Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN KOMPETENSI DASAR DALAM ISLAM


Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pembimbing : Ahmad Tsauban, S.Ag,M.Pd.I

Disusun Oleh :

Sekar Maulina Kurnia (41119310056)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS ILMU TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta hidayat-Nya kepada kita sehingga
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam
senantiasa kami panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ahmad Tsauban,


S.Ag,M.Pd.I selaku dosen pembimbing, serta pihak pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.

Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa


pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan dan menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat.

Bekasi, 7 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1


B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan........................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan.........................................................3
C. Pendidikan Islam................................................................................4
D. Tujuan Pendidikan Islam....................................................................6
E. Pengertian Kompetensi Dasar.............................................................9
F. Prinsip dan Syarat dalam Kompetensi Dasar......................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bagi suatu bangsa menduduki peran yang sangat
penting. Pendidikan merupakan pilat bagi pembangunan peradaban
Negara, ia membuka jalan bagi warganya untuk penguasaan pengetauan,
keterampilan, dan teknologi. Oleh sebab itu pendidikan nasional
merupakan suatu sistem yang diselenggarakan oleh suatu negara
kebangsaan atau negara nasional dalam rangka mewujudkan hak
menentukan nasib bangsa sendiri.
Pendidikan sendiri merupakan bagian dari proses mencetak
generasi penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia merupakan salah satu
negera berkembang di dunia yang masih mempunyai masalah dalam dunia
pendidikan.
Inti dari sistem pendidikan nasional, tujuannya adalah
‘mengembangkan potensi peserta didik’. Hal itu guna mencapai tujuan
negara yaitu ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ (Pembukaan UUD 1945).
Namun hingga saat ini masih dirasakan ketertinggalan di dalam
mutu pendidikan. Padahal mutu pendidikan yang rendah akan
menghambat penyediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
dan keterampilan, guna meningkatkan pembangunan bangsa di berbagai
bidang.
Melihat hasil beberapa kajian ilmiah baik dari luar negeri seperti
PISA, World’s Most Literate Nations, TIMMS, PRILS dan lain
sebagainya, juga hasil dalam negeri seperti Ujian Nasional, INAP, dan
lain-lain menunjukkan selama hampir 20 tahun kondisi pendidikan
Indonesia stagnan berada di posisi salah satu terbawah di dunia.
Suatu kondisi yang menyedihkan bahkan mungkin memalukan
mengingat anggaran besar yang telah dikeluarkan untuk mencerdaskan

1
bangsa ini baik dalam benntuk APBN, APBD, bantuan luar negeri, CSR,
maupun dana mayarakat.
Dari berbagai permasalahan muncul dalam tata kelola pendidikan
Indonesia, mutu guru adalah salah satu yang paling atas apalagi jika kita
mengacu pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang telah dilakukan
Kemdikbud.
Perlunnya kompetensi dasar dalam dunia pendidikan. Baik tenaga
pendidik yaitu gurunya sendiri maupun peserta didik yang perlu mencapai
kompetensi dasar untuk dapat mencapai suatu pemahan dan kompetensi ke
jenjang yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan ?
2. Apa sajatujuan dan manfaat pendidikan ?
3. Bagaimana pengertian pendidikan dalam islam ?
4. Apa pengertian kompetensi dasar ?
5. Bagaimana hubunganantara pendidikan dan kompetensi dasar ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pendidikan
2. Mengetahui tujuan dan manfaat pendidikan
3. Mengetahui pendidikan dalam islam
4. Mengetahui pengertian dari kompetensi dasar
5. Mengetahui prinsip dan syarat dalam kompetensi dasar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Secara umum pendidikan adalah suatu proses pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang
diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran,
pelatihan, dan penelitian.
Ada juga yang mengatakan definisi pendidikan adalah suatu usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana
belajar-mengajar agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi
dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan
keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education
dimana secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu
Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E yang artinya
perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya sedang
berkembang. Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses
pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap
sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam
berpikir.

B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan


Tujuan Pendidikan
1. Memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat dan sivitas
akademika tentang eksistensi dan peran Museum Pendidikan.
2. Memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan nasional
baik secara horisontal atau vertikal, baik jenis maupun jenjang

3
pendidikan melalui berbagai koleksi, simbol, dan dokumen yang
terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dari tahun
ke tahun.
3. Memberdayakan sivitas akademika UNY dan masyarakat
pemerhati pendidikan untuk berkreasi dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan.
4. Memberikan penghargaan kepada para perintis, tokoh dan pejuang
pendidikan nasional.
5. Menambah dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wisata
kampus yang bersifat edukatif-rekreatif.

Manfaat Pendidikan
1. Sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan
nasionalisme melalui dunia pendidikan.
2. Menciptakan laboratorium pendidikan sebagai sarana pembelajaran
da penelitian bagi sivitas akademika dan anggota masyarakat.
3. Menumbuhkembangkan semangat dan komitmen bagi sivitas
akademika dan anggota masyarakat untuk selalu memperhatikan
dan berkreasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

C. Pendidikan Islam
Definisi Pendidikan Agama Islam dapat didefenisikan sebagai
upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah
dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut
dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah
kepada Allah (Bawani, 1993 : 65).Ahli lain juga menyebutkan bahwa
pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian informasi dalam
rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia
menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu
memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan
alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
(termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya) (Ali, 1995 : 139)

4
Pengertian Dan Definisi Pendidikan Islam
Para ahli pendidikan islam telah mencoba memformutasi pengertian
pendidikan Islam, di antara batasan yang sangat variatif tersebut adalah :
1. Al-Syaibany mengemukakan bahwa pendidikan agama islam
adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada
kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya. Proses
tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai
sesuatu aktivitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi
asasi dalam masyarakat.
2. Muhammad fadhil al-Jamaly mendefenisikan pendidikan Islam
sebagai upaya pengembangan, mendorong serta mengajak peserta
didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang
tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut,
diharapkan akan terbentuk pribadi peserta didik yang lebih
sempurnah, baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan
maupun perbuatanya.
3. Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa pendidikan islam
adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil)
4. Ahmad Tafsir mendefenisikan pendidikan islam sebagai bimbingan
yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Tafsir, 2005 : 45)
Dari batasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang
(peserta didik) agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan
ideologis atau gaya pandang umat islam selama hidup di dunia.
Adapun pengertian lain pendidikan agama islam secara alamiah
adalah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai
meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian
alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi

5
setingkat, pola perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang
berproses demikian adalah berlangsung di atas hukum alam yang
ditetapkan oleh Allah sebagai “sunnatullah”
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi
manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmani juga harus berlangsung
secara bertahap oleh karena suatu kematangan yang bertitik akhir pada
optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan dapat tercapai bilamana
berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan akhir
perkembangan atau pertumbuhannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang
disengaja dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak
didik menuju terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil) berdasarkan
nilai-nilai etika islam dengan tetap memelihara hubungan baik terhadap
Allah Swt (HablumminAllah) sesama manusia (hablumminannas), dirinya
sendiri dan alam sekitarnya.

D. Tujuan Pendidikan Agama Islam


Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena
merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula
halnya dengan Pendidikan Agama Islam, yang tercakup mata pelajaran
akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Tujuan pendidikan secara formal diartikan sebagai rumusan
kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki oleh
anak didik setelah selesai suatu pelajaran di sekolah, karena tujuan
berfungsi mengarahkan, mengontrol dan memudahkan evaluasi suatu
aktivitas sebab tujuan pendidikan itu adalah identik dengan tujuan hidup
manusia.

6
Dari uraian di atas tujuan Pendidikan Agama peneliti sesuaikan dengan
tujuan Pendidikan Agama di lembaga-lembaga pendidikan formal dan
peneliti membagi tujuan Pendidikan Agama itu menjadi dua bagian
dengan uraian sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk
mencapai kwalitas yang disebutkan oleh al-Qur'an dan hadits
sedangkan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang
tercantum dalam Undang-Undang dasar No. 20 Tahun 2003
Dari tujuan umum pendidikan di atas berarti Pendidikan
Agama bertugas untuk membimbing dan mengarahkan anak didik
supaya menjadi muslim yang beriman teguh sebagai refleksi dari
keimanan yang telah dibina oleh penanaman pengetahuan agama
yang harus dicerminkan dengan akhlak yang mulia sebagai sasaran
akhir dari Pendidikan Agama itu.
Menurut Abdul Fattah Jalal tujuan umum pendidikan Islam
adalah terwujudnya manusia sebagai hambah Allah, ia mengatakan
bahwa tujuan ini akan mewujudkan tujuan-tujuan khusus. Dengan
mengutip surat at-Takwir ayat 27. Jalal menyatakan bahwa tujuan
itu adalah untuk semua manusia. Jadi menurut Islam, pendidikan
haruslah menjadikan seluruh manusia menjadi manusia yang
menghambakan diri kepada Allah atau dengan kata lain beribadah
kepada Allah

7
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu
merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan
oleh Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah adalah
beribadah kepada Allah, ini diketahui dari surat al-Dzariyat ayat 56
yang berbunyi :
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali
supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S al-Dzariyat, 56)
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Pendidikan Agama adalah tujuan yang
disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai
dengan jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga setiap tujuan
Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan
yang berbeda-beda, seperti tujuan Pendidikan Agama di sekolah
dasar berbeda dengan tujuan Pendidikan Agama di SMP, SMA dan
berbeda pula dengan tujuan Pendidikan Agama di perguruan
tinggi.
Tujuan khusus pendidikan seperti di SLTP adalah untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut serta meningkatkan tata cara membaca al-Qur’an dan tajwid
sampai kepada tata cara menerapkan hukum bacaan mad dan
wakaf. Membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh
dan menjawukan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad,
ghadab dan namimah serta memahami dan meneladani tata cara
mandi wajib dan shalat-shalat wajib maupun shalat sunat (Riyanto,
2006 : 160).
Sedangkan tujuan lain untuk menjadikan anak didik agar
menjadi pemeluk agama yang aktif dan menjadi masyarakat atau
warga negara yang baik dimana keduanya itu terpadu untuk
mewujudkan apa yang dicita-citakan merupakan suatu hakekat,
sehingga setiap pemeluk agama yang aktif secara otomatis akan

8
menjadi warga negara yang baik, terciptalah warga negara yang
pancasilis dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

E. Pengertian Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap
minimal yang harus dicapai / dimiliki oleh seorang siswa untuk
menunjukkan bahwa siswa tersebut telah mampu menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu maka kompetensi dasar
dapat dikatakan sebagai penjabaran dari standar kompetensi.
Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri-ciri dari suatu mata
pelajaran. Dengan kata lain peserta didik diharapkan mampu menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan standar
yang ditetapkan.

F. Prinsip-Prinsip dalam Merumuskan Kompetensi Dasar


Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merumuskan Kompetensi
Dasar yaitu :
1. Meluas.
Dalam hal ini peserta didik memperoleh kesempatan yang luas
untuk mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan,
keterampilan, sikap, nilai yang berkaitan pada pelajaran yang
berlangsung
2. Seimbang.
Kondisi di mana setiap kompetensi perlu dapat dicapai melalui
alokasi waktu yang cukup dan pembelajaran yang efektif.
3. Relevan.
Kondisi di mana setiap kompetensi terkait dengan penyiapan
peserta didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui
kesempatan pengalaman.
4. Perbedaan.

9
Terkait upaya pelayanan individual di mana peserta didik perlu
memahami apa yang perlu untuk dipelajari dan bagaimana berfikir.

Syarat yang harus dipenuhi untuk merumuskan Kompetensi Dasar yang


baik adalah sebagai berikut :
1. Rumusan tujuan yang dibuat harus mengacu kepada perubahan
tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta
didik.
2. Rumusan Kompetensi Dasar harus mencerminkan tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur.
3. Rumusan Kompetensi Dasar harus berisikan makna utama dari
pokok bahasan yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar
mengajar.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa peran
pendidikan sangat penting sehingga pendidikan dapat dilakukan sedini
mungkin. Pendidikan di Indonesia masih terbilang kurang memadai, baik
dari segi pengajar maupun sarana dan prasarana.
Adanya pendidikan islam yang bisa ditanamkan sejak dini oleh
para orang tua kepada anak anaknya. Pendidikan islam ini menjadi sebuah
dasar dan landasan untuk menerima dan mempelajari ilmu yang lebih luas.
Selain itu, perlu juga pendidikan karakter pada setiap anak.
Kompetensi dasar baik pengajar maupun peserta didik sangat
diperlukan sebagai sarana pencapaian suatu unit pendidikan sehingga bisa
diakumulasikan dan dicapai.

B. Saran
Pemerintah Indonesia harus lebih memperhatikan pendidikan di
negeri ini. Karena dari pendidikan yang maju maka aspek negara lainnya
pun akan ikut maju. Pemerintah perlu menyiapkan kurikulum yang lebih
praktis dan sesuai untuk peserta didik sehingga pencapaian diri pada
peserta didik tidak akan kalah dengan pendidikan di luar negeri.
Pendidikan juga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
sebagai penunjang suatu pendidikan. Hal ini sangat berpengaruh bagi
pendidik maupun peserta didik karena dengan adanya sara dan prasarana
yang baik maka pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Indonesia bagian Timur merupakan tempat terbanyak dengan
pendidikan yang kritis, bahkan masih banyak warga nya yang buta huruf.
Hal ini sangat menghawatirkan dunia pendidikan. Maka dari itu kita perlu
memperluas dan meratakan pendidikan sehingga semua bisa mengenyam
bangku sekolah dan tidak ada lagi buta huruf.

11
DAFTAR PUSTAKA

qoryansysha.blogspot.com/2015/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-
pendidikan.html

https://www.maxmanroe.com/vid/umu/pengertian-pendidikan.html

https://wawasanpengajaran .blogspot.com/2014/05/pengertian-dan-definisi-
pendidikan-islam.html

12

Anda mungkin juga menyukai