DOSEN PENGAMPU :
Dr. SONTOE
NIP : 1961080319840811001
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS SOSIAL & POLITIK
JURUSAN SOSIOLOGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu manajemen hingga saat ini terus berkembang. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
manajer.
Dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak bisa lepas dari perencanaan,
peroganisasian untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang sudah
dirumuskan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kita tidak bisa lepas dari
manajemen, baik manajemen diri sendiri maupun manajemen dalam bidang
pekerjaan ataupun organisasi.
Howard M. Carlisle (dalam Sugiyo, 2013:27) menyatakan bahwa “management is
the process by which the element of a group are integrated, coordinated, and
efficiently achieveobjective” (Manajemen adalah proses pengintegrasian,
pengkoordinasian dan pemanfaatan elemen-elemen suatu kelompok untuk
mencapai tujuan secara efisien).
Penerapan manajemen telah dilakukan di segala aspek bidang dalam kehidupan
bermasyarakat seperti halnya di dunia politik, organisasi, perusahaan, instansi
ataupun lembaga-lembaga pemerintahan. Dalam dunia pendidikan juga peran
manajemen sangat penting khususnya dalam Administrasi Pendidikan.
Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditentukan sebelumnya (Pidarta, 1988:4).
Sedangkan perkembangan teori manajemen itu sendiri sampai saat ini terus
berkembang. Banyak para ahli yang menjumpai pandangan yang berbeda-beda
dalam hal penerapannya. Dalam perkembangannya sendiri belum ada teori
manajemen yang bersifat baku ataupun kumpulan-kumpulan hukum yang dapat
diterapkan dalam berbagai situasi. Banyak teori yang berbeda yang digunakan
dalam manajemen tersebut.
Secara umum teori manajemen ini dapat dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu : Manajemen ilmiah (1870 – 1930), Manajemen klasik (1900 – 1940),
Manajemen hubungan manusiawi (1930 – 1940), dan Manajemen modern (1940 –
sekarang). Teori-teori manajemen ini terus berkembang sampai dengan saat ini.
Berdasarkan perkembangan teori-teori tersebut maka kita akan melihat konsep
mana yang cocok dan bagus digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Di dunia
pendidikan khususnya Administrasi Pendidikan di sekolah konsep yang seperti
apa yang bagus diterapkan. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas tentang
konsep manajemen klasik itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
permasalahkan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan teori manajemen klasik?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan teori manajemen klasik?
3. Apa saja pokok teori manajemen klasik?
4. Apa fungsi dan karakteristik dari manajem klasik?
5. Apa kelebihan dan kekurangan teori manajemen klasik?
6. Bagaimana penerapan manajemen klasik dalam Administrasi Pendidikan
khususnya perencanaan pendidikan?
A. Manajemen Klasik
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen merupakan terjemahan dari bahasa inggris “to manage”
yang berarti mengelola. Kata mengelola mempunyai makna yang luas seperti
mengatur, mengarahkan, mengendalikan, menangani, dan melaksanakan serta
memimpin (Sugiyo, 2013:27)
Menurut Hersey dan Blanchard (2001:3) (dalam Sugiyo, 2013:27)
mengemukakan manajemen sebagai “management is working with and throught
individuals and growth to accomplish organizational goals” sedangkan stoner
(1992:8) mengemukakan bahwa manajemen sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan pengguanaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam Suherman (2007:35) manajemen diartikan sebagai proses mengadakan,
mengatur, dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dianggap penting guna
mencapai suatu tujuan. Lebih jauh manajemen merupakan keseluruhan proses
aktivitas yang dilakukan oleh sekolompok manusia dalam suatu sistem organisasi
dengan menggunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.
A. Kesimpulan
1. Manajemen Pendidikan sebenarnya berkembang dan mengadopsi dari teori
Manajemen di bidang ekonomi. Teori Manajemen pada awalnya dikembangkan
oleh tokoh-tokoh yang bergerak dalam bidang bisnis.
2. Dalam perkembangannya Teori Manajemen dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu : (1) Teori Manajemen Kuno; (2) Teori Manajemen Klasik (tokohnya
antara lain Robert Owen (1771-1858) & Charles Babbage (1792-1871) ); dan (3)
Teori Manajemen Kontemporer.
3. Perkembangan manajemen pendidikan di Indonesia pada orde baru sangat
diwarnai dengan manajemen yang sentralistik, kemudian pada perkembangannya
pada era reformasi berkembang menjadi desentralisasi atau dikenal dengan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang intinya sekolah diberi wewenang
untuk mengatur semua kegiatan sekolah. Ini seiring dengan pemberian wewenang
pemerintah pusat pada pemerintah daerah (otonomi daerah).
4. Secara umum manajemen adalah sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
5. Manajemen klasik lebih merupakan suatu teori manajemen yang
mengedepankan produktivitas suatu organisasi atau perusahaan dengan adanya
peningkatan kualitas pekerja/ karyawan dengan diberi pekerjaan yang spesifik dan
dituntut tanggungjawab untuk menyelesaikannya pada waktu yang telah
ditentukan yang disertai pendidikan dan latihan yang memadai demi
meningkatkan efektivitas kerja serta adanya upaya mencari alternatif metode
terbaik untuk lebih mengefisienkan waktu pengerjaan suatu pekerjaan.
6. Konsep manajemen klasik dalam Administrasi Pendidikian sangat
memperhatikan pengembangan staf, apalagi pelaksana program administrasi
pendidikan haruslah profesional terhadap bidangnya karena kegiatan administrasi
hanya dapat dilakukan oleh orang yang profesional agar terhindar dari kesalahan
praktek.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan diharapkan selalu
berupaya menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang berkenaan
dengan penunjang profesionalisme kerja, termasuk dalam kaitannya dengan
pemahaman akan manajemen pendidikan.
2. Bagi administrator sebagai pelaksana administrasi sangat penting kiranya
untuk dapat menerapkan manajemen yang efektif dan efisien guna menunjang
keberhasilan program pelayanan administrasi.
3. Bagi kepala sekolah sebagai manajer utama di sekolah, maka perlu kiranya
melaksanakan manajemen sekolah yang efektif guna terlaksananya tujuan
pendidikan di sekolah secara optimal termasuk kaitannya dengan dukungan akan
program administrasi di sekolah yang memiliki peran penting dalam menunjang
kemajuan sekolah.