Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Dosen Pengampu:

INDRA GUNAWAN PRATAMA, M. PD

Oleh

MUHAMMAD DWI PRASETYO

(2185202024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ BLITAR
JUNI 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga
kami dapat merampungkan penyusunan makalah Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani ini
dengan STRATEGI PEMBELAJARAN tepat pada waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin
kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun
kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya. Serta bisa membantu untuk memahami apa kedudukan dan fungsi pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Blitar, 3 Juni 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I ...................................................................................................................4
Pendahuluan
a.Latar belakang .............................................................................................4
b.Rumusan masalah ........................................................................................4
c.Tujuan ..........................................................................................................4
BAB II .................................................................................................................5
Pembahasan
a.Pengertian Metode Pembelajaran.................................................................5
b.Pengertian Metode Pembelajaran Pembelajaran..........................................10
c.Pengertian Metode Pembelajaran.................................................................12
BAB III................................................................................................................15

a. Kesimpulan ..............................................................................................15
b. Saran ........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah


Dalam proses pendidikan diperlukan suatu perhitungan tentang kondisi dan situasi
dimana proses tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut,
maka proses pendidikan akan lebih terarah kepada tujuan yang hendak dicapai, karena segala
sesuatunya telah direncanakan secara matang. Itulah sebabnya pendidikan memerlukan
strategi yang menyangkut pada masalah bagaimana melaksanakan proses pendidikan
terhadap sasaran pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada dan bagaimana agar
dalam proses tersebut tidak terdapat hambatan serta gangguan baik internal maupun eksternal
yang menyangkut kelembagaan atau lingkungan sekitarnya. Metode apa yang paling tepat
untuk diterapkan dalam suatu proses pembelajaran? Hal itu jelas harus dikuasai oleh guru.
Lebih jelasnya adalah bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru harus mampu
menguasai berbagai metode yang paling tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
Penguasaan terhadap metode, alat/media dan teknik pembelajaran ini harus diterapkan
dan tercermin dalam program pembelajaran. Jadi pada intinya proses pembelajaran harus
bervariatif, metode yang digunakan tidak monoton, sehingga potensi yang ada pada masing-
masing anak dapat dikembangkan secara optimal. Berbagai tuntutan di atas akan dapat
terlaksana dengan baik apabila guru yang bersangkutan memiliki kemampuan professional,
artinya baik dalam motivasi untuk mengajar maupun kemampuan secara teknis instruksional,
guru tersebut benar-benar dapat diandalkan. Salah satu bentuk profesionalitas seorang guru
adalah jika yang bersangkutan mampu menerapkan metode mengajar yang baik, salah
satunya adalah metode diskusi dalam pembelajaran.

B.        Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian strategi pembelajaran?
2.      Apakah pengertian dan  metode-metode pembelajaran?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa pengertian dan strategi-strategi pembelajaran
2.      Untuk mengetahui metode-metode pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Strategi Pembelajaran
a.      Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan
strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Strategi berbeda dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving
something; Sedangkan metode adalah a way in achieving something. Beberapa ahli
pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan beragam, yaitu:
a.       Dewi Salma Prawiradilaga. Strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh
perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan media, alur
isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
b.      Wina Sanjaya. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu.
c.       Made Wena. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai
tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta didik. Dengan demikian,
strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber bel ajar dalam
upaya membelajarkan peserta didik.
d.      Mansur Muslih. Strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam
mengajar.
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan,
peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien. Strategi pembelajaran
diklasifikasikan menjadi enam, yaitu:
1)      Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru.
Bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan
tersebut. pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
2)      Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi ini sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan
penemuan. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator, dan
pengelola lingkungan belajar, peserta didik diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
3)      Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik. Diskusi dan
sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman,
pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya serta untuk membangun cara berfikir dan
merasakan.

5
4)      Strategi pembelajaran empiric (experiential)
Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan
berbasis aktivitas.
5)      Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
b.      Macam–Macam Strategi Pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu hal yang dilakukan untuk menyampaikan suatu
materi terhadap siswa dari sumber informasi yaitu guru. Strategi pembelajaran ini menjadi
langkah awal yang harus diketahui sebelum guru melakukan proses belajar mengajar pada
siswa didalam kelas. Banyaknya macam metode pembelajaran akan memudahkan para guru
dalam menyampaikan suatu materi terhadap penerima materi yaitu guru. Seorang guru pasti
akan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang baik untuk menghasilkan suatu prestasi
kepada muridnya. Dengan strategi yang pas guru akan lebih mudah dalam mengajar begitu
juga dengan murid akan lebih mudah dalam menerima materi dari sumber informasi tersebut.
Terdapat beberapa macam strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses
mengajar. Berikut ini terdapat beberapa strategi yang akan kami jelaskan secara singkat untuk
memudahkan proses belajar mengajar.
a.       Strategi Ekspositori.
Strategi inimerupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari guru kepada anak didiknya. Tujuan strategi yang menerapkan
penyampaian materi secara verbal supaya mampu menguasai materi pelajaran dari guru
sehingga mampu membawa hasil positif yaitu prestasi. Strategi ini merupakan salah satu
bentuk pendekatan pada proses belajar yang berorientasi kepada guru.
b.      Strategi Inquiry.
Didalam strategi ini terdapat beberapa konsep yang harus dilakukan sehingga memudahkan
proses pembelajaran. Salah satunya adalah strategi pembelajaran iquiry SPI merupakan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pemikiran secara kritis
dan analitis untuk menemukan setiap jawaban dari suatu pertanyaan.
c.       Strategi Inquiry Sosial.
Strategi pembelajaran dari kelompok sosial untuk sekelompok masyarakat. Strategi ini
bisanya dilakukan pada proses penyuluhan dimana seseorang menjelaskan suatu materi
dengan cara terjun secara langsung pada masyarakat. Dengan mengetahui beberapa strategi
pembelajaran diatas proses belajar mengajar akan lebih mudah dan membawa hasil positif
dengan menciptakan kualitas anak didik secara baik. Setiap strategi pembelajaran memiliki
kelemahan dan kelebihan secara sendiri sehingga setiap orang pembimbing dalam proses
pembelajaran bisa menyimpulkan secara sendiri karena setiap orang itu berbeda dalam cara
menyampaikan materi.
d.      Strategi Pembelajaran PAIKEM
Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara singkat,ia merupakan
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan. Istilah
aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan
pemahaman dari informasi, imu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik
sendiri. Istilah inovatif, dimaksudkan dalam proses pembelajaran diharapkan ide-ide baru
atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik. Istilah kreatif memiliki makna bahwa
pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena
pada dasarnya setiap individu memilki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah

6
berhenti. Istilah efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus
menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
Sedangkan istilah menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Beberapa prinsip yang
harus diperhatikan ketika pendidik menerapkan PAIKEM adalah sebagai berikut:
a. Memahami sifat peserta didik
b. Mengenal peserta didik secara perorangan.
c. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganissasian belajar.
d.Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masala.
e. Menciptakan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar.
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan.
h. Membedakan aktif fisik dengan aktif mental.
Ada beberapa setting kelas yang variatif dan dinamis dalam penerapan PAIKEM.
Setting atau formasi kelas ini tidak dimaksudkan untuk menjadi susunan yang permanen,
Namun hanya sebagai alternatif dalam penataan ruang kelas. Jika meja dan kursi di ruang
kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka sangat mungkin menggunakan beberapa
formasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang diinginkan pendidik. Berikut ini formasi-
formasi dalam penerapan PAIKEM yaitu :
1.      Formasi Huruf U
Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru
dan/atau media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung satu
dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik
secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah dengan
seperangkat materi.
2.      Formasi Corak Tim
Guru mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran di ruang kelas agar memungkinkan
peserta didik untuk melakukan interaksi tim. Guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi
meja-meja untuk susunan yang paling akrab. Jika hal ini dilakukan,beberapa peserta didik
harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat
guru,papan tulis atau layar.
3.      Meja Konferensi
Formasi ini paling baik dilakukan jika meja berbentuk panjang. Susunan ini dapat
mengurangi peran penting peserta didik. Jika guru duduk di tengah-tengah sisi yang luas,para
peserta didik di ujung merasa tertutup.Guru juga dapat membentuk sebuah susunan meja
konferensi dengan menggabungkan beberapa meja kecil(di tengahnya biasanya kosong).
4.       Formasi Lingkaran
Para peserta didik duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk melakukan
interaksi berhadapan-hadapan secara langsung.
5.      Pengelompokkan Terpisah
Jika kelas cukup besar atau jika ruangan memungkinkan,guru dapat meletakkan meja-meja
dan kursi dimana kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan pada tim.
Guru dpat menempatkan pecahan-pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu
tidak saling mengganggu. Tetapi hendaknya dihindari penempatan kelompok-kelompok kecil
terlalu jauh dari ruang kelas,sehingga hubungan diantara peserta didik sulit dijaga.
6.      Susunan Chevro (V)

7
Susunan V mengurangi jarak antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan lebih
memungkinkan untuk melihat peserta didik lain dari pada baris lurus.
7.      Kelas Tradisional
Format atau setting kelas ini banyak digunakan dilembaga pendidikan manapun karena paling
mudah dan sederhana.
8.      Auditorium/Aula
Formasi auditorium atau aula merupakan tawaran alternatif dalam menyusun ruang kelas.
Meskipun bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas belajar aktiv ,
namun hal ini dapat dicoba untuk dilakukan guru guna mengurangi kebosanan peserta didik
yang terbiasa dalm penataan ruang yang konvensional (tradisional).1

e.       Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)


Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai
latar belakang akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).Trategi
pembelajaran kooperaif yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan di anjurkan para ahli
pendidikan untuk digunakan. Ada empat unsur penting dalam SPK yaitu :
1.      Adanya peserta dalam kelompok
2.      Adanya aturan kelompok
3.      Adanya upaya belajar tiap kelompok
4.      Adanya tujuan yang harus dicapai.
SPK mempunyai dua komponen utama, yaitu
1.      Komponen tugas kooperatif (cooperative task)
2.      Komponen Struktur insentif kooperatif (cooperative incentive structure).
Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam
menyelessaikan tugas kelompok, sedangkan struktur insentif kooperatif merupakan sesuatu
yang membangkitkan motifasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan
kelompok.  Strategi ini dapat digunakan manakala :
1.      Guru menekankan pentingnya usaha kolektif di samping usaha individual dalam belajar.
2.      Jika guru menghendaki seluruh siswa (bukan hanya siswa yang pintar saja) untuk
memperoleh keberhasilan belajar.
3.      Jika guru ingin menanamkan,bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya dan belajar dari
bantuan orang lain.
4.      Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai
bagian dari isi kurikulum.
5.      Jika guru menghendki motifasi siswa dan menambah tingkat patisipasi mereka.
6.      Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalm memecahkan masalah dan
menemukan berbagai solusi pemecahan.

1
 Ismail. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. (Semarang : Rasail,2009),hlm.47-68

8
Ada beberapa karakteristik pembelajaran kooperatif yaitu
a.       Pembelajaran secara tim
Pembelajaran koperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk
mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar.Untuk
itulah,kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.
b.      Didasarkan pada manajemen kooperatif
Sebagaimana pada umumnya manajemen mempuny6ai empat fungsi pokok yaitu fungsi
perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol.
c.       Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh
karena itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif.
a.      Keterampilan bekerja sama
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktifitas dan kegiatan yang
tergambarkan dalam ketermpilan bekerja sama. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif
seperti :
1.      Prinsip ketergantungan positif (Positive Interdependence)
2.      Tanggung jawab perseorangan
3.      Interaksi tatap muka
4.      Partisipasi dan komunikasi
Selain itu, Pembelajaran kooperatif juga memiliki prosedur yang berprinsip pada empat
tahap,yaitu :
1)   Penjelasan materi
2)   Belajar dalam kelompok
3)   Penilaian
4)   Pengakuan tim

Keunggulan strategi pembelajaran kooperatif (SPK) :


1.      Melalui SPK siswa tidak menggantungkan pada guru akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan beffikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan
belajar dari siswa yang lain.
2.      SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-
kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
3.      SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4.      SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
5.      SPK merupakan suatu strtegi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik
sekaligus kemamppuan sosial.
6.      SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya
sendiri,menerima umpan balik.Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut
membuat salah karena keputusan yang dibuat aadalah tanggung jawab kelompoknya.
7.      SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan
belajar abstrak menjadi nyata (riil).
8.      Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motifasi dan memberikan
rangsangan untuk berfikir.
Keterbatasan strategi pembelajaran kooperatif (SPK) :

9
a.       Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu. Sangat tidak rasional
kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami
filsafat cooperative learning.
b.      Ciri utama SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer
teaching yang efektif, maka dibandingkan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara
belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh
siswa.
c.       Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun
demikian, guru perlu menyadari,bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah
prestasi setiap individu siswa.
d.      Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan
periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan
satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.
e.       Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk
siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan pada kemampuan
secara individual.2

c.  Komponen Strategi Pembelajaran


Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran,
yaitu:
(1) kegiatan pembelajaran pendahuluan,
(2) penyampaian informasi,
(3) partisipasi peserta didik,
(4) tes,
(5) kegiatan lanjutan.3

1.      Kegiatan Pembelajaran pendahuluan


Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan
memegang peranan penting. Pada bagian ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta
didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan.
2.      Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting
dalam proses pembelajaran, padahal bagian ini hanya merupakan salah satu komponen dari
strategi pembelajaran.
3.      Partisipasi Peserta Didik
Bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan
latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
4.      Tes
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui tujuan pembelajaran
khusus telah tercapai atau belum dan pengetahuan sikap serta keterampilan telah benar-benar
dimiliki oleh peserta didik atau belum.
5.      Kegiatan Lanjutan
Kegiatan yang dikenal dengan istilah Follow Up dari suatu hasil kegiatan yang telah
dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Peserta didik seharusnya

2
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta : Kencana,
2007),hlm.242-251
3
Hamzah B.Uno. Model Pembelajaran. (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2008), hlm.3
10
menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi
tersebut.

Pengertian strategi biasanya berkaitan dengan taktik (terutama banyak dikenal dalam
lingkungan militer).Taktik adalah segala cara dan daya untuk menghadapi sasaran tertentu
dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
Dalam proses pendidikan, taktik tidak lazim digunakan, akan tetapi dipergunakan istilah
metode atau tehnik.4

Strategi pembelajaran dapat ditinjau berdasarkan pengertian secara sempit dan


pengertian secara luas. Secara sempit strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan secara luas strategi pembelajaran
dapat diberi arti sebagai penerapan semua aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran termasuk didalamnya adalah perencanaan, pelaksanaan dan terhadap proses,
hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran. 5
Sedangkan menurut Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu.
d.   Pembagian Strategi
Berdasarkan kegiatan yang ditimbulkannya, strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu :
        i.         Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta  Didik
Strategi yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik
adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan
pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. 6
      ii.         Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Pendidik
Strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik adalah kegiatan pembelajaran yang
menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik dalam mengajar atau membelajarkan
peserta didik, perencana, pelaksanaan dan penilaian proses serta hasil pembelajaran dilakukan
dan dikendalikan oleh pendidik. Sedangkan peserta didik berperan sebagai pengikut kegiatan
yang ditampilkan oleh pendidik.
5. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Mager (1977:54) menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam
memilih strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut.7
a.       Berorientasi pada tujuan pembelajaran

4
Aripin, ilmu Pendidikan.(Jakarta : Bumi aksara,2000)  Hlm.56
5
Sujadna S. DKK. Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. (Bandung : Falah
Production,2001) Hlm.37
6
Ibid.,hlm.37-39
7
Ibid.,Hlm.8

11
b.      Pilih tehnik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat
bekerja nanti(dihubungkan dengan dunia kerja)
c.       Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indra
peserta didik.

B.     Metode Pembelajaran
a.      Pengertian Metode Pembelajaran
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani ”metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku
kata yaitu: metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau
cara.Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.Dalam bahasa Arab
metode disebut “thoriqot”.
Sedangkan menurut Purwadaminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. The American Heritage mengemukakan
bahwa metode adalah“A means or manner of procedure; Specially, a regular and
systematic way of accomplishing anything…Method emphasizes procedures according to a
detailed, logically ordered plan”(Moris,1976:826). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditemukan ,8 Sehingga dapat dipahami bahwa
metode adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai
tujuan pendidikan.
b.      Klasifikasi Metode Pembelajaran
Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
1.      Metode mengajar konvensional.
2.      Metode mengajar inkonvensional.
Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru
atau sering disebut metode tradisional.
Sedangkan metode mengajar inkonvensional yaitu suatu tehnik mengajar yang baru
berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan
modul, pengajaran berprogam, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode
yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai
peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya 9. Berikut
beberapa metode-metode mengajar konvensional antara lain:
1.      Metode ceramah
Metode ceramah ialah sebuah bentuk interaksi edukatif melalui penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru atau pendidik terhadap sekelompok pendengar (murid)
2.      Metode diskusi
Metode diskusi ialah sebuah bentuk interaksi edukatif yang mempelajari bahan atau
penyampaian bahan pelajaran dengan jalan mendiskusikannya. Metode diskusi ini untuk
merangsang murid berfikir dan mengemukakan pendapat sendiri, serta ikut memberikan
sumbangan pikiran dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak alternatif jawaban.
3.      Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab ialah cara penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan
pertanyaan dan murid memberikan jawaban.
4.      Metode demonstrasi dan eksperimen

8
Sujadna S. DKK.Opcit.,Hlm.7-8
9
Utsman,Basyirudin.Metodologi Pembelajaran.(Jakarta : Ciputat Pers, 2002) Hlm.33-34
12
Demonstrasi dan eksperimen merupakan metode interaksi edukatif yang sangat efektif dalam
membantu murid untuk mengetahui proses pelaksanaan sesuatu, apa unsur yang terkandung
di dalamnya, dan cara mana yang paling tepat dan sesuai, melalui pengamatan induktif.
5.      Metode resitasi/pekerjaan rumah
Metode pekerjaan rumah adalah metode interaksi edukatif, dimana murid diberi tugas
khusus(sehubungan dengan bahan pelajaran) di luar jam-jam pelajaran. Dalam
pelaksanaannya, murid-murid dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah tetapi dapat
dikerjakan juga di perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya
untuk kemudian dipertanggung jawabkan kepada guru.
6.      Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar adalah kelompok kerja dari kumpulan
beberapa individu yang bersifat paedagogis yang di dalamnya terdapat adanya hubungan
timbal balik (kerja sama) antara individu serta saling percaya mempercayai.
7.      Metode sosio-drama dan bermain peranan
Metode sosio-drama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah
laku dalam hubungan social sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para
murid diikutsertakan dalam memainkan peranan di dalam mendemonstrasiakan masalah-
masalah social.
8.      Metode karyawisata
Melalui karyawisata sebagai metode interaksi edukatif, murid dibawah bimbingan guru
mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk belajar.
9.      Metode drill/latihan siap
Metode latihan siap sebagai salah satu metode interaksi edukatif dalam pendidikan dan
pengajaran dilaksanakan dengan jalan melatih anak-anak (murid) t5erhadap bahan–bahan
pelajaran yang diberikan.
10.  Metode sistem regu
Metode sistem regu (team teaching) ini ialah metode mengajar dimana dua orang guru (atau
lebih) bekerjasama mengajar sekelompok murid. 10
 

Metode mengajar banyak sekali jenisnya, disebabkan oleh karena metode ini dipengaruhi
oleh banyak faktor, misalnya :
1.      Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
2.      Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.
3.      Situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
4.      Fasilitas yang berbagai kwalitas dan kwantitas.
5.      Pribadi guru serta kemampuan profesionilnya yang berbeda-beda. 11
c. Perbedaan antara Strategi Dan Metode
Istilah strategi, metode,Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan
guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu berisi tahapan tertentu,
sedangkan tehnik adalah cara yang digunakan yang bersifat implementatif. Sedangkan

10
Zuhairi H.DKK. Metodologi Pendidikan Agama.(Solo : Ramadhani,1993) Hlm.74-92
11
Winarno Surakhmad. Metodologi Pengajaran Nasional.(Bandung : Jemmars,1980) Hlm.76
13
strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode prosedur dan tehnik
yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari
metode dan tehnik. Artinya metode/prosedur dan tehnik pembelajaran merupakan bagian dari
strategi pembelajaran. Hubungan antara strategi, tujuan dan metode pembelajaran dapat
digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan
pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian
diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran
berlangsung.12

12
Hamzah B. Uno.  Model Pembelajaran. (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2008)

14
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Strategi pembelajaran adalah penerapan semua aspek yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran termasuk didalamnya adalah perencanaan, pelaksanaan dan
terhadap proses, hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kegiatan yang
ditimbulkannya, strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu strategi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan strategi yang berpusat pada pendidik.
Sedangkan komponen strategi pembelajaran, yaitu:

1.      kegiatan pembelajaran pendahuluan,              4. penyampaian informasi,


2.      partisipasi peserta didik,                                 5. tes,
3.      kegiatan lanjutan.

Strategi pembelajaran juga mempunyai kriteria-kriteria untuk memilihnya,Metode


pembelajaran adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar
tercapai tujuan pendidikan. Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan
menjadi 2bagian yaitu: Metode mengajar konvensional dan Metode mengajar inkonvensional.

B.     SARAN
Demikianlah makalah yang dapat pemakalah sampaikan. Pemakalah menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu saran dan kritik yang membangun
sangat pemakalah harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna
bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aripin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Basyirudin,Utsman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2001

B.Uno,  Hamzah. Model Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika, 2008

Ismail. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail, 2009

S, Sudjana DKK. Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production,


2001

Surakhmad,Winarno. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmar, 1980

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana,


2007

Zuhairi H. DKK.  Metodologi Pendidikan Agama. Solo: Ramadhani, 1993

16

Anda mungkin juga menyukai