Anda di halaman 1dari 11

Mata kuliah : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Dosen pengampu : Defni satria, SKM, M.Pd

Perkembangan Peserta Didik Remaja SMA

DISUSUN OLEH :
Putri Handayani
Wiwit febriani putri
Detta ananda sukma
Muhammad irfan
Amanda wulandari
Ulva nurvajria
Fitri maya sari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami Ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendak-Nya makalah i
ni dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah, Perkembangan
peserta didik. Adapun yang di bahas dalam makalah ini mengenai pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik. Dalam penulisan makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibuk dosen mata
kuliah perkembangan peserta didik, atas bimbingan dalam penulisan makalah ini.

Kami menyadari akan kemampuan yang masih terbatas. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksi
mal mungkin. Tapi kami yakin, makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapk
an saran dan kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.

Harapan kami, makalah ini dapat menjadi referensi bagi semuanya dalam mencapai masa depan.

Pekanbaru, 5 September 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa rentang usia remaja adalah dari umur 15-
18 tahun, usia ini merupakan usia peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.
Masa remaja merupakan peralihan menuju ke status yang lebih tinggi sebagai
orang dewasa. Di masa ini seseorang banyak mengalami perubahan karena
banyak terjadi perombakan dalam kehidupannya, pada tahap ini orang tua, guru,
lingkungan dan teman sebaya sangat berperan penting untuk membawanya kearah
yang positif di kehidupannya. Penyuluhan sangat lah penting didapatkan pada
masa ini agar tidak salah langkah dalam menanggapi perubahan yang terjadi.

Pada fase remaja ini, umumnya seseorang sulit untuk mengendalikan


emosi dan perasaannya sehingga sering tidak tentram. Didalam fase ini, remaja
juga mengalami gejolakan batin dan luapan ekspresi kreativitas yang tinggi. Jika
luapan pencarian jati diri ini tidak terpenuhi maka remaja akan cendrung
mengekspresikannya kedalam bentuk kekecewaan yang bersifat negatif.

Sifat negatif lebih dominan pada fase perkembangan ini, karena remaja
merasa kurang tenangan, kurang suka belajar, pesimis dan sebagainya. Dapat
disimpulkan bawah remaja mengalami komunduran dalam prestasi dan sikap
sosial. Baik dalam menarik diri dalam masyarakat ( negatif positif ) maupun
agresif terhadap masyarakat ( Negatif aktif). Masa remaja merupakan masa
pencarian jati diri, agar tidak kehilangan arah remaja berusaha menepatkan
posisinya dimana saja termasuk di masyarakat dn disekolah.

Sekolah sangat berperan penting bagi siswa dalam mencapai tugas


perkembangannya. Karena itu sekolah di haruskan untuk mencipkan iklim yang
kondusif atau kondisi yang dapat memfasilitassi siswa ( remaja ) untuk mencapai
perkembangannya. Tugas tugas perkembangan remaja yaitu menyangkut aspek
kematangan dalam berinteraksi sosial, kematangan personal, kematangan dalam
mencapai filsavat hidup dan kematangan dalam beriman dan bertakwah kepada
tuhan yang maha esa.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana karakteristik pada usia remaja?


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi karakteristik pada remaja?
3. Bagaiman cara pengembangan bakat pada remaja?
4. Bagaimana perkembangan fisik pada remaja?
5. Bagaimana karakteristik perkembangan intelektual usia remaja ?
6. Bagaimana karakteristik perkembangan emosi pada remaja ?
7. Bagaimana perkembangan sosial pada usia remaja ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui bagaimana perkembangan karakteristik pada remaja
2. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi karakteristik pada remaja
3. Mengetahui cara pengembangan bakat pada remaja?
4. Mengetahui bagaimana perkembangan fisik pada remaja
5. Mengetahui karekteristik perkembangan intelektual pada masa remaja
6. Mengetahui katakteristik perkembangan emosi pada remaja
7. Menegtahui perkembangan sosial pada masa remaja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK PADA USIA REMAJA

1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada fase emaja awal (11-14
tahun)karakteristik seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada remaja
perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut
pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja pertengahan (usia
14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif
hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik.
2. Kemampuan berpikir
Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta membandingkan normalitas
dengan teman sebaya yang jenis kelaminnya sama. Sedangkan pada remaja tahap akhir, mereka
telah mampu memandang masalah secara komprehensif dengan identitas intelektual sudah
terbentuk.
3. Identitas
Pada tahap awal,ketertarikan terhadap teman sebaya ditunjukkan dengan penerimaan atau
penolakan. Remaja mencoba berbagai peran, mengubah citra diri, kecintaan pada diri sendri
meningkat, mempunyai banyak fantasi kehidupan, idealistis. Stabilitas harga diri dan definisi
terhadap citra tubuh serta peran jender hampir menetap pada remaja di tahap akhir.
4. Hubungan dengan orang tua
Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orangtua adalah ciri yang dimiliki oleh remaja
pada tahap awal. Dalam tahap ini, tidak terjadi konflik utama terhadap kontrol orang tua. Remaja
pada tahap pertengahan mengalami konflik utama terhadap kemandirian dan kontrol. Pada tahap
ini terjadi dorongan besar untuk emansipasi dan pelepasan diri. Perpisahan emosional dan dan
fisik dari orangtua dapat dilalui dengan sedikit konflik ketika remaja akhir.
5. Hubungan dengan sebaya
Remaja pada tahap awal dan pertengahan mencari afiliasi dengan teman sebaya untuk
menghadapi ketidakstabilan yang diakibatkan oleh perubahan yang cepat; pertemanan lebih
dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun mereka mulai mengeksplorasi kemampuan untuk
menarik lawan jenis. Mereka berjuang untuk mengambil tempat di dalam kelompok standar
perilak dibentuk oleh kelompok sebaya sehingga penerimaan oleh sebaya adalah hal yang sangat
penting. Sedangkan pada tahap akhir, kelompok sebaya mulai berkurang dalam hal kepentingan
yang berbentuk pertemanan individu. Mereka mulai menguji hubungan antara pria dan wanita
terhadap kemungkinan hubungan yang permanen.
B. FAKTOR KARAKTERISTIK PADA REMAJA
Adapun faktor-faktor perkembangan remaja yang ada pada masa kini atau yang biasa kita
sebut sebagai "remaja milenial" yaitu:

Keluarga
Kematangan anak
Status sosial ekonomi
Pendidikan
Kapasitas mental dan emosi
Berbicara soal yang pertama yaitu keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam
individu, Santrock menjelaskan bahwa perkembangan individu dapat dipengaruhi oleh
sifat keluarga, urutan kelahiran, perubahan dalam keluarga, teknik pengasuhan dan
konflik orang tua remaja, hubungan dengan saudara kandung, dan perubahan keluarga
dalam masyarakat yang selalu berubah. 

Apabila peran keluarga terhadap anak khususnya di usia remaja sangat baik dan selalu
memperhatikan perkembangan anak, maka dengan itu kematangan anak berkembang
dengan baik juga dikarenakan sering adanya interaksi atau latihan dari orang tua berikan
kepadanya. Tidak cukup sampai disitu saja, perang orang tua sangatlah banyak terlebih
untuk memantau perkembangan anak. 

Maka dari itu orang tua harus memberikan pengertian tentang kedudukan atau status
sosial yang mereka duduki karena tidak sedikit remaja yang tidak bisa menerima keadaan
keluarganya yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya, terlebih melihat zaman sekarang
dimana remaja masa kini disebut-sebut remaja "milenial", remaja yang sering-sering
disebut remaja yang menuju gaya modern dan tidak mau ketinggalan soal tren. 

C. PERKEMBANGAN BAKAT PADA REMAJA


Belajar, memaksimalkan diri dan menyalurkan hobi dalam bidang yang diminati merupakan hal
yang sangat menyenangkan bagi setiap orang. Namun terkadang seorang siswa tidak memahami
hobi, minat dan bakat yang mereka miliki. Ini seringkali juga membuat siswa akhirnya salah
memilih jurusan sekolah atau bahkan salah memilih ekstrakurikuler yang berakibat fatal untuk
masa depannya.
Kesalahan mengambil jurusan dan ekstrakurikuler yang tidak sesuai dengan peminatan biasanya
terjadi karena beberapa faktor seperti mengikuti teman karena teman mengambil salah satu
ekstrakulikuler agar siswa tersebut memiliki teman dalam ekstrakurikuler tersebut bisa juga
siswa malah mengambil jurusan yang dimana jurusan yang dia ambil sedang populer atau
berbagai macam faktor lainnya seperti tuntutan orang tua atau tuntutan dari orang sekitar.
Pengertian Bakat menurut para ahli
Menurut S.C Utami Munandar (1985) Bakat atau aptitude dapat diartikan sebagai sebuah
kemampuan bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi yang masih perlu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang ingin diwujudkan.
Menurut M. Ngalim Purwanto (Menurut Buku Psikologi Pendidikan) Kata bakat lebih dekat
definisinya dengan aptitude yang memiliki arti kecakapan pembawaan, yang mana mengenai
kesanggupan dan potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
Bakat dan minat sebagai unsur psikologis yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan,
maka seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikan sudah seharusnya mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan
Maka dari semua itu dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan hal yang dimiliki setiap orang
dimana bakat itu sendiri dapat menjadi hal yang baik bagi masa depan siswa jika bakat tersebut
diasah dengan baik, baik itu oleh siswa itu sendiri dan lingkungan yang mampu mendukung
pengembangan bakat siswa itu menjadi maksimal.
Wajibnya sekolah mengembangkan minat dan bakat siswa
Selain itu ada beberapa alasan kenapa bakat siswa wajib dikembangkan, diantaranya adalah :
Membangun masa depan siswa
Hal utama dalam wajibnya bakat siswa dikembangkan adalah demi masa depan siswa itu sendiri.
Karena siswa adalah penerus bangsa, yang harus dibina, dibimbing dan dididik secara maksimal
agar mampu menjadi penerus bangsa yang jujur, amanah dan juga berintelektual. Demi
tercapainya semua itu maka diperlukan juga pengetesan minat dan bakat siswa yang dimana dari
hasil tes ini minat dan bakat siswa akan lebih dimaksimalkan dengan program sekolah.
Program sekolah ini yang dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat dan
bakatnya. Hasil tes ini juga bisa menjadi acuan bagi mereka untuk memilih jurusan di sekolah
menengah atas dan juga bisa dijadikan acuan untuk memilih perguruan tinggi dan jurusan yang
sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Membuat siswa mengenali dirinya sendiri
Hal lainnya dalam wajibnya bakat siswa dikembangkan adalah agar siswa mengenali dirinya
sendiri. Terkadang masih banyak siswa sekolah menengah yang bahkan tidak tahu tentang minat
dan bakat yang mereka miliki. Maka dari itu dengan adanya tes pengembangan minat bakat
siswa ini sangat penting dilaksanakan sekolah agar siswa paham akan hobi dan hal yang bisa
membuat mereka tertarik.
Berbicara mengenai minat dan bakat, berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang telah
dilaksanakan,setiap siswa wajib memilih dan mengikuti 1 (Satu) ekstrakuriler di SMA tersebut.
Terdapat beberapa ekstrakurikuler, yaitu : Bola kaki/Futsal, Pasukan khusus Garuda (PBB),
Pramuka, Basket, Badminton, Seni Tari, photograpy, Rohani Islam (Rohis) dan juga Pencak Silat
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang siswa di kemudian hari bisa bekerja
di bidang yang diminatinya sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya.
Sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuannya untuk belajar dan bekerja secara
maksimal. Ini juga yang membuat mengembangkan minat dan bakat di sekolah sangat penting
bagi masa depan siswa.

D. PERKEMBANGAN FISIK PADA REMAJA


Pada usia anak SMA terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Tidak hanya pada anggota
tubuh tertentu tetapi juga proporsi tubuh yang semakin besar. Pada perkembangan seksualitas
anak SMA ditandai dua ciri yaitu seks primer dan seks sekunder.
a. Seks primer
Pada siswa laki-laki SMA ditandai dengan semakin besarnya ukuran testis, pembuluh
mani dan kelenjar prostat semakin besar sehingga organ seks semakin matang (lebih
matang dari anak SMP). Pada siswi SMA tumbuhnya rahim, vagina , dan ovarium yang
semakin matang, hormon-hormon yang diperlukan dalam prooses kehamilan dan
menstruasi semakin banyak.
b. Seks sekunder
Pada siswa laki-laki SMA ditandai dengan tumbuhnya kumis, bulu disekitar kemaluan
dan ketiak serta perubahan suara, semakin besarnya jakun. Pada siswa perempuan
ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak,
bertambah besarnya buah dada,bertambah besarnya pinggul.
Perkembangan jaringan tubuh Umumnya anak laki-laki akan mengalami perkembangan otot
memasuki masa remaja. Di sisi lain, pertumbuhan lemak justru akan lebih banyak terlihat pada
remaja perempuan. Hal ini yang akan membedakan karakter jaringan otot, tulang, dan lemak
antara laki-laki dengan perempuan.

- Perkembangan seksual
Masa pubertas perempuan terjadi dua tahun lebih awal dibandingkan laki-laki. Perkembangan
seksual perempuan ditandai dengan:
menstruasi yang rutin tiap bulan;
tumbuhnya buah dada;
pertumbuhan rambut di ketiak dan sekitar alat vital.
Pada laki-laki tanda-tanda perkembangan seksualnya ditandai dengan:
mimpi basah (keluar sperma);
tumbuh jakun;
tumbuh kumis;
tumbuh rambut di ketiak atau sekitar alat vital
serta pelebaran laring (membesarnya pita suara).

E. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL USIA REMAJA


Intelek berasa dari bahsa Inggris, Chaplin (1896:143)“Intellect diartikan sebagai Proses
kognitif, prose berpikir, dayamenghubungkan, kemampuan menilai,
kemampuanmempertimbangkan dan kemampuan mental atau itelegensi”. Piagetmembagi
empat tahapan perkembangan intelektual/kognitif.
a. Tahap sensori motoris
Karakteristik menonjol tahap sensori motoris ditandai dengan:
 Segala tindakannya bersifat naluriah
 Aktifitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra
 Individu baru mampu melihat dan meresapi pengalaman,tetapi belum mampu untuk
mengategorikan pengalaman
 Individu mulai belajar menangani objek-objek konkretmelalui skema-skema sensori
motorinya.

b. Tahap praoperasional
Karakteristik menonjol tahap praoperasional ditandai dengan :
 Individu telah mengkombinasikan dan mentrasformasikan berbagai informas
 Individu telah mampu mengemukakan alasan-alasan dalammenyatakan ide-ide
 Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalamsuatu peristiwa konkret,
meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat
 Cara berpikir individu bersifat egosentris ditandai oleh tingkahlaku

c. Tahap Operasional konkret


Karakteristik menonjol tahap konkret bahwa segala sesuatu dipahamisebagaimana
kenyataan yang mereka alami.
d. Tahap operasional formal
Karakteristik menonjol tahap operasional format ditandai dengan;
 Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapatmenggunakan abstrak
 Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yangabstrak
 Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hepotesis
Selama dua puluh terakhir berbagai penelitian menggunakan pandangan teori
menemukan gambaran yang konsisten dengan teoriPiaget (1896:52) “menyimpukan
bahwa remaja merupakan suatu periode dimana seseorang mulai berpikir secara abstrak
dan logis”.Usia SMA memiliki kemampuan lebih baik dalam berpikir hipotesisdan logis,
usia SMA juga lebih mampu memikirkan beberapa halsekaligus bukan hanya satu, usia
SMA juga dapat berpikir tentang proses berpikirnya sendiri, serta dapat memikirkan hal-
hal yang tidak nyata.
Menurut Piaget (1896:54) “Pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11
sampai dengan 15 tahun”. Piagetmenekankan bahwa remaja terdorong untuk memahami
dunianyakarena tindakan yang dilakukan penyesuaian diri biologis. Pada usiaSMA
mereka berpikir idealistis seperti memikirkan karakteristik idealdari diri sendiri, orang
lain dan dunia. Usia SMA juga berpikir secaralogis mulai berpikir seperti ilmuan,
menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji
cara pemecahanyang dipikirkan. Dalam perkembangan kognitif usia SMA tidak terlepas
dari lingkungan sosial, maka hal ini menekankan pentingnyainteraksi sosial dan budaya
dalam perkembangan kognitif remaja.
Perkembangan kognitif (kemampuan berpikir) pada usiaSMA dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Secara intelektual usia SMA dapat berpikir secara logis tentanggagasan abstrak
2. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
3. Wawasan berpikir semakin luas, meliputi agama, keadilan,moralitas, dan identitas (jati
diri)
4. Mulai menyadari proses berpikir efisien dan belajar berintropeksi.

Karakteristik perkembangan intelektual usia SMA digambarkan olehKeating (Syamsu


Yusuf, 2004 : 195-196) sebagai berikut :
1. Kemampuan intelektual usia SMA telah sampai pada fase operasiformal sebagaimana
konsep Piager. Berlainan dengan cara pikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadaran
sendiri dan sekarang (hereand now) cara berpikir remaja berkaitan erat dengan
kemungkinan(world of possibilities)
2. Melalui kemampuan untuk menguji hipotesis, muncul kemampuannalar secara ilmiah
3. Mampu memikirkan masa depan dan membuat perencanaan danmengeksplorasi berbagai
kemungkinan untuk mencapainya
4. Mampu menyadari aktifitas lognitifnya dan mekanisme yangmembuat proses kognitif
tersebut efisien atau tidak efisien
5. Cakrawala berpikir semakin luas
Pemikiran anak usia SMA atau remaja bersifat egosentris,menurut David Elkind (1985)
“egosentris remaja disebabkan oleh pemikiran operasional formal”. Namun di lain pihak,
egosentrisremaja bukan suatu fenomena kognitif sama sekali. Merekamenganggap
penonton khayalanlah yang disebabkan oleh kemampuan berpikir secara hipoteses
(pemikiran operasional formal) dankemampuan untuk melangkah ke luar diri sendiri serta
mengantisipasireaksi orang lain dalam keadaan khayalan (pengambilan perspektif)
(Lapskey, 1990,1991). Beberapa ahli perkembangan menyatakan bahwa egosentris dapat
menjelaskan perilaku remaja yang nampak ceroboh misalnya menggunakan obat-obatan,
pemikiran bunuh diri,dan sebagainya. Selain itu anak usia SMA tidak begitu saja
menerima suatuinformasi dari orang lain, melainkan mereka mencocokkan
denganinformasi yang telah didapat sebelumnya. Dan usia SMA mulaimencari tentang
siapa dirinya/orang lain yang lebih kompleks.

F. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA


Karakteristik Perkembangan Emosi Pada Usia SMA
Pengertian Emosi
Menurut Sarlito (1982:59) “Emosi adalah perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya
disertai oleh perasaan- perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak senang”
Perasaansenang atau tidak senang yang menyertai kita sehari-hari disebut wama afektif.
Perasaan afektif ini kadang kuat dan kadang lemah ataukadang-kadang tidak jelas. Perasaan
seperti ini disebut emosi. Padamasa ini merupakan masa yang sulit, baik remaja sendiri maupun
bagikeluarga dan lingkungannya. Hurlock (2002) “menyebut sebagai
heigtened emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi emositampak lebih tinggi atau
tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan normal”. Emosi tinggi dapat
termanifestasikan dalam berbagai bentuk tingkah laku seperti bingung, emosi berkobar-kobar
atau mudah meledak, bertengkar, tak bergairah, pemalas. Emosi yangtinggi ini tidak berlangsung
terus-menerus selama masa remaja/usiaSMA. Dengan bertambahnya umur maka emosi yang
tinggi akanmulai mereda atau menuju kondisi yang stabil. Emosi yang tinggi pada masa
remaja/SMA sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu mendapat penyaluran atau
penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan.
BAB III
PENUTUP
Lampiran hasil observasi
Perkembangan nilai moral dan sikap Salah satu siswa SMA NEGERI 12 PEKANBARU, untuk
membentuk sikap dan moral sekolah menerapkan system 3s sapa, senyum, salam.
Hambatan pada perkembangan kognitif siswa lamban menangkap pembelajaran siswa muda
jenuh dalam pembelajaran yang tidak disukai, solusi Pemilihan metode yang tepat, guru sebagai
pendidik diwajibkan memilih metode yang tepat. Di usahakan metode yang di terapkan dapat
membuat siswa menjadi lebih aktif sehingga proses belajar-mengajar tidak membosankan bagi
siswa.
Pemilihan media yang tepat, guru sebagai pendidik di usahakan sebisa mungkin memikirkan
media apa yang cocok untuk digunakan pada proses belajar-mengajar. Tujuan dari penggunaan
media sendiri adalah agar siswa dapat menyerap pelajaran yang di ajarkan secara aktual tanpa
merasa jenuh serta ikut bereksperimen.
Mengadakan simulasi-simulasi, hal ini diperlukan di tengah-tengah proses beajar-mengajar.
Pilihlah simulasi yang bisa membangkitkan semangat siswa ketika belajar.
Lakukan kegiatan belajar-mengajar di OUTDOOR, jangan hanya melakukakan proses belajar-
mengajar di ruang kelas, manfaatkan lokasi yang ada. Cobalah sesekali melakukan proses
belajar-mengajar di luar kelas agar siswa tidak merasa jenuh dengan suasana kelas.
Pendekatan terhadap siswa, guru sebagai pendidik diharapkan melakukan pendekatan terhadap
siswa agar siswa tidak merasa sungkan untuk bertanya. Hal tersebut akan membuat siswa
menjadi lebih aktif.
Cara mengembangkan bakat siswa sekolah mengadakan eskul setiap hari jumat, dengan
membebaskan siswa memilih eskul dengan minatnya.

Anda mungkin juga menyukai