Kelompok 1
Disusun oleh :
Nurpah
Ina
Moch. Farhan
Jamhar
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang denngan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pelangaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena ini, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembanngan dunia pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak terampil
menjadi terampil dan tidak disipilin menjadi disiplin. Pendidikan itu sendiri
merupakan ujung tombak dari keberhasilan suatu negara . Mengapa
demikian ? Karena dengan pendidikan membentuk pribadi yang berkarakter
entah buruk maupun baik dengan begitu, maju dan tidaknya suatu negara
bergantung kepada generasi-generasi penerus bangsa yang berpendidikan.
Kualitas dan mutu pendidikan yang sangat rendah sangat berpengaruh kepada
perubahan suatu negara, sebaliknya kualitas mutu pendidikan yang tinggi akan
mempengaruhi suatu negara baik dari segi ekonomi, politik dan budayanya
dan dengan begitu negara tersebut dikatakan telah maju. Kualitas dan mutu
pendidikan yang tinggi akan menyelamatkan negara keluar dari kebodohan,
kemiskinan bahkan hingga keluar dari jajahan negara lain yang hanya
membelenggu dan memparasit. Akan tetapi pada saat ini perolehan pendidikan
hanya sebatas perolehan pendididikan saja. Tidak mengacu pada wawasan
masa depan yang dapat mensejahteraan manusia. Hal ini dipengaruhi karena
pendidikan tidak diartikan sebagaimana mestinya, dan hanya sekedar
mengetahui pendidikan itu seperti apa tidak mengetahui keharusan seperti apa
yang diharapkan sebenarnya dalam pendidikan itu sendiri. Untuk menyikapi
hal semacam itu, disini penulis akan memberikan penjelesan mengenai
pendidikan yang sebenarnya sekaligus penjelasan mengenai unsur-unsur yang
membentuk kegiatan pendidikan. Dengan penjelasan seperti itu diharapkan
lebih mendalami mengenai pendidikan itu sendiri. Karena pada dasarnya
pendididikan itu sebagai jalan keluar untuk menuju cakrawala dunia sehingga
dapat menopang keberhasilan suatu negara dan memberikan jaminan bagi
perwujudan hak-hak asasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi
dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan titik
sentral pembahasan dalam makalah ini, sebagai berikut:
1.
2.
3.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHSAN
A. Pengertian
Pendidikan adalah usaha manusia untuk kepentingan manusia. Jadi pada saat
manusia itu ada dan masih ada, pendidikan itu telah dan masih ada pula. Pada
kenyataannya dapat kita telaah bahwa praktek pendidikan dari zaman ke zaman
mempunyai garis persamaan. Pendidikan sudah dikenal berabad-abad sebelumnya
semenjak zaman kuno dan berkembang sangat pesa, hingga sekararang ini. Garis
persamaan atau benang merah pendidikan dari masa ke masa ialah :
Beberapa bidang kajian ilmu yang melandasi munculnya pendidikan terdiri dari
beberapa disiplin ilmu antara lain Filsafat pendidikan, Sosiologi pendidikan,
Antropologi pendidikan, Agama, Ekonomi pendidikan, Kajian pendidikan
perbandingan, Kajian-kajian kebijaksanaan pendidikan
Pedagogik atau i1mu pendidikan ialah suatu i1mu yang bukan saja menelaah
obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek itu, melainkan
mempelajari pula betapa hendaknya bertindak (Langeveld, 1971: pasal 1).
"ilmu pendidikan adaIah pemikiran tentang iImiah realitas yang kita sebut
pendidikan (mendidik dan dididik)" (1980:66).
Melihat dari beberapa definisi di atas, jelaslah bahwa iImu pendidikan itu sendiri
tidak dapat dilepaskan dari makna pendidikan. Oleh karena itu pula, ilmu
pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu tentang pendidikan. Langeveld misalnya
menyebut iImu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang praktis karena ilmu itu
membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia secara khusus, yaitu
perbuatan mendidik, meskipun di dalamnya terdapat banyak pembahasan
mengenai hal-hal yang bersifat teoretis. Pembahasan tentang pendidikan dan ilmu
pendidikan menyangkut ikhwal hakikat manusia yang menjelaskan kedudukan
peserta didik dan pendidik dalam interaksi pendidikan. Untuk pelaksanaannya
dalam pendidikan sangat bergantung kepada keyakinan ahli ilmu pendidikan yang
bersangkutan.
C. Status Ilmiah Ilmu Pendidikan
Telah diuraikan pada bagian terdahulu bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari hakikat serta keseluruhan upaya pendidikan dalam arti upaya
pembimbingan bagi peserta didik ke arah tujuan tertentu. llmu pendidikan sebagai
ilmu yang berdiri sendiri, memiliki obyek dan metode kajian yang 'berbeda dari
psikologi, sosiologi, antropologi. Lapangan kajian ilmu pendidikan adalah situasi
pendidikan, yakni situasi yang terdapat dalam kehidupan manusia, situasi
pergaulan manusia. Situas~ pendidikan adalah agogis, yakni dalam situasi yang
mengandung usaha-usaha mempengaruhi, membimbing, memberikan bantuan,
mengajarkan nilai dan norma kehidupan etis, dari pendidik kepada anak didik.
Selanjutnya ilmu pendidikan itu perlu ditelaah, apakah telah memadai ditinjau dari
ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh suatu ilmu yang utuh? Untuk itu perlu terlebih
dahulu dijabarkan ciri-ciri pokok dari suatu ilmu yang utuh. Sesuatu dikatakan
ilmu jika memiliki tiga dasar keilmuan, yakni:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan itu sangatlah penting bagi setiap indvidu, karena dengan individu
telah mampu menguasai pendidikan maka individu tersebut menjadi pendekar
ksatria menumpas kebodohan suatu negara dan mengubah masadepan suatu
negara. Membentuk karakter bangsa merupakan sebuah keniscayaan yang perlu
dilakukan apabila bangsa ini berkehendak menjadi bangsa yang martabat dan
berbudaya. Pendidikan sebagai langkah tegas pembentuk karakter perlu dan wajib
dilakukan. Bangsa ini memang memerlukan pendidikan karakter. Akan tetapi
jangan meninggalkan salah satu unsur-unsur yang membentuk kegiatan
pendidikan agar dapat dikatakan sebagai pendidikan yang ideal. Ilmu pendidikan
sebagai ilmu yang berdiri sendiri, memiliki obyek dan metode kajian yang
berbeda dari psikologi, sosiologi, dan antropologi. Lapangan kajian ilmu
pendidikan adalah situasi pendidikan. Metode yang dipakai adalah metode
empiris, dengan dilengkapi analisis rasional dan transendental, untuk membuka
cakrawalci. makna dari fenomena pendidikan, Dan akhirnya' ilmu pendidikan itu
berguna bagi kesejahteraan manusia sebab ilmu pendidikan tidak mungkin lepas
dari pengkajian dan penelitian peranan nilai-nilai dan . norma-norma dalam
kehidupan manusia, khususnya kegiatan pendidikan. Pada dasarnya pendidikan
adalah perbuatan manusiawi dan lahir dari pergaulan antarpendidik dan peserta
didik dalam suatu kesatuan hidup. Pendidikan bukan sekedar transfer pengetahuan
dan keterampilan, melainkan juga acuan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Nilai
kemanusiaan .tersebut lebih mengarah pada watak dan kepribadian. Pendidikan
tidak hanya berkaitan dengan masa lalu dan· masa kini, tetapi lebih
mementingkan kehidupan manusia di masa datang. Dengan demikian, pendidikan
dilaksanakan sekarang, dengan modal pengalaman masa lalu, untuk diarahkan
pada masa yang akan datang. Untuk itulah dalam pendidikan harus memusatkan
perhatian kepada masalah yang akan datang
B. Saran