mengajar ini adalah sebagai berikut:
a. Variasi suara (Teacher voice)
Suara guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume, dan kecepatan. Guru
dapat mendramatisasi suatu perstiwa, menunjukkan hal-hal yang dianggap penting,
berbicara secara pelan dengan seorang siswa, atau berbicara secara tajam dengan siswa
yang kurang perhatian, dan seterusnya.
b. Penekanan (focusing)
Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek
kunci, guru dapat menggunakan ”penekanan secara verbal”; misalnya, ”Perhatikan baik-
baik. Nah, ini yang penting. Ini adalah bagian yang sukar, dengarkan baik-baik!”
penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan anggota badan yang
dapat menunjukkan dengan jari atau memberi tanda pada papan tulis.
Memang menarik perhatian siswa itu sangatlah tidak mudah apalagi dalam jumlah siswa
yang banyak, agar perhatian itu tetap ada perlu adanya prinsip-prinsip yakni :
1. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, jenis rangsangan baru
yang dapat menarik perhatian termasuk warna dan bentuk. Dalam pelajaran, seorang guru
dapat menarik perhatian tentang kata-kata penting pada suatu bacaan dengan memberi
warna merah atau digaris bawahi.
2. Perhatian seseorang tertuju atau terarah pada hal-hal yang dianggap rumit. Bagi guru
yang harus diingat adalah suatu pelajaran tidak boleh tampak terlalu rumit dan guru tidak
boleh mempersulit pelajaran yang sederhana dikarenakan semata-mata untuk menarik
perhatian siswa.
3. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang
sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk menimbulkan minat tersebut ada dua cara
yakni dari diri sendiri dan dari luar dirinya. Dari luar bisa saja lingkungan, orang tua dan
guru. Disini gurulah yang berhak menimbulkan atau membangkitkan minat belajar siswa
baik dirumah maupun dikelas.

6
4. Dari ketiga prinsip ini guru harus mengetahui banyak tentang siswanya agar bisa
mengarahkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, sehingga siswa memiliki minat
belajar yang tinggi guru dalam memusatkan perhatian siswa bisa dengan memberikan
kata-kata seperti : “coba perhatikan ini baik-baik”, karena materinya agak sulit dan
sebagainya.
c. Kontak pandang
Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan siswa, sebaiknya mengarahkan
pandangannya ke seluruh kelas, menatap mata setiap siswa untuk dapat membentuk
hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian. Guru dapat membantu
siswa dengan menggunakan matanya menyampaikan informasi, dan dengan
pandangannya dapat menarik perhatian siswa.Bertemunya pandang diantara mereka yang
berinteraksi, sesungguhnya merupakan suatu etika atau sopan santun pergaulan karena
menunjukkan saling perhatian diantara mereka
Hal-hal yang harus dihindari guru selama presentasinya didepan kelas :
1. Melihat keluar ruang
2. Melihat kearah langit-langit
3. Melihat kearah lantai
4. Melihat hanya pada siswa tertentu atas kelompok siswa saja
5. Melihat dan menghadap kepapan tulis saat menjelaskan kecuali sambil menunjukkan
sesuatu.
Hal-hal di atas bertujuan supaya bisa mengendalikan situasi kelas dengan baik.
Jadi dalam kontak pandang hendaknya guru berusaha seintim mungkin agar siswa merasa
diperhatikan dan dihargai, kontak mata yang sering dilakukan, akan membangun dan
membina jalinan tingkat tinggi, yaitu mengetahui psikologi anak atau siswa dan
mengetahui seberapa banyak pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
Untuk itu, pandanglah siswa-siswa anda secara merata tapi jangan berlebihan, gunanya
pandangan mata, seorang guru adalah untuk menarik perhatian dan minat belajar siswa.

d.Mimik dan Gerakan anggota badan (gesturing)


Mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi yang efektif . Menurut
Sardiman gerakan yang baik adalah gerakan yang efektif dan efisien, artinya gerakan

7
yang cukup tetapi benar-benar mendukung penjelasan atau uraian guru . Mimik dan
gerakan badan guru hendaknya selalu mengalami variasi dalam proses belajar-mengajar
karena disamping menarik perhatian siswa juga dapat diartikan sebagai maksud dari
pesan-pesan tertentu. Dengan menggunakan mimik dan gerakan badan ini lebih efektif
digunakan dari pada dengan menggunakan bahasa yang bertele-tele.
Mimik dan gerakan badan yang dapat divariasikan antara lain :
1. Ekspresi Wajah
Dalam pembelajaran mimik/ekspresi wajah, seorang guru jangan melakukan
ekspresi tersebut setengah-setengah atau terlalu over akting karena itu akan membuat
bingung siswa-siswanya. Jadi ekspresi wajah ini harus dilakukan dengan yakin dan
sungguh-sungguh, agar apa yang guru sampaikan dapat ditangkap maknanya oleh siswa.
Perubahan pada ekspresi wajah yaitu seperti: tersenyum, menggerutkan kening, mengangkat
alis, cemberut, dan tertawa untuk menunjukkan kagum, tercengang, atau heran.

2. Gerakan Kepala
Dalam proses pembelajaran tentu seorang guru harus dapat memberikan gerakan-gerakan
tertentu pada daerah kepala, seperti melakukan gerakan dengan menggeleng, mengangguk,
tegak/mengangkat kepala, menunduk. Gerakan ini dilakukan untuk menunjukkan setuju atau
sebaliknya dan gerakan ini dilakukan agar ada variasi yang terjadi selama proses
pembelajaran.
3. Gerakan Tangan
Gerakan tangan, juga termasuk variasi dalam gaya mengajar. Gerakan tangan sama
fungsinya dengan yang lain yaitu untuk menegaskan suatu point-point penting dalam
pembahasan yang diajarkan oleh guru. Selain itu gerakan tangan juga dapat digunakan untuk
menunjukkan suatu pujian terhadap keberhasilan siswa.Gerakan tangan dapat berupa
mengangkat tangan, mengacungkan jempol, mengepalkan tinju untuk menegaskan, bertepuk
tangan. Akan tetapi dalam menggunakan gerakan tangan guru harus berhati-hati agar apa yang
digunakan tidak menyalahi aturan daerah setempat. Contohnya : Guru mengatakan bumi itu
bulat sambil membuat gerakan dengan kedua tangan yang menggambarkan bentuk bulat.
4. Gerakan Badan Secara Keseluruhan

8
Gerakan badan secara keseluruhan merupakan suatu variasi dalam pembelajaran.Dimana
sebaiknya sebagai seorang guru variasi ini dilakukan agar pembelajaran tidak
monoton.Variasi gerakan badan secara keseluruhan berupa berdiri kaku, bersikap santai, gerak
mendekati atau menjauhi.Contohnya : jika dalam mengajar tentu seorang guru tidak hanya
duduk saja dibelakang meja, melainkan adakalanya berdiri dengan kaku/tegap didepan siswa-
siswanya, kemudian adakalanya berdiri dengan cara yang santai dan adakalanya guru
mendekati tempat duduk siswa.

e. Perpindahan posisi guru (teachers movement)


Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik perhatian
siswa, dapat meningkatkan kepribadian guru.Guru melakukan pergantian posisi,
sebaiknya jangan kaku atau kikuk, lakukan saja secara bebas dan wajar bisa menarik
perhatian siswa, jika guru kaku dalam bergerak ini bisa menjemukan siswa. Dan bila
variasi dilakukan secara berlebihan itu juga bisa mengganggu perhatian siswa atau
konsentrasi siswa terhadap pelajaran.Pergantian posisi dapat dilakukan dari muka ke
bagian belakang, dari sisi kiri kesisi kanan, atau diantara siswa dari belakang ke samping
siswa. Dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi
duduk. Yang penting dalam perubahan posisi ialah harus ada tujuannya, dan tidak
sekedar mondar-mandir.

f. Kesenyapan guru (Teacher Silence)


Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak guru
ditengah-tengah menerangkan sesuatu.Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang
baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara
tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan
demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya
apabila diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa
mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab
pertanyaan guru dengan baik dan tepat.
Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar
menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu

9
kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab
dengan asal alias asal bicara, sehingga jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan.
Untuk itu seyogyanya guru memberikan kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan yang diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
Keterampilan mengadakan variasi adalah bentuk strategi yang dilakukan oleh para
pengajar untuk memberikan suasana-suasana yang lebih efisien guna untuk mengatasi
masalah yang selama ini di alami oleh para anak didik yaitu mengalami kebosanan dalam
aktivitas belajar. Dengan menerapkan variasi dalam pembelajaran ini siswa akan lebih
menjadi aktif dan kreatif saat proses belajar berlangsung.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, N., Yudiyanto, Hakiki, P.R.L., & Soleha, S. (2020). Analisis keterampilan dasar
mengajar mahasiswa tadris biologi. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 5 (1), 56-63.
DOI: 10.31932/jpbio.v5i1.576
Moh. Uzer, Usman. 2002. Menjadi guru profesional. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Nurhasnawati.2004.Strategi Pembelajaran Mikro.Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah.
Sadiki, A., Hakim, N. 2017. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi. Salim amedis
Indonesia
Syaiful Bahri Djamarah.2000.Guru dan Anak didik dalam Interaksi Eduktif.Jakarta: PT.Rineka
Cipta

Usman, Mohd. Uzer.2008.Menjadi Guru Profesional (Edisi kedua).Bandung:PT.Remaja


Rosdakarya
Wartono.2003.Keterampilan Dasar Mengajar.Malang: Universitas Kanjuruan

12

Anda mungkin juga menyukai