Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-nya sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul” Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan”Ini
bertujuan untuk memenuhi tugas yabg telah di berikan.

Penyusun makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam mempelajari mata
kuliah pengantar pendidikan .kelompok kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ria Dwi Jayati
M.Pdyang telah membimbing kelompok kami pada mata kuliah Pengantar Pendidiksn.

saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun
cara penulisannya.Namun demikian,penulis telah berupaya dengan sebaik-baiknya.Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangan saya harap kan untuk makalah selanjut nya.

Demikian yang dapat kelompok kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca dan masyarakat luas.

Lubuklinggau 18 September 2023

Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………

BAB 1 ISI

A. Pengertian pendidikan ………………………………………………………………


B. Batasan tentang pendidikan …………………………………………………………
C. Tujuan dan proses pendidikan ……………………………………………………..
D. Konsep pendidikan sepanjang hayat ………………………………………………
E. Kemandirian dalam belajar ………………………………………………...................
F. Unsur-unsur pendidikan ……………………………………………………………
G. Peserta didik ……………………………………….................................................
H. Inteksi edukasif antara peserta didik dan pendidik …………………………………
I. Materi pendidikan ……………………………………………………………
J. Konteks yang mempengaruhi pendidikan …………………………………………

BAB II PENUTUP

1. Kesimpulan ……………………………………………………………......
2. Saran ……………………………………………………………………………
3. Daftar Pustaka ……………………………………………………………....
BAB I

ISI

A.PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak denan di bantu orang lain.

B.BATASAN TENTANG PENDIDIKAN

Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia,mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat
komleks.Kerna sifatnya yang kompleks itu,maka tidak semua batasan pun yang cukup memadai untuk
menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.Batasantentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli
beraneka ragam dan kandungnnya berbeda dari yang satu dengan lain. Perbedaan tersebut mungkin
karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan,aspek yang menjadi tekanan,atau karena falsafah
yang melandasinya.

Di bawah ini di temukan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.

a. Pendidikan sebagai Proses Transpormasi Budaya

Sebagai proses transpormasi budaya ,pendidikan di artikan sebagai pewarisan budaya dari satu
generasi ke generasi lain .Seperti bayi lahir sudah berada di suatu budaya lingkungan budaya tertentu.
Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi di lahirkan telah terdapat kebiasaan-kebiasaan
tertentu,larangan-larangan dan anjuran-anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh
masyarakat. Hal-hal tersebut mengenai banyak hal bahasa , seperti menerima tamu,makanan
istirahat,berkerja ,perkawinan,bercocok tanam,dan seterusnya.

Nilai- nilai budaya tersebut mengalami proses transpormasi darigenerasi itu kegenerasi muda. Ada
tiga bentuk transpormasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok di teruskan misalnya nilai-nilai
kejujuran ,rasa tanggung jawab dn lain-lainnya,yang kurang cocok diperbaiki,,misalnya tata cara pesta
perkawinan,dan yang tidak cocok diganti missalnya pendidkan seks yang dulu ditabuka diganti dengan
pemdidkan seka melalui pendidikan formal.

Disini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengekalkan budaya secara
estafet.Pendidikan justru mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok. Suatu masa
dengan pendidik yang menuntut banyak persyaratan baru yang tidak pernah diduga sebelumya, dan
malah sebagian besar masih berupa teka-teki.Dengan menyadari bahwa system pendidikan itu
merupakan subsistem dari sistem pembanguan nasional maka misi pendidikan sebagai transpormasi
budaya harus sinkron dengan beberapa penyataan GBHN yang memberikan tekanan pada upaya
pelestarian dan pengembangan kebudanyaan, yaitu sebagai berikut ( BP.7.pusat, 1990;1098-110).
1. Kebudayaan nasional yang berlandasan pancasila adalah perwujudan cipta, rasa dan karsa bangsa
indonesia

2 .Kebudayaan nasional yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa harus terus dipelihara,dibina
dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak bagi perwujudan cita-cita bangsa dimasa
depan.

3. Perlu ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk mengangakat nilai-nilai soial budaya daerah
yang luhur serta menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan yang di perlukan bagi pembaruan
dalam proses pembangunan.

4 Perlu terus diciptakan suasana yang mendorong tumbuh berkembangnya disiplin nasional serta
sikap budaya yang mampu menjawab tantangan.

5. Pembangunan dengan dikembangkan pranata social yang dapat mendukung proses pemantapan
budaya bansa
6. Usaha pembaruan bangsa perlu dilanjutkan dalam srgala bidang ekonomi, dan social budaya.

b.PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN PRIBADI

Sebagian proses pembentukan pribadi, pendidik diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis
dan sistemik tearah pada terbentuknya kepribadian peserta didik.Oleh karena itu proses pendidikan
berlangsung malalui tahap-tahap bersinambungan (procedural) dan sistemik, oleh karena
berlangsungnya dalam semua situasi dan kondisi,disemua kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan pancasila serta undang-undang dasar 1945 diarahkan untuk meningkat kan kecerdasan
serta hakikat dan martabat bangsa, mehujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan takwa terhadap tuhan yang maha esa, berkualitas,dan madiri sehingga mampu membangun
dirinya dan masyarakat sekalilingnya serta dapay memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan
bertanggung jawav atas pembangunan bangsa.

Definisi tersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidik.
Pendidik memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek
social, aspek kognitif, efektif dan psikomotor, setavsegi serba kerethubungan manusia dengan
dirinya (konsetris), dengan lingkungan social dan alamnya (horizontal), dan dengan tuhannya
( vertical).
C. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN

a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, indah
untuk kehidupan. Karena itu tujuan penadidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah
kepada segenap pada kegiatan pendidikan dan merupakan suatu yangbdi ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan.

Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang bersifat abstrak.Tujuan
drmikian bersifat umum,ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk
dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditunjukan
kepada peserta didik dalam kondisi tertente, dalam waktu tertentu dengan menggunakan alat
tertentu.

Adapun berapa hal yang menyebabkan mengapa tujuan khusus itu diperlukan antara lain ;

1. Pengkhususan tujuan memungkinkan dilaksanakannya tujuan umum melalui proses


pendidikan.
2. Kekhususan dari peserta didik, yaitu yang berkanaandengan jenis kelamin,pembawaan dan
minatnya, kemampuan orang tuanya, lingkungan masyarakat.
3. Kepribadian yang menjadi sararan untuk di bentuk atau dikembangkan bersifat kompleks
sehingga perlu dirinci dan dikhususkan, aspek apa yang dikembangkan.
4. Adanya tahap-tahap pengembangan pendidikan. Jika proses dari satu tahap pendidikan
tercapai disebut satu tujuan sementara telah tercapai. Misalnya: tujuan SD, tujuan SMP,
dan seterusnya.
5. Adanya kekhususan masing-masing lembaga penyelengara pendidikan seperti
pendidkan ,kesehatan, pertanian dan lain-lain atapun jalur seperti njalur pendidikan sekolah
dan jalur pendidikan di luar sekolah.
6. Adanya tuntutan permasyarakatan pekerjaan di lapangan yang harus di penuhi oleh peserta
didik sebagai pilihan.
7. Diperlukannya teknik tertentu yang menunjng pencapaian tujuan lebih lanjut misalnya
membaca dan menulis dalam waktu yang relatif pendek.
8. Adanya kondisi situasional, yaitu peristiwa-peristiwa yang secara kebetulan muncultanpa
di rencanakan.
9. Kemampuan yang ada di pendidik.

Umumnya ada 4 jenjang tujuan didalamnya terdapat tujuan antara, yaitu: tujuan
umum ,tujuan nasional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional.

a. Tujuan umum pendidkn nasional Indonesia ilah manusia pancasila.


b. Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikn tertentu
utuk mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan nidang studi atau tujuan mata pelajaran.
d. Tujuan instruksional, yaitu materi kurikulum yang berupa bidang studi, bidang studi
terdiri dari pokok- pokok bahasa dan sub-subpokok bahasa. Tujuan pokok bahasa dan
sub pokok bahasa disebut tujuan instruksional.

b. Proses pendidikan

Proses pendidikan merupakan kegiatan memebolisasi segenap komponen pendidkan oleh


pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidik. Kualitas proses pendidikan menggejala
pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengolaannya. Kedua segi tersebut satu
sama lain saling bergantungan .Walaupun kompenen-kompenennya cukup baik, seperti
tersedinya sarana dan prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang dengan pengolaan
yang andal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal, Demkian pula juka
pengolaan baik di dalam kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak
optimal.

Yang menjadi tujuan utama pengolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan
pengalaman belajar yang optimal. Sebab berkembangannya tingkah laku peserta didik sebagai
tujuan belajaran hanya dimungkinkan karena adanya pengalaman belajar yang optimal itu.
Disini jelas bahwa pendayagunaan teknologi pendidikan memengang peranan penting.
Pengolaan pendidikan harus mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Karena itu setiap guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidkan
terutama yang diresmikankan secara meluas oleh pemerintah seperti PPSI,belajar tuntas
(mastery learning), pendekatan CBSA dan keterampilan proses,muatan lokal dalam kurikulum,
dan lain-lainnya agar dapat mengambil manfaatnya.
D. KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT (PSH)

Konsep ini akan

Anda mungkin juga menyukai