Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Nur Fadhli Akbar 12110114249

Syahzan Fil’aini 12110122672

Dosen Pengampu:

DR. GUSMA AFRIANI, S. Ag., M. Ag.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahnya, yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu serta dorongan
dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membangun makalah ini agar bisa menjadi lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Pekanbaru, 09 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan ............................................... 2

1. Administrasi Kurikulum ............................................................................. 4

2. Administrasi Kesiswaan ............................................................................. 6

3. Administrasi Sarana dan Prasarana............................................................. 7

4. Administrasi Personal ............................................................................... 11

5. Administrasi Keuangan............................................................................. 12

6. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas) ............ 12

7. Administrasi Layanan Khusus .................................................................. 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 18

A. Kesimpulan ................................................................................................... 18

B. Saran .............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru mempunyai peranan terpenting didalam dunia pendidikan.
Guru bukan hanya bertugas sebagai pendidik dan pengajar didalam kelas,
tetapi juga mempunyai peranan penting dalam administrasi pendidikan.
Kata Administrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses
dari penggunaan sumber daya secara menyeluruh guna mencapai sasaran
maupun tujuan yang hendak dicapai.
Dalam pengertian secara luas administrasi adalah suatu kegiatan
dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya suatu
kelompok organisasi guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Setiap
individu yang terdaftar dalam suatu lembaga pendidikan sebagai objek
didik merupakan pengertian dari peserta didik. Tidak hanya suatu kegiatan
pencatatan peserta didik saja, namun administrasi peserta didik juga
meliputi aspek yang secara operasional dapat digunakan guna membantu
kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui
proses belajar mengajar maupun pendidikan di sekolah.
Maka dapat dikatakan bahwa Administrasi peserta didik
merupakan proses dari segala kebutuhan bagi penerimaan peserta didik
muai dari perencanaan, penerimaan peserta didik, pembinaan, sampai
dengan selesainya pendidikan peserta didik di sekolah. Administrasi
pendidikan adalah bagian penting dari sistem pendidikan yang bertujuan
untuk mengelola, mengorganisir, dan memfasilitasi proses pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana peranan guru dalam Administrasi Pendidikan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana peranan guru dalam Administrasi
Pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan administrare yang
menurut Gei (1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian
tujuan sehingga benar-benar tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap
menurut Gei adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai
tujuan tertentu.1
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas.
Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat
informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat
dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi
meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut
kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi
untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan
manajemen.
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52)
bahwa di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah.
Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah
dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah
peran guru sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan
melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan,
pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum,
kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan
hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru harus aktif
memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah
pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan
1
Helma Hidayati, ‘Peran Administrasi Pendidikan dan Dasar Perencanaan dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran" dalam Jurnal Seri Publikasi Pembelajaran, Vol. 1, No. 01,
(Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat, 2022), h. 90.

2
atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua
personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah No.38 tahun 1992, Pasal 20
disebutkan bahwa "Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk
bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru". Ini berarti
selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan administrasi disekolah,
guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi
sekolah.
Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses
belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah
merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah, sistem
pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya.
Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya dan
disekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah
melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta
mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah peranan
guru amat penting.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif,
artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat
individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus
terlibat. Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru
dapat berperan sebagai berikut:2
1) Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan
pendidikan. Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-
kegiatan pendidikan yang direncanakan serta nilainya.

2
Ika, Beby Ilmia. "Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan", dalam Jurnal Profesi
Volume 10 No. 1 P-ISSN: 2301-8836, E-ISSN 2797-0701, (Serpong: STAI Fatahillah Serpong,
2021), h. 81.

3
2) Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota suatu masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan
kemauan masyarakat dalam arti yang baik.
3) Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk
mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa
pengetahuan.
4) Penegak disiplin, guru harus menjaga agar terciptanya suatu disiplin.
5) Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru
pun bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia
harus melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
6) Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan
guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan
diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.
7) Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk
menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada
masyarakat, khusunya masalah-masalah pendidikan.

Untuk menyukseskan kegitan administrasi disekolah, guru perlu


sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah.
Berikut akan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus
peranan guru dalam administrasi pendidikan.

1. Administrasi Kurikulum
Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu
sistem pendidikan yang berperan sebagai penuntun dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Kurikulum dapat diartikan secara sempit atau luas.
Dalam pengertian secara sempit kurikulum diartikan sebagai sejumlah
mata pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan dalam pengertian

4
luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah
kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah itu.3

Menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai


seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar. Dengan demikian, berarti kurikulum ini sangat penting
dalam suatu sistem pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan
dalam kegiatan belajar mengajar. Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan
kurikulum pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi kegiatan
pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari perencanaan,
pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan serta penilaian.
Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Tingkat Pusat, meliputi:4

a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman, terdiri atas:


1) Ketentuan ketentuan pokok
2) Garis-garis besar progam pengajaran.
3) Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Pedoman-pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainnya, antara
lain pedoman penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman
penyusunan program pengajaran, pedoman penyusunan satuan
acara pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun jadwal
pelajaran.

Kurikulum dan keefektifan pelaksanaannya berpengaruh pada


kualitas lulusan dari suatu proses pendidikan. Kurikulum harus sesuai
dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan siswa,

3
Siti Nur Syamsiyah, Hairul Huda, Dhian Wahana Putra, "Pendampingan Pengenalan
Administrasi Sekolah pada Calon Pendidik Agama Islam" dalam Mujtama’ Jurnal Pengabdian
Masyarakat Vol. 2 No. 1 P-ISSN : 2776-6608 E-ISSN : 2807-8586, (Jember: Universitas
Muhammadiyah Jember, 2022), h. 42.
4
Risnawati, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2014), h. 114.

5
perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan tuntutan
masyarakat terhadap kualitas lulusan suatu lembaga pendidikan.

Guna melancarkan dan mensukseskan kegiatan-kegiatan yang


bermanfaat di sebuah instansi pendidikan. Guru berperan dalam
administrasi kurikulum, yaitu menyusun sebuah kurikulum sebagai
pedoman proses kegiatan belajar mengajar dalam sebuah instansi
pendidikan.

Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji


kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok
(dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan guru disekolah
lain atau dengan kepala sekolah dan personal pendidikan lain seperti
pengawas Dengan demikian kepala sekolah dan guru memahami
kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.

2. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah mulai dari perencanaan
siswa baru, membimbing siswa baru dalam masa orientasi, pembinaan
selama siswa berada di sekolah, mendata hasil prestasi siswa di kelas,
sampai siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana
yang kondusif terhadap berlangsungnya Proses Belajar Mengajar.

Tugas guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah memberikan


layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan5

a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan, yaitu:


1) Penerimaan siswa

5
Wa Hasana, "Administrasi Kesiswaan di Sekolah dan Peran Guru Di Dalamnya" dalam
Dian Widya: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan Vol. 6, No. 2, (Jayapura: Smks Hikmah
Yapis, 2022), h. 104.

6
2) Pembinaan siswa
3) Penamatan program siswa di sekolah

b. Peranan guru dalam administrasi kesiswaan

1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam


ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia
penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai
dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas:

2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa


cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan
guru dalam hal ini sangat penting, karena andai kata terjadi salah
langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang
menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.

3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas

4) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.

5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.

Guru harus menyadari bahwa kepuasan peserta didik dan orang


tuanya serta masyarakat, merupakan indikator keberhasilan sekolah.

3. Administrasi Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda baik yang


bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan sebagai penunjang
kegiatan belajar-mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.
Administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan
perencanaan pengadaaan, pendayagunaan dan pengawasan prasarana
peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai6

6
Siti Maisaroh, dan Danuri, Administrasi dan Supervisi pendidikan, (Palembang: Tunas
Gemilang Press, 2020), h. 71.

7
Administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan
keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana
dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana


sekolah tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal
45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.”
Salah satu contoh sarana dan prasarana pendidikan yang langsung
digunakan dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah segala macam sarana yang dapat dipergunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran guna menopang pencapaian hasil
belajar.
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan
Perencanaan pengadaan barang menuntut keterlibatan guru karena
semua barang yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar harus
sesuai dengan rancangan kegiatan belajar mengajar. perencanaan
pengadaan barang yang menuntut keterlibatan guru diantaranya adalah
pengadaan alat pengajaran dan media pengajaran.
Perencanaan kebutuhan sarana pendidikan merupakan pekerjaan
yang kompak karena harus terintegrasi dengan rencana pembangunan
baik yang nasional, regional, dan lokal. Perencanaan ini merupakan
sistem perencanaan terpadu dengan perencanaan pembangunan
tersebut. Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
tergantung pada jenis program pendidikan dan tujuan yang ditetapkan,
perencanaan ini mencakup:7

7
Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Bandung; Alfabeta, 2011), h. 59.

8
1) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan
sekolah
2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang
yang rusak, dihapuskan atau hilang.
3) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.
b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan,

Untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat


dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya untuk pengadaan tanah bisa
dilakukan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai,
menukar dan sebagainya. Dalam pengadaan gedung/bangunan dapat
dilakukan dengan cara membangun baru, membeli menyewa, menerima
hibah dan menukar bangunan. Untuk pengadaan perlengkapan dan
perabot dapat dilakukan dengan membeli. Perabot yang dibeli dapat
dilakukan dengan jalan membeli. Dalam pengadaan perlengkapan ini
juga dapat dilakukan dengan jalan membuat sendiri atau menerima
bantuan dari instansi pemerintah di luar Kementerian Pendidikan atau
Dinas Pendidikan, badan-badan swasta, masyarakat dan Sebagainya

Pengadaan sarana dan prasarana meliputi:

1) Pembelian

2) Buatan sendiri

3) Penerimaan hibah atau bantuan

4) Penyewaan

5) Peminjaman

6) Pendaurulangan

c. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan

d. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan8

8
Ibid, h. 60.

9
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan penyelenggaraan,
pengaturan, dan menjadi milik sekolah pencatatan barang. Sarana dan
prasarana pendidikan yang ada disekolah atau lembaga pendidikan lainya
ada yang berasal dari pemerintah ada juga yang berasal dari usaha sendiri,
seperti; membeli, sumbangan dan sebagainya. Semua barang yang ada
tersebut hendaknya diinventaris, melalui inventasi memungkinkan dapat
diketahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan ukuran, harga
dan sebagainya. Khusus untuk sarana dan prasarana yang berasal dari
pemerintah (milik negara) wajib diadakan inventarisasi secara cermat,
dengan menggunakan format-format yang telah ditetapkan, atau mencatat
semua barang inventarisasi di dalam buku Induk dan Buku Golongan
Inventaris. Buku inventaris ini mencatat semua barang inventaris milik
menurut urutan tanggal, sedangkan buku golongan barang inventaris
mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah
ditentukan9.

f. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan

g. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana, meliputi: barang yang

1) Perawatan

2) Pencegahan kerusakan

3) Penggantian ringan.

h. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Penghapusan ialah


kegiatan meniadakan barang barang milik negara/daerah dari daftar
invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak
berfungsi lagi. Barang-barang yang ada di lembaga pendidikan,
terutama yang berasal dari pemerintah tidak akan selamanya bisa
digunakan/dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. Hal ini karena
rusak berat sehingga tidak dapat digunakan lagi, barang tersebut sudah

9
Ibid, h. 61.

10
tidak sesuai lagi dengan keadaan dan kebutuhan. Dengan keadaan
seperti di atas, maka barang-barang harus segera dihapus untuk
membebaskan biaya pemeliharaan dan meringankan beban kerja
inventaris dan membebaskan tanggungjawab lembaga terhadap barang-
barang tersebut.

i. Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan Merupakan kegiatan


pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap pelaksanaan
administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

4. Administrasi Personal

Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan


siswa. Dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan personel pendidikan
adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang
membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan). Pembahasan
administrasi personel ini dibatasi dan difokuskan kepada pembahaasan
guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri.10

Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat


yang ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku, kemudian
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan negeri atau disertai tugas Negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan suatu perundang-undangan yang berlaku. Seorang calon guru
bisa menjadi seorang pegawai negeri jika telah melalui rekrutmen guru.

Rekrutmen merupakan suatu aktivitas manajemen yang


mengupayakan didapatkannya seorang atau lebih calon pegawai yang
betul-betul potensial untuk menduduki posisi tertentu atau melaksanakan
tugas tertentu di sebuah lembaga.

Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian (personal) yaitu:

a. Membuat buku induk pegawai

b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan,

10
Rosmiaty Azis, Pengantar Administrasi Pendidikan, (Yogyakarta: Sibuku, 2016), h.
22.

11
karpeg, cuti dengan pegawai dan lain-lain

c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah.


guru, maupun tata administrasi.

d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan


tahunan.

e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai

f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran

g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM


surat tugas, surat kuasa, dan lain-lain.11

5. Administrasi Keuangan

Kepala sekolah bertanggung jawab atas biaya pendidikan. Namun


demikian, diharapkan guru juga ikut berperan dalam administrasi biaya,
walaupun hal ini akan menambah beban guru, hal ini juga merupakan
kesempatan yang diberikan kepada guru untuk ikut serta mengarahkan
pembiayaan untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan,


penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini
adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga
pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

6. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas)

Sebuah sekolah yang berada di tengah-tengah masyarakat dapat


berfungsi sebagai lembaga yang menjaga kelestarian nilai-nilai positif
yang ada didalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat itu
berlangsung dengan baik serta sebagai lembaga yang dapat mendorong
perubahan nilai dan tradisi itu sesuai dengan kemajuan dan tuntuan
kehidupan serta pembangunan. Kedua fungsi ini memerlukan saling

11
Ibid, h. 23.

12
pemahaman antara sekolah dan masyarakat. Salah satu kompetensi yang
harus dimiliki guru adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial dalam
kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam
berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat
tempat guru hidup, sehinga peranan dan cara guru berkomunikasi di
masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang sedikit
banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru.12

Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan


masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan
serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk
masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.

Definisi di atas mengandung beberapa elemen penting, sebagai


berikut: Terdapat tujuan dan kepentingan yang sama antara sekolah
dengan masyarakat.

1). Masyarakat memerlukan sekolah untuk menjamin anak-anaknya


menjadi generasi penerus yang lebih baik, demikian pula sekolah.

2). Untuk memenuhinya, masyarakat perlu berperan serta dalam


pengembangan sekolah. Maksud dari berperan serta adalah ikut andil
dalam kehidupan masyarakat tentang hal-hal yang terjadi disekolah,
serta sebagai pembangun dalam usaha perbaikan sekolah

3). Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang baik
melalui komunikasi dua arah yang efisien.13

Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs.


Raflis Kosasi, Msc (1999), yaitu:

a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas

12
Sohiron, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015), h.
87.
13
Ibid, h. 90.

13
b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat

c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode


etiknya.

7. Administrasi Layanan Khusus

Merupakan suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan


dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan
oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar. Macam macam layanan khusus yaitu:14

a. Pusat sumber belajar

Pusat sumber belajar (PSB) adalah unit kegiatan yang


mempunyai fungsi untuk memproduksi, mengadakan, menyimpan
serta melayani bahan pengajaran sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas atau pelaksanaan
pendidikan di sekolah. Pada umumnya pusat belajar dirancang
untuk membantu pelaksanaan pendidikan di sekolah. Oleh karena
itu pusat sumber belajar harus diadminitrasikan secara professional.
Pusat sumber belajar sekolah dibeli dari dana yang tersedia, diberi
oleh masyarakat atau pun diberi oleh pemerintah.

Berdasarkan pengertian tersebut, adapun ciri atau unsur


pokok yang ada dalam perpustakaan yaitu :

1) Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi


bahan pustaka.
2) Koleksi bahan pustaka yaitu dikelola dan diatur secara
sistematis dengan cara tertentu.
3) Untuk digunakan secara berkelanjutan oleh guru dan murid
sebagai sumber informasi.

14
Amka, Buku Ajar Manajemen dan Administrasi Sekolah, (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2016), h. 104.

14
4) Merupakan suatu unit kerja.

Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 :


206) menjelaskan bahwa dalam hubungannya dengan keseluruhan
proses pendidikan di sekolah, perpustakaan berperan sebagai
instalasi atau sebagai sarana pendidikan yang bersifat teknis
edukatif, bersama-sama dengan unsur-unsur lainnya ikut
menentukan terjadinya proses pendidikan. Layanan perpustakaan
bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah dengan cara memberikan kesempatan untuk menumbuhkan
sikap senang membaca dalam mengembangkan bakat siswa. Untuk
mencapai hal tersebut perpustakaan harus dikembangkan sehingga
mampu menarik perhatian siswa yang pada gilirannya dapat
mendorong mereka untuk menggunakan perpustakaan sekolahnya.15

Hak semua guru sekolah menengah harus terlibat langsung


dalam administrasi perpustakaan sekolah. S. Nasution (1989),
mengemukakan antara lain:

1. Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru-guru.

2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan


digunakan untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.

3. Mempromosikan untuk perpustakaan, baik untuk pemakaian,


maupun untuk pembinaan.

4. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang dapat


menentukan baik buruknya suatu buku.

15
Ahmad Fuadi, dkk. Administrasi Pendidikan Tinjauan Konsep Dan Praktik, (Bandung:
Widina Bhakti Persada, 2021), h. 249.

15
5. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan
perpustakaan.

b. Kafetaria warung/kantin sekolah


Kantin sekolah tidak harus diadministrasikan sendiri oleh
sekolah, tetapi dapat diadministrasikan oleh peribadi di luar
sekolah atau oleh dharma wanita sekolah. Namun kantin sekolah
tidak boleh terlepas dari pengawasan kepala sekolah. Kepala
sekolah harus memikirkan atau mengupayakan agar kehadiran
kantin itu mempunyai sumbangan positif dalam proses belajar anak
di sekolah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrsi
kantin itu adalah16:
1. Administrasi kantin sekolah harus menjaga kesehatan masakan-
masakan yang dijajakan kepada siswa.
2. Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama.
Karena kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebaran
penyakit.
3. Makanan-makanan yang disajikan hendaknya makanan yang
bergizi tinggi.
4. Harga makanan hendaknya terjangkau atau sesuai dengan
kondisi ekonomi siswa.
5. Usahakan agar kantin tidak memberikan kesempatan siswa
untuk berlama-lama atau nongkrong karena dapat
memunculkan perilaku-perilaku negatif.

c. Unit kesehatan Sekolah

Unit Kesehatan Sekolah atau UKS merupakan suatu unit


yang menangani masalah kesehatan jasmani siswa. Guru yang
memiliki pengalaman dalam bidang kesehatan jasmani sangatlah

16
Nurtanio Agus Purwanto, Administrasi Pendidikan Teori dan Praktik di Lembaga
Pendidikan, (Yogyakarta: Intishar Publishing, 2020), h. 204.

16
dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa yang membutuhkan
pertolongan (sakit), secara spesifik peran guru dalam UKS yaitu :17

1. Membantu menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan


pertolongan (sakit).

2. Mengawasi obat-obatan yang di input (masuk) kedalam UKS dan


output (keluar) dari UKS.

3. Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar


terbebas dari penyakit.

17
Nurochim, Admnistrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), h. 255.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau seluruh
proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah
berpengaruh, dengan pengalaman dan pemahaman yang baik tentang
administrasi di berbagai bidang di sekolah, guru dapat menjadi seorang
administrator yang terampil dan handal. Sehingga dalam pelaksanaannya
dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini. Tulisan ini dibuat
sebagai wadah untuk menambah wawasan yang dapat membantu untuk
mengetahui peranan guru dalam administrasi pendidikan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca,
khususnya dari dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan para
mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Syamsiyah, Siti Nur. Huda, Hairul. Putra, Dhian Wahana. 2022. "Pendampingan
Pengenalan Administrasi Sekolah pada Calon Pendidik Agama Islam"
dalam Mujtama’ Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 P-ISSN :
2776-6608 E-ISSN : 2807-8586, Jember: Universitas Muhammadiyah
Jember.
Azis, Rosmiaty. 2016. Pengantar Administrasi Pendidikan, Yogyakarta: Sibuku.
Hidayati, Helma . 2022. ‘Peran Administrasi Pendidikan dan Dasar Perencanaan
dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran" dalam Jurnal Seri Publikasi
Pembelajaran, Vol. 1, No. 01. Banjarmasin: Universitas Lambung
Mangkurat.
Ika, Ilmia, Beby. 2021. "Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan", dalam
Jurnal Profesi Volume 10 No. 1 P-ISSN: 2301-8836, E-ISSN 2797-0701,
Serpong: STAI Fatahillah Serpong.
Risnawati. 2014. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Hasana, Wa. 2022. "Administrasi Kesiswaan di Sekolah dan Peran Guru Di
Dalamnya" dalam Dian Widya: Jurnal Ilmiah Penelitian dan
Kependidikan Vol. 6, No. 2, Jayapura: Smks Hikmah Yapis.
Maisaroh, Siti dan Danuri. 2011. Administrasi dan Supervisi pendidikan,
(Palembang: Tunas Gemilang Press, 2020), h. 71.
Prihatin, Eka . 2011. Teori Administrasi Pendidikan, Cet. I; Bandung; Alfabeta.
Nurochim. 2016. Admnistrasi Pendidikan, Bekasi: Gramata Publishing.
Purwanto, Nurtanio Agus. 2020. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktik di
Lembaga Pendidikan Yogyakarta: Intishar Publishing.
Fuadi, Ahmad dkk. 2021. Administrasi Pendidikan Tinjauan Konsep Dan Praktik,
Bandung: Widina Bhakti Persada.

19
Amka. 2016. Buku Ajar Manajemen dan Administrasi Sekolah, Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Sohiron. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Pekanbaru: Kreasi
Edukasi.

20

Anda mungkin juga menyukai