Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA KELAS TINGGI DI SD


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pembelajaran bahasa indonesia
kelas tinggi

Dosen pengampu : Dewi Kusumawati, M.Pd.

Disusun oleh :

Siti Aisah (20171510042)

Ulfa Riyani

Waetun

Kelas : 2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran
Bahasa Indonesia kelas tinggi,dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang saya miliki, saya berusaha mencari sumber data dari berbagai sumberi
nformasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan saya tambahan ilmu pengetahuan
yang dapat bermanfaat bagi kehidupan saya, dan semoga bagi para pengguna makalah ini.
Sebagai manusia biasa, saya sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu saya berharap akan adanya masukan yang membangun,
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi sendiri mapun pengguna makalah ini.

Kuningan, 4 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian strategi pembelajaran.......................................................... 2

B. Jenis-jenis stategi pembelajaran .......................................................... 2

C. contoh penerapan teknik penyajian dalam strategi pembelajaran bahasa?


.............................................................................................................. 4
BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 7

B. Saran ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan harus
dikembangkan sesuai dengan abad ini, sehingga setiap guru dituntut untuk
memiliki pemahaman yang tinggi terhadap pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran dan metode pembelajaran. Hal ini sangat penting, dikarenakan
guru merupakan perencana utama dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru
sedemikian rupa, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Idealnya pembelajaran yang sesuai dengan abad ini yaitu
pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar pembelajaran yang dialami siswa
menjadi lebih bermakna. Selain itu, model pembelajaran yang diterapkan dalam
pembelajaran haruslah bervariasi, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan
ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa
pemahaman guru terhadap pendekatan, model, strategi, metode dan teknik
pembelajaran tidak bisa diabaikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas
tentang strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi pembelajaran, istilah yang
terkait dengan strategi pembelajaran, dan unsur-unsur strategi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?
3. Apa saja contoh penerapan teknik penyajian dalam strategi pembelajaran
bahasa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui contoh penerapan teknik penyajian dalam strategi
pembelajaran bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian strategi pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Santosa (2011:1.14) menyebutkan
bahwa strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. Di dalam proses pembelajaran guru harus memiliki
strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu
unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian
atau metode mengajar.
Menurut Kemp (Wina Senjaya, 2008) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran.
Jadi, strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan
kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan
sarana penunjang kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Dimana pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah  terwujudnya
efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-
pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau
kelompok) serta peserta didik (perorangan, kelompok dan atau komunitas) yang
berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya. Isi kegiatannya adalah
bahan/materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan.
Proses kegiatan adalah langkah-langkah yang dilalui pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran. Sumber pendukung kegiatan pembelajaran mencakup
fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran.
Dengan demikian strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan,
metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan peserta didik,
untuk mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik, antar
peserta didik, dan terhadap proses, hasil, dan/atau dampak kegiatan
pembelajaran.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran di artikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan
dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran.
Stretegi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan pembelajaran, yang dijabarkan dari pendangan falsafah atau
teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan
pengertian strategi pembelajaran.
Menurut Kozma dalam Majid (2015:7) secara umum menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu
yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan menurut Wina Sanjaya
dalam Majid (2015:) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang
dipilih guru mencakup penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
Hal ini bahwa berarti di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada
proses penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan. Strategi disusun
untuk  mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber
belajar, semua diarahkan dalam pencapaian tujuan.
2) Jenis - Jenis Strategi Pembelajaran
1) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk
teknik pembelajaran Ekspositoris, atau teknik penyampaian semacam
kuliah (sering juga digunakan istilah “chalk and talk”). Strategi
pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, sebab dalam staretgi ini guru memegang peran yang sangat
dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran
secara terstruktur. Diharapkan apa yang disampaikan itu dapat dikuasai
siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik
(academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah dan
demonstrasi merupakan bentuk-bentuk strategi pembelajaran langsung.
2) Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3
sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang
spesifik sampai tuntas. Strategi pembelajaran  Cooperative Learning  mulai
populer akhir-akhir ini. Melalui Cooperative Learning   siswa didorong
untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.
Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling
bantu. Yang cepat harus membantu yang lambat karena penilaian akhir
ditentukan oleh keberhasilan  kelompok. Kegagalan individu adalah
kegagalan kelompok, dan sebaliknya keberhasilan individu adalah
keberhasilan kelompok.
Oleh karena itu, setiap anggota harus memiliki tanggung jawab penuh
terhadap kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson, &
Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam strategi
pembelajaran cooperative  yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas
dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi. Menurut Slavin,
Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif
dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif
perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif
motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok
memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu.
Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya adalah
keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota
kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.  Perspektif
sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu
dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok
memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi
keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, di mana
setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh
keberhasilan.
Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya
interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa
untuk berpikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya
bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan menimba
informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
3) Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan
masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah
adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan
memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran
pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan
menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan
masalah.
Dengan demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan pemecahan
masalah itu. Mengajar memecahkan masalah berarti pemecahan masalah itu
sebagai isi atau content  dari pelajaran, sedangkan pemecahan masalah adalah
sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan masalah hanya sebagai suatu
alat saja untuk memahami materi pembelajaran.  Ada beberapa ciri strategi
pembelajaran dengan pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut :
Pertama , siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil;
Kedua , pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang
banyak kemungkinan cara pemecahanya;
Ketiga , siswa mnggunakan banyak pendekatan dalam belajar;
Kempat , hasil dari pemecahan maslah adalah tukar pendapat (sharing ) di
antara semua siswa.

4) Strategi Mengulang

Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang


materi tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana adalah
menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan
sebagainya. Memori yang sudah ada di pikiran dimunculkan kembali untuk
kepentingan jangka pendek, seketika, dan sederhana.   Penyerapan bahan belajar
yang lebih kompleks memerlukan strategi mengulang kompleks.
Menggarisbawahi ide-ide kunci, membuat catatan pinggir, dan menuliskan
kembali inti informasi yang telah diterima merupakan bagian dari mengulang
kompleks. Strategi tersebut tentunya perlu diajarkan ke siswa agar terbiasa
dengan cara demikian.

5) Strategi Elaborasi

Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru


akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih
mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu
pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke
jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi
baru dengan yang pernah ada. Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah
pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R.

Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara


informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat
melalui proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru
dari percampuran dua informasi itu.  Analogi merupakan cara belajar dengan
pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok
benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan
menyimpan informasi.  P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dar
Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R
singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi,
menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi
PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam
membantu siswa menghafal informasi bacaan.

6) Strategi Organisasi

Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan


bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi
terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih
kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau
fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi
organisasi adalah Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa belajar
menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama. 
Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal
lebih efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk kategori khusus dan
secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi, elaborasi atau
organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang secara
alamiah tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi
memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata
berkait.

3) Contoh penerapan teknik penyajian dalam strategi pembelajaran bahasa

Ada beberapa teknik penyajian yaitu, sebagai berikut :

1. Teknik Diskusi

Tujuan penggunaan teknik diskusi agar siswa dapat :

a. Mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah;


b. Menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar;
c. Menghargai pendapat orang lain;
d. Berpikir kreatif dan kritis.
Dalam teknik diskusi siswa dilatih untuk :

a. Merumuskan masalah;
b. Menetapkan tema pembicaraan;
c. Menyampaikan pendapat dengan bertanggung jawab;
d. Menghargai pendapat orang lain;
e. Menarik kesimpulan;
f. Menyusun laporan diskusi.

2. Inkuiri

Menurut, Santosa (2011:1.17) menyatakan bahwa inkuiri adalah suatu cara


yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas yang dapat dilakukan
dengan cara murid-murid diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah
sehingga ia dapat menemukan cara penyelesaiannya.

Tujuan teknis inkuiri

a. Membentuk dan mengembangkan rasa percaya diri


b. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
c. Mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
d. Memberi siswa kesempatan untuk belajar sendiri.
e. Mendorong murid memperoleh informasi.

Dengan teknik inkuiri ini siswa dilatih untuk :

a. Menyusun rencan kegiatan;


b. Menentukan sasaran kegiatan;
c. Menentukan target kegiatan;
d. Berkomunikasi dengan orang lain;
e. Mencari sumber informasi.

3. Sosiodrama dan Permain Peran


Menurut, Santosa (2011:1.17) menyatakan bahwa teknik sosiodrama ialah
mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak-
gerik seseorang dalam hubungan sosial antarmanusia.
Tujuan teknik sosiodrama dan bermain peran adalah agar siswa dapat:
a. Memahami perasaan orang lain
b. Menempatkan diri dalam situasi orang lain;
c. Mengerti dan menghargai perbedaan pendapat

Dalam sosiodrama dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam


berlatih:
a. Menjiwai peran yang dimainkan;
b. Mengemukakan pendapat;
c. Memecahkan masalah bersama;
d. Menarik kesimpulan dari sebuah peristiwa; dan
e. Bersosialisasi dengan lingkungan;
4. Teknik Tanya-jawab
Tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi para murid agar timbul
keberaniannya untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
Tujuannya adalah sebagai berikut:
a. Siswa dapat mengerti dan mengingat kebali materi yang dipelajari, didengar atau
dibaca;
b. Siswa dapat berpikir secara kronologis atau runut;
c. Siswa dapat mengetahui taraf pengetahuan dan pemahamannya;
d. Siswa dapat memahami bacaan;
Dalam tanya jawab siswa berlatih;
a. Merumuskan pertanyaan;
b. Menyebutkan fakta;
c. Menyampaikan opini atau tanggapan;
d. Mengungkapkan kembali uraian secara runut;
e. Menggunakan kata tanya;
f. Bersikap kritis.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi berarti rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Di dalam proses pembelajaran guru harus memiliki
strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu unsur dalam
strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode belajar.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami memberikan saran kepada guru maupun calon
guru supaya memiliki strategi pembelajaran. Sebelum melakukan pembelajaran guru atau
calon gurun harus memiliki strategi supaya dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Puji, dkk. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Wuryanto, A. 2010. Jenis-jenis strategi pembelajaran bahasa indonesia .
https://aguswuryanto.wordpress.com.4 Oktober 2018.20.55.
Sudrajat, A. 2008. Pendekatan strategi, metode, teknik dan model
pembelajaran.https://akhmadsudrajat.wordpress.com.4 Oktober 2018. 21.06.

Anda mungkin juga menyukai