Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN”

Oleh :
KELOMPOK 2
Amirah Nur Reski (19129187)
Diki Kurniawan (19129103)
Fikrah Hafiz Suni (19129017)
Husnathul Khulfah Rezki (19129231)
Zelina Rahmalia (19129082)

Dosen Pengampu :

Dra. Tin Indrawati, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tahap dan Tugas Perkembangan”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Psikologi
Pendidikan di Universitas Negeri Padang.
Dalam makalah ini akan diantarkan kepada suatu pemahaman mengenai tahap
perkembangan manusia dan tugas perkembangan masa kanak-kanak, remaja, dewasa, serta
implementasinya dalam pembelajaran.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Padang, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia pasti mengalami perkembangan tahap demi tahap dalam


kehidupannya. Perkembangan tersebut dapat terjadi pada beberapa aspek, yaitu
perkembangan secara fisik, kognitif, sosial, hingga emosional. Manusia akan melewati
fase demi fase perkembangan yang bersifat berkelanjutan, mulai dari fase kanak-kanak,
remaja, hingga dewasa.
Setiap fase perkembangan yang dilalui manusia memiliki serangkaian tugas
perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Cepat atau
lambat manusia akan menyadari bahwa mereka diharapkan untuk menyelesaikan tugas-
tugas ini selama periode hidup mereka. Tidak terlaksananya tugas perkembangan pada
fase tertentu akan berpengaruh buruk pada kehidupan di fase berikutnya karena dasar
untuk tugas pada fase berikutnya akan menjadi tidak adekuat sehingga individu bisa
tertinggal dari teman sebaya mereka. Sebaliknya, keberhasilan menyelesaikan tugas
perkembangan pada fase tertentu akan memperlancar tugas-tugas perkembangan pada
tahap berikutnya.
Karena pentingnya pengetahuan mengenai tahap perkembangan beserta tugas-
tugas perkembangan pada setiap fase kehidupan manusia, penulis tertarik untuk
menyajikan sebuah makalah yang berisi penjelasan mengenai tahap dan tugas
perkembangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kita dapat menyusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tahap perkembangan?
2. Apa tugas perkembangan masa kana-kanak?
3. Apa tugas perkembangan masa remaja?
4. Apa tugas perkembangan masa dewasa?
5. Bagaimana implementasi tugas perkembangan dalam pembelajaran?

1
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seputar tahap perkembangan,
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan masa kana-kanak,
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan masa remaja,
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan masa dewasa,
5. Untuk mengetahui implementasi tugas perkembangan dalam pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tahap Perkembangan Manusia

B. Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak

Menurut Jannah, M. (2015 : 89) Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak


dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi
menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah
disebut dengan kanak-kanak awal (early childhood), dan usia sekolah disebut dengan
kanak-kanak akhir (Late childhood).

1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)

Pada Usia kanak-kanak awal berbagai macam istilah diberikan pada


periode prasekolah ini, yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai
“problem age” atau “troublesome age”. Dikatakan demikian sebab pada periode
ini orang tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya keras
kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums, mimpi buruk, iri hati,
ketakutan yang irationil (tidak masuk akal) pada siang hari dan sebagainya.

Problem tingkah laku ini, menyebabkan pada periode ini anak-anak


tersebut kurang menarik penampilannya bagi orang tua dibandingkan ketika
berada pada periode bayi. Keadaan ini menyebabkan periode anak-anak
prasekolah merupakan masa yang tidak menarik (not appealing) bagi orang tua.
Sifat “ketergantungan” anak pada periode bayi merupakan hal yang menarik bagi
orang tua dan saudara-saudaranya. Sekarang si anak mulai tidak mau atau
menolak tingkah laku kasih sayang orang tua atau saudara-saudaranya. Para guru
atau pendidik menyebut periode ini sebagai usia pra sekolah (preschool age),
yaitu periode persiapan untuk masuk sekolah dasar. Biasanya anak-anak usia 2-6
tahun memasuki Taman Kanak-Kanak. Sedangkan para psikolog memberikan
istilah kepada periode prasekolah ini, sebagian usia pra gang (pregang age).
Dikatakan demikian, karena pada periode ini, anak-anak harus mulai belajar

3
dasar-dasar tingkah laku sosial sebagai persiapan untuk penyesuaian dirinya
terhadap kehidupan sosial yang lebih tinggi nanti setelah dewasa.

Selain itu para psikolog menyebut pula periode prasekolah sebagai periode
eksplorasi. Hal ini disebabkan karena perkembangan yang utama pada periode ini
ialah menguasai dan mengontrol lingkungannya. Mereka selalu ingin mengetahui
apa dan bagaimana lingkungannya itu, bagaimana mereka dapat merupakan
bagian dari lingkungan tersebut. Lingkungan yang dijelajahi tersebut, baik yang
merupakan manusia maupun benda-benda. Cara umum yang dilakukan anak-anak
usia 2-6 tahun yaitu dengan bertanya sebab itu sering pula dikenal sebagai usia
bertanya (Questioning age).

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J.


Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995; Andrissen, 1974;
havighurst) adalah : Toilet training, yaitu buang air kecil dan buang air besar yang
bisa diterima secara sosial.toilet training yang berhasil dapat membentuk anak
yang berhati-hati, dapat menguasai dirinya, mendapatkan pandangan jauh
kedepan dan dapat berdiri sendiri; belajar membedakan jenis kelamin serta dapat
bekerja sama dengan teman yang berbeda jenis kelamin; belajar mencapai
stabilitas fisologis; pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas
fisik dan sosial; belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang
lain, menghubungkan diri sendiri secara emosional; dan belajar membedakan
mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata hati.

Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal adalah :


 Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
 Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang
individu yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan
kemampuan diri.
 Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral
yang berkembang di masyarakat.
 Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin.

4
 Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan
menghitung.
 Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari.
 Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap
kelompok dan masyarakat.
 Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi
diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.

2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)

Kohnstam (dalam Jannah, M : 2015) menamakan masa kanak-kanak akhir


atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap
untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada
aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya
“sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk
menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan
melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang
menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J.


Havighurst adalah sebagai berikut:
 Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan yang umum
 Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang
sedang tumbuh
 Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
 Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
 Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
 Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari

5
 Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
 Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-
lembaga
 Mencapai kebebasan pribadi

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Setelah mengetahui tentang tahap dan tugas perkembangan, semoga pembaca bisa
mengambil manfaat dan bisa memahami tahap dan tugas perkembangan sehingga bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta
maaf kepada pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini.

7
REFERENSI

Havighurst Hurlock, psikologi Perkembang Sepanjang Rentang Kehidupan Imam Ahmad al-
Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Din, Juz VII, (Beirut: Dar al-Fikr, 1980), hlm. 130.

Jannah, M. (2015). Tugas-tugas perkembangan pada usia kanak-kanak. Gender Equality:


International Journal of Child and Gender Studies, 1(2), 87-98.

Anda mungkin juga menyukai