Anda di halaman 1dari 7

Eksistensi dan Kedudukan BK di Sekolah

Berdasarkan Landasan Yuridis


Formal dan Yuridis Informal

Kelompok 2:
1. Tika Syahada (20018039)
2. Mutia Uswatun Hasanah (20231125)
3. Viona Fatira (20031109)
4. Eko Akmal (20052043)
Eksistensi Bimbingan dan Konseling Di Sekolah

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu
mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan
lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya.

Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan semata-mata terletak
pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, tetapi yang
lebih penting adalah menyangkut mengenai upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut
konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Kedudukan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah Berdasarkan
Landasan Yuridis Formal dan
Yuridis Informal
A. Landasan Yuridis Formal

Kurikulum 1975 0 UU No.2 tahun 1989,

01
Bab X Pasal 1 Ayat 1
Layanan Manajemen dan supervise,
Pendidikan adalah usaha sadar dan

2
layanan pembelajaran, layanan bimbingan
terencana untuk menyiapkan peserta didik
dan penyuluhan
melalui bimbingan, pengajaran dan atau
latihan bagi perannya di masa yang akan
datang.

0
PP No. 28 dan 29 tahun Keputusan Men PAN
1990, Bab X Pasal 25 No. 84 tahun 1993.
Ayat 1 dan 2
Bimbingan adalah bantuan kepada peserta 04 Tentang jabatan fungsional guru

3
dan angka kreditnya.
didik untuk memahami diri, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.
0 Keputusan Men PAN
No. 84 tahun 1993
0 UU No. 20 tahun 2003,
Bab 1 Pasal 1 Ayat 1

5 Tindak lanjut pelaksanaan program


bimbingan terhadap peserta didik.
6
Pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

0 Permendiknas No. 22
tahun 2006 0
konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, dan fasilitator.

Keputusan Dirjen
7
Tentang standar isi untuk satuan
PMPTK 2007

8
pendidikan dasar dan menengah yang
memuat pengembangan diri peserta Tentang Rambu-rambu penyelenggaraan
didik dalam struktur KTSP. BK dalam jalur pendidikan formal yang
berisi panduan penyelenggaraan BK di
jalur pendidikan formal.
Peraturan pemerintah
09 No. 74 tahun 2008
Salah satu persyaratan bagi pendidik
yang telah menyandang sertifikat
pendidik untuk memperoleh tunjangan
profesi adalah apabila pendidik yang
bersangkutan melaksanakan tugas
sebagai guru bimbingan dan konseling
atau konselor.
B. Landasan Yuridis Informal (Psikologis, Sosial, IPTEK, dan
Globalisasi).

0 Landasan Psikologis
Merupakan landasan yang dapat
0 Landasan Sosial-Budaya
Memberikan pemahaman kepada

1 2
memberikan pemahaman bagi konselor konselor tentang dimensi kesosialan
tentang perilaku individu yang menjadi dan dimensi kebudayaan sebagai
sasaran layanan. faktor yang mempengaruhi terhadap
perilaku individu.

0 Landasan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan dan konseling
0 Landasan Globalisasi
Landasan ini berhubungan dengan

3 merupakan kegiatan profesional yang


memiliki dasar-dasar keilmuan, baik
yang menyangkut teori maupun
prakteknya.
4 eksistansi guru BK untuk
menjadikan anak didiknya sebgai
anak didik yang berlandasan dan
mengikuti globalisasi.
Daftar Pustaka
Armanda, B,P. Eksistensi dan Kedudukan BK di Sekolah. Diakses pada 23 Februari 2022 melalui
https://osf.io/5a7xf/download/?format=pdf.
Ghaluh, M, B. (2022). Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah.
https://www.languafie.com/2021/12/eksistensi-dan-kedudukan-bk.html.
Prayitno, dan Amti, Erman. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakartam:
Rineka Cipta.
Yusuf, Syamsu, dan Nurihsan, Juntika. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung;
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai