Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

NADIA OKTARINA 2110202011

Dosen Pengampu:

Sukirman, S. Sos, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan judul “PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT” dapat selesai dengan tepat waktu. Makalah
ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang pendidikan dan masyarakat

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Sukirman, S.Sos, M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pendidikan Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Palembang, 31 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ..... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan ................................................................................................... 2


B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan ...................................................................................... 3
C. Jenis Lingkungan Pendidikan ....................................................................................... 5
D. Pengertian Masyarakat .................................................................................................. 7
E. Ciri – ciri Masyarakat .................................................................................................... 9
F. Hubungan Pendidikan dan Masyarakat .......................................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

iii
BAB I

A. Latar Belakang
Sekolah/ madrasah sebagai lembaga pendidikan formal yang mempunyai
manajemen tersendiri dalam pengelolaan pendidikan, keberadaanya menjadi semakin
dibutuhkan. Karena kerjasama antara masyarakat dengan lembaga harus dikembangkan
karena sinergis, mengingat adanya kepentingan dan cita – cita yang sama yakni
menyelamatkan dan mencerahkan masa depan generasi bangsa. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia merupakan kebutuhan mutlak, terutama dalam menghadapi
perubahan dan perkembangan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Antara pendidikan disekolah keluarga dan masyarakat terdapat saling keterkaitan.
Disatu sisi, karena pendidikan adalah bagian dari kehidupan yang dituntut mampu
mengikuti perkembangan didalamnya. Dipihak lain, karena misi yang diemban
pendidikan tidak larut dalam pengaruh lingkungan sekitar. Pendidikan dalam hal ini tidak
diharapkan hanya menjadi buih karena gelombang perkembangan zaman. Berdasarkan
nilai – nilai yang diidealkan, pendidikan akan selalu berupaya menjalani kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian pendidikan?
2. Apa saja fungsi dan tujuan pendidikan?
3. Apa saja jenis – jenis pendidikan?
4. Apa itu pengertian masyarakat?
5. Ciri – ciri masyarakat?
6. Hubungan pendidikan dan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu masyarakat
3. Mengetahui bagaiman hubungan pendidikan dan masyarakat
4. Menambah wawasan pengetahuan mengenai pendidikan dan masyakarat
5. Memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan

1
BAB II

A. Pengertian Pendidikan
Secara etimologi (bahasa) pendidikan berasal dari bahasa Arab yaitu kata
Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi
pendidikan dalam Islam adalah bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani, rohani dan akal anak didik sehingga bisa berbentuk pribadi muslim yang baik.
Menurut bahasa Yunani pendidikan yaitu pedagogi dari kata “paid” artinya anak dan
“agogos” artinya membimbing. Itulah sebab istilah pedagogi dapat diartikan sebagai
„ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children).
Adapula Menurut Para Ahli Pendidikan antara lain:
1. Menurut para ahli
Definisi pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa
untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka.1
2. Langefeld
Mendidik adalah membimbing anak dalam mencapai kedewasaan.
3. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah segala daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani
anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak
yang selaras dengan alam dan masyarakat.
4. Paulo Freire
Pendidikan merupakan jalan menuju pembahasan yang permanen dan terdiri dari dua
tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan
mereka, yang melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap
yang pertama, dan merupakan proses tindakan kultur yang membebaskan.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa define pendidikan baik secara bahasa maupun
menurut para ahli, pendidikan adalah proses memberikan pembekalan kepada anak
didik oleh seorang yang sudah dewasa dan upaya sadar untuk memajukan budi pekerti,
pikiran serta jasmani seoarang anak tidak dibutuhkan pada masa kanak – kanak tapi
dibutuhkan pada masa dewasa nanti.

1
Hidayat. Rahmat, 2019. Ilmu Pendidikan” Konsep, Teori dan Aplikasinya. Medan: LPPPPI.

2
B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan
1. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan serangkaian tugas atau misi ang diemban dan harus dilakukan
oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju pada diri manuis yang dididik
maupun kepada masyarakat bangsa ditempat ia hidup. Adapun beberapa fungsi
pendidikan:
a. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Bagi dirinya sendiri, pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar menjadi
manusia secara utuh, sehingga ia dapat menunaikan tugas hidupnya secara baik dan
dapat hidup wajar sebagai manusia.
c. Bagi masyarakat, pendidikan berfungsi untuk melestarikan tata sosial dan tata nilai
yang ada dalam masyarakat (preserveratif) dan sebagai agen pembaharuan sosial
(derektif) sehingga dapat mengantisipasi masa depan.
d. Untuk menyiapkan atau mencetak tenaga kerja
e. Menyiapkan manusia sebagai warga Negara yang baik
f. Menyiapkan manusia sebagai manusi.
2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan akan menentukan anak didik akan dibawa. Disamping itu
pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Tujuan pendidikan dapat dilihat dari sudut
pandang yaitu menurut islam dantujuan pendidikan secara umum.
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan
pendidikan. Adalah suatau yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan
tujuan yang diasumsikan dengan nilai. Tanpa dasar tujuan, maka dalam praktek
pendidikan tidak ada artinya M.J. Langeveld mengemukakan ada 6 (enam) tujuan
pendidikan yaitu:2
a. Tujuan khusus adalah pengususan tujuan umum atas dasar berbagi hal, misalnya
usia, jenis kelamin, intelegensi dan sebagainya

2
Langeveld. Jan Martinus 1979. Beknopte Theoresische Pedagogiek. University Repository.

3
b. Tujuan tak lengkap tujuan yang hanya menyangkut sebagian aspek kehidupan
manusia
c. Tujuan sementara adalah tujuan yang hanya diamksudkan untuk sementara saja,
sedangkan kalau tujuan sementara itu adalah tercapai, lalu ditinggalkan dan diganti
dengan tujuan lain.
d. Tujuan intermedier, yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainya yang pokok.
e. Tujuan incidental, yaitu tujuan yang dicapai pada saat – saat tertentu, seketika dan
spontan.
Di Indonesia pernah diperkenalkan tujuan – tujuan yaitu:
a. Tujuan umum adalah tujuan akhir atau tertinggi yang berlaku di semua lembaga
dan kegiatan pendidikan.
b. Tujuan institusional adalah tujuan yang menjadi tugas suatu lembaga pendidikan
untuk mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang akan dicapai oleh mata pelajaran atau bidang
studi tertentu.
d. Tujuan instruksional adalah tujuan ang ingin dicapai pada waktu guru mengajar
suatu pokok bahasan tertentu.
Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kepada Allah dan pendidikan
islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan islam bertujuan
untuk:
 Pembinaan Akhlak  Pengajaran kebudayaan
 Penguasaan Ilmu  Pembentukan kepribadian
 Keterampilan bekerja dalam masyarakat  Menghambakan diri kepada Allah
 Mengembangkan akal ddan akhlak  Menyiapkan anak didik untuk hidup
didunia dan akhirat.
Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh A. Tresna Sastrawijaya (1991)3

3
A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaram (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 26.

4
Adalah mencakup kesiapan jabatan, keterammpilan memecahkan masalah,
penggunaan waktu senggang secara membangun, dan sebagainya karena tiap siswa/
anak mempunyai harapan yang berbeda – beda.
b. Tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia yang seutuhnya yaitu beriman dan yang bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
c. Tujuan pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh.
d. TAP MPR NO.4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun dibidang
pendidikan didasarkan atas falsafah Negara pancasila dan diarahkan untuk
membentuk manusia – manusia pembangun yang berpancasila dan untuk
membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaniyah, memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dapat mengembangkan kratifitas dan tanggung jawab dapat
menyuburkan sikap demokratis dan penuh rasa tenggang rasa, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsanya dan mencintai sesame manusia sesuai dengan ketentuan yang
bermaktub dalam UUD 1945.

C. Jenis Lingkungan Pendidikan


Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik,
namun merupakan factor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimana anak tinggal dalam satu keluarga yang disadari
atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup
lingkungan fisik, lingkungan bbudaya, dan lingkungan sosial. Lingungan sekitar yang
dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah
, alat permainan, buku – buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan. Secara
umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi

5
dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup dalam
lingkungan masyarakat tertentu ia mengalami pendidikan. Menurut Ki. Hajar Dewantara
lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang disebuat
tripusat pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil
orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk kelurga
inti (nucleus family: ayah, ibu dan anak – anak) ataupun keluarga yang diperluas
(disamping ini, ada orang lai; kakek/nenek, adik/ipar, pembantu dan lainya) tumbuh
kembang anak dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarga.
Sebagian dari tujuan pendidikan itu akan dicapai melalui jalur pendidikan sekolah
ataupun jalur pendidikan luar sekolah lainya (kursus, kelompok belajar, dll). Bahkan
peran jalur pendidikan sekolah makin lama makin penting. Khususnya yang berkaitan
dengan aspek pengetahuan dan keterampilan. Hal ini tidak berati bahwa keluarga
dapat melepaskan diri dari tanggung jawab pendidikan anaknya itu, karena keluarga
diharapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan pusat pendidikan lainya (sekolah
dan masyarakat)
Keluarga merupkan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama
dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat dan mendidik anak agar tumbuh dan
berkembang baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak – kanak
b. Menjamin kehidupan emosional anak
c. Menanamkan dasar pendidikan moral
d. Memberikan dasar pendidikan sosial
e. Meletakkan dasar – dasar pendidikan agama bagi anak – anak.
2. Sekolah

6
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena
itu dikirimkan anak ke sekolah. Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja
dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin jauh suatu masyarakat semakin
penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasu mua sebelum masuk dalam
proses pembangunan masyaakat itu.
Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak – anak selama mereka
diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga
terhadap pendidikan diantaranyasebagai berikut:
a. Sekolah membantu orang tua mengajarkan kebiasan – kebiasaan yangbaik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
b. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam masyarakat yang sukar
atau tidak dapat diberikan dirumah.
c. Sekolah melatih anak – anak memperoleh kecakapan – kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, bergambar serta ilmu – ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
d. Disekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah dan sebagainya.
3. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat lingkungan keluarga dan sekolah.
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telaj mulai ketika anak – anak untuk
beberapa waktu setelah lepas dari asuhan kelurga dan berada diluar dari pendidikan
sekolah. Dengan demikian berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan – kebiasaan, pembentukan
pengertian – pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan.
D. Pengertian Masyarakat

Pengertian Masyarakat
Secara etimologi masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu “musyarak”
yang artinya hubungan (interaksi) sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok

7
manusia yang hidup bersama – sama disuatu tempat dan saling berinteraksi dalam
komunitas yang teratur. Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal kata
socuis yang berisi kawan.4 Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri
mendeinisikan masyarakat sebagai sejumlah manusia dalam arti seluas – luasnya dan
terkait oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.5
Selanjutnya pengertian masyarakat secara terminologi oleh para ahli
sosiologi untuk memberikan definisi masyarakat (society) seperti berikut:
a. Ralph Linton mendefinisikan masyarakat sebagai setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas yang
dirumuskan dengan jelas.6
b. Selo Sumarjan mendefinisikan masyarakat adalah orang – orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan.
c. Paul B Horton, menurutnya masyarakat adalah sekelompok manusia yang mandiri
untuk hidup bersama – sama dalam waktu tertentu. Hingga melahirkan kebudayaan
serta adat yang dianggap untuk mempertahankan bentuk keteraturan sosial.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas baik secara etimologi maupun
terminologi dapat diketahui bahwa masyarakat yaitu sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya masyarakat
karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginanya memberikan reaksi
dengan lingkunganya.
Dinamika atau perubahan masyarakat dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain:
a. Penyebaraan informasi, meliputi pengaruh dan mekanisme media dalam
menyampaikan pesan-pesan ataupun gagasan (pemikiran)
b. Modal, antara lain sumber daya manusia ataupun modal finansial
c. Teknologi, suatu unsur dan sekaligus faktor yang cepat berubah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.

4
M. Munandar Soelaeman, Ilmu sosial dasar (Teori dan Konsep ilmu social). (Bandung, PT Refika Aditama,
2002)., cet. Ke – sepuluh, edisi kelima, h. 112
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), h. 924
6
M. Idrak., DKK (Tim Peduli Pelajar), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII,( Yogyakarta, Meessemedia, 2010), h. 18.

8
d. Ideologi atau agama, keyakinan agama atau ideologi tertentu berpengaruh terhadap
proses perubahan sosial
e. Birokrasi, terutama berkaitan dengan berbagai kebijakan pemerintahan tertentu dalam
membangun kekuasaannya7
f. Agen atau aktor, hal ini secara umum termasuk dalam modal sumber daya manusia,
tetapi secara spesifik yang dimaksudkan adalah inisiatif-inisiatif individual dalam
“mencari” kehidupan yang lebih baik.
E. Ciri – ciri Masyarakat

Masyarakat merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu manusia
dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan. Manusia sebagai makhluk
hidup membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka tidak
dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat. Kriteria interaksi antarmanusia dijabarkan
sebagai berikut:
a. Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu.
b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
c. Ada dimensi waktu (lampau, kini, mendatang) yang menentukan sifat aksi yang
sedang berlangsung.
d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan
yang diperkirakan pengamat8.
Sedangkan menurut salah satu teori sosilogi dan tokohnya yitu Soerjono Soekano dapat
dikatan sebagai suatu masyarakat apabila memiliki karakteristik dengan kreteria sebagai
berikut:9
a. Manusia yang hidup bersama yang sekurang – kurangnya terdiri dari dua orang.
b. Bercampur dan bergaul dalam jangka waktu lama. Berkumpulnya manusia terseut
akan menimbulkan manusia baru. Akibat dari adanya kehidupan bersama adalah
timbul suatu system komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan bersama
antarmanusia.

7
Tejokusumo, Bambang (2014). "Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial". Geo
Edukasi. 3 (1) hal 39-40
8
Ibid , hal 41
9
Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari2019). Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar
Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 52–53.

9
c. Sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan
d. Suatu system kehidupan bersama yang menimbulkan kebudayaan karena mereka
merasa dirinya terikat antara yang satu dengan lainnya.
Masyarakat terjelma bukan karena keberadaannya di satu saat dalam perjalanan waktu,
tetapi mereka ada dalam waktu, mereka adalah jelmaan waktu. Masyarakat selalu ada dari
masa lalu ke masa mendatang. Kehadirannya justru melalui fase antara apa yang telah
terjadi dan apa yang akan terjadi. Dalam masyarakat kini terkandung pengaruh, bekas,
dan jiplakan masa disertai dengan bibit dan potensi untuk masa depan10.
Menurut Marion Levy bahwa ada empat kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah
kelompok dapat disebut sebagai masyarakat, yaitu:11
a. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.
b. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran
c. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
d. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
Adapun ciri – ciri masarakat menurut Soerjono Soekanto. 12
a. Manusia yang hidup bersama
Manusia sebagai makhluk sosial tntu saja tidak bisa hidup sendiri, kesendirian yang
dialami manusia akan mendorong seseorang untuk bergaul dan berinteraksi satu sama
lainnya.
b. Bergaul dalam waktu yang cukup lama
Syarat masyarakat selanjutnya adalah bergaulnya seseorang dalam lingkungan sosial,
bergaul in tidak hanya dilakukan sesekali dalam seumur hidup. Sebab syaratutama bisa
dikatakan anggota dalam masyarakat haruslah melakukan pergaulan atau hubungan
sosial dalam kurun waktu tertentu.
c. Menciptakan komunikasi dan peraturan
Sistem pergaulan manusia yang memiliki keangekaragaman dalam pemikiran tentu
saja tidak bisa lepas dari konfflik sosial yang menjadi bagian penting dalm kehidupan

10
Diamond, Jared (2017). The World Until Yesterday. Kepustakaan Populer Gramedia Press.
11
Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (PDF). Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional. hlm. 13.
12
Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari (2019). Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar
Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 47-51.

10
masyarakat. Untuk menjaganya maka komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat
akan melahirkan banyak peraturan yang dimulai dari kesepakatan bersama, dalam
tatacara inilah komunikasi dan peraturan bagian dari pada syarat masyarakat.
d. Menyadari inetgrasi sosial
Adanya tingkat kesadaran yang memegang pentingnya kehidupan bersama (integrasi)
kehidupan ini kemudian menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap individu yang
tergabung dalam masyarakat tertentu k=akan melahirakan berbagai contoh integrasi
sosial didalamnya.
e. Melakukan sosialisasi
Dikatakan sebagai masyarakat haruslah mampu meberikan edukasi pada generasi
berikutnya

F. Hubungan Pendidikan dan Masyarakat


Pendidikan mempunyai banyak definisi sepanjang waktu dan sepanjang banyak orang.
Setiap definisi menunjukan pandangan individu dalam lapangan pengetahuan masing –
masing. Contohnya:13
1. Bagi ahli biologi : pendidikan adalah adaptasi
2. Bagi ahli psikologi : pendidikan sinonim dengan belajar
3. Bagi ahli ffilsafat : pendidikan lebih mencerminkan aliran – aliran yang dimilikinya
dan sebagainya.
Definisi tersebut berselang – selang ada yang bersifat ekstrim dan adapula yang
bersifat konservatif. Yang bersifat melindungi diri untuk menjaga status seseorang.
Sedangkan yang bersifat ekstrim adalah untuk membantu individu dalam mengerjakan
sesuatu hal yang lebih baik, dimana dia akan mengerjakan suatu cara.
Menurt Brown, pendidikan adalah proses pengadilan secara sadar dimana perubahan –
perubahan didalam tingkah laku dihasilkann didalam diri orang itu melalui didalam
kelompok, dari pandangan ini adalah suatu proses yang mulai pada waktu lahir dan
berlangsung sepanjang hidup. Pengertian pengandilan secara sadar ini berarti adanya
tingkat – tingkat kesadaran dari tujuan yang hendak didapat.14

13
Suryosubroto 2012 Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
14
Abu. Ahmadi. 2007. Pengelolahan Pengejaran. Jakarta: Rineka

11
Menurut syamsi pengertian hubungan dengan masyarakat adalah untuk
mengembangkan opini politik yang poitif terhadap suatu badan, politik harus diberi
penerangan – penerangan yang lengkap dan objektiff mengenai kegiatan – kegiatan yang
menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian
dirinya, selain itu pendapat – pendapat dan saran – saran dari public mengenai kebijakan
badan itu harus diperhatikan dan dihargai.15
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan
terseianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan
juga masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama anatar
pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang
tua murid dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut
memikirkan dan memberikan bantuan dalam menyelenggarakan pendidikan sekolah.
Tugas pokok hubungan sekolah dan masyarakat antara lain:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan idea atau gagasan kepasa masyarakat
atau pihak lain yang membutuhkan.
2. Membantu pemimpin karena tugas – tugasnya tidak dapat langsung memberikan
informasi kepada masyarakat atau pihak yang memerlukan.
3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan – bahan tentang permasalahn dan
informasi yang akan disampaikan atau menarik perhatian masyarakat pada saat
tertenu.
4. Membantu kepala sekolah begaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja
sama
5. Menyusun rencana bagaimana cara memperoleh bantuan
6. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum.

15
Suryosubroto 2012 Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

12
BAB III
A. Kesimpulan
1. Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian ekgiatan organisai atau
instansi untuk meciptakan hubungan harmonic dengan masyarakat atau pihak – pihak
tertentu diluar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela. Sekolah disini sebagai
pelaksanaan agar masyarakat menjadi baik, sekolah dan masyarakat saling
membutuhkan satu sama lain.
2. Pendidikan membuka kemungkinan adanya mobilitas sosial berkait pendidikan
seseorang dan dapat meningkatkan dalam situasi sosialnya. Pendidikan secara merata
memberi kesamaan dasar pendidikan dan mengurangi perbedaan antaragolongan
tinggi dan rendah. Walaupun terdapat mobilitas sosial secara sektoral banyak pula
golongan rendah yang tetap dianggap rendah, namun kedudukan golongan rendah
tidak statis aka tetapi dapat terus bergerak maju bila di beri pendidikan yang lebih
banyak.
3. Didunia pendidikan mempunyai andil besar dalam perubahan sosial pendidikan
berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentrasmisi perubahan sosial.
Sekolah turut mendidik genrasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan
perubahan – perubahan yang cepat akibat ilmu pengetahuan dan teknologi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abu. Ahmadi. 2007. Pengelolahan Pengejaran. Jakarta: Rineka

Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (PDF). Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional..

A. Tresna Sastrawijaya, 1991. Pengembangan Program Pengajaram (Jakarta: Rineka Cipta

"Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial". Geo Edukasi. 3 (1)

Diamond, Jared (2017). The World Until Yesterday. Kepustakaan Populer Gramedia Press.

Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari (2019). Pengantar Antropologi:
Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher. Tejokusumo, Bambang (2014).

Hidayat. Rahmat, 2019. Ilmu Pendidikan” Konsep, Teori dan Aplikasinya. Medan: LPPPPI

Langeveld. Jan Martinus 1979. Beknopte Theoresische Pedagogiek. University Repository

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

M. Idrak., DKK (Tim Peduli Pelajar), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII,( Yogyakarta,
Meessemedia, 2010), h. 18.

M. Munandar Soelaeman, Ilmu sosial dasar (Teori dan Konsep ilmu social). (Bandung, PT
Refika Aditama, 2002)., cet. Ke – sepuluh, edisi kelima

Suryosubroto 2012 Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

14

Anda mungkin juga menyukai