Anda di halaman 1dari 8

Meningkatkan pengetahuan masyarakat Melalui

Pelatihan Tata boga pada bidang makanan khas daerah di


desa lipatkain , kecamatan Kampar kiri , kabupaten
kampar

PROPOSAL

Oleh

FAHRIYAH ANNISYAH

NIM : 2105110894

MATA KULIAH MANAJEMEN DAN PROGRAM PENDMAS

JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022/2023

A. Nama organisasi
Nama organisasi ini adalah UMKM bidang kuliner di desa lipatkain , umkm yang
di maksud di desa ini adalah pada bidang kuliner , organisasi ini bersifat padat
karya dan melibatkan berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis masyarakat ,
organisasi ini telah melakukan / mengadakan berbagai macam kegiatan sebagai
salah satu cara pengembangan terhadap pelaku usaha di desa lipatkain, kecamatan
Kampar kiri, kabupaten Kampar. Organisasi ini telah mendapat banyak perhatian
serta telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik pihak Pemerintah desa
lipatkain, Guna mendukung Tujuan dari dibentuknya Organisasi ini.

B. Analisis swot

1. Kekuatan/Kelebihan Organisasi ini adalah:


- Organisasi ini telah memiliki kerjasama dengan pemerintahan setempat dan
sering mendapat dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat setempat.
- Pelaku usaha desa lipatkan memiliki minat yang tinggi terhadap umkm ini.
2. Kelemahan/Kekurangan Organisasi ini adalah:
Masih kurangnya keanggotaan yang mendukung dari dalam organisasi
3. Peluang:
Semangkin berkembangnya organisasi ini, karena dukungan yang didapat dari
berbagai pihak pelaku usaha dan pemerintah desa, dan pelaku usaha memiliki
minat yang tinggi sehingga umkm ini dapat berjalan dengan baik.
4. Ancaman:
- Kurangnya keanggotaan, akan menyebabkan program yang telah dirancang
tidak berjalan dengan baik.

C. Nama Kegiatan Pelatihan


Pelatihan Tata boga pada bidang makanan khas daerah di desa lipatkain.

D. Latar belakang
Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah dan
cocok dengan lidah masyarakat setempat. Cita rasa yang dimiliki berbeda antara
suatu daerah dengan yang lainnya. Makanan- makanan tersebut adalah salah satu
kekayaan budaya daerah masing-masing.
Kuliner merupakan salah satu hasil budaya yang erat kaitannya dengan
masyarakat. Karena selain ada fungsi utama bahan makanan sebagai pemenuhan
kebutuhan pokok, kuliner juga memilikinilainilaisejarahbahkanfilosofis. Kuliner
yang authentic adalah salah satu jenis kreatifitas masyarakat dalam mengolah
bahan pangansertamenambah nilai budaya kuliner tradisional, sama seperti yang
lainnya, kebudayaan Indonesia penting untuk dijaga dan dilestarikan. Saat ini
perkembangan bisnis kuliner atau makanan terbilang lebih pesat dibanding dengan
bisnis lainnya.
Pakasam adalah menu masakan khas dari masyarakat lipatkain . Makanan ini
adalah produk bahan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang
rasanya masam. Bahan makanan ini biasanya dibumbui lagi dengan cabai dan gula,
sebelum disajikan sebagai lauk-pauk.
Di beberapa daerah ada yang menyebutnya Pekasam atau Iwak Samu. Pakasam
berbahan dasar ikan yang diasinkan melalui proses permentasi dengan garam. Ikan
yang diperam, dicampur dengan taburan beras ketan yang telah digoreng. Ikan
yang akan dijadikan Pakasam bisa jenis apa saja. Namun yang paling diminati
adalah Pakasam ikan patin.
Salah satu jenis ikan yang biasa dibuat pakasam adalah patin sungai, ( ikan yang
berada di sungai Kampar, biasanya disebut sebagai ikan patin sungai Kampar).
Kekayaan budaya daerah lipatkan salah satunya adalah memiliki makanan khas
daerah yang jarang sekali diketahui oleh orang luar daerah dan bahkan masyarakat
lipatkain tidak bisa dalam membuat PAKASAM.
Untuk itu penulis sangat tertarik melakukan penelitian ini demi meningkatkan
UKM yang ada disekitar panam Kota Pekanbaru, sehingga melalui ini, tingkat
taraf hidup masyarakat juga akan meningkat sehingga melahirkan generasi penerus
yang kompeten dan ahli dalam bidang nya masing masing.

E. Dasar hukum pelatihan


 PP No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah [JDIH
BPK RI]
 UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah [JDIH
BPK RI
F. Tujuan kegiatan pelatihan

Tujuan diadakannya pelatihan tata boga bidang makanan khas ini adalah bertujuan
untuk Meningkatkan kesejahtraan pelaku umkm dibidang kuliner khususnya pada
bidang makanan khas daerah yaitu PAKASAM

G. Hasil yang diharapkan dari pelatihan


Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pelatihan tata boga bidang makanan khas
daerah
Adalah :
1. Agar Masyarakat mengetahui apa itu makanan khas lipatkain yaitu pakasam
2. Untuk membantu para pemilik usaha dalam mengembangkan pengetahuan
tentang makanan khas daerah yaitu pakasam kepada orang luar daerah.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam maupun luar daerah
tentang makanan khas daerah lipatkain yaitu pakasam.

H. Bentuk Kegiatan Pelatihan


Kegiatan peatihan ini diadakan secara offline, dalam bentuk workshop.

I. Materi Kegiatan
Materi kegiatan ini adalah:
1. Pelatihan :
 Cara meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan makanan khas
daerah lipatkain yaitu pakasam.
 Cara membantu pelaku usaha untuk meningkatkan omset dalam
menjual pakasam.
 Membantu masyarakat dalam mengetahui apa itu pakasam dan cara
pembuatannya.
 Membantu masyarakat dalam penyebaran produk.

J. Narasumber
Pemateri pelatihan hari pertama :
 Feekie Adilla

Pemateri pelatihan hari kedua :

 Muryanti , S.pd , M,Sc.

K. Waktu Kegiatan
Kegiatan diadakan pada:
Hari pertama : Kamis , 01-desember-2022
Hari kedua : Jumat , 02-desember-2022
L. Tempat Kegiatan
Kegiatan diadakan di Balai adat kenegerian lipatkain.
M. Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan Pelatihan adalah :
Ketua : Andi Sukma
Wakil : Sri Handayani
Sekretaris : Delta Fitri
Bendahara : Ria Gustina
Seksi Dana :
 Helma Zalita
 Bronson Muhtadar
 Agus
Seksi Dokumentasi :
 Nur azica
 Muhammad ade rahman hidayat
Seksi Konsumsi :
 Yati mulyani
 Mutya
Seksi Acara :
 Muhammad irvan
 Windi toto andri
 Sukma suryani

N. Peserta Kegiatan
Peserta/sasaran kegiatan ini adalah setiap pelaku usaha/UMKM disekitar daerah
lipatkain, mulai dari lipatkain selamat, utara, tengah, keluraan, , ataupun pelaku
Usaha/UMKM diluar wilayah, asalkan masih di jangkauan wilaryah lipatkain.

O.Sarana Dan pra-Sarana Kegiatan

sarana dan pra-sarana yang dibutuhkaan untuk pelatihan telah disediakan oleh
pihak UMKM bidang kuliner.
Sarana yang telah tersedia adalah:
 Kursi peserta 50 kursi
 Kursi dan meja pemateri
 AC

Pra-sarana yang telah tersedia adalah:

 Ruangan ( Balai adat )


 Tangga yang ada
P. Anggaran Biaya

NO PERIHAL SATUAN VOLUME HARGA TOTAL


SATUAN HARGA
(Rp)

1. Sarana – - - - -
pra sarana

2. Benefit Orang 50 peserta 50.000 2.500.000


peserta dan 14 panitia 50.000 700.000
panitia
Sertifikat
dan
konsumsi

3. Benefit Orang 2 orang 1.000.000 2.000.000


Pemateri,
Buah
tangan,
uang saku,
sertifikat,
konsumsi

Total harga 5.200.000

Q.Monitoring Dan Evaluasi


Tahap mentoring untuk Pelatihan tata boga :

1. Tahap Perkenalan, saling mengenal satu sama lain, mengetahui keinginan dan
kebutuhan, dilakukan dalam an waktu yang bersamaan. Saat perkenalan maka di sini
perlu menggali dan memilah antara sang mentor dengan peserta pelatihan.

2. Tahap Observasi . pada Tahap observasi ini kita melihat proses langsung, atau
dalam alat bantu, , cara, antisipasi, hambatan+solusi, semua dipelajari untuk
mengoptimalkan penguasaan menteri.

3. Tahap Kolaborasi . pada tahap ini antara pemateri dengan peserta harus ada timbal
bali, karena akan berpengaruh pada kelangsungan acara pelatihan tata boga.

4. Tahap Supervisi. Dalam hal ini peserta pelatihan diharapkan dapat menereapkan apa
saja materi yang di dapat selama melakukan pelatihan, seperti pemasran produk dll.

Tahap evaluasi pelatihan :

Pada pengevaluasian pelatihan ini, dilakukan dengan peng isian yang dilakukan oleh
peserta pelatihan pada akhir pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai