PENDAHULUAN
Pendidikan adalah proses pematangan kualitas hidup melalui proses tersebut diharpan manusia
dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, Serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas
hidup dan kehidupan secara benar. melaui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap
hidup yang baik sehingga dapat bergaul dimasyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga
dan masyarakat.
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehiddupan manusia, dimana pun
di dunia terdapat manusia dan disana pula terjadi pendidikan. Walaupun pendidikan merupakan
gejala umum dalam kehidupan masyarakat,namun perbedaan pandangan hidup, perbedaan falsafah
hidup yang dianut oleh masing masing bangsa. Kegiatan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
yang hendak dicapainya.
pendidikan merupakan kegiatan manusia, namun bukan suatu kegiatan yang tanpa batas.banyak
hal hal yang membatasi pelaksanaan pendidikan diantaranya tujuan pendidikan menjadi arah yang
harus dicapai oleh pendidikan.berbicara tentang pendidikan akan berkaitan dengan pandangan
hidup suatu masyarakat,dan nilai nilai yang dianut masyarakat.
Secara umum tujuan pendidikan adalah manusia dewasa, namun esensi atau hakikat mausia
dewasa akan berbeda bagi masyarakat yang satu dengan yang lainnya.misalnya manusia dewasa
bagi orang indonesia akan dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan nilai nilai pancasila.
Tapi bagi orang amerika tidak akan mengenal pancasila, manusia dewasa bagi orang amerika adalah
manusia yang demokratis. Disamping itu tujuan pendidikan,pendidik,anak didik dan lingkungan
pendidikan juga akan membatasi pelaksanaan pendidikan .
Bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan,karena manusia lahir dalam keadaan
tidak berdaya, ia sangat membutuhkan bantuan dan bimbingan orang lain untuk dapat berdiri sendiri
disamping itu manusia lahir tidak langsung dewasa yang mengidentifikasikan manusia dengan
moral yang berlaku, dan manusia yang bertanggung jawab, manusia sanggup mempertanggung
jawabkan segala konsekuensi dan perbuatannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi cakupan beberapa pertanyaan yang bersangkutan dengan
pembahasan, rumusan masalah ini diantaranya sebagai berikut :
1. bagaimana keharusan dalam mendidik?
2. Apa saja batas batas kemungkinan mendidik?
C. Tujuan Masalah
Tujuan makalah ini dibuat untuk memperoleh hasil yang didapat dari pembahasan tersebut, tujuan
tersebut meliputi :
1. Untuk mengetahui keharusan dalam mendidik
2. Untuk mengetahui batas batas kemungkinan mendidik
BAB II
KEHARUSAN DAN BATAS BATAS KEMUNGKINAN MENDIDIK
A. Keharusan Mendidik
1. Pengertian pendidik
Sadulloh,(2017:128) pendidik adalah orang dewasa yang membimbing anak agar si anak
tersebut bisa menuju kearah kedewasaan.penddik merupakan orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaranya adalah anak didik.
Berdasarkan kutipan diatas bahwa pendidik merupakan pemegang peran yang sangat penting
dan menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan.pendidik juga merupakan orang dewasa yang
membimbing anak agar sianak tersebut bisa menuju kearah kedewasaanya.
Ramli,(2015:62) pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi anak baik kompetensi kognitif,afektif
dan psikomotor.
Berdasarkan kutipan diatas seorang pendidik harus bisa bertanggung jawab serta mampu
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik baik itu potensi kognitif,afektif maupun
pisikomotornya.
Yunus, (2010:30) pendidik merupakan semua usaha atau perbuatan orang dewasa untuk
melimpahkan pengetahuannya,pengalamannya,kecakapan dan keterampilannya kepada anak untuk
mencapai atau memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.
Berdasarkan kutipan diatas seorang pendidik harus mempunyai aspek kognitif,psikomotor dan
afektif yang baik untuk melimpahkan pengetahuanya kepada peserta didik sehingga dapat
membantu peserta didik untuk mencapai tujuan hidupnya.
Jadi pendidik memiliki peran yang menentukan sebab bisa dikatakan pendidik merupakan
kunci utama terhadap kesuksesan pendidikan,untuk itu seorang pendidik harus mempunyai aspek
kognitif,afektif dan psikomotor untuk melimpahkan pengetahuanya kepada peserta didik agar
peserta didik memiliki pengetahuan,kecakapan dan keterampilan dalam mencapai tujuan hidupnya
dan mencapai kedewasaanya.
2. Peranan pendidik
Menurut Walid,M.(2010) ada beberapa peranan pendidik yaitu :
1. Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik,yang menjadi tokoh,panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik dan lingkunganya.oleh karena itu,guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu,yang mencakup tanggung jawab, wibawa,mandiri dan disiplin.
Berkaitan dengan tanggung jawab guru harus mengetahui serta memahami
nilai,norma moral dan sosial serta berusaha berperilaku sesuai dengan nilai dan norma
tersebut.guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakanya dalam pembelajaran
disekolah dan kehidupan bermasyarkat.
Berkaitan dengan wibawa guru harus memiliki kelebihan dalam meralisasikan nilai
spiritual,emosional,moral,sosial dan intelektual serta memiliki kelebihan dalam pemahaman
ilmu pengetahuan,teknologi dan seni sesuai dengan bidang.
2. Guru sebagai pengajar
Kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh beragam faktor didalamnya, mulai
dari kematangan,motivasi,hubungan antara murid dan guru,tingkat kebebasan, kemampuan
verbal,keterampilan guru dalam berkomunikasi serta rasa aman. Jika faktor-faktor tersebut
dapat dipengaruhi,maka kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik,guru
harus dapat membuat sesuatu hal menjadi jelas bagi murid bahkan terampil dalam
memecahkan masalah.
3. Guru sebagai sumber belajar
Peran guru sebagai sebuah sumber belajar akan sangat berkaitan dengan kemampuan
guru untuk menguasai materi pelajaran yang ada. Sehingga saat siswa bertanya sesuatu
hal,guru dapat dengan sigap dan tanggap menjawab pertanyaan murid dengan menggunakan
bahasa yang lebih di mengerti.
4. Guru sebagai fasilitator
Peran seorang guru sebagai fasilitator adalah dalam memberikan pelayanan agar
murid dapat dengan mudah menerima dan memahami materi-materi pelajaran. Sehingga
nantinya proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien.
5. Guru sebagai pembimbing
Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan,yang mana berdasar
pengetahuan serta pengalamannya dan memiliki rasa tanggung jawab dalam kelancaran
perjalanan tersebut. Perjalanan ini tidak hanya soal fisik namun juga perjalanan
mental,kreativitas,moral,emosional, dan spriritual yang lebih kompleks dan dalam.
6. Guru sebagai pengelola
Dalam proses kegiatan belajar mengajar,guru memeiliki peran dalam memegang
kendali atas iklim yang ada di dalam suasanan proses pembelajaran. Dapat diibaratkan jika
guru menjadi nahkoda yang memegang kemudi dan mebawa kapal dalam perjalanan yang
nyaman dan aman. Seorang guru haruslah dapat menciptakan suasana menjadi kondusif dan
nyaman.
7. Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan,baik
intelektual maupun motorik,sehingga menuntun guru untuk bertindak sebagai pelatih hal ini
lebih ditekankan lagi karena tanpa latihan seorang peserta didik tidak akan mampu
menunjukkan penguasaan kompetensi dasar. Oleh karena itu guru harus berperan sebagai
pelatih yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai
dengan potensi masing-masing.
8. Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menganggap ia sebagai guru. Karena seorang guru harus menjadi teladan bagi muridnya
Pada umunya orang tua lebih mengenal dan memperdalam tentang konsep mendidik anak
dalam versi barat, sehingga mereka menggangap konsep barat lah yang lebih baik dan lebih
utama. Padahal islam sendiri telah mengedepankan pengembangan potensi potensi anak melalui
cara cara yang digunakan dalam proses pendidikan. Dalam proses mendidik anak metode
mempunyai peranan yang penting yang berfungsi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Berdasarkan hal ini orang tua sebagai orang pertama yang memberikan pendidikan kepada anak
harus memiliki sikap kehati hatian dalam menenukan metode,tujuan pendidikan tidak akan
tercapai.berikut ini metode metode yang digunakan untuk mendidik anak yaitu :
Siregar (2016: 111-112) Konsep keteladanan dalam sebuah pendidikan sangatlah penting
dan bisa berpengaruh terhadap proses pendidikan,khususnya dalam membetuk aspek moralitas,
spiritual dan etos sosial anak.pentingnya keteladanan dalam mendidik anak menjadi pesan kuat
sebab keteladanan adalah sarana penting dalam pembentukan karakter seseorang.satu kali perbuatan
yang dicontohkan lebih baik dari seribu kata yang diucapkan karena anak anak akan mudah meniru
apapun yang dilihatnya.
Berdasaran kutipan diatas bahwa keteladanan dalam mendidik anak sangatlah penting,
apalagi kita sebagai orang tua ataupun pendidik harus menjadi contoh atau panutan bagi anak
dalam semua aspek agar mereka dapat mencapai tujuan dan kedewasaanya.
Siregar (2016: 112-113) Anak anak mengalami beberapa fase untuk menjadi manusia
dewasa,anak memerlukan perhatian khusus dalam masalah emosi. Hal ini sangat beralasan karena
gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang terjadi pada siapapun,termasuk pada anak
anak yang dapat mengalami stress.pada situasi seperti ini peranan dan bimbingan perhatian orang
tua atau pendidik menjadi hal yang mutlak.
Berdasarkan kutipan diatas bahwa peranan,bimbingan dan perhatian sangatlah penting bagi
orang tua maupun pendidik karena dengan begitu anak merasa di perhatikan dan diberikan rasa
kenyamanan dalam proses mendidik
Siregar (2016: 113-114) Kasih sayang merupakan hal yang utama yang bisa menimbulkan
rasa kerja sama diantara anak dan orang tua maupun pendidik wajib menanamkan kasih
sayang,ketentramaan dan keteangan di dalam proses mendidik sehingga anak akan merasa nyaman
serta dalam proses mendidik nya pun akan mudah dan si anak akan menunjukan respon yang positif
Berdasarkan kutipan diatas bahwa dalam proses mendidik orang tua maupun pendidik harus
menamkan kasih sayang kepada anak agar anak merasa nyaman dan dalam proses mendidik nya
pun anak akan mudah menunjukan respon yang positif dan dapat mudah mendidiknya
B. Saran
Bagi pembaca khusunya mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang
pendidik,diharapkan agar memahami keharusan dan batas batas kemungkinan mendidi.sebab ini
sangat penting untuk tercapainya proses pendidikan.
Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/url?q=http://file.upi.edu//Direktori/DUAL-
MODES /LANDASASAN_PENDIDIKAN/BBM_1.pdf.