FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Rahmilawati Ritonga., M., Pd.
OLEH :
NIM : 7223142026
KELAS: A
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan cucuran karunia yang telah diberikan-NYA saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Book Report dengan judul buku “ Pengantar Filsafat Pendidikan” dengan penulis Drs.Uyoh
Sadulloh,M.Pd.
Sesuai waktu yang telah ditentukan. Critical Book Report ( CBR) ini disusun sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Dalam pembuatan Critical Book Report ini saya juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Rahmawati Ritonga. Sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Filsafat Pendidikan.
Saya sangat menyadari bahwasanya tugas ini masih memiliki banyak kekurangan
serta adanya kesalahan dalam penulisan dan kritik yang kurang tepat oleh karena itu saya
memohon maaf dan saya membutuhkan saran serta kritik dari ibu Dosen serta pembaca untuk
kesempurnaan tugas ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1
C. Manfaat.........................................................................................................................................2
D. Identitas buku...............................................................................................................................2
BAB II ISI BUKU
2.1. Ringkasan buku..........................................................................................................................3
2.2. Ringkasan buku utama ...............................................................................................................3
BAB III PEMBAHSAN
3.1. Kelebihan dan kekurangan........................................................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ..............................................................................................................................14
4.2. Saran.........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C.Tujuan Penulisan
1. Sebagai pemenuhan salah satu tugas mata kuliah pengantar sistem kurikulum KKNI di
Universitas Negeri Medan.
2. CBR ( Critical Book Report ) untuk menumbukan dan menambah minat baca mahasiswa
dan melatih keterampilan dalam hal mengkritisi sebuah karya ilmiah seperti buku. Dengan
menumbuhkan minat baca mahasiswa maka pada nantinya mahasiswa akan menjadi
kegiatan membaca sebagai rutintas maupun kebiasaan yang baik sehingga mempunyai
wawasan luas apabila terjun kedalam masyakat untuk mengimpletasikannya. Sedangkan
dalam hal mengkritisi karya ilmiah seperti buku , mahasiswa akan terbiasa berpikir kritis
dan menganalisis dalam memaknai dan memahami sebuah ilmu.
3. .Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis terhadap sebuah bahan bacaan yang akan
menjadi referinsi tugas.
4. Untuk melakukan perbedaan isi tersebut dan dapat mengetahui kelebiha dan kekurangan
buku.
iv
D. Manfaat CBR
Mahasiswa mudah menentukan pilihan terhadap sebuah buku yang akan menjadi bahan
bacaan dan rujukan dalam penyusunan tugas sesuai dengan kebutuhannya serta untuk dapat
menambah wawasan tidak hanya dari satu sumber tapi biasa dari berbagai sumber buku yang
dapat di pahami dan serta di terapkan.
1. Buku Utama
v
2. Buku pembanding
BAB II
RINGKASAN BUKU
vi
A. Praktik pendidikan dan teori pendidikan
1.Praktik pendidikan
Menurut Redja M. ( Depdikbud : IKIP Bandung, 1991) praktik pendidikan adalah
seperangkat kegiatan berasama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek
tujuan, aspek proses kegiatan dan aspek dorongan.
2. Teori pendidikan
Pendidikan memerlukan teori pendidikan karena teori pendidikan akan memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Teori pendidikan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan
yang akan dicapai.
2. Teori pendidikan berfungsi untuk mengurangi kesalahan akan mengetahui mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
3. Teori pendidikan dapat dijadikan sebagai tolsk ukur sampai dimana kita telah berhasil
melaksanakan tugas dalam pendidikan.
BAB II FILSAFAT
vii
A. Pengertian filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani kuno yaitu dari kata “ philos” dan “ sophia”. Philos artinya
cinta yang sangat mendalam, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Filsafat secara
harfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan. Berfilsafat
berarti berfikir tetapi tidak semua berpikir dapat dikategorikan berfilsafat. Berpikir yang
dikategorikan berfilsafat adalah apabila berpikir tersebut mengandung tiga ciri yaitu radikal,
sistematis dan universal.
viii
3. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai atau dengan kata lain aksiologi
adalah teori nilai. Karakteristik nilai
a. Nilai objektif atau subjektif
b. Nilai absolute atau berubah
Jenis- jenis nilai
a. Etika
Etika merupakan teori tentang nilai, pembahasan secara teoritis tentang nilai, ilmu keusilaan
yang memuat dasar- dasar untuk berbuat susila.
b. Estetika
Estetika merupakan nilai- nilai yang berkaitan dengan kreasi seni dan pengalaman-
pengalaman kita yang berhubungan dengan seni.
A. Pendidikan
1. Makna pendidikan menurut Langeveld adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
2. Pendidikan sebagai proses transformasi nilai bahwa pendidikan menyangkut hati nurani,
nilai- nilai, perasaan, pengetahuan dan keterampilan. Nilai- nilai yang ditransformasikan
ix
dalam rangka mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah kebudayaan
yang dimiliki masyarakat.
3. Tujuan pendidikan untuk menghasilkan generasi yang lebih baik, manusia- manuasia
yang berkebudayaan.
4. Alat pendidikan merupakan suatu situasi yang diciptakan secara khusus dengan maksud
mempengaruhi anak didik secara pedagogis (edukatif).
5. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat maksudnya bahwa pendidikan bukan hanya
berlagsung di sekolah. Pendidikan dimulai segera setelah anak lahir dan akan terus sampai
manusia meninggal dunia.
6. Pendidikan hanya untuk manusia, karena hanya manusia yang dapat memperoleh
pendidikan.
x
A. Filsafat Pendidikan Idealisme.
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik.
Hakikat manusia adalah rohaninya, yakni apa yang disebut ‘mind’ Implikasi Pendidikan
Power (1982:89) mengemukakan implikasi filsafat pendidikan idealisme sebagai berikut:
a. Tujuan Pendidikan
Pendidikan formal dan informal bertujuan membentuk karakter dan mengembangkan bakat
atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.
b. Kedudukan Siswa
c. Bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasarnya/ bakatnya.
d. Peranan Guru
e. Bekerjasama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung
jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa.
c. Kurikulum
f. Pendidikan liberal untuk mengembangan kemampuan rasional, dan pendidikan praktis
untuk memperoleh pekerjaan.
d. Metode
g. Diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan.
xi
e. Metode
Belajar tergantung pada pengalaman, baik langsung atau tidak langsung. Metode
penyampaian harus logis dan psikologis. Metode conditioning (SR) merupakan metode
utama bagi realisme sebagai pengikut behaviorisme.
xii
b. Kedudukan Siswa
Suatu organism yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan kompleks untuk tumbuh.
c. Kurikulum
Berisi pengalaman yang teruji yang dapat diubah. Minat dan kebutuhan siswa yang dibawa ke
sekolah dapat menentukan kurikulum. Menghilangkan perbedaan antara pendidikan liberal
dengan pendidikan praktis atau pendidikan jabatan.
d. Metode
Metode aktif, yaitu learning by doing (belajar sambil bekerja).
e. Peran Guru
Mengawasi dan membimbing pengalaman belajar siswa, tanpa mengganggu minat dan kebutuhannya.
xiii
F. Filsafat Pendidikan Progresivisme
Progresivisme merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918.
Kaum progresif mengharapkan perubahan yang sangat cepat, agar cepat mencapai tujuan.
1. Strategi Pendidikan
Filsafat progresif berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak
benar di masa yang akan datang. Cara terbaik mempersiapkan siswa adalah memebekali
mereka dengan strategi- strategi pemecahan masalah.
2. Pendidikan
Progresif didasarkan pada keyakinan bahwa harus berpusat pada anak bukan memfokuskan
pada guru atau bidang muatan.
a. Kritik terhadap Proggresivisme
b. Siswa tidak mempelajari warisan sosial
c. Mengabaikan kurikulum yang telah ditentukan
d. Megurangi bimbingan dan pengaruh guru
e. Siswa menjadi orang yang mementingkan diri sendiri
xiv
I. Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme.
Sebagaiaman yang dikemukakan oleh Caroline Pratt (1984), “ Nilai terbesar suatu sekolah
harus menghasilkan manusia- manusia yang dapat berfikir secara efektif dan bekerja secara
konstruktif, yang saat bersamaan dapat membuat suatu dunia yang lebih baik dibandingkan
dengan sekarang ini untuk hidup di dalamnya”. Singkatnya, sekolah- sekolah tidak harus
mentransmisikan pengetahuan mengenai tatanan sosial yang ada, melainkan juga harus
berusaha merekonstruksinya.Implikasi PendidikanPower (1982) mengemukakan implikasi
filsafat pendidikan rekonstruksionisme sebagai berikut:
1. Tema
Pendidikan merupakan usaha sosial. Misi sekolah adalah untuk meningkatkan rekonstruksi
sosial.
2. Tujuan Pendidikan
Pendidikan bertanggung jawab dalam menciptakan aturan sosial yang ideal. Transmisi
budaya adalah esensial dalam masyarakat yang majemuk. Transmisi budaya harus mengenal fakta
budaya yang majemuk tersebut.
3. Kurikulum
Kurikulum sekolah tidak boleh didominasi oleh budaya mayoritas maupun oleh budaya yang
ditentukan atau disukai. Semua budaya dan nilai- nilai yang berhubungan berhak untuk
mendapatkan tempat dalam kurikulum.
4. Kedudukan Siswa
Nilai- nilai budaya siswa yang dibawa ke sekolah merupakan hal yang berharga. Keluhuran
pribadi dan tanggung jawab sosial ditingkatkan, manakala rasa hormat diterima semua latar
belakang budaya.
5. Metode
Sebagai kelanjutan dari pendidikan progresif, metode aktivitas dibenarkan (learning by
doing).
6. Peran Guru
Guru harus menunjukan rasa hormat yang sejati (ikhlas) terhadap semua budaya, baik dalam
member pelajaran maupun dalam hal lainnya. Pelajaran sekolah harus mewakili budaya
masyarakat.
xv
A. Psikologi Humanistik
Psikologi humanistic menekankan kebebasan personal, pilihan, kepekaan, dan tanggung
jawab personal. Tujuan pendidikan menurut orientasi ini adalah aktualisasi diri individu.
B. Behavioristik
Behaviorisme berdasarkan pada prinsip bahwa perilaku manusia yang diinginkan merupakan
produk desain bukanya kebetulan. Perilaku kita benar- benar ditentukan oleh tekanan-
tekanan lingkungan yang membentuk perilaku kita. John B. Watson (1978-1958) adalah
perintis psikologi behavioristik tang utama dan B.F Skinner (1904-1990) adalah promotor
terkenalnya.
C. Konstruktivistik
Konstruktivisme memfokuskan pada proses- proses dan strategi- stategi mental yang digunakan para
siswa untuk belajar bukanya pada perilaku belajar.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
Buku Utama
xvi
Buku ini mampu memberikan informasi tentang nilai dan bagaimana manusia dapat
memperoleh nilai tersebut karena pendidikan pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari
nilai.
Bahasa pengarang di dalam buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif
sehinggah mudah dipahami oleh pembaca atau mudah dipahami oleh pembaca.
Sampul buku Pengantar Filsafat Pendidikan menarik sehingga pembaca berminat
membacanya
Buku Pembanding
Bukan hanya tentang berfilsafat dijelaskan tetapi sesuai dengan judul bukunya filsafat
pendidikan, mengajari berpendidikan yang berfilsafat seperti apa. Lebih secara rinci
menjelaskan filsafat pendidikan sebagai system yang ada di zaman dahulu.
B. Kekurangan Buku
Buku Utama
Dalam buku ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya para pemula
sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada pembaca.
Buku Pembanding
Kekurangan pada buku ini adalah terletak pada sampulnya yang kelihatan membosankan dan
tidak menarik minat pembaca dan juga kosakata yang diggunakan dalam penulisan buku ini
cendrung menggunakan bahasa baku.
BAB IV
xvii
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Filsafat dan Pendidikan dimassa globalisasi sekarang ini turut mengunjang tumbuh
kembangnya sistem tatanan suatu masyarakat . Pada hakikatnya filsafat dan pendidikan
merupakan kegiatan manusia yang berusaha memanusiakan manusia. Dari hakikat tersebut
dapat dikatakan bahwa filsafat dan pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa
ditinggalkan .Filsafat dan pendidikan merupakan gerbang manusia dalam mencapai
kesuksessan untuk masa depan masyarakat yang lebih baik.
Dari beberapa rumusan filsafat dan pendidikan tersebut dapatlah dikiranya ditarik
kesimpulan bahwa filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami dan mendalami secara radikal dan integral serta sitematis dari hakikat
permasalahan manusia itu sendiri.Ilmu filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba
menjawab masalah masalah yang tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena
masalah masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Pendidikan adalah segala
upaya yang dilakukan secara sadar oleh manusia sebagai proses pengubahan sikap dan tata
tingkah laku dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pendidikan yang
berkelanjutan dari generasi ke generasi.Hubungan filsafat dan pendidikan sangat eratdan
saling beterkaitan satu sama yang lainya.
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, periview menyarankan
agar filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu,
juga disarankan agar adanya perkembangan tindak lanjut mengenai isi buku sehingga
nantinya dilengkapi dengan gambar agar peserta didik yang membacanya lebih tertarik.
Buku Filsafat Pendidikan ini merupakan buku yang cocok dan tepat sebagai buku
pegangan mahasiswa yang menjalani mata kuliah filsafat pendidkan, karena kedua buku ini
memiliki bahasa yang dapat dimengerti mahasiswa yang baru belajar filsafat dan penyusunan
materi yang sistematis. Namun tidak menutup kemungkinan agar mahasiswa menggunakan
beberpara referensi buku lain sebagai pegangan dalam berfilsafat.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
xix