Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Ilmu Manajemen

A. Manajemen dan Organisasi


Sejarah Ilmu Manajemen
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih di akhir abad 18 atau
awal abad 19 Masehi. Di antara tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen
secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871).
Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah di antara tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Sedangkan, Babbage seorang ahli matematika dari Inggris adalah
orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.
Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan matematika
dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi. Setelah Owen dan Babbage,
tokoh-tokoh manajemen lalu bermunculan seiring dengan perubahan besar-besaran dari
kegiatan revolusi industri dan perkembangan kegiatan ekonomi dari satu negara ke
negara lainnya.

Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon (yunani) yang berarti alat. Organisasi
merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Terdapat komponen/kelompok (atasan dan bawahan), yaitu adanya orang
yang dapat dikenal dan saling mengenal.
2) Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3) Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(independent part) yang merupakan kesatuan kegiatan.
4) Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa tenaga,
pemikiran, dan lain-lain.
5) Ada tujuan yang ingin dicapai.
6) Ada sasaran.
7) Ada keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
8) Ada pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu:
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia internasional

B. Perspektif Klasik, Humanistik, dan Ilmu Manajemen


Perspektif Klasik
1. Kelompok Manajemen Ilmiah Atau Saintifik
Di awal abad 20, produktivitas menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi
oleh organisasi bisnis. Bisnis pada saat itu sangat berkembang dan modal juga
tersedia dengan mudah, akan tetapi output yang dihasilkan oleh para pekerja,
terutama yang memenuhi standar tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Para
manajer berusaha mencari jalan keluar untuk memperbaiki produktivitas pekerja
secara individual. Ide yang dihasilkan pada masa ini pada giliran berikutnya dikenal
sebagai kelompok aliran manajemen saintifik (scientific management). Di antara
kontribusi yang pernah diberikan Taylor adalah apa yang dinamakan dengan Time
and Motion Studies, atau studi mengenai penerapan standar kerja yang didasarkan
pada perhitungan waktu.
2. Kelompok Manajemen Administrasi
Henry Fayol, seorang industrial Perancis, sesungguhnya merupakan kontributir utama
dalam kelompok ini. Berdasarkan pengalamannya, manajemen sangat memerlukan
proses pengarahan yang dilakukan secara sistematis di antara pekerja dan manajer
agar produktivitas organisasi secara keseluruhan meningkat.
Perspektif Humanistik
1. The Howthorne Studies
Studi ini berdiri dari dua eksperimen. Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa
ternyata pemberian intensif dan juga nyala lampu atau penerangan tidak menentukan
produktivitas para pekerja, akan tetapi adanya perlakuan yang sama oleh manajer
serta “perhatian khusus” lah yang akan menentukan produktivitas para pekerja.
Tentunya tidak berarti bahwa mereka tidak memerlukan upah atau intensif atau juga
penerangan secukupnya dalam bekerja, akan tetapi “perhatian dan penerimaan sosial”
rupanya lebih menjadi faktor yang memengaruhi perilaku mereka dalam bekerja di
organisasi daripada faktor intensif dan faktor individu.
2. Teori Relasi Manusia
Teori relasi manusia berargumentasi bahwa pada dasarnya manusia selalu melakukan
respons terhadap konteks sosial dimanapun berada.
3. Teori Perilaku Kontemporer
Teori relasi manusia yang telah dikenalkan oleh Fayol, Mayo, McGregor, Maslow,
dan lain-lainya telah memberikan kontribusi berharga dalam dunia manajemen, serta
memberikan justifikasi bahwa peran sumber daya manusia dalam orgnisasi adalah
sangat penting bagi pencapaian tujuan organisasi.
Perspektif Ilmu Manajemen
1. Perspektif Manajemen Sains
Perspektif manajemen sains lebih menekankan pada penggunaan model matematika
dalam penyelesaian seluruh kegiatan dan persoalan manajemen. Bisa disimpulkan
bahwa perspektif ini mencoba menjelaskan realitas dalam kegiatan manajemen
organisasi melalui model.
2. Perspektif Manajemen Operasi
Bidang manajemen yang berspesialisasi dalam produksi fisik barang atau jasa. Para
spesialis manajemen operasi menggunakan teknik-teknik kuantitatif untuk
memecahkan masalah-masalah manufaktur. Beberapa metode yang lazim dipakai
adalah perkiraan, pemodelan inventori, pemrograman linier dan nonlinier, teori
antrian, penjadwalan, simulasi, dan analisis impas.
3. Teknologi Informasi
Dirancang untuk memberikan informasi yang relevan bagi para manajer secara cepat
dan hemat.

C. Pemikiran Manajemen Inovatif di Masa Sulit


Manajemen inovasi merupakan proses mengelola inovasi di suatu perusahaan
agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi
perusahaan. Manajemen inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar
harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan
dunia yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut. Disinilah manajemen inovasi
itu harus berperan penting.
Mengapa inovasi itu penting? Tanpa inovasi, tiada satu perusahaan pun yang
dapat bertahan. Makin kuatnya pengaruh dan keahlian berbagai perusahaan di negara-
negara berkembang, terutama Cina dan India, telah membuat cemas banyak perusahaan
barat. Di lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif, perusahaan harus lebih banyak
dan lebih cepat berinovasi dibandingkan sebelumnya.
Untuk mendapatkan atau mempertahankan posisi kompetitif, para manajer telah
mengubah penekanan mereka pada inovasi, bergeser dari fokus terus menerus pada biaya
pengadilan terhadap investasi masa depan. Dalam suatu survei yang melibatkan hampir
1000 kalangan eksekutif di Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, dan Asia, 86
perusahaan setuju bahwa inovasi lebih penting daripada penekanan biaya untuk
keberhasilan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai