Disusun Oleh :
Fakultas Ekonomi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Manajemen dengan
pokok bahasan mengenai “Sejarah Perkembangan Teori Manajemen” ini dengan baik.
ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada Dosen mata kuliah Pengantar
Manajemen Universitas Negeri Jakarta yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan
membimbing kami sampai saat ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami maupun para pembaca. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata,
pengejaan maupun materi dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................3
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................17
3.2. Saran...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teorii
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa
lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan
perkembangan ilmu manajemen. Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan
(evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran
sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi
dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus
dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya
manusia yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan
memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah
rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga
manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu.
Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun
kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.
2
BAB II
ISI
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah ini antara lain, F.W. Taylor, Frank dan
LIlian Gilbreth, H. Gantt, dan H. Emerson. Teori manajemen menerangkan metode terbaik
untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja.
Teori manajemen ilmiah ini berkembang pada tahun 1870 hingga 1930. Pada kisaran tahun
1900-1940, muncul teori organisasi klasik.
1) Teori Manajemen
4 alasan mempelajari teori manajemen adalah :
Teori mengarahkan keputusan manajemen
Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi
Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha
Teori merupakan suatu sumber ide baru
2) Teori Manajemen Ilmiah
Salah satu tokoh teori manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor.
Berdasarkan penelitian dan analisisnya, ditetapkan beberapa prinsip baru yang menggantikan
prinsip lama, yaitu sistem trial and error.
Terdapat tiga makalah yang merupakan hasil pemikiran Taylor tentang teori
manajemen, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan
Testimony before The Special House Committee. Ketiga makalah tersebut diterbitkan
menjadi sebuah buku dengan judul Scentific Management.
3
4. Antara pimpinan dan pekerja harus terdapat kerjasama yang baik.
Teori ini lahir karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi
seperti yang diharapkan. Teori ini melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi
dan psikologi. Salah satu tokoh teori hubungan manusiawi adalah Hugo Munsterberg.
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan
alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai
manusia adalah sebagai berikut:
Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.
Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi
secara tepat.
5
Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya
bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali
dengan memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing
individu.
2.2. Teori Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama
kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles
of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan
manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap
tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori manajemen modern.
Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas
dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena
mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama,
nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang
pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari
yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan
tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah “teknik paling baik”
dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang
cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan
menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja
tersebut.
3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah
dikembangkan tadi.
4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan
para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya
daripada bagi para pekerja.
6
Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya
pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor
mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen
juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama
bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda
dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu
bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa
seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18
gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak
perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari
18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara
drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik
Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.
7
logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi
organisasi.
Teori Manajemen Aliran Klasik awal sekali timbul akibat terjadinya revolusi industri
di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-
masalah manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun masyarakat.
Para pemikir itu yang terkenal antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Charles Babbage dan
lainnya.
Adapun manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola
organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi
dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan teori umum manajemen dapat
diterapkan. Berikut dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya teori manajemen,
yaitu:
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga
kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert
Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan
biaya, karena setiap pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan
agar para manajer saling bertukar pengalaman dalam penerapan prinsip-prinsip
manajemen.
8
Kontribusinya terlihat dari bukunya On the Economy of machinery and
Manufacures. Dia menganjurkan Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu :
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema
perencanaan pembagian keuntungan.
Secara tradisional manajemen klasik memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai
berikut:
Dari pemaparan di atas dan dari suatu sumber, terdapat beberapa karakteristik dari
teori manajemen klasik, antara lain yaitu:
9
b. Investasi terbesar adalah karyawan.
c. Tenaga kerja diberi pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
d. Karyawan bertanggungjawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
e. Adanya skema pembagian keuntungan.
Teori organisasi klasik memiliki asumsi bahwa organisasi selalu memiliki susunan
yang rasional dan logis, baik secara ekonomis maupun pencapaian efisiensi. Bagi teori
organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi dan keuntungan ekonomis adalah tujuan organisasi.
Manusia juga diasumsikan bertingkah laku atau bertindak secara rasional pula. Jika manusia
dipandang sebagai makhluk yang rasional maka akan mudah bagi pihak manajemen untuk
mencapai kepentingan-kepentingannya, terutama peningkatan produktivitas melalui
peningkatan upah dan insentif bagi pihak pekerja.
birokrasi
teori administrasi
manajemenilmiah
ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama ,mempunyai efek
yang sama dalam praktek ,dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh
kelompok-kelompok penulis.
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi , teori administrasi dan manajemen ilmiah
dikembangkan langsung dari pengalamn praktek manajemen .Teori klasik mendefinisikan
organisasi sebagai stuktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja
sama .
10
1) Teori Birokrasi
Kata birokrasi berasal dari katalegal-rasional.Organisasi disebut rasional dalam hal
penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut . Organisasi
itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat atuan .
Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk
oragnisasi yang paling efisien . Weber berpendapat bahwa masyarakat perlu membentuk
organisasi “baru” yang lain dari organisasi tradisional . Model organisasi “baru” ini
(birokratik) mempunyai karakteristik-karakteristik struktural tertentu .
Menurut Weber , model birokratik dapat digunakan secara efektif. Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
Pembagian kerja yang jelas
Hirarki wewenang yang dirumuskan secaa baik
Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para
pemegang jabatan
Hubungan-hubunagn antara pribadi yang bersifat “impersonal” Ada pemisah
antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal)
organisasi .
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur
dalam organisasi
2) Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teorisasi organisasi klasik. Berkembang
sejak tahun 1900.Henri fayol (1841-1952) , seorang industrialis dari Perancis , pada tahun
1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi.Fayol menyatakan bahwa
semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok :
1. kegiatan-kegiatan teknikal (produksi , manufacturing , adaptasi)
2. kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3. kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
4. kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia
organisasi)
5. kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan
laporan rugi-laba, statistik)
11
6. kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian dan pengawasan)
Di Amerika Serikat , James D. Mooney dan Allen Reilly dalam 1931 menulis dan
menerbitkan buku mereka,Onward Industry.di mana buku ini mempunyai dampak besar
pada praktek manajemen di Amerika . Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang
mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan,
agama, militer, dan bisnis.
12
Prinsip Koordinasi
Prinsip skalar
Prinsip Fungsional
a) Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan dikerjakannya.
b) Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk
memaksimalkan produktivitas.
c) Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam
mendorong karyawan.
2) Elton Mayo (1880 -1949)
13
Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih
informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas. Mayo beryakinan terhadap
konsepsnya yang terkenal dengan "Social man” yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh
kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun
pengendalian manajemen. Konsep "socialmanl”dapat menggantikan konsep "rational man”
yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang
terkenal dengan julukan "rational economic man” yang oleh Robert Owen diperkenalkan
dengan istilah "vital machine”.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya "people
management skillsl” daripada "engineering atau technicall skillsl”, Sehingga konsep dinamika
kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar
kemampuan perseorangan (individu), Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan
Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat
kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya
yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan
manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya
pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang labih maju.
William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerikaatas perilaku Organisasi Jepang.Teori beliau didasarkan
pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang
14
dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut
adalah perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang. Sumbangan para ilmuan yang
beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi
perseorangan, perlaku kelompok,
Ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia.
Para manajer diharapkan semakin peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan
dengan bawahannya. Bahkan muncul berbagai jenis konsep yang lebih mengaji pada
masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan
kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak
bebas dari kritikan, karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi
manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar
memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di
dalam perusahaan.
Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di samping terlalu
umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku
manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana yang
sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam perusahaan.
15
5) Keterbatasan aliran hubungan manusiawi
Keterbatasan hubungan manusiawi itu Konsep mahluk sosial tidak manggambarkan
secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja, Perbaikan kondisi kerja dan
kepuasan karyawan tidak menghasillkan peningkatan produktivitas yang dramatis seperti
yang diharapkan Pentingnya perhatian kepada karyawan secara individual, Lingkungan sosial
ditempat kerja salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas.
Kekurangan
Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan teori ini. Disain, metoda dan analisis
penelitian yang dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih menjadi kontaversi. Konsep
manusia social yang dikembangkan ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia.
Usaha perbaikan -perbaikan kondisi kerja ternyata tidak mampu menaikan prestasi kerja.
Sebagai contoh, perbaikan kondisi kerja disuatu perkebunan, tidak menaikan prestasi kerja,
malah cenderung menurunkan prestasi kerja karena pekerja cenderung menjadi lebih santai
dalam kerja.
Tidak ada tekanan untuk bekerja keras seperti sebelumnya. Tentunya ada faktor lain,
selain faktor sosial, yang mendorong prestasi kerja. Faktor ekonomi (gaji), kemampuan kerja
karyawan, budaya dan struktur organisasi, dan banyak faktorlain mempengaruhi prestasi kerja
karyawan. Aliran hubungan manusia belum mampu melakukan prediksi perilaku manusia
dengan akurat. Suatu hal yang dapat dimengerti karena faktor social merupakan hasil emosi
manusia yang lebih sulit diukur. Contoh lain, kepuasan kerja sering dikatakan sebagai
pendorong prestasi kerja. Tetapi hubungan tersebut diragukan bahkan logika sebaliknya
tampaknya lebih kuat : prestasi kerja akan menyebabkan kepuasan kerja
Kelebihan
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen yang
dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuai untuk
menghadapi situasi tertentu. Disamping itu seorang manajer dapat saja m enggabungkan dan
memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau pendekatan untuk menghadapi
masalah sederhana maupun yang kompleks dan pendekatan-pendekatan ini yang
menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini dan di masa datang.
17
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada kritik dan saran, silakan disampaikan kepada kami. Dan apabila ada
kesalahan dalam makalah ini, mohon dapat memaafkaan dan memakluminya, karena kami
manusia yang tak luput dari kesalahan, khilaf dan lupa
18
DAFTAR PUSTAKA
https://kinantiarin.wordpress.com/teori-manajemen-ilmiah/
http://ekavidiaz.wordpress.com/2012/10/20/teori-manajemen-neo-klasik-aliran-hubungan-
manusiawi-2/
19