Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen pengampu :

Drs. Syahril, M.Pd., Ph. D

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

CHINTYA LARAYESA SATRIA (20033118)

ELISA DEWI (20035054)

FEMI OKTAVIANTI (20035058)

JONI PRATAMA (20033132)

MUTIPA RAMADHANI (20035070)

NATATISE ZEHA (20029070)

SUHA AFIFAH (20029146)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah dan tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya.

Padang, 01 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Konsep Dasar Administrasi PTK ................................................................................ 3

2.2 Proses Administrasi PTK ............................................................................................ 4

A. Perencanaan ................................................................................................................. 4

B. Pelaksanaan ................................................................................................................. 6

C. Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan .................................................... 7

BAB III .................................................................................................................................... 14

PENUTUP................................................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara harfiah, kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “ad”
dan “ministrare”. Kata “ad” mempunyai arti sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang
berarti “ke” atau “kepada”. Dan kata “ministrare” sama dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti melayani, membantu dan mengarahkan. Dalam bahasa inggris to administer
berarti pula “ mengatur, memelihara dan mengarahkan”. Jadi kata administrasi dapat
diartikan sebagai kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau
mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. (Purwanto, 2007).

Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan


strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian
dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik
(guru, dosen, pamong pelajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia
tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena adanya dimensi-dimensi proses
pendidikan, atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang
tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi pendidik tidak bisa dihilangkan sebagai
pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan (kepala
sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelaksanaan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Sehubungan dengan tuntutan ke arah profesionalisme tenaga pendidik dan


kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Isu klasik yang
selalu muncul selama ini ialah: usaha apa yang paling tepat untuk meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Oleh karenanya
penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga
kependidikan tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa konsep dasar administrasi PTK?


2. Bagaimana proses administrasi PTK?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui konsep dasar administrasi PTK.


2. Untuk mengetahui proses administrasi PTK.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Administrasi PTK

Secara harfiah, kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “ad”
dan “ministrare”. Kata “ad” mempunyai arti sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang
berarti “ke” atau “kepada”. Dan kata “ministrare” sama dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti melayani, membantu dan mengarahkan. Dalam bahasa inggris to administer
berarti pula “ mengatur, memelihara dan mengarahkan”. Jadi kata administrasi dapat
diartikan sebagai kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau
mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. (Purwanto, 2007).

Dalam UU No. 20 (pasal 39) tahun 2003 BAB XI tentang pendidik dan tenaga
kependidikan mengatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik di perguruan tinggi. Pendidik merupakan tenaga
profesional, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing, melatih, meneliti dan mengabdi pada masyarakat. Sedangkan
tenaga kependidikan bertugas melaksankan adminsitrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk, menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan
pendidikan, tenaga administrasi, tenaga kepustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola
kelompok belajar, pemong belajar dan tanaga kebersihan.

Tenaga kependidikan merupakan orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan


pendidikan disatuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses
pendidikan, diantaranya :

- Wakil/kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam


bidang yang khusus, untuk membantu kepala satuan pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh kepala urusan kurikulum
- Tata usaha, adalah tenagak kependidkan yang bertugas dalam bidang adminisrasi
intsitusi tersebut. Bidang adminsitrasi yang dikelolanya adalah administrasi surat

3
menyurat dan pengarsipan, administrasi kepegawaian, administrasi peserta didik,
administrai keuangan, administrasi inventaris dan lain lain
- Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat alat dan bahan
di laboratorium
- Pustakawan
- Pelatihan ekstrakulikuler, dan
- Petugas keamanan (penjaga sekolah), petugas kebersiha dan lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidik


dan tenaga kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal,
materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.

2.2 Proses Administrasi PTK

A. Perencanaan

1. Pengadaan Tenaga kependidikan

Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang
kosong. Perlu diketahui bahwa kosongnya suatu formasi, disamping disebabkan
karena pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan baru juga
disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang berhenti (Afriansyah.
2019).
Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru, bertujuan untuk memberitahukan kepada
seluruh masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun
media elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga kependidikan, hal
yang harus tercantum adalah sebagai berikut:
 Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan.
 Persyaratan yang dituntut dari para pelamar.
 Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran.
 Alamat dan tempat pengajuan pelamaran.
 Lain-lain yang dipandang perlu.

4
b. Pendaftaran, dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar
mengajukan pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan
beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.

2. Seleksi atau penyaringan

Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan


melalui dua tahap yaitu:
 Penyaringan administrative berupa pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta
lampirannya. Apabila terdapat kekurangan lengkapan dalam hal administrative
maka peserta tersebut akan gagal.
 Ujian atau test/ujian pegawai dengan materi pengetahuan umum, pengetahuan
teknis, dan lainnya. Melakukan seleksi “personal references” atau
“employment references”yang dapat dilakukan melalui dokumen-dokumen
atau berkas-berkas lamaran yang masuk dan dapat pula dilakukan melalui
kontak komunikasi lainnya. Penyelenggaraan “testing” secara tertulis misalnya
penggunaan tes-tes psikologis (Psychological test), tes-tes pengetahuan
(knowledge test) dan bentuk tes yang mengukur beberapa bagian pekerjaan
yang akan diembankannya (performance test).
 Pemeriksaan medis atau kesehatan calon, dengan menunjukkan informasi
kesehatannya, pemeriksaan yang dilakukan secara langsung oleh tim yang
sengaja dibentuk (contoh: Tim Penguji Kesehatan untuk Calon Pegawai
Negeri Sipil).
 Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai ketentuan dan
penempatan kerja.

3. Penempatan

Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk


menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini
mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan penempatan
kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga kependidikan merupakan
tindakan yang menentukan komposisi ketenagaan dilihat dari kepentingan
keseimbangan struktur organisasi pendidikan nasional. Tindakan penempatan

5
merupakan tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru perlihatkan
(kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajiban-kewajiban dan hal-
hal yang ditawarkan dari jabatan tersebut.
Dalam konteks penempatan, adanya mutasi (perpindahan pegawai) dari
satu daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang lain dapat
dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan (kuantitas maupun kualitas).
Mutasi atau perpindahan di kalangan tenaga kependidikan dapat menjadi
alternatif penting untuk pengembangan organisasi.

B. Pelaksanaan

1. Orientasi

Orientasi merupakan upaya memperkenalkan tenaga kependidikan yang baru


terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang
berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada peserta,
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga
kependidikan baru dapat bekerja lebih cepat dan lebih baik. Namun tidak semua
orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat
menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun
organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering juga disebut dengan induksi,
yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka,
dengan organisasi dan dengan pegawai lain (Nawawi, 1994).

2. Pembinaan dan Pengembangan

Menurut Purwant (2007) Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan


merupakan usaha mendaya-gunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas
kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen
organisasi dan jenjang pendidikan. Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah
tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan
keilmuannya, wawasan berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan
keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga produktivitas kerja
dapat ditingkatkan.

6
Kemendikbud (2012) Beberapa prinsip yang patut diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan ini yaitu:
1) Pembinaan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk semua jenis tenaga
kependidikan baik untuk tenaga structural, tenaga fungsional maupun tenaga
teknis penyelenggara pendidikan.
2) Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada perubahan tingkah laku
dalam rangka peningkatan kemampuan professional dan teknis untuk
pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya masing-masing.
3) Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk mendorong meningkatnya
kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan atau sistem sekolah
dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejahteraan dan insentif
sebagai imbalannya guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan
sosial ekonomi maupun kebutuhan sosial-psikologi.
4) Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk mendidik dan
melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi, baik
karena kebutuhan-kebutuhan yang berorientasi terhadap lowongan
jabatan/posisi di masa yang kan datang.
5) Pembinaan tenaga kependidikan sebenarnya dirancang untuk memenuhi
tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan
masalah, kegiatan-kegiatan remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan
ketahanan organisasi pendidikan.

C. Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Gaji

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan


bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau
dosen atas pekerjaannya dari penyelenggaraan pendidikan atau satuan
pendidikan dalam bentuk finansial secara berkala (setiap bulan) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Biasanya gaji yang diterima tersebut sesuai
pangkat/golongan dan masa keja.
Dalam Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2011 tentang peraturan gaji pegawai negeri sipil, pada BAB II pasal 4

7
dinyatakan bahwa PNS (termask guru PNS) diberi gaji pokok berdasarkan
golongan dan ruang yang ditetapkan untuk pangkat tersebut. Sedangkan pada
pasal 5 dikatakan pula bahwa seorang yang diangkat menjadi calon pegawai
negeri sipil diberi gaji pokok 80% dan gaji pokok seperti yang dinyatakan
pada pasal 4. Selain diberi gaji pokok, seorang PNS (termasuk guru) akan
mendapat kenaikan gaji berkala apabila telah memenuhi persyaratan seperti,
telah mencapai masa kerja golongan dan penilaian pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya cukup. Di samping kenaikan gaji berkala, seorang PNS
(guru PNS) juga diberi tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan.

2. Tunjangan

Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah memiliki sertifikat


pendidik yang diangkat oleh penyelenggaraan pendidikan dan satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Besarnya tunjangan profesi
sebesar gaji pokok guru tersebut. Tunjangan profesi tersebut dialokasikan
dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran
pendapatan belanja daerah (APBD). Di samping gaji pokok, tunjangan
keluarga (istri/ suami dan anak) tunjangan fungsional, tunjangan profesi, di
beberapa daerah guru juga mendapat insentif atau yang sejenis dari dana
APBD kabupaten/kota ditempat guru tersebut bertugas. Pemberian gaji dan
berbagai tunjangan terhadap guru tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan guru.

3. Cuti

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka
waktu tertentu. Jenis-jenis cuti PTK sebagai berikut.
a. Cuti tahunan
 Hak cuti tahunan
 Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja secara
terus-menerus selama 1 (satu) tahun.
 CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali ditentukan lain oleh
pejabat yang berwenang memberikan cuti berdasarkan
pertimbangan kemanusiaan.

8
 Selama menjalankan cuti tahunan, PNS/CPNS yang bersangkutan
memperoleh Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara.
 Penggunaan cuti tahunan
 Penggunaan cuti tahunan dapat digabungkan dengan cuti bersama,
dengan jumlah paling sedikit menjadi 3 (tiga) hari kerja.
 Cuti bersama yang tidak digunakan karena kepentingan dinas dan
berdasarkan surat tugas, tetap menjadi hak cuti tahunan PNS.
b. Cuti besar
 Hak cuti besar
 Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6 (enam)
tahun secara terus-menerus.
 PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas
cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
 Selama menjalankan cuti besar, PNS yang bersangkutan tidak
berhak atas tunjangan jabatan dan tidak memperoleh TKPKN.
 Penggunaan cuti besar
 PNS perlu merencanakan penggunaan cuti besar sejak awal tahun.
Cuti besar dapat digunakan oleh PNS untuk memenuhi kewajiban
agama, persalinan dan keperluan lainnya sesuai dengan
pertimbangan pejabat yang berwenang memberikan cuti.
 PNS yang telah melakukan cuti tahunan dan akan mengambil cuti
besar pada tahun yang bersangkutan harus mengembalikan
TKPKN yang diterimanya selama melaksanakan cuti tahunan.
c. Cuti sakit
 Hak cuti sakit merupakan hak PNS dan atau PNS/CPNS wanita yang
mengalami keguguran.
 Penggunaan cuti sakit
 PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari harus
melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit
pemerintah/puskesmas.
 PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah aktif bekerja kembali.
d. Cuti bersalin

9
 Hak cuti bersalin
 Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan
 Cuti berasalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk persalinan
anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan setelah
yang bersangkutan menjadi PNS.
e. Cuti karena alasan penting
 Hak cuti karena alasan penting , selama menjalankan cuti karena alasan
penting, PNS yang bersangkutan tidak memperoleh Tunjangan Khusus
Pembinaan Keuangan Negara.
 Hak cuti bagi PNS yang sedang belajar, PNS yang sedang tugas belajar
di dalam negeri atau di luar negeri

4. Penghargaan

Pemerintah memberikan penghargaan di institusi pendidikan terhadap


guru, dosen, kepala sekolah, dan seluruh tenaga pendidik yang berprestasi.
Penghargaan PTK berprestasi ini sebagai penggerak perubahan dalam
kemajuan mutu pendidikan. Dirjen Dikmen Kemdikbud, Achmad Jazidie
mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan adalah untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM), meningkatkan mutu pendidikan ke arah
yang lebih baik lagi kedepannya.

5. Kenaikan Pangkat

Setiap personil berhak memperoleh kenaikan pangkat apabila telah


memenuhi persyaratan. Kenaikan pangkat pegawai negeri sipil diberikan
dengan ketentuan sebagai berikut :
 4 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap unsur DP3 sekurang-
kurangnya memperoleh nilai baik dalam tahun terakhir.
 5 tahun dalam pangkat yang dimiliki setiap unsur DP3 sekurang-
kurangnya bernilai cukup dalam tahun terakhir.

6. Pemberhentian

Pemberhentian PNS adalah pemberhentian yang menyebabkan yang


bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai PNS.

10
Jenis-Jenis Pemberhentian Sebagai PNS:
 Pemberhentian dengan hormat sebagai PNS
PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS menerima hak-hak
kepegawaiannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
antara lain hak atas pensiun. Pemberhentian dengan hormat sebagai PNS
meliputi :
- Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
- Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia pensiun
- Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi
- Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani Atau Rohani.
- Pemberhentian Karena Meninggal Dunia Atau Hilang
 Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, kehilangan hak-hak kepegawaiannya antara
lain hak atas pensiun. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil meliputi :
- Melanggar Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil, Sumpah/Janji
Jabatan Negeri atau Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
- Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan Pengadilan
yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena
dengan sengaja melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara setinggi- tingginya 4 (empat) tahun, atau
diancam dengan pidana yang lebih berat.
- Melakukan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila
dan atau Undang-Undang Dasar 1945 atau terlibat dalam gerakan
yang menentang Negara dan Pemerintah.
- Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat puluh
enam) hari kerja atau lebih.
- Menjadi anggota atau pengurus partai politik tanpa mengundurkan diri
sebagai Pegawai Negeri Sipil

7. Pensiun

Pensiun adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang bekas
pegawai yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai kehidupan
11
selanjutnya agar tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari
penghasilan yang lain.
Latar Belakang Adanya Pensiun
- Karena batar usia pensiun
- Kemauan sendiri
- Takdir misalnya : sakit, meninggal dunia.
- Rekturisasi/Dinas
- Diberhentikan dengan tidak hormat karena adanya kasus
Unsur Sifat Pensiun
- Penghargaan, diberhentikan dengan hormat;
- Jaminan hari tua;
- Jasa terhadap Negara atau pemerintah

Hak Atas Pensiun Pegawai


Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil
berhak menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya
sebagai pegawai :
- Telah mencapai usia sekurang-kurangnnya 50 Tahun dan mempunyai
masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 Tahun.
- Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh badan /
pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan peraturan
tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat
bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau
rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban
jabatannya.
- Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak
diperkerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun
pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri
dan pada saat usia sekurang-kurangnya H dan memiliki masa kerja untuk
pensiun sekurang-kurangnya 10 Tahun.
Jenis Pensiun
- Non Batas Usia Pensiun (Non BUP);
- Batas Usia Pensiun (BUP), PNS yang telah mencapai BUP harus
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS;

12
- Pensiun Janda/Duda
- Pensiun Anak
Berakhirnya Hak Pensiun Pegawai
Pembayaran pensiun pegawai dihentikan dan surat keputusan tentang
pemberhentiaan pensiun pegawai dibatalkan, apabila penerima pensiun
pegawai diangkat kembali menjadi pegawai negeri atau diangkat kembali
dalam satu jabatan negeri dengan hak untuk kemudian setelah diberhentikan
lagi, memperoleh pensiun menurut UU atau Peraturan sesuai dengan UU NO.
11/1969.
Pendaftaran Isteri/suami/anak Sebagai yang Berhak Menerima Pensiun
Janda/Duda.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Administrasi dapat diartikan sebagai kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Fungsi
adaministrasi, jika dihubungkan dengan adminitrasi pendidik maka bisa diartikan bahwa hal
ini merupakan upaya peningkatan efektifitas guru, dosen, dan lain-lain. Secara umum
pendidik indonesia lebih dikenal dengan pengajaran yaitu tenaga kependidikan yang
berpartisipasi dalam menyelengarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Jadi, pendidik merupakan tenaga profesional, merancang kegiatan pembelajaran,
melaksanakan, menilai hasil, membimbing, melatih mengabdi pada masyarakat. Tenaga
kependidikan meliputi kepala sekolah, pengawas satuan kependidikan, tenaga administrasi,
tenaga kepustakaan, laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar dan
tenaga
kebersihan.
Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan
pendidik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personal, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efesien.
Proses administrasi PTK terdiri dari:
- Perencanaan : Pengadaan, seleksi, penempatan
- Pelaksanaan : Orientasi, pembinaan dan pengembangan, kesejahteraan (gaji,
tunjangan, cuti, penghargaan, kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun

3.2 Saran

Dari berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan baik dari
segi isi materi, teknik penulisan dan sebagainya. Untuk itu sangat diharapkan saran maupun
kritikan yang membangun dalam perbaikan makalah selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dita el. 2019. Konsep dasar administrasi PTK-2.docx. https://pdfcoffee.com/5-konsep-dasar-


administrasi-ptk-2docx-pdf-free.html. Diakses pada 1 Maret 2022.
friansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. padang: osf.io.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/TZ4VF. Diakses pada 1 Maret 2022.
Kemendikbud. 1977. Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 7 tahun 1977 tentang
peraturan gaji pegawai negeri sipil. Diakses pada 1 Maret 2022.
Luthfiah liza dan Afriansyah hade. 2019. PENGEMBANGAN PTK.
https://osf.io/preprints/inarxiv/tycg9/. Diakses pada 1 Maret 2022.

15

Anda mungkin juga menyukai