OLEH
KELOMPOK 8
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok 8 untuk
mata kuliah Kepemimpinan, dengan bahan kajian:
“PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah pengantar manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………..4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….......4
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...4
1.3 TUJUAN MASALAH………………………………………………………...4
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………….…5
Pengertian Manajemen….…………………………………………….…..5
Aliran pemikiran Manajemen…….…………………………………........5-7
Fase-fase perkembangan manajemen…………………………………….7-9
Manfaat dan contoh kasus dari perkembangan ilmu manajemen….……...10
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………..11
1.2 KESIMPULAN……………………………………………………………….11
1.3 SARAN……………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………….12
3
BAB 1
PENDAHULUAAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
PENGERTIAN MANAJEMEN
ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat
manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem
itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang
diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga
mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang
digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih
kompleks yaitu sebagai berikut :
Menurut James A.F. Stoner, ada tiga aliran pemikiran majamenen yaitu :
1. Manajemen klasik, yang terbagi dari dua cabang yaitu teori manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik.
2. Manajemen perilaku (Behavioral management).
3. Ilmu manajemen (Management science).
5
Teori manajemen ilmiah juga dikenal dengan sebutan “Taylorisme” karena diperkenalkan oleh
Frederick Winslow Taylor. Ia adalah salah satu ahli manajemen klasik yang teorinya banyak
dijadikan referensi penelitian manajemen dan diterapkan dalam banyak organisasi dan
perusahaan. Walaupun teori manajemen ilmiah sudah dinyatakan sebagai teori usang sejak tahun
1930-an, sebagian besar pokok bahasan-nya masih relevan dan menjadi bagian penting dari
teknik dan manajemen industri saat ini.
Teori organisasi klasik meliputi pendekatan manajemen ilmiah, pendekatan birokrasi, dan
pendekatan manajemen administrasi. Beberapa ahli teori organisasi klasik yang banyak
memberikan kontribusi antara lain adalah Adam Smith, Frederick Taylor, Max Weber, Henri
Fayol, dan Luther Gulick.
Prinsip-prinsip manajemen yang dikembangkan selama periode klasik sama sekali tidak berguna
dalam menghadapi banyak situasi manajemen dan tidak dapat menjelaskan perilaku masing-
masing karyawan. Singkatnya, teori klasik mengabaikan motivasi dan perilaku karyawan.
Akibatnya, paham manajemen perilaku adalah hasil alami dari eksperimen manajemen
revolusioner ini.
Teori manajemen perilaku sering disebut gerakan hubungan antar manusia karena membahas
dimensi kerja manusia. Ahli teori perilaku percaya bahwa pemahaman yang lebih baik tentang
perilaku manusia di tempat kerja, seperti motivasi, konflik, harapan, dan dinamika kelompok,
meningkatkan produktivitas.
Paham manajemen perilaku menggabungkan ilmu manajemen dengan ilmu psikologi untuk
menjawab pertanyaan terhadap kebutuhan manusia. Memang kebutuhan menjadi dasar penting
dalam teori manajemen perilaku karena asumsi utama teori ini adalah jika kebutuhan terpenuhi,
maka manusia akan bekerja lebih efektif dan efisien.
6
Teori ilmu manajemen memiliki banyak cabang yang masing-masing dari cabang teori ini
membahas masalah-masalah tertentu. Cabang-cabang dalam teori ilmu manajemen adalah
sebagai berikut:
Manajemen kuantitatif
Menggunakan teknik matematika seperti pemrograman linier dan nonlinier, pemodelan, simulasi,
teori antrian, dan teori chaos untuk membantu manajer memutuskan berapa banyak persediaan
yang akan disimpan pada waktu yang berbeda dalam setahun, di mana menemukan pabrik baru,
dan cara terbaik untuk menginvestasikan modal keuangan organisasi.
Manajemen operasi
Memberikan para manajer serangkaian teknik yang dapat mereka gunakan untuk menganalisis
aspek apa pun dari sistem produksi organisasi untuk meningkatkan efisiensi.
Total quality management (TQM)
Fokus pada analisis aktivitas input, konversi, dan output organisasi untuk meningkatkan
kualitas produk.
Sistem informasi manajemen
Membantu para manajer merancang sistem informasi yang menyediakan informasi tentang
peristiwa yang terjadi di dalam organisasi serta dalam lingkungan eksternal-informasi yang
sangat penting untuk pengambilan keputusan yang efektif.
1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya
dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta
tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan
biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada
setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non
eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni
tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911)
yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu
manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
4. Adanya tujuan
5. Kebijaksanaan pemerintah
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama
dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai sekarang belum ada
7
suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai
banyak pandangan tentang manajemen.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal,
era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
Ilmu Manajemen pada sebelum abad 20 terjadi 2 peristiwa yang cukup penting.
Peristiwa pertama tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic “The
Wealth of Nation yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonois
yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian kerja atau division of labor
ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih
spesifik serta berulang. Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam
Smith mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari, namun apabila tiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah
sangat bagus. Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan
tingkat produktifitas dengan :
Menghemat waktu
Menigkatkan keterampilan para pekerja
Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja
Peristiwa yang ke-2 adalah terjadinya Revolusi Industri di Britania. Revolusi industri ini ditandai
dengan banyaknya penggunaan mesin yang mengantikan peran manusia yang kemudian
mengakibatkan perpindahan aktivitas produksi yang awalnya dari rumah kerumah menuju
tempat yang khusus untuk produksi yang kita kenal sebagai “pabrik”. Akibat kejadian ini
membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa membantu dalam meramalkan
permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas tugas untuk bawahan, mengarahkan
aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai
dikembangkan oleh ahli.
Manajemen Sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick Winslow
Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” (1911).
Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam
menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang
baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor
seharusnya mampu untuk memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk
lebih bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya
membantu manajememen yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan
yang kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang
merupakan pasangan suami istri menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dalakukan
oleh pekerja serta lama waktu yang mereka habiskan dalam sgerakan tersebut. Alat ini
dipergunakan untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai
“micromotion”
Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori administratif, yaitu teori tentang hal apa yang
harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yang
baik. Henry Fayol, seorang industriawan yang berasal dari Prancis mengemukakan gagasan
tentang Lima fungsi manajemen yang utama. fungsi-fungsi manajemen menurut Henry
Fayol tersebut antara lain, Merancang, Mengorganisasi, Memerintah, Mengkoordinasikan
dan Mengendalikan.
Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian dipergunakan sebaagai kerangka
kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.
8
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal
bagi organisasi yang disebut dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan
pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yang sangat
rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi
yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu
dengan menjadikan landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan
dalam kelompok yang besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar
pada masa sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yang merupakan
ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih familiar dikenal
dengan ‘manajemen sains’ dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah
yang ada pada manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter F
Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. “Concept of the Corporation”. Buku
ini menugaskan penelitian mengenai organisasi.
Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam pemikiran
tentang manajemen. mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun 1930-an. yang
menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang dikenal dengan
eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an hingga 1930 an yang
bertempat di Pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company. Pada awalnya, kajian
ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja.
Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode
istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan
kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa
norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku kerja tiap individu
Deming yang di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan bahwa
mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja, tetapi
pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori
lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
9
MANFAAT PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN DAN CONTOHNYA
Dengan mempelajari ilmu manajemen, juga dapat membentuk pribadi yang ulet dan teliti,
mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis problem solving. Ilmu manajemen yang baik sangat penting dalam mengatur
dan mengarahkan sekelompok atau sebuah organisasi.
Contohnya:
Dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang industry sangat diperlukan manajemen agar
dapat mengatur perusahaan agar mencapai tujuan dengan baik.
Seperti meninggkatkan kualitas barang agar mendapatkan penjualan yang meningkat.
Dengan adanya manajemen di perusahaan tersebut, para karyawan perusahaan bisa
mengerjakan tugas masing-masing dengan teratur dan baik, karna adanya pengaturan waktu
yang tepat untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada masing-masing karyawan.
Misalnya :
Coca-Cola menjual minumannya di lebih dari 200 negara di dunia. Perusahaan tersebut
mempunyai 146.200 karyawan di seluruh dunia. Coca-Cola menawarkan lebih dari 3.500
jenis minuman, mulai dari minuman air soda, jus, air, minuman kesehatan, dan lainnya.
Coca-Cola memberikan 1,7 miliar pelayanan setiap harinya di seluruh dunia. Coca-Cola
mempunyai 275 partner pembotolan di seluruh dunia. Perusahaan multinasional semacam itu
menghadapi lingkungan yang sangat berbeda dari satu negara ke negara lainnya atau dari satu
wilayah ke wilayah lainnya. Lingkungan tersebut mencakup budaya yang berbeda, bahasa
yang berbeda, pemerintah yang berbeda, mata uang yang berbeda, dan banyak lainnya yang
berbeda. Pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita adalah bagaimana menjalankan
perusahaan dengan situasi seperti itu. Satu kata kunci yang menjadi rahasia kesuksesan Coca-
Cola, perusahaan lain, atau organisasi lain, yaitu manajemen. Perusahaan tersebut
mempunyai manajemen yang bagus. Manajemen yang bagus tersebut bisa mengelola
perusahaan atau organisasi yang sangat kompleks sekalipun.
10
BAB 3
PENUTUPAN
1.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka kami kelompok 8 dapat menyimpulkan bahwa
perkembangan ilmu manajemen akan selalu mengalami perkembangan dan akan merubah
setiap system yang berkaitan dengan mengelola, mengatur, mengawasi dan yang
berkaitan dengan aktivitas pengorganisasian
1.2 SARAN
Menyadari bahwa makalah kelompok kami masih jauh dari kata sempurna, kritik dan
saran yang membangun, kami harapkan dari kawan kawan untuk menanambah wawasan
kita bersama.
11
DAFTAR PUSAKA
12