PROFESI PENDIDIKAN
Kelompok 6 :
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Rahmat dan Ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Psrofesi
Pendidikan. Adapun penyusunan makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
Profesi Pendidikan.
Kami menyadari bahwa sebagai mahasiswa yang memiliki banyak kekurangan, tentu
makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami meminta
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Ruang Lingkup dan Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan....................................2
2.2 Peran Guru dalam Manajemen Pendidikan......................................................................7
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika berbicara mengenai profesi kependidikan, maka hal tersebut tentunya tidak lepas
dari hal-hal yang ada di sekolah seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta proses belajar
mengajar yang terjadi di dalamnya. Di lain hal, dalam dunia pendidikan, administrasi sangat
diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar. Semua itu tidak lepas dari keaktifan
orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah termasuk peran serta guru.
Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya
(orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Pada kenyataannya, apabila administrasi
tersebut dihandle oleh orang-orang yang kurang terampil, maka administrasi tersebut tentu
akan berantakan. Orang yang memegang administrasi adalah orang yang sudah terlatih dalam
bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal
keuangan saja tetapi juga dalam keteraturan dalam pembukuan. tidak hanya dilakukan dalam
waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara sistematis. Keberhasilan pendidikan di sekolah
harus ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana. Di
mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman yang semakin bersaing dan semakin
modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan terprogram di
setiap sekolah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di sekolah, guru
berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk
menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi
sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan
dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian,
pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia
sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru harus aktif
memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang
sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat
individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Dalam administrasi pendidikan terdiri dari beberapa bidang yang banyak dan luas,
namun diantaranya adalah yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para pelaku
administrasi itu sendiri, yaitu sebagai berikut:
1. Administrasi kurikulum
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi
keguruan (1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar
siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani
oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam suatu sistem pendidikan.
Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam administrasi
2
kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan
atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan guru disekolah lain atau
dengan kepala sekolah dan personal pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian
kepala sekolah dan guru memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
Yang mencakup administrasi guru, administrasi siswa, dan administrasi pegawai dan tata
usaha sekolah..
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi
keguruan (1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi
kegiatan edukatif dan yang membida-ngi kegiatan non-edukatif (ketata uasahaan).
Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
3. Administrasi kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, Msc dalam bukunya yang berjudul
Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan
siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah memberikan
layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan
poendidikan yang telah ditetapkan.
a. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di antara
mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-
tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan
tugas.
3
b. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting,
karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang
menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.
c. Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.
d. Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.
e. Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.
Yang mencakup penataan sarana dan prasarana sekolah seperti ruang belajar, ruang tata
usaha, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan lainnya.
4
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi
keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun
tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan
secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan
peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sarana prasarana.
Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan
perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana dan
sarana yang dimaksud.
6. Administrasi keuangan
Yang mencakup rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), pembukuan
kas sekolah, dan sebagainya.
Fungsi kepala sekolah dalam pengelolaan keuangan dalam administrasi keuangan harus
ada pemisahan tugas antara tugas otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Dalam
administrasi keuangan ada pemisahan tugas dan fungsi antara tugas otorisator, ordonator, dan
bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran anggaran.
5
Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan dan pengeluaran
uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan kewajiban
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban. Kepala sekolah berfungsi sebagai otorisator
dan disamping itu dilimpahi pula fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran,
sedangkan bendaharawan sekolah dilimpahi fungsi ordonator yang hanya untuk menguji hak
atas pembayaran.
Dalam administrasi ini guru diharapkan ikut berperan dalam administrasin biaya
pendidikan di sekolah. Keterlibatan guru dalam administrasi biaya ini adalah mengarahkan
pembiayaan bagi perbaikan proses belajar mengajar.
Yang mencakup penilaian dan pembinaan guru staf sekolah, dan siswa, pengembangan
metode mengajar, dan sebagainya.
Yang mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain, hubungan sekolah dengan
masyarakat, hubungan sekolah dengan pemerintah, organisasi dengan organisasi di
sekitarnya, dan sebagainya.
Meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal
kebersihan.
6
2.2 Peran Guru dalam Manajemen Pendidikan
Peran guru dalam manajemen pendidikan yang antara lain meliputi guru sebagai
pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, perencana, supervisor,
motivator, dan konselor. Sebagai pengajar guru harus bisa menyampaikan pelajaran dengan
baik untuk mencapai tujuan belajar sehingga peserta didik memahami materi yang
disampaikan oleh gurunya. Guru hendaknya bisa menjadi teladan bagi anak didiknya baik di
dalam maupun di luar sekolah. Guru yang berperilaku baik akan lebih disegani oleh anak-
anak didiknya, perkataanya akan lebih didengar dibandingkan dengan guru yang prilakunya
buruk.
Guru hendaknya memahami suasana kelas di mana dia mengajar. Dia harus tahu
kapan harus memposisikan diri sebagai seorang pemimpin, kapan dia harus bersikap sebagai
motivator(pemberi semangat), kapan dia hanya sebagai pengawas (supervisor) dan kapan dia
harus ikut serta dalam kegiatan anak didiknya. Kadang seorang guru juga harus siap menjadi
tempat curhat anak-anak didiknya (konselor) dan kemudian memberikan solusi.
Dari hasil riset yang digelar sekitar tahun 1980-an hingga tahun 1990-an, secara ringkas
dapat dijelaskan mengenai factor mayor atau area keterampilan terpaut dengan manajemen
pendidikan yang efektif. Kelima faktor meliputi :
2. Pemapanan hubungan positif antara guru dan siswa serta antar siswa untuk membantu
menemukan kebutuhan dasar psikologi siswa.
Hampir seluruh hasil survey mengenai keefektifan guru melaporkan bahwa keterampilan
manajemen pendidikan menduduki posisi primer dalam menentukan keberhasilan proses
pembelajaran yang diukur dari efektivitas proses belajar siswa atau peringkat yang
dicapainya. Guru kelas adalah manajer kelas. Dia bertugas merencanakan, mengorganisasi
dan memimpin dan mengevaluasi murid-murid di kelasnya. Manajer kelas melakukan
perencanaan peningkatan kapasitas, bukan hanya menyampaikan materi pelajaran. Tujuan
manajemen pendidikan adalah mengubah atau mentransformasi sumber daya manusia
(murid) menjadi sumber daya manusia yang mampu mencapai tujuan kelas secara sinerjik,
kompetitif dan berkesinambungan.
7
Dalam keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan dengan guru
dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan sekolah yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Dalam menjalankan tugasnya sebagi seorang tenaga pengajar, guru akan sering
berhadapan langsung dengan siswa yang mana setiap siswa memiliki karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Guru akan menemui anak yang memiliki kemampuan
akademik tinggi, sedang, atau rendah. Guru juga akan mendapati anak yang kuat, sedang,
atau lemah fisiknya yang kesemuanya itu membutuhkan perhatian yang berbeda-beda.
Biasanya siswa yang bermasalah manjadi beban tersendiri bagi seorang guru karena dia
dituntut harus mampu mengatasinya, maka tak jarang kita menemui beberapa kekerasan
dalam sekolah yang dilakukan oleh guru-guru yang amatiran atau tidak professional.
Beberapa factor yang biasanya menyebabkan anak berperilaku buruk adalah factor sosial,
ekonomi, cultural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal, perbedaan potensi kognitif,
kesehatan, kebiasaan hidup dan lain-lain. Dari sekolah sendiri memiliki beberapa factor yang
dapat menyebabkan siswa berperilaku buruk seperti letak sekolah yang dekat dengan
keramaian, tenaga pengajar yang tidak memadai, terlalu banyak pungutan dan lain-lain. Ini
berarti ada tantangan serius bagi sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif. Pertama,
memperkuat kinerja dan misi akademik sekolah. Kedua, menetapkan tata aturan dan prosedur
disiplin yang jelas dan standar, serta mengikat semua anak didik. Ketiga, melembagakan dan
memberi keteladanan mengenai norma-norma etik yang menjadi pemandu hubungan antar
subjek di lingkungan sekolah.
2. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota
masyarakat guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti
yang baik.
3. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggungjawab untuk mewariskan
kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.
6. Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru
berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk menjadi anggota
masyarakat yang dewasa.
8
7. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala
perkembangan kemajuan dunia sekitar pada masyarakat, khususnya masalah-masalah
pendidikan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kita dapat dari makalah ini mengenai peranan guru dalam administrasi
dan manajemen pendidikan ialah pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari
berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya,
manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Andri blog – Tugas & Peran Guru Dalam Manajemen Pendidikan (unnes.ac.id)
11