Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

OLEH
KELOMPOK 8

FEBRINA AMELIA UTAMI 7221142009


LATIFAH AZZAHRA NASIR 7221142010
KARINA LOLO LIMBONG 7222442002
WINDI TRINADIA 7223342009

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI


FALKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok 8 untuk
mata kuliah Kepemimpinan, dengan bahan kajian:
“PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah pengantar manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.

Medan, Agustus 2022

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………..4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….......4
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...4
1.3 TUJUAN MASALAH………………………………………………………...4
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………….…5
 Pengertian Manajemen….…………………………………………….…..5
 Aliran pemikiran Manajemen…….…………………………………........5-7
 Fase-fase perkembangan manajemen…………………………………….7-9
 Manfaat dan contoh kasus dari perkembangan ilmu manajemen….……...10
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………..11
1.2 KESIMPULAN……………………………………………………………….11
1.3 SARAN……………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………….12

3
BAB 1
PENDAHULUAAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen akan selalu mengalami pengembangan, ilmu manajemen sekarang ini berkembang
terus menerus dan tak ada batasnya. Ilmu manajemen memberikan jalan keluar terhadap
masalah-masalah yang berkaitan dengan managerial. Yang dapat diartikan ilmu sebagai upaya
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk mencapat tujuan yang efektif dan
efisien

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dapat dirumuskan bahwa pokok permasalahan dari uraian latar belakang adalah:
1. Apa saja aliran pemikiran manajemen?
2. Fase Fase apa saja yang ada dalam perkembangan ilmu manajemen?
3. Apa manfaat dari perkembangan ilmu manajemen dan contohnya?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk lebih mengenal aliran pemikiran yang ada dalam manajemen
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu manajemen
3. Dan untuk mengetahui manfaat dan contoh dari perkembangan ilmu manajemen

4
BAB 2
PEMBAHASAN

 PENGERTIAN MANAJEMEN
ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat
manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem
itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang
diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga
mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang
digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih
kompleks yaitu sebagai berikut :

“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan,


usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi
lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

 ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN

Menurut James A.F. Stoner, ada tiga aliran pemikiran majamenen yaitu :
1. Manajemen klasik, yang terbagi dari dua cabang yaitu teori manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik.
2. Manajemen perilaku (Behavioral management).
3. Ilmu manajemen (Management science).

1) Paham Manajemen Klasik


Paham ini memiliki teori manajemen klasik yang berkeyakinan bahwa pekerja hanya memiliki
kebutuhan fisik dan ekonomi. Teori ini tidak memperhitungkan kebutuhan sosial atau kepuasan
kerja, tetapi sebaliknya menganjurkan spesialisasi tenaga kerja, kepemimpinan terpusat dan
pengambilan keputusan, dan maksimalisasi keuntungan.
Teori manajemen klasik dibentuk untuk merampingkan operasi, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan laba. Teori ini muncul pada akhir abad ke-19 dan menjadi terkenal pada paruh
pertama abad ke-20. Meskipun tidak secara luas diterapkan di zaman modern, teori ini
menawarkan beberapa prinsip yang tetap masih valid pada batas tertentu, dalam manajemen
bisnis kecil yang bergerak dalam bidang manufaktur.
Pada perkembangan-nya, paham manajemen klasik mengusung dua teori utama yaitu teori
manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
a) Teori Manajemen Ilmiah
Teori manajemen ilmiah adalah teori manajemen yang menganalisis dan mensintesiskan alur
kerja. Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, terutama
produktivitas tenaga kerja. Ini merupakan salah satu teori paling awal untuk menerapkan sains
pada rekayasa proses dan manajemen.

5
Teori manajemen ilmiah juga dikenal dengan sebutan “Taylorisme” karena diperkenalkan oleh 
Frederick Winslow Taylor. Ia adalah salah satu ahli manajemen klasik yang teorinya banyak
dijadikan referensi penelitian manajemen dan diterapkan dalam banyak organisasi dan
perusahaan. Walaupun teori manajemen ilmiah sudah dinyatakan sebagai teori usang sejak tahun
1930-an, sebagian besar pokok bahasan-nya masih relevan dan menjadi bagian penting dari
teknik dan manajemen industri saat ini.

b) Teori Organisasi Klasik


Teori organisasi klasik mendominasi administrasi dari awal tahun 1900 hingga tahun 1930-an
dan masih relevan hingga sekarang dalam banyak teori organisasi kontemporer. Teori organisasi
klasik adalah teori pertama yang berfungsi sebagai landasan teori organisasi lain setelahnya.

Teori organisasi klasik meliputi pendekatan manajemen ilmiah, pendekatan birokrasi, dan
pendekatan manajemen administrasi. Beberapa ahli teori organisasi klasik yang banyak
memberikan kontribusi antara lain adalah Adam Smith, Frederick Taylor, Max Weber, Henri
Fayol, dan Luther Gulick.

2) Paham Manajemen Perilaku


Paham manajemen perilaku berdiri atas kritik terhadap teori manajemen klasik yang
mengabaikan unsur psikologis manusia sebagai salah satu untuk penting dalam manajemen.
Ketika penelitian manajemen pada abad ke-20, pertanyaan mulai muncul mengenai interaksi dan
motivasi individu dalam organisasi.

Prinsip-prinsip manajemen yang dikembangkan selama periode klasik sama sekali tidak berguna
dalam menghadapi banyak situasi manajemen dan tidak dapat menjelaskan perilaku masing-
masing karyawan. Singkatnya, teori klasik mengabaikan motivasi dan perilaku karyawan.
Akibatnya, paham manajemen perilaku adalah hasil alami dari eksperimen manajemen
revolusioner ini.

Teori manajemen perilaku sering disebut gerakan hubungan antar manusia karena membahas
dimensi kerja manusia. Ahli teori perilaku percaya bahwa pemahaman yang lebih baik tentang
perilaku manusia di tempat kerja, seperti motivasi, konflik, harapan, dan dinamika kelompok,
meningkatkan produktivitas.

Paham manajemen perilaku menggabungkan ilmu manajemen dengan ilmu psikologi untuk
menjawab pertanyaan terhadap kebutuhan manusia. Memang kebutuhan menjadi dasar penting
dalam teori manajemen perilaku karena asumsi utama teori ini adalah jika kebutuhan terpenuhi,
maka manusia akan bekerja lebih efektif dan efisien.

3) Paham Ilmu Manajemen


Paham ilmu manajemen dalam teorinya melakukan pendekatan kontemporer untuk manajemen
yang berfokus pada penggunaan teknik kuantitatif yang ketat untuk membantu manajer
memanfaatkan sumber daya organisasi secara maksimal untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dalam teori ini, manajemen dikolaborasikan dengan ilmu matematika dan statistika. Oleh karena
itu teori ilmu manajemen menggunakan banyak pendekatan berbasis matematika atau kuantitatif.
Pada dasarnya, teori ini adalah perpanjangan kontemporer dari manajemen ilmiah, yang
dikembangkan oleh Taylor. Teori ini juga mengambil pendekatan kuantitatif untuk mengukur
campuran tugas pekerja untuk meningkatkan efisiensi.

6
Teori ilmu manajemen memiliki banyak cabang yang masing-masing dari cabang teori ini
membahas masalah-masalah tertentu. Cabang-cabang dalam teori ilmu manajemen adalah
sebagai berikut:
 Manajemen kuantitatif
Menggunakan teknik matematika seperti pemrograman linier dan nonlinier, pemodelan, simulasi,
teori antrian, dan teori chaos untuk membantu manajer memutuskan berapa banyak persediaan
yang akan disimpan pada waktu yang berbeda dalam setahun, di mana menemukan pabrik baru,
dan cara terbaik untuk menginvestasikan modal keuangan organisasi.
 Manajemen operasi
Memberikan para manajer serangkaian teknik yang dapat mereka gunakan untuk menganalisis
aspek apa pun dari sistem produksi organisasi untuk meningkatkan efisiensi.
 Total quality management (TQM)
Fokus pada analisis aktivitas input, konversi, dan output organisasi untuk meningkatkan
kualitas produk.
 Sistem informasi manajemen
Membantu para manajer merancang sistem informasi yang menyediakan informasi tentang
peristiwa yang terjadi di dalam organisasi serta dalam lingkungan eksternal-informasi yang
sangat penting untuk pengambilan keputusan yang efektif.

 PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN


Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya
dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta
tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan
biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada
setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non
eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni
tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.

Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911)
yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu
manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.

2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.

3. Adanya kegiatan Iproses/usaha

4. Adanya tujuan

5. Kebijaksanaan pemerintah

6. Pengaruh dunia Internasional

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama
dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai sekarang belum ada
7
suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai
banyak pandangan tentang manajemen.

Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal,
era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.

Pemikiran Awal Manajemen

Ilmu Manajemen pada sebelum abad 20 terjadi 2 peristiwa yang cukup penting.

Peristiwa pertama tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic “The
Wealth of Nation yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonois
yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian kerja atau division of labor
ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih
spesifik serta berulang. Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam
Smith mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari, namun apabila tiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah
sangat bagus. Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan
tingkat produktifitas dengan :

 Menghemat waktu
 Menigkatkan keterampilan para pekerja
 Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja

Peristiwa yang ke-2 adalah terjadinya Revolusi Industri di Britania. Revolusi industri ini ditandai
dengan banyaknya penggunaan mesin yang mengantikan peran manusia yang kemudian
mengakibatkan perpindahan aktivitas produksi yang awalnya dari rumah kerumah menuju
tempat yang khusus untuk produksi yang kita kenal sebagai “pabrik”. Akibat kejadian ini
membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa membantu dalam meramalkan
permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas tugas untuk bawahan, mengarahkan
aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai
dikembangkan oleh ahli.

Era Manajemen Sains

Manajemen Sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick Winslow
Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” (1911).
Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam
menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Dalam perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang
baru dari Henry Gantt dan Gilberth. Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor
seharusnya mampu untuk memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk
lebih bersifat rajin dan kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya
membantu manajememen yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan
yang kemudian diberinama Gantt Chart. Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang
merupakan pasangan suami istri menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dalakukan
oleh pekerja serta lama waktu yang mereka habiskan dalam sgerakan tersebut. Alat ini
dipergunakan untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai
“micromotion”

Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori administratif, yaitu teori tentang hal apa yang
harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yang
baik. Henry Fayol, seorang industriawan yang berasal dari Prancis mengemukakan gagasan
tentang Lima fungsi manajemen yang utama. fungsi-fungsi manajemen menurut Henry
Fayol tersebut antara lain, Merancang, Mengorganisasi, Memerintah, Mengkoordinasikan
dan Mengendalikan.

Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian dipergunakan sebaagai kerangka
kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.

8
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal
bagi organisasi yang disebut dengan birokrasi. bentuk oraganisasi yang bercirikan dengan
pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara jelas, peratran serta kettapan yang sangat
rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi
yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu
dengan menjadikan landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan
dalam kelompok yang besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar
pada masa sekarang.

Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yang merupakan
ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih familiar dikenal
dengan ‘manajemen sains’ dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah
yang ada pada manajemen khususnya dibidang operasi danllogistik. Tahun 1946, Peter F
Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. “Concept of the Corporation”. Buku
ini menugaskan penelitian mengenai organisasi.

Era Manusia Sosial

Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam pemikiran
tentang manajemen. mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun 1930-an. yang
menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang dikenal dengan
eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an hingga 1930 an yang
bertempat di Pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company. Pada awalnya, kajian
ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan lampu terhadap produktifitas kerja.
Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal jabatan, lama jam kerja, upah, periode
istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output para pekerja dibandingkan tekanan
kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa
norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang utama perilaku kerja tiap individu

Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul “Creative Experience” –


1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih mengutamakan integrasi sebagai suatu cara dalam
mengurani konflik tanpa dominasi ataupun kompromi. Follet berpendapat bahwa tugas
pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta mengintegrasikannya dengan tujuan
kelompok dan tujuan individu, organisasi harus berdasarkan pada etika kelompok daripada
individualisme, Jadi dengan demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka
sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku “The Functions of the Executive” yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Chester Barnard
menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang lain untuk
memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan organisasi,
Barnard kemudian menjelaskan dikotomi “efektif – efisien”. Efektivitas menurut Barnard saling
berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif motif para
individu bisa terpuaskan. Barnard memandang organisasi formal sebagai suatu sistem yang
terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yang universal,
sementara itu pada organisasi yang bersifat informal, kekompakan, komuniasi serta pemeliharaan
perasaan harga diri sangat diutamakan. Barnard juga mengembankan teori “penerimaan
otoritas” yang berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika
bawahannya menerima otoritas.
Era Modern
Dalam Era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen kwalitas total
pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran

Deming yang di Jepang dianggap sebagai Bapak Kontrol Kwalitas mengemukakan bahwa
mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalan para pekerja, tetapi
pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori
lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:

 Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang


sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu
serta material
 Produktifitas meningkat
 Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta
penurunan harga
 Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
 Jumlah pekerjaan bertambah.

9
 MANFAAT PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN DAN CONTOHNYA

Manajemen memiliki manfaat dalam pengembangan organisasi. Terdapat tiga manfaat,


yaitu:
1) Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik secara pribadi maupun
organisasi.
2) Membantu keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
3) Adanya manajemen, berguna untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta menjaga
keseimbangan dari berbagai tujuan.

Dengan mempelajari ilmu manajemen, juga dapat membentuk pribadi yang ulet dan teliti,
mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis problem solving.  Ilmu manajemen yang baik sangat penting dalam mengatur
dan mengarahkan sekelompok atau sebuah organisasi.
Contohnya:
Dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang industry sangat diperlukan manajemen agar
dapat mengatur perusahaan agar mencapai tujuan dengan baik.
Seperti meninggkatkan kualitas barang agar mendapatkan penjualan yang meningkat.
Dengan adanya manajemen di perusahaan tersebut, para karyawan perusahaan bisa
mengerjakan tugas masing-masing dengan teratur dan baik, karna adanya pengaturan waktu
yang tepat untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada masing-masing karyawan.

Misalnya :
Coca-Cola menjual minumannya di lebih dari 200 negara di dunia. Perusahaan tersebut
mempunyai 146.200 karyawan di seluruh dunia. Coca-Cola menawarkan lebih dari 3.500
jenis minuman, mulai dari minuman air soda, jus, air, minuman kesehatan, dan lainnya.
Coca-Cola memberikan 1,7 miliar pelayanan setiap harinya di seluruh dunia. Coca-Cola
mempunyai 275 partner pembotolan di seluruh dunia. Perusahaan multinasional semacam itu
menghadapi lingkungan yang sangat berbeda dari satu negara ke negara lainnya atau dari satu
wilayah ke wilayah lainnya. Lingkungan tersebut mencakup budaya yang berbeda, bahasa
yang berbeda, pemerintah yang berbeda, mata uang yang berbeda, dan banyak lainnya yang
berbeda. Pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita adalah bagaimana menjalankan
perusahaan dengan situasi seperti itu. Satu kata kunci yang menjadi rahasia kesuksesan Coca-
Cola, perusahaan lain, atau organisasi lain, yaitu manajemen. Perusahaan tersebut
mempunyai manajemen yang bagus. Manajemen yang bagus tersebut bisa mengelola
perusahaan atau organisasi yang sangat kompleks sekalipun.

10
BAB 3
PENUTUPAN

1.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka kami kelompok 8 dapat menyimpulkan bahwa
perkembangan ilmu manajemen akan selalu mengalami perkembangan dan akan merubah
setiap system yang berkaitan dengan mengelola, mengatur, mengawasi dan yang
berkaitan dengan aktivitas pengorganisasian

1.2 SARAN
Menyadari bahwa makalah kelompok kami masih jauh dari kata sempurna, kritik dan
saran yang membangun, kami harapkan dari kawan kawan untuk menanambah wawasan
kita bersama.

11
DAFTAR PUSAKA

Dalimunthe, Ritha. (2020). Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen.


(https://pediailmu.com/manajemen/sejarah-perkembangan-ilmu-manajemen/, diakses
tanggal 02-08-2022).

Egi. (2016). Ilmu Manajemen, Ini Dia Sejarah dan Perkembangannya.


(http://malahayati.ac.id/?p=19197, diakses tanggal 03-08-2022).

Kompas.com. (2020). Manajemen: Teori, Manfaat, dan Tingkatannya.


( https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/21/190000369/manajemen-teori-manfaat-
dan-tingkatannya?page=all, diakses 02-09-2022).

Susilowati, Heni. (2021). Mengapa Perlu Mempelajari Ilmu Manajemen?


(http://stiestekom.ac.id/berita/mengapa-perlu-mempelajari-ilmu-manajemen/2021-09-
22#:~:text=Mempelajari%20ilmu%20manajemen%20dapat
%20membentuk,mengarahkan%20sekelompok%20atau%20sebuah%20organisasi,
diakses 02-09-2022).

Mamduh, Hanafi. Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen


(http://repository.ut.ac.id/4533/1/EKMA4116-M1.pdf, diakses 02-09-2022).

12

Anda mungkin juga menyukai