Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Tentang :

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

DOSEN PENGAMPU :

VERLANDA YUCA,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4:


REZA MULYANA 20052022

M.FAISAL IKHSAN 19076056

NAZIA MAYUNI PITRI 20052108

PRAJASENA PURNAMA 19076019

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik dan lancar. Tak lupa kita kirimkan salam serta salawat
kepada junjungan nabi besar kita Muhammad S.A.W yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan
pada saat sekarang ini,Makalah ini yang berjudul “PERAN BAKAT DALAM
PROSES BELAJAR “.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan yang Maha Esa. Kami menghanturkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan terutama ALLAH
SWT dalam pengerjaan makalah ini.

Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisanya.Namun
demikian,kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,kami
dengan rendah hati menerima masukan ,saran ,dan usul guna penyempurnan
makalah ini.

Akhir kata,kami berharap agar makalah kini bisa bermanfaat bagi seluruh
pembacanya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang,3 Maret 2021

Hormat Kami
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN......................................................................................

A.Latar Belakang...........................................................................................
B.Rumusan Masalah.....................................................................................
C.Tujuan.........................................................................................................

BAB II: PEMBAHASAN ....................................................................................

A.pengertian bakat........................................................................................
B.jenis-jenis bakat.........................................................................................
C.faktor-faktor yang mempengaruhi bakat...................................................
D. Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat.......................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia


dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk
potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang
dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk
yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara
normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain
adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Bimbingan dan pengarahan
yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya
diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan
sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi
yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia.

B.Rumusan Masalah

1.identifikasi pengertian bakat ?

2.apa saja jenis-jenis bakat ?

3.jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bakat ?

4.identifikasi Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat ?

C.Tujuan

1. mengetahui pengertian bakat

2.mengetahui jenis-jenis bakat

3. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bakat

4. mengetahui Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat


BAB II

PEMBAHASAN

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

A.Pengertian bakat

Pengertian bakat adalah kemampuan yang sudah melekat dan dimiliki oleh
setiap orang yang bisa digunakan untuk mempelajari sesuatu hal yang cepat.
Beberapa diantaranya adalah bisa mempelajari waktu dengan singkat serta
bisa mendapatkan hasil yang sangat baik. Bakat seseorang sudah melekat pada
manusia sejak lahir.

Contoh :
Seseorang yang berbakat seni lukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisannya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat di bidang seni lukis.

Pengertian Bakat Menurut Para Ahli , diantaranya ialah

1. William B. Michael

Menurut William B. Michael, pengertian bakat adalah suatu kapasitas yang


ada dalam diri seseorang yang mana dalam melakukan tugas serta
melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalaninya.

2. S.C Utami Munandar

Menurut S.C Utami Munandar, bakat adalah sebuah kemampuan bawaan dari
seseorang yang mana sebagai potensi yang masih perlu untuk dikembangkan
lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang ingin diwujudkan.

3. Kartini Kartono

Menurut Kartini Kartono, pengertian bakat adalah hal yang mencakup segala
faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama
kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,
ketrampilan, dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial,
sehingga masi bisa tumbuh dan dikembangkan.
B.Jenis-jenis bakat

ada 2 jenis bakat yaitu :

1. Bakat umum

Bakat umum adalah kemapuan berupa potensi dasar yang sifatnya sudah umum.
Bisa diartikan semua orang memilikinya dan sudah menjadi hal yang biasa.

2. Bakat khusus

Bakat khusus adalah kemampuan berupa potensi khusus yang dimiliki oleh
seseorang. Bisa diartikan  tidak semua orang untuk memilikinya. Misalnya
bakat seni, publik speaking, kSepemimpinan dan lain-lain.

Bakat khusus terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah :

1. Bakat Verbal

Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.

2. Bakat Numerikal

Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.

3. Bakat Skolasi

Bakat skolasi adalah perpaduan antara kata dan angka. Bakat ini meliputi
dalam kemampuan berpikir, menalar, menciptakan hipotesis, mengurutkan,
pandangan hidup yang sifatnya rasional. Bakat ini di temukan oleh seorang
ilmuwan, pemrograman, akuntan dan lain sebagainya.

4. Bakat Bahasa

Bakat bahasa merupakan bakat penalaran analisis bahasa (ahli sastra). Contoh
bidang yang asalanya dari bakat bahasa adalah hukum,
pramuniaga,jurnalistik,editing, penyiaran dan lain-lain.

5. Bakat Mekanik

Bakat mekanik biasanya tentang bentuk prinsip-prinsip umum ipa, alat-alat,


tata kerja mesin dan lainnya.
6. Bakat Ketelitian Klerikal

Bakat ini berupa meramu untuk laboratorium, kantor, tulis menulis dan lain-
lain.

7. Bakat Relasi Ruang

Bakat relasi digunakan untuk mengamati dan menceritakan pola 2 dimensi


atau berfikir 3 dimensi. Bakat ini membuat seseorang memiliki sifat tajam dan
peka dalam detail visual. Bakat ini dimiliki seorang artis, pilot, arsitek,
fotografer dan profesi lainnya.

8. Bakat Abstrak

Bakat abstrak adalah bakat bukan kata ataupun angka, tetapi lebih ke bentuk
rancangan, ukuran, pola dan bentuk serta posisinya.

C.faktor – faktor yang mempengaruhi bakat

Masa remaja merupakan sebuah periode transisi dari masa awal anak-anak
ke awal masa dewasa, masa remaja dimulai dari umur 10 hingga 12 tahun dan
berakhir berkisar umur 18 hingga 22 tahun. Masa remaja terjadi perubahan dari
bentuk fisik yang bertambahnya ukuran badan dan bertumbuhnya tinggi badan.
Masa remaja dapat juga disebut sebagai msa pubertas.

Dengan demikian masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang
dimana anak dituntut untuk menuju ke masa depan yang mempunyai tujuan jelas.
Masa remaja memiliki suatu potensi yang belum tergali. Setiap anak memiliki
bakat yang berbeda-beda, bakat itu fitrah dari diri manusia, adapun bakat bawaan
seperti bakat intelektual.

Dari uraian diatas, kita akan membahas mengenai pengembangan bakat


peserta didik yang didalamnya terkait dengan faktor pendorong dan faktor
penghambat dalam mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki oleh remaja.

Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan


disebutkan bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang
berarti kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan
(potensi-potensi) yang tertentu.

Kartini Kartono (1979) Menurutnya, bakat merupakan hal yang mencakup


segala faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama
kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan,
dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa
tumbuh dan dikembangkan.

Bakat adalah potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir. Kemampuan


dasar dengan belajar lebih relatif singkat namun hasilnya lebih bagus
dibandingkan orang lain yang bersama-sama belajar relatif singkat dengannya.

Tidak semua manusia memiliki bakat yang sama. Setiap orang yang
dilahirkan memiliki bakat yang berbeda, untuk mengembangkan bakat anak ada
beberapa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
mengembangkan bakat anak. Faktor pendorong membuat anak menjadi semangat
dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya, namun ada yang menjadi faktor
penghambat untuk anak dalam mengembangkat yang dimilikinya, faktor
penghambat akan membuat anak putus asa atas bakat yag telah dimilikinya.

Adapun yang menjadi faktor pendorong anak dalam mengembangkan bakat,


antara lain :

1. Faktor Internal
 Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung yang berasal dari
orangtuanya atau dapat dikatakan sebagai anak mendapat
pewarisan bakat yang dimiliki oleh ayah atau ibunya.
 Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu perkembangan bakat anak tergantung
pada dirinya sendiri.
2. Faktor Eksternal
 Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan terbagi atas :
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat awal untuk
mengetahui bakat anak dan menjadikan ajang pelatihan
bakat yang ada pada diri anak. Orangtua membimbing anak
dalam menggapai bakat.
2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah dapat digunakan untuk anak dalam
proses belajar mengajar dan dapat mempengaruhi minat
dan bakat anak dikembangkan secara intensif dan guru
menjadi tanggungjawab untuk proses pengembangan bakat
di sekolah.
3) Lingkungan sosial
Suatu lingkungan pasti berhubungan dengan banyak orang
atau masyarakat. Anak dapat mengembangkannya bersama
masyarakat dan bisa bertukar pengalaman dengan
masyarakat, sehingga anak lebih berbakat dalam
mengembangkannya.

Ada juga faktor penghambat dalam pengembangan bakat, yaitu :

1. Kurangnya sarana dan prasarana


Ketika anak memiliki bakat dan ingin mengembangkan, namun peralatan
yang berkaitan dengan bakat anak tersebut, tidak ada disekitarnya. Jadi,
hal ini sangat mempengaruhi pengembangan bakat.

2. Malu bergaul dengan teman yang memiliki bakat.


Semua manusia memliki bakat masing-masing, jika anak tersebut malu
bergaul atau berteman dengan teman-teman yang memiliki bakat, maka
anak tersebut cenderung akan terpendam bakatnya.

3. Orangtua tidak mendukung


Anak sudah tahu bakat yang dimilikinya, sudah ingin
mengembangkannya, namun orangtua tidak mendukungnya. Beberapa
alasan sehingga orangtua tidak mendukungnya untuk mengembangkan
bakat, diantaranya orangtua khawatir jika anak cidera, ditinggal jauh
(untuk mengikuti lomba), khawatir jika mengeluarkan biaya yang banyak.

D.Usaha Guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat

Profesi guru mengembang tugas yang cukup sulit, tapi sangat mulia. Tugas
sebagai guru sangat banyak sekali, yang salah satunya memiliki peran dalam
perkembangan peserta didik/siswanya pada pengetahuan, karakter dan
emosionalnya. Dikatakan guru yang sukses, tentu indikatornya adalah perubahan
(perkembangan) pada siswanya, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang
awalnya tidak bisa menjadi bisa.

Setiap siswa memiliki kecerdasan yang tinggi, namun memiliki bakat yang
berbeda-beda. Bakat tersebut mempengaruhi tingkat semangat dan kesungguhan
seorang siswa untuk belajar. Bakat merupakan kemampuan terpendam di dalam
diri siswa yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan dilatih supaya
mencapai maksimal dalam kecakapan, pengetahuan atau keterampilan khusus.
Ada seorang siswa yang berbakat dalam musik akan lebih mudah diajarkan
daripada siswa yang tidak memiliki bakat dalam musik.

Seorang psikolog populer, Abraham Maslow mendapatkan setiap orang


punya potensi terpendam yang suatu saat akan muncul dan akan menjadi
kebutuhan, serta harus mendapatkan perhatian serius. Bakat tersebut jangan
diremehkan, sebab sangat signifikan dengan perkembangan anak. Sebagai seorang
guru juga harus tahu bakat yang terpendam pada siswanya. Sehingga, sang guru
dapat mengarahkan bakat tersebut dengan baik demi masa depannya. Oleh sebab
itu, usaha guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat menjadi tanggung
jawab yang harus dijalankan dan terlihat dalam aspek berikut ini

1. Memberikan Perhatian Terhadap Bakat Peserta Didik


Setiap peserta didik memiliki bakat yang berbeda-beda dan setiap
bakat harus diperhatikan secara khusus. Di kelas dengan pola
penyeragaman memang agak sulit memberikan perhatian secara fokus.
Seorang guru hanya perlu melihat potensi siswa saja, untuk aksi lebih
lanjut bisa dibantu orang tua siswa dalam pengembangannya.

2. Memotivasi Siswa agar Berpikir Positif pada Bakat yang Dimilikinya


Setelah guru mengetahui bakat pada peserta didik, guru harus
mendorong siswanya dan memberikan semangat yang positif bahwa
bakatnya harus terus dikembangkan dan bakat tersebut dapat membawa
kepada kesuksesan di masa depan.

3. Memberikan Pengetahuan, Wawasan, Pengalaman terkait Bakat yang


Dimiliki
Peserta didik harus diperkaya dengan pengetahuan dan wawasan,
serta praktek langsung terkait bakat yang dimilikinya sehingga benar-
benar bisa menjadi seorang yang ahli suatu saat. Seorang guru bisa
menerapkan aktivitas sesuai bakat siswanya dan itu akan ditiru, serta baik
dalam pengembangan bakatnya.

4. Memberikan Ruang Pelatihan Pengembangan Bakat


Bakat terpendam yang hebatpun tidak akan keluar dengan
maksimal, jika tidak ada tempat menyalurkannya. Usaha guru dalam
mencari wadah penyaluran bakat perlu dilakukan, supaya bakat yang
dimiliki terhenti. Tidak hanya fasilitas yang ada di sekolah, peserta didik
pun boleh diperkenankan untuk mengikuti kegiatan yang mengembangkan
bakatnya di luar sekolah.

5. Lingkungan yang Positif dan Banyak Tokoh Inspiratif


Lingkungan tempat tinggal siswa yang baik akan mempengaruhi
perkembangan bakatnya dengan baik. Apalagi lingkungan tersebut
memiliki program yang menunjang potensi anak-anak yang berada disana.
Tidak hanya lingkungan saja, keberadaan sosok (tokoh) masyarakat yang
menjadi inspirasi akan memberikan motivasi yang kuat di dalam diri
siswa.

6. Memberikan Reward terhadap Usaha Siswa


Dalam mengembangkan bakat, seorang siswa perlu melakukan
berbagai usaha. Kerap kali juga usaha yang dilakukan mungkin dianggap
kurang maksimal oleh guru. Tapi guru harus memberikan reward, walau
hanya sekedar kata-kata. Reward tersebut akan memperngaruhi batinnya
dan itu mendorong dirinya semakin berusaha dengan maksimal.

7. Dukungan terhadap Pengembangan Bakat


Setiap bakat tentu baik jika dikembangkan dengan baik. Mungkin
orang tua atau guru enggan mengembangkan bakat yang dimiliki
siswanya. Dengan berbagai alasan, salah satunya orang tua menginginkan
anaknya sukses mengikuti dirinya atau seorang guru khawatir dengan
nasib siswa tersebut dengan bakat yang dimiliki tidak banyak pekerjaan
yang sesuai dengan bakat tersebut.

Alasan ini dan itu jauhkanlah dari pikiran untuk pengembangan


bakat. Yang terpenting dukungan terhadap bakat yang ada, soal apa yang
akan terjadi ke depan hiraukan terlebih dahulu. Yakinlah bakat yang terus
dikembangkan sampai pada titik maksimal akan sangat berguna, terkhusus
untuk pemilik bakat tersebut.

8. Menjalin Kerjasama antara Guru dengan Orang Tua 


Perlu perhatian bagi guru dan orang tua terkait bakat yang dimiliki
siswa. Kerjasama yang dilakukan akan menjadi kontrol pengembangan
bakat, baik saat berada di lingkungan sekolah maunpun rumah.

9. Lakukan Kompetisi Antar Bakat


Guru yang melihat siswa dengan bakat yang sama, bisa langsung
melatihnya secara bersamaan. Lalu mempertandingkan bakat yang sama
tersebut. Bahkan bakat tersebut dapat di kuatkan lagi dengan mengikuti
kompetisi baik di sekolah, daerah, bahkan propinsi.
DAFTAR PUSTAKA

Bingham, W Van D. Aptitude and Aptitude Testing, New York: Harper, 1937

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,


2007.

https://www.bacanulis.com/2020/02/usaha-guru-untuk-mengenali-dan.html

https://symbianplanet.net/pengertian-bakat/

https://www.gurupendidikan.co.id/bakat/

Anda mungkin juga menyukai