Anda di halaman 1dari 14

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Administrasi Kurikulum, Proses Administrasi


Kurikulum, dan Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum

Disusun oleh :

Imallatunil Khaira (21016023)


Siti Rahmatika (21075037)
Yuni azira (21075043)
Winda Aulia (21129138)
Makhfuza habibullah mara (21086218)
Sesi : 202221270006

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Sufyarma M., M. Pd
Hendri Budi Utama, M. Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KOTA PADANG
2023

1
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul “ Pengertian Kurikulum dan Administrasi
Kurikulum, Proses Administrasi Kurikulum, dan Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum
“ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Prof. Dr. H. Sufyarma M., M.
Pd dan Bapak Hendri Budi Utama, M. Pd pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Administrasi Kurikulum, Proses, dan Peran Guru dalam Administrasi
Kurikulum.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Sufyarma M., M. Pd
dan Bapak Hendri Budi Utama, M. Pd selaku dosen mata kuliah umum Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan yang
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada pihak kelompok dua yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Padang, Februari 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI.........................................................................................................3I
BAB I
A. LATAR BELAKANG....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Kurikulum...........................................................5
B. Proses Administrasi Kurikulum...................................................................6
C. Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum.............................................9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN..............................................................................................12
B. SARAN..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk
mengubah tingkah laku manusia secara individu maupun berkelompok untuk mendewasakan
manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Penyelenggaraan pendidikan menuntut suatu
sistem teratur, terarah dan terencana. Dalam prosesnya, pendidikan memiliki dampak
terhadap kualitas yang diperoleh dimana kualitas tersebut sangat rumit dan kompleks
sehingga kualitas pendidikan sangat susah untuk diukur. Selain itu, proses pendidikan
memiliki hubungan timbal balik antara pendidik dan anak didik berkelanjutan ke arah tujuan
yang hendak diwujudkan bersama yaitu tujuan pendidikan dan proses kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai hasil yang berkualitas.

Oleh sebab itu, untuk mencapai hal tersebut tentunya sangat perlu ada
managemenyang mengaturnya. Kompleksitas yang ada dalam proses pendidikan tidaklah
sederhana karena berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, tenaga kependidikan yang
profesional,fasilitas, anggaran dan sebagainya. Dengan adanya administrasi dalam
pendidikan maka semua komponen tersebut di atas dapat diatur dan dikelola sebaik-baiknya.
Dalam hal iniseorang kepala sekolah yang sejatinya adalah seorang top leader mempunyai
kewajiban dalam menjalankan administrasi di lembaga/sekolah yang dipimpinnya.

Salah satu komponen yang sangat perlu mendapat perhatian adalah kurikulum.
Kurikulum merupakan alat yang menjadi suatu keberhasilan dalam dunia pendidikan karena
tanpa kurikulum yang tepat dan sesuai maka sarana pendidikan akan sulit diterapkan sesuai
dengan keinginan dan tujuan yang akan dicapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan konsep administrasi kurikulum?
2. Apa saja proses dalam kegiatan administrasi kurikulum?
3. Apa peran guru dalam administrasi kurikulum?

C. Tujuan penulisan
1. Agar mengetahui konsep dan pengertian administrasi kurikulum
2. Agar mengetahui proses administrasi kurikulum
3. Agar mengetahui peran guru dalam administrasi kurikulum

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Konsep Kurikulum Administrasi

1. Pengertian Kurikulum
Menurut KBBI kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan
pada lembaga pendidikan, dan perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian
khusus. Pengertian kurikulum menurut UU No 20 Tahun 2003 kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pengajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum berarti menyediakan template atau
desain yang memungkinkan pembelajaran berlangsung (Anjelya, n.d.). Pengertian
kurikulum menurut para ahli J. Galen Saylor dan William M. Alexander kurikulum
adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan
kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Smith kurikulum
dipandang sebagai seperangkat usaha dan upaya pendidikan yang bertujuan agar anak
didik memiliki kemampuan hidup bermasyarakat. Hilda Taba Kurikulum meliputi
pengalaman yang direncanakan dan tidak direncanakan (Rozalinda & Afriansyah,
2019). Jadi Kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen seperti
bahan ajar, metode pengajaran, evaluasi hasil belajar siswa dan juga memiliki peran
penting bagaimana tujuan sekolah atau pendidikan untuk mengembangkan potensi
kemampuan siswa. Administrasi adalah subsistem dari organisasi yang unsur-
unsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, orang, sumber, dan waktu
(Daryanto, 2011) menurut pendapat Suryosubroto, 2004 kurikulum adalah segala
pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh peserta didiknya,
baik itu dilakukan di dalam sekolah maupun luar sekolah (Fauzi, 2017). Pengalaman
peserta didik disekolah dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan pendidikan antara
lain: mengikuti pelajaran dikelas, praktik keterampilan, latihan-latihan olah raga dan
kesenian serta kegiatan wisata ataupun praktik di dalam laboratorium sekolah.
Kualitas proses pendidikan antara lain ditentukan oleh kurikulum dan efektifitas
pelaksanaannya.kurikulum itu harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa,
perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan tuntutan
masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.

2. Administrasi Kurikulum

Administrasi Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin “ad” dan
“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara
bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian
terhadap subjek tertentu. Sedangkan dalam bahasa Inggris. Kata “ad” mempunyai arti
yang sama dengan kata “to”, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama
artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”,
atau “mengarahkan”. Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”,
“memelihara” (to look after), dan “mengarahkan” (Rani & Afriansyah, 2019).
Administrasi juga dapat diartikan sebagai kerja sama antar anggota organisasi untuk

5
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan kegiatan-kegiatan rutin,
seperti administrasi pengajaran keuangan, sarana prasarana dan lain-lain. Administrasi
kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan hal ini, pada tingkat
sekolah apapun yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya
program pengajaran yang baik bagi peserta didik (Firdaus, 2021). Karena pada
dasarnya pengelolaan atau manajemen pendidikan fokus terhadap segala usahanya
pada praktek belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya
segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga
pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM.

B. Proses Administrasi Kurikulum

➢ Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh


Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah
dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum yang
dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal
berikut:

1) Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:

a. Landasan, program dan pengembangan kurikulum,


b. Garis-garis besar program pengajaran, dan
c. Pedoman pelaksanaan kurikulum.

2) Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman penyusunan


kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran,
penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan
pengajaran.Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum
tingkat satuan pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah
negara dan Undang-undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-
prinsip umum yang berlaku dalam pengembangan dan perumusan kurikulum itu
sendiri yaitu:

a. Prinsip relevansi
b. Prinsip efektifitas
c. Prinsip efisiensi
d. Prinsip continuitas
e. Prinsip fleksibelitas.

Di samping itu, perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga


meliputi penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender
pendidikan untuk setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah. Penyusunan
kalender pendidikan dimaksudkan agar terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan di

6
sekolah, sehingga setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan
pengaturan secara cermat terhadap kegiatan di sekolah yang dipimpinnya.

Kalender pendidikan antara lain berisikan:

a. Permulaan tahun ajaran,


b. Penerimaan siswa barudan persiapan tahun ajaran baru,
c. Kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah,
d. Hari belajar efektif di sekolah,
e. Upacara-upacara sekolah,
f. Hari-hari libur sekolah baik libur umum, libur khusus maupun libur semester
atau catur wulan,
g. Ulangan semester atau catur wulan, UNAS,
h. Pengisian, pembagian rapor dan kenaikan kelas dan
i. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.

Dalam melaksanakan kalender pendidikan wajib memperhatikan prinsi-prinsip


operasional kegiatan sekolah antara lain:

1) Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektifitas dan efisiensi


pendidikan.
2) Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang
relevan.
3) Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.
4) Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektifitas
pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

➢ Pelaksanaan Kurikulum

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah


meliputi:

1) Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan

Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah untuk:

• Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses belajar
mengajar.
• Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat
dilakukan secara bertahap dan tepat.

2) Fungsi program pengajaran semester atau caturwulan ini adalah:

• Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu


semesteran dan caturwulan.
• Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan
terhadap guru.

7
3) Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran
semester/caturwulan yaitu:

• Mempelajari GBPP mata pelajaran yang dibina.


• Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP menjadi
beberapa satuan bahasan.
• Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selam satu
semester/caturwulan.
• Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah (belajar) selam satu
semeter/caturwulan dengan melihat kalender pendidikan sekolah yang
bersangkutan.
• Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai
dengan hari efektif sekolah.
• Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan banyaknya
minggu efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.
• Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
• Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
• Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler

➢ Pengawasan Kurikulum

Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan.


Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan
penjagaan, jadi pengawasan berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik.
Menurut winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak
manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan.Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk
memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki. Pengawasan
itu meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat,
instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan (Rozalinda &
Afriansyah, 2019).

Menurut Simbolon (2004: 62) Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan


pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari pengawasan,
Simbolon (2004: 62) mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:

1. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas
dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang ditentukan.
3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan
kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

➢ Evaluasi Kuriulum

8
1) Evaluasi hasil belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna memberikan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan
hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah:

• Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk
memperbaiki cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan
bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
• Memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam
belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas
pelajaran.
• Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian
laporan kepada orang tu, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.

2) Evaluasi program pengajaran

Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan


dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang
mendukung atau menghambat keberhasilan program tersebut.

C. Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum

Menurut Sri Herlinadalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di sekolah,


guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya
untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup
administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan,
pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana
dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan
masyarakat.Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya
(LATIFAH, 2022). Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif
artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual.Oleh
karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat. Berikut akan
diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru
dalam administrasi pendidikan.

Pada administrasi kurikulum, menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,
Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:148) bahwa kurikulum
merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman
pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam
kegiatan mendidik siswanya” (Mawati & Arifudin, 2023). Pada administrasi
kesiswaan, menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan
proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai
dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai
dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif
terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif (Divayana et al., 2016).

9
Pada sdministrasi kesiswaan, untuk menunjang pelaksanaan pendidikan
diperlukan fasilitas pendukung yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam
mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta
pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan
prasarana tersebut.Pada administrasi personal, menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis
Kosasi, Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal
pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan eduktif dan yang
membidangi kegiatan non edukatif (ketatausahaan). Personel bidang edukatif adalah
mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan
konselor (BK) (Nasbi, 2017).

a. Implementers

Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada,dalam


melaksanakan perannya, guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus
kerikulum. Dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis
yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang
ada. Akibatnya kurikulum bersifat seragam antar daerah yang satu dengan daerah
yang lainnya. Oleh karena itu guru hanya sekedarpelaksana kurikulum,maka tingkat
kreatifitas dan inovasi guru dalam merekayasa pembelajaran sangat lemah.Guru tidak
terpacu dalam melakukan berbagai pembaruan,mengajar dianggapnya sebagai
pekerjaan profesional,tapi sebagai tugas rutin atau tugas keseharian.

b. Adapters

Merupakan lebih dari sebagai kurikulum,akan tetapi juga sebagai penyelaras


kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Guru
diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan
karakeristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan KTSP
dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standar isi sebagai standar
minimal yang harus dicapai,

Bagaimana implementasinya, kapan waktu pelaksanaanya,dan hal-hal teknis lainnya


seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian peran guru sebagai adapters
sangat luas dibandingkan dengan pern guru sebagai implementers.

c. Developers

Guru berperan sebagai pengembang kurikulum dan memiliki kewenangan


dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi
pelajaran yang disampaikan, tetapi guru dapat juga menentukan stategi apa yang
cocok dalam proses pembelajaran.

d. Researcers

Guru berperan sebagai peneliti dilaksanakan sebagai tugas profesional guru


yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam
melaksanakan perannya sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk
menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum,
menguji efektifitas program,menguji strategi dan model pembelajaran dan lain

10
sebagainya termasuk mngumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target
kurikulum. Metode yang digunakanoleh guru dalam meneliti kurikulum adalah PTK
dan Lesson study.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan peraturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar. Dengan kata lain, kurikulum adalah pedoman dalam
menjalankan proses pendidikan. Kurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang
sangat sentral dalam keseluruhan proses hingga tercapainya tujuan pendidikan. Dalam
pelaksanaannya kurikulum juga memerlukan pengawasan dan penilaian (evaluasi),
sehingga halhal yang sudah tidak sesuai bisa dilakukan revisi atau perbaikan. Inilah
yang dimaksud dengan kurikulum berkembang seiring zaman (Satrio et al., 2021). Hal
ini menunjukkan bahwa keberadaan kurikulum sangat penting dalam pelatihan. Selain
itu, guru memiliki tugas sebagai praktisi teknis dalam mengimplementasikan
kurikulum , sehingga mereka juga memainkan peran dalam manajemen kurikulum.
Dalam perkembangan kurikulum, kurikulum dipakai dalam dunia pendidikan dan
pengajaran yang mana di dalam konteksnya bahwa kurikulum diartikan secara sempit
dan luas. Maksud dari sempit ini bahwa kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah
mata pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan dalam pengertian luas kurikulum
adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa selama
mereka mengikuti pendidikan di sekolah. Meningkatkan keadilan (equity) dan
kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang
maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler,
tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstrakurikuler yang di kelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum. Meningkatkan relevansi dan efektivitas
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar
peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan
dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.

B. Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari jika penulisan makalah ini banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon kritik dan
sarannya jika ada kekurangan dalam penulisan kata maupun kalimat.

12
Daftar pustaka
Anjelya, F. (n.d.). Administrasi kurikulum sekolah. Osf.Io.
https://osf.io/preprints/inarxiv/z4dw7/
Divayana, D. G. H., Suyasa, P. W. A., & Sugihartini, N. (2016). Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Web Untuk Matakuliah Kurikulum dan Pengajaran di Jurusan
Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Nasional
Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI), 5(3), 149.
https://doi.org/10.23887/janapati.v5i3.9922
Fauzi, A. (2017). Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan Lembaga
Pendidikan Islam. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 42–53.
https://doi.org/10.31538/nidhomulhaq.v2i2.31
Firdaus, M. (2021). Manajemen Administrasi Sekolah Dasar. Aulia Rahman, 1–10.
LATIFAH, N. (2022). Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
EDUCATOR : Jurnal Inovasi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan, 2(2), 175–183.
https://doi.org/10.51878/educator.v2i2.1307
Mawati, A. T., & Arifudin, O. (2023). Dampak pergantian kurikulum pendidikan terhadap
peserta didik sekolah dasar. 1(1), 69–82.
Nasbi, I. (2017). MANAJEMEN KURIKULUM: Sebuah Kajian Teoritis. Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(2), 318–330. https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i2.4274
Rani, M. M., & Afriansyah, H. (2019). Administrasi Kurikulum. INA-Rxiv Papers, 53(9),
1689–1699. file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf
Rozalinda, Y., & Afriansyah, H. (2019). Pengertian, Proses dan Peran Guru dalam
Administrasi Kurikulum. 18078075, 1–5.
Satrio, Hasibuan, L., Us, K. A., & Rizki, A. F. (2021). Administrasi Kurikulum, Kesiswaan,
Pendidikdan Tenaga Kependidikandalam Tinjauan Administasi Sekolah. Indonesian
Journal of Islamic Educational Management, 4(2), 92–101. http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/IJIEM/article/view/13057

13
14

Anda mungkin juga menyukai