Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

“ IMPLIKASI PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT PADA PROGRAM DAN


SASARAN PENDIDIKAN ”

Di Susun Oleh: MIA MEILINA(21051125850)

Dosen Pengajar
Dra. Dafetta Fitrilinda,M.Pd

PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Pendidikan Inklusif
,dengan judul: “IMPLIKASI PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT PADA PROGRAM
DAN SASARAN PENDIDIKAN”. Makalah ini nantinya akan membahas tentang
definisi pendidikan,konsep pendidikan seumur hidup,Tujuan dan strategi
Pendidikan sepanjang hayat,implikasi pendidikan sepanjang hayat program dan
sasaran pendidikan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan ter-batasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki .Untuk
itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan
makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Belilas, 18 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan
B. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
C. Tujuan dan strategi Pendidikan sepanjang hayat
D. implikasi pendidikan sepanjang hayat program dan sasaran
pendidikan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam hidupnya selalu mengalami berbagai perubahan,khususnya


karena pengalamannya,pengetahuannya dan kepentingannya.Oleh karena itu
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia selalu dinamis sejalan dengan
perjalanan waktu dan kebutuhannya.Dalam hal ini terjadi proses yang disebut
Pendidikan; dan Pendidikan tersebut terus berjalan sepanjang manusia itu hidup
dan sadar tentang keberadaan dalam suatu lingkungan .Sejalan dengan hal itu
maka konsep pendidikan sepanjang hayat (life long education) sangat penting
dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kebutuhan
pendidikan.Fakta tersebut memberi petunjuk mengenai pentingnya belajar
sepanjang hayat( life long learning).

Pendidikan secara umum diyakini menyimpan kekuatan untuk menciptakan


secara kseluruhann visi kehidupan dalam menciptakan peradaban manusia.
Pendidikan dalam kehidupan sosial kemanusiaan, merupakan satu upaya yang
dapat melahirkan proses pembelajaran yang dapat membawa manusia menjadi
sosol yang potensial secara inteltual melalui proses transfer of knowledge dan
proses transfer of values. Pendidikan merupakan proses panjang yang
berlangsung secara terus menerus, tidak terbatas pada tempat dan waktu dalam
rangka mengantarkan manuisia untuk menjadi seorang yang memiliki kekuatan
spiritual dan intelektual. sehingga dapat menigkatkan kualitas hidupnya.

Pada kenyataannya bahwa konsep pendidikan sepanjang hayat atau belajar


sepanjang hayat dalam sistem pendidikan luar sekolah belum dipahami dan
disadari merupakan suatu kebutuhan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu pada
pembahasan makalah mengambil judul “ Implikasi Pendidikan Sepanjang
Terhadap Belajar Sepanjang Hayat Dalam Pendidikan Luar Sekolah”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan seumur hidup?
3. Bagaimana Tujuan dan strategi Pendidikan sepanjang hayat?
4. Bagaimana bentuk implikasi pendidikan sepanjang hayat program dan
sasaran pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Hakikat pendidikan
2. Untuk mengetahui konsep pendidikan seumur hidup
3. Untuk Tujuan dan strategi Pendidikan sepanjang hayat
4. Untuk mengetahui implikasi pendidikan sepanjang hayat program dan
sasaran pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha manusia dalam proses pembentukan manusia
seutuhnya mencakup kemampuan mental,fikir dan kepribadian,sebagai
bekal manusia untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup
Pendidikan adalah karya Bersama yang berlangsung dalam suatu pola
kehidupan insani tertentu,sebagai proses pelatihan dan pengembangan
pengetahuan,keterampilan pikiran dan karakter manusia.Pendidikan
adalah Lembaga atau usaha pembangunan watak bangsa,yang
mencakup ruang lingkup kemampuan mental,fikir dan kepribadian
manusia.
Pendidikan terkait dengan perkembangan manusia,mulai dari
perkembangan fisik,Kesehatan,keterampilan pikiran,perasaan,kemauan,
sosial sampai kepada perkembangan iman,mental,spiritual maka akan
didapatkan hasil secara seimbang.Pendidikan membuat manusia lebih
berkualitas dalam meningkatkan hidupnya ,dari taraf kehidupan alamiah
ke taraf kehidupan berbudaya.Budaya adalah segala hasil pikiran
,kemauan dan karya manusia baik secara individual maupun kelompok
yang berguna bagi peningkatan kualitas hidup manusia.Semakin tinggi
budaya suatu bangsa berarti semakin tinggi harkat kemanusiannya.”
Kegagalan dunia Pendidikan dalam menyiapkan masa depan umat
manusia,merupakan kegagalan bagi kelangsungan kehidupan
bangsa.Kemajuan suatu bangsa berkorelasi positif dengan keberhasilan
masyarakat dalam studi dan mengaplikasikan ilmunya pada dunia kerja.
Pertanyaan ini menunjukan, bahwa Pendidikan merupakan Lembaga
yang dikelola masyarakat secara sadar yang bertujuan mengembangkan
kepridian dan kemampuan sumber daya manusia.Pendidikan dapat
menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas manusia sebagai makhluk
yang terus berfikir dengan akan mengantarkan seorang mencapai cita-
cita yang diimpikan berdampak positif bagi kemajuan peradaban
manusia.Seseorang dengan kemampuan intelektual dan kecerdasan yang
tinggi,telah mampu meraih tingkat keberhasilan dalam
kehidupannya.Masyarakat yang maju atau modern adalah masyarakat
yang ditandai oleh munculnya berbagai peradaban dan kebudayaan,yang
dihasilkan dari proses pelaksanaan Pendidikan,karena Pendidikan juga
berarti mempersiapkan manusia menjadi pelaku sejarah.
Tujuan Pendidikan adalah mempersiapkan hidup.Pendidikan
bertujuan memenuhi seperangkat hasil Pendidikan yang dapat dicapai
oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan
Pendidikan.Tujuan Pendidikan dilaksanakan bertingkat,pertama; Tujuan
Pendidikan nasional yang hendak dicaai dalam system Pendidikan yang
berskala nasional.Tujuan Pendidikan Nasional(TPN) oleh UUSPN No.20
tahun 2003 Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan bertujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar menajdi manusia yang
beriaman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara
yang demokratis dan bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan;
Kedua,Tujuan institusional yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
Lembaga pendiddikan atau satuan Pendidikan tertentu; Ketiga,Tujuan
kurikulum yaitu tujuan intitusional; daan Keempat,Tujuan intruksional
atau tujuan pengajaran yaitu tujuan yang hendak dicapai setelah selesai
diselenggarakan suatu proses pembelajaran disusun berdasarkan tujuan
kurikulum sesuai pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang dituangkan
dalam alokasi waktu tertentu.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif ,mandiri,dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.Tujuan Pendidikan Indonesia
adalah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya dan menguasai
ilmu pengetahuan ,dengan sasaran menjangkau segenap peserta didik
dari semua jenis dan kategori umur sepanjang hayat.

B. Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh


filosofi dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John
Dewey.Kemudian dipopulerkan oleh PaulnLangrend melalui bukunya: An
Inttroducing to life long education.Menurut John Dewey,pendidikan itu
menyatu dengan hidup,karena itu pendidikan terus berlangsung
sepanjang hidup sehingga pendidikan tidak pernah berakhir.
Dasar filosofi pendidikan seumur hidup secara sengaja
mempertanyakan konsepsi tradisional sekolah.Dimana konsep tersebut
adalah pelajar semata-mata dikonsepsikan sebagai wadah pengerahuan
seperti yang dikemukakan oleh Dave(dalam Kadir:31) pertumbuhan
kejiwaan dan perkembangan kepribadian,pertumbuhan sosial,ekonomi
dan kebudayaan.Seluruhnya berlangsung terus-menerus seumur
hidup.Pendidikan seumur hidup bertumpu pada kepercayaan bahwa
belajar juga terjadi seumur hidup.Walaupun dengan cara yang berbeda
dan melalui proses yang tidak sama pula.Pendidikan seumur hidup
berkenaan dengan prinsip pergorganisasian yang akhirnya
memungkinkan untuk melakukan fungsinya.Fungsinya adalah proses
pertumbuhan yang menuntun perkembangan individu (Silvia dalam Kadir:
32) .Kesadaran akan konsep pendidikan sepanjang hayat melihat
pendidikan sebagai suatu sistem yang komprehensif yang mencakup
prinsip-prinsip organisasi untuk pengembangan pendidikan. Gagasan
pendidikan seumur hidup bersifat universal. Secara empiris, pembelajaran
sepanjang hayat telah dilakukan oleh individu atau lembaga masyarakat
baik di negara maju maupun negara berkembang. (Dave dalam Skager,
1977: 6) mendefinisikan belajar sepanjang hayat sebagai berikut: Dan
kehidupan kerja".
(Pendidikan sepanjang hayat adalah konsep komprehensif yang
mencakup pembelajaran formal, informal, dan informal sepanjang hidup
seseorang untuk pengembangan potensi dalam lingkup kehidupan
pribadi, sosial, dan profesional.).
Pendidikan seumur hidup terjadi karena alasan yang berbeda dari
sudut yang berbeda (Legrand, 1984: 2). 1) Laju perubahan adalah
perubahan yang terjadi dari generasi ke generasi. 2) Perluasan
demografi. Pertumbuhan penduduk yang cepat adalah salah satu masalah
utama yang dihadapi sebagian besar negara saat ini, dan permintaan
untuk hidup semakin meningkat. 3) Inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi mendorong kemajuan ilmu pengetahuan di segala bidang,
sekaligus membuat banyak hal menjadi usang dan tidak berguna. Hal ini
berimplikasi dan mengancam pengangguran akibat inovasi ini. 4) Masalah
politik. Karena politik memiliki dampak tidak langsung terhadap
pendidikan, perubahan di arena politik seringkali mengikuti perubahan di
wilayah dunia. Hal ini karena pendukung politik dapat mengambil semua
keputusan dalam konteks kehidupan berbangsa. 5) Informasi dapat
disebarluaskan secara luas karena adanya banyak media seperti radio,
televisi, buku dan media massa lainnya. Penyebaran dan perluasan
konten informasi ini telah membawa perubahan pada masyarakat, seperti
peningkatan membaca dan penggunaan informasi dalam kehidupan
sehari-hari. 6) Waktu luang. Mengisi waktu luang adalah tuntutan yang
dirasakan. Kegiatan mengisi waktu luang secara efektif dan efisien dapat
digunakan untuk tujuan yang bermanfaat. 7) Krisis kehidupan dan pola
hubungan dapat terjadi karena bentuk manusia tradisional sudah tidak
ada lagi karena proses dan kebiasaan serta didorong oleh situasi pribadi
dan sosial. Hal ini membutuhkan proses pendidikan yang luas yang dapat
berkembang pesat dalam keluarga. 8) Krisis idealis merupakan krisis
fundamental tidak hanya dalam lingkungan dan hubungan antar
masyarakat, tetapi juga dalam bidang berpikir. Orang dahulu memiliki
beberapa jawaban yang dikembangkan dengan baik untuk setiap
pertanyaan yang dapat mereka ajukan, terlepas dari idealisme mereka.
saat ini sulit dan tidak meyakinkan untuk mengkonfirmasi kesetiaan
tersebut.

C. Tujuan dan strategi Pendidikan seumur hidup

Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup


adalah untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai
dengan kodrat dan hakekatnya,dan untuk menumbuhkan kesadaran
bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan
meningkatkan mutu kehidupan.
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup
sangat penting,dan dapat ditinjau dari beberapa aspek/tinjauan.
Tinjauan Ideologis,yaitu pendidikan seumur hidup akan memungkinkan
seseorang mengembangkan potensinya dengan terus menerus sepanjang
hidupnya.
Tinjauan ekonomis,yaitu pendidikan seumur hidup adalah cara paling
efektif untuk keluar dari kebodohan yang menyebabkan
kemelaratan,karena Pendidikan seumur hidup dapat meningkatkan
produktifitas,memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang
dimiliki,memungkinkan hidup dalam mengasuh dan mendidik anak secara
tepat
Tinjauan Sosiologis,yaitu pada umumnya negara-negara berkembang
masih banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya Pendidikan
formal bagi anak-anaknya.
Tinjauan Politis,yaitu negara menghendaki seluruh rakyat menyadari
pentingnya hak milik pribadi dan memahami fungsi pemerintah.
Tinjauan Teknologis,yaitu dunia saat ini dilanda oleh eksploitasi ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan berbagai produk yang
dihasilkannya,yang menuntut untuk selalu mengembangkan dan
memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya agar seperti yang
terjadi pada negara -negara maju agar mampu tidak hanya menjadi
penonton di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Tinjauan Filosofis,yaitu kodrat martabat manusia merupakan kesatuan
integral potensi yang meliputi manusia sebagai makluk pribadi,makhluk
sosial dan makhluk Susila
Tinjauan Psikologis adalah dasar kejiwaan dan jasmani yaitu manusia
merupakan kesatuan kesadaran rohani ,baik daripikir,rasa,karsa,cipta dan
budi.Kesadaran jasmani(panca indera).
Pedagogis,yaitu perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh
yang besar terhadap konsep,Teknik dan metode Pendidikan.
Pendidikan seumur hidup untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan. Umumnya
diinstruksikan. selalu merupakan tuntutan hidup. Bagi anak-anak, yaitu
anak-anak adalah titik awal bagi orang dewasa, pendidikan anak
membutuhkan perhatian , program kegiatan setelah , literasi,
keterampilan dasar, anak-anak berpikir kritis Anda perlu meningkatkan
pemikiran Anda agar Anda dapat melakukannya. Saya menantikan
kehidupan.

D. Implikasi pendidikan sepanjang hayat program dan sasaran


pendidikan
Pembelajaran sepanjang hayat mempengaruhi tujuan dari layanan
pendidikan. Ananda W.P. Guruge dalam 6 kategori (anonim, 2014).

a. Buruh dan Petani

kategori petani sebagai sasaran kesempatan pendidikan sepanjang


hayat terletak pada kenyataan bahwa tingkat pendidikan mereka
biasanya masih relatif rendah untuk memanfaatkan waktu luang.
orang dengan sedikit atau tanpa pendidikan adalah populasi terbesar
di negara berkembang.

b. Golongan Remaja
yang dibingungkan dengan pendidikan sekolah dari pemuda yang
menganggur karena kurangnya pendidikan atau kualifikasi, atau
yang setengah menganggur karena kurangnya bakat dan
keterampilan, adalah khusus.Memerlukan pelatihan kejuruan .
Anda juga perlu menerima pendidikan budaya dan kegiatan
kreatif. Tetapi kelompok terpenting dari siswa ini adalah
pendidikan kuratif. Pendidikan vocational yang diberikan harus
menarik, menginspirasi dan berhubungan dengan
kebutuhan hidupnya.

c. Para Pekerja yang Berketerampilan


meskipun golongan ini sama halnya dengan golongan lainnya,
memerlukan pendidikan kewarga-negaraan dan pendidikan untuk
meningkatkan waktu senggang secara produktif, namun, golongan
ini memerlukan program khusus. Bagi golongan pekerja yang
berketerampilan ini, program yang disediakan untuknya harus
mempunyai dua maksud, yaitu sebagai berikut.
Program itu harus mampu menyelamatkan mereka dari bahaya
keusangan pengetahuannya dan otomasi. Kepada mereka perlu
diberikanlatihan-latihan baru untuk mendapatkan keterampilan
baru.

d. Para Teknisi dan Golongan Profesional


Program pendidikan sepanjang hayat terlebih sangat besar
peranannya bagi golongan ini. Mereka pada umumnya menduduki
posisi penting dalam masyarakat. Kemajuan masyarakat banyak
tergantung pada golongan ini. Agar mereka tetap berperan dalam
masyarakat, maka mereka harus senantiasa memperbarui dan
menambah pengetahuan dan keterampilannya. Untunglah pada
umumnya golongan ini telah memiliki kebiasaan dan motivasi
yang kuat dalam self learning (belajar
sendiri).

e. Para Pemimpin dalam Masyarakat


Para pemimpin dalam masyarakat (golongan politik, agama, dan
sosial) yang perlu memperbaiki ide-idenya agar mereka dapat
tetap berfungsi memimpin masyarakat sesuai dengan gerak dan
kemajuan pembangunan. Mereka harus menyintesiskan
pengetahuan dan berbagai macam keterampilan/keahlian karena
tendensi spesialisasi dalam masyarakat sekarang menjadi semakin
lama semakin jauh. Kemampuan menyintesiskan itu tidak
diperoleh dari pendidikan sekolah biasa. Oleh sebab itu, program
pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut perlu diadakan
bahkan dikembangkan secara berkelanjutan.
f. Para Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Dengan bertambah panjangnya usia harapan hidup, rata-rata
manusia dan kesehatan menjadi lebih baik, maka jumlah
masyarakat lanjut usia ini makin lama makin bertambah besar.
Mereka juga memerlukan program pendidikan dalam rangka
pendidikan sepanjang hayat. Mungkin pendidikan merupakan
kesempatan yang sangat berharga karena belum pernah diperoleh
ketika masih muda. Program pendidikan itu terlebih untuk
memenuhi dorongannya agar dapat mengetahui hal-hal yang
baru, jadi tidak lagi penting dilihat dari kegunaan dan keuntungan
materialnya.
wadah pendidikan sepanjang hayat adalah semua lembaga pendidikan
yang ada. Wadah yang dipakai tergantung pada apa yang diperlukan oleh
individu. Banyaknya pendidikan luar sekolah pada awal kemerdekaan
hanya ada kursus mengetik, steno, dan memegang buku (administrasi
keuangan). Kini sudah banyak sekali ragamnya, namun steno semakin
surut jumlahnya karena telah hadir teknologi baru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha manusia dalam proses pembentukan manusia
seutuhnya mencakup kemampuan mental,fikir dan kepribadian,sebagai
bekal manusia untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup
Pendidikan adalah karya Bersama yang berlangsung dalam suatu pola
kehidupan insani tertentu,sebagai proses pelatihan dan pengembangan
pengetahuan,keterampilan pikiran dan karakter manusia.Pendidikan
adalah Lembaga atau usaha pembangunan watak bangsa,yang
mencakup ruang lingkup kemampuan mental,fikir dan kepribadian
manusia.Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan
oleh filosofi dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John
Dewey.Kemudian dipopulerkan oleh PaulnLangrend melalui bukunya: An
Inttroducing to life long education.Menurut John Dewey,pendidikan itu
menyatu dengan hidup,karena itu pendidikan terus berlangsung
sepanjang hidup sehingga pendidikan tidak pernah berakhir.
Dasar filosofi pendidikan seumur hidup secara sengaja
mempertanyakan konsepsi tradisional sekolah.Dimana konsep tersebut
adalah pelajar semata-mata dikonsepsikan sebagai wadah pengerahuan
seperti yang dikemukakan oleh Dave(dalam Kadir:31) pertumbuhan
kejiwaan dan perkembangan kepribadian,pertumbuhan sosial,ekonomi
dan kebudayaan.
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup
adalah untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai
dengan kodrat dan hakekatnya,dan untuk menumbuhkan kesadaran
bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan
meningkatkan mutu kehidupan.
Implikasi pendidikan sepanjang hayat pada program-program
pendidikan antara lain meliputi pendidikan baca tulis fungsional,
pendidika vocational, pendidikan profesional, pendidikan ke arah
perubahan dan pembangunan, pendidikan kewarganegaraan dan
kedewasaan politik dan pendidikan kultural, dan pengisian waktu luang.
Implikasi pendidikan sepanjang hayat pada sasaran pendidikan mencakup
layanan, yaitu para buruh dan petani, golongan remaja yang terganggu
pendidikan sekolahnya, para pekerja yang berketerampilan, para teknisi
dan golongan profesional, para pemimpin dalam masyarakat,serta para
anggota masyarakat yang sudah tua.

B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi hendaknya kita untuk
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan seperti budaya -budaya
Indonesia sekreatif mungkin menciptakan hal yang baru .serta biasakan
untuk membaca dan tidak lupa untuk meningkat kan skill dalam diri.
DAFTAR PUSTAKA

Isa Hamid Abd,Napu Yakob.2020. Pendidikan Sepanjang Hayat.Gorontalo: Ideas


Publishing

Hasan, Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, cet. 6, Jakarta, Reneka Cipta, 2010

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009

Anda mungkin juga menyukai