Oleh :
Kelompok 1
1. Anggi Agustiyana 20171510097
2. Diah Dewi Yulianti 20171510051
3. Didit Prayoga 20171510100
4. Sindi Ladya Baharizqi 20171510017
Kelas 2C
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis, sehingga makalah yang disajikan untuk makalah berjudul “Tujuan,
batasan dan kemungkinan pendidikan”, dapat diselesaikan.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ndaru
Mukti Oktaviani, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pedagogika, yang telah menjadi
pembimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah yang penulis buat ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan -
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis. Namun demikian, penulis telah berusaha sebaik - baiknya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan, atas segala kesalahan dan
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini penulis mohon maaf. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pihak lain
pada umumnya.....
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Tujuan Pendidikan...........................................................................3
B. Batas – Batas Pendidikan ................................................................11
C. Kemungkinan Pendidikan ...............................................................19
BAB III Penutup
A. Kesimpulan......................................................................................24
B. Saran.................................................................................................24
Daftar Pustaka.....................................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses pematangan kualitas hidup. Melalui proses
tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, serta
untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara
benar. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup
yang baik sehingga dapat bergaul pula di masyarakat dan dapat menolong
dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang
memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat
dan menjadikan manusia yang memiliki derajat.
Zaman sekarang ini orang yang sekolah dengan orang yang tidak
sekolah, memiliki perilaku yang sama. Seharusnya orang yang berpendidikan
memilik perilaku yang berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan. Hal ini
dapat dikatakan sekolah itu gagal. Karena masih ada sekolah yang tidak
mengerti mengenai tujuan pendidikannya itu. Kegagalan pendidikan
berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, secara otomatis membawa
keberhasilan sebuah bangsa. Maka dari itu hendaknya memperhatikan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan. Tujuan dari pendidikan yang
diharapkan adalah menciptakan out come pendidikan yang berkualitas sesuai
dengan harapan berbagai pihak.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental
dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu menentukan corak
dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan ke arah mana
anak didik akan di bawa. Maka dari itu, kita harus memahami tujuan
pendidikan, batasan pendidikan dan kemungkinan Pendidikan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi cakupan beberapa pertanyaan yang
bersangkutan dengan pembahasan. Rumusan masalah ini diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Apa saja tujuan pendidikan?
2. Apa saja batas – batas pendidkan?
3. Apa saja kemungkinan pendidikan?
C. TUJUAN
Tujuan makalah dibuat untuk memperoleh hasil yang didapat dari
pembahasan tersebut. Tujuan tersebut meliputi:
1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan.
2. Untuk mengetahui batas – batas kemungkinan pendidikan.
3. Untuk mengetahui kemungkinan pendidikan.
BAB II
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan, karena dari tujuan itulah akan menetukan ke arah mana anak didik
akan dibawa. Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu: memberi arah
kepada pendidik dan merupakan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan.
Sadulloh, (2017: 72) mengatakan bahwa perbuatan mendidik
merupakan perbuatan yang mempunyai tujuan, ada suatu yang ingin dicapai
dengan perbuatan tersebut. Orangtua menyuruh anaknya melaksanakan shalat
lima waktu, melatih anaknya melaksanakan saum pada bulan ramadhan,
melarang anaknya kencing di sembarang tempat dan sambil berdiri,
menyekolahkan anaknya, dan lain-lain, semuanya itu memiliki maksud dan
tujuan yang ingin dicapai, khususnya bagi anaknya. Tujuan pendidikan dalam
arti khusus itu adalah membawa anak kepada kedewasaannya, berarti bahwa ia
harus dapat menentukan diri sendiri dan bertanggung jawab sendiri terhadap
pebuatannya. Anak harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan
berbuat sesuai dengan norma-norma kesusilaan.
Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan
hendaknya dapat memberikan pengetahuan baik itu berupa nilai – nilai hidup,
norma, keagamaan, kebenaran dan sebagainya. Oleh karena itu, pendidikan
dikatakan hal yang sangat penting bagi kehidupan untuk berlangasunya proses
kedewasaan sehingga dapat mengenal dirinya untuk tujuan hidup dirinya.
3
Syaripudin dan Kurniasih, (2011: 58) mengatakan bahwa pengkhususan
dari tujuan umum pendidikan antara lain akan menghasilkan tujuan pendidikan
nasional. Tujuan pendidikan nasional ini bersifat ideal dan belum operasional.
4
5
d. Tujuan Sementara
Tujuan sementara merupakan titik perhatian sementara,
yang merupakan persiapan untuk menuju kepada tujuan umum.
Tujuan sementara memberi kesempatan kepada pendidik untuk
menguji nilai yang ingin dicapainya dengan perbuatan nyata. Dari
kenyataan yang dialaminya diharapkan anak akan mengetahui
10
dan penyesuaian dari anak didik. Jadi, kesamaan arah ini terjadi
antara perbuatan pendidik dan perbuatan anak didik. Kesamaan arah
telah melampaui kesepamahaman. Dengan demikian, dalam hal ini
anak didik berbuat atau bertindak sesuai dengan kata hati
kehendaknya.
Berdasarkan kutipan di atas yaitu hubungan pendidik dan
peserta didik harus terjalin dengan baik. Adanya kesamaan tujuan
pendidik dan peserta didik menjadi pondasi kuat dari kesamaan arah.
Peserta didik pasti akan berperan aktif disinilah pendidik harus bisa
memberikan arah positif pada peserta didik agatr peserta didik
berada dalam pergaulan yang positif.
d. Perasaan Bersatu
Sadulloh, (2017:90) mengatakan bahwa perasaan bersatu
timbul karena interksi yang berlangsung antara pendidik dan anak
didik yang bersifat kekeluargaan, dan menimbulkan saling
pengertian serta saling mengisi diantara kedua pihak. Anak yang
telah terbiasa dalam suasana perasaan bersatu, akan memperoleh
pengalaman dasar tentang corak hidup bersama (hidup
bermasyarakat), untuk saling mengisis, mempercayai, setia, dan
jujur. Tindakan atau pendidikan untuk memelihara perasaan bersatu
dapat berupa nasehati, memperingatkan, menegur, dan dapat juga
dilaksanakan hukuman.
Berdasarkan kutipan di atas bahwa hubungan pendidik dan
peserta didik harus saling melengkapi dan memahami. Terutama
seorang pendidik harus bisa menjaga perasaan bersatu tersebut
dengan peserta didik. Dengan cara tidak melakukan diskriminasi
pada peserta didiknya.
e. Pendidikan karena Kepentingan Diri Sendiri
Sadulloh, (2017:90) mengatakan bahwa pendidikan karena
kepentingan diri sendiri, berarti si anak telah menyadari kepentingan
dirinya sendiri, dan ia bertanggung jawab untuk membentuk dirinya
sendiri. memberi kebebasan kepada anak didik merupakan alat
18
yang bersifat individu itu perlu belajar hidup dengan individu lainnya.
Pendidikan tidak mendidik agar setiap orang berperilaku sama, namun
mendidik agar setiap orang (individu) dapat berperilaku sebagai
individu bersama indivdu lainnya.
Berdasarkan kutipan di atas bahwa manusia hidup di
lingkungan sosial itu terdiri dari individu – individu yang memiliki
kepribadian yang berbeda beda. Dalam lingkungan pendidikan juga
mendidik peserta didik itu untuk membentuk perilaku setiap individu.
e.
Sadulloh, (2017: 100) mengatakan bahwa bertanggung jawab
adalah sejajar dengan manusia sebagai makhluk sosial. Kalau sikap
bertanggung jawab tidak dimiliki oleh setiap insan, maka hidup akan
kacau, karena setiap orang betindak semunya, setiap orang hanya akan
menuruti kehendaknya sendiri, dan tidak akan bertahan hidup lama.
Seorang manusia mampu atau tepatnya harus bertanggung jawab atas
segala perbuatannya.
Berdasarkan kutipan di atas bahwa manusia harus memiliki
sikap bertanggung jawab dalam hal apapun karena bertanggung jawab
akan membawa kehidupan yang lebih teratur lagi.
2. Kemungkinan Dididik
Sadulloh, (2017 : 103) mengatakan bahwa bakat yang dibawa lahir
seseorang belum merupakan kenyataan, melainkan potensi. Jadi tentang
adanya bakat – bakat tertentu, pendidik tidak bertanggung jawab. Sebab
masing – masing individu bersift unik. Akan tetapi secara umum dapat
dikatakan, bahawa kemungkinan di didik itu akan tercapai manakala tidak
dapat dikembangkan lagi lebih lanjut kehidupan rohaninya khususnya
kehidupan moral. Adapun yang menjdai latar belakangnya dapat beraneka
ragam. Mungkin karena bakat bawaannya, mungkin karena apotensi
kecerdasan yang berbeda, seperti berbeda dalam potensi kecerdasan
24
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Dengan pendidikan potensi yang dimiliki manusia akan berkembang
sehingga akan tercapainya proses kedewasaan. Pendidikan dimulai sejak lahir
dan berakhir ketika kita sudah meninggal. Proses pendidikan tidak hanya
berlangsung dalam sekolah melainkan di keluarga, masysrakat dan juga
lingkungan.
Tujuan pendidikan dikatakan berhasil apabila sudah terlampui sehingga
manusia mengalami perubahan yang signifikan baik dari segi psikis maupun
fisik. Peranan tujuan pendidikan sangat penting untuk mengukur keberhasilan
dalam proses pendidikan. Tujuan pendidikan sebagai tumpuan atau landasan
pendidik dalam mencapai kriteria keberhasilan pendidikan. Apabila pendidik
telah mampu mencapai tujuan pendidikan tersebut dapat dikategorikan sebagai
pendidik yang profesional.
Batas pendidikan dapat dikatakan sebagai hal dasar dalam pelaksanaan
pendidikan supaya proses pendidikan tersebut dapat berjalan. Proses
pendidikan ini dilengkapi dengan pendidik, pribadi anak didik, alat pendidikan
dan lingkungan pendidikan.
Keharusan pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia
untuk mendapatkan pendidikan supaya dapat bertanggung jawab atas
hidupnya, saling membantu, bermanfaat untuk orang banyak.
B. Saran
Bagi pembaca khusunya mahasiswa yang nantinya akan menjadi
seorang pendidik, diharapkan agar memahami tujuan pendidikan, batasan
pendidikan dan kemungkinan pendidikan. Sebab ini sangat penting untuk
tercapainya proses pendidikan.
24
DAFTAR PUSTAKA