Oleh:
WAHYUNI
171925071 030
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori-Teori yang dikemukakan oleh kelompok pemikir dalam ilmu
manajemen?
2. Apa yang termasuk dalam isu seputar perkembangan ilmu manajemen?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami berbagai pemikiran atau teori-teori manajemen dari
waktu ke waktu.
2. Mengetahui berbagai isu seputar perkembangan ilmu manajemen.
A. Kelompok Pertama: Perspektif Manajemen Klasik Merupakan perkembangan awal
teori manajemen, dengan tokoh-tokohnya:
1. Manajemen Ilmiah
Menurut mazhab ini, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan,
memimpin/mengatur, dan lain sebagainya dilakukan berdasarkan metode-metode
ilmiah.[3] Penerapan mazhab ini relative lebih baik, karena didasarkan atas hasil
analisis ilmiah dari data, informasi, situasi, dan kondisi yang dihadapi saat ini.
Empat prinsipnya:
1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Diantara kontribusi yang pernah diberikan Taylor adalah apa yang dinamakan
dengan Time and Motion Studies atau studi mengenai penetapan standard kerja yang
didasarkan pada penghitungan waktu. Ide ini dirumuskan pada saat Taylor bekerja di
Midvale Steel Company di Philadelpia. Ide ini berangkat dari kenyataan bahwa para
pekerja di perusahaan bekerja di bawah standard dari apa yang sebenarnya mampu
mereka kerjakan. Secara ringkas, apa yang diperkenalkan oleh Taylor.
Taylor menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan, misalnya
meningkatkan profit perusahaan, maka produktivitas perlu ditingkatkan. Produktivitas
dapat diukur dari tingkat output dan prestasi kerja. Produktivitas yang baik tercapai
manakala prestasi kerja yang dihasilkan oleh pekerja dapat menghasilkan output
produk sesuai dengan yang ditargetkan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas
yang memenuhi standard produk yang telah ditetapkan.
Untuk dapat meningkatkan prestasi kerja, bagi Taylor, perlu diberikan upah
insentif agar motivasi pekerja menjadi tinggi sehingga tingkat output menjadi meningkat.
Upah insentif bagi Taylor dinamakan sebagai upah intensif diferensial (piecework pay
system), yaitu upah yang diberikan kepada pekerja secara berbeda ditentukan
berdasarkan kemampuan pekerja dalam memenuhi standard yang telah ditetapkan.
Bagi mereka yang mampu memenuhi standard maka diberikan upah yang lebih baik,
sedangkan bagi mereka yang tidak mampu memenuhi standard maka diberikan upah
yang diberikan di bawah mereka yang mampu memenuhi standard. Pendekatan ini
dilakukan agar produktivitas meningkat sehingga terjadi peningkatan produksi sekaligus
efisiensi, yang pada akhirnya akan memberikan kemungkinan peningkatan profit.
Selain Taylor, dikenal juga seorang bernama Henry L. Gantt (1861-1919) yang
memperkenalkan 4 gagasan untuk peningkatan kegiatan manajemen, yaitu:
1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan.
2. Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan.
3. Sistem insentif untuk merangsang produktivitas karyawan dan organisasi.
4. Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci
Gantt juga memperkenalkan apa yang dinamakan sebagai “Bagan Gantt” (Chart
Gantt) yang kemudian banyak dikenal sebagai sebuah bagan scheduling atau kita kenal
dengan time scheduling (penjadwalan kerja). Bagan Gantt ini dibuat untuk kegiatan
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan produksi. Sekalipun bagan ini telah berumur
sangat panjang, akan tetapi dalam banyak kegiatan masih relevan untuk dipergunakan,
karena pada dasarnya setiap pekerjaan memerlukan perencanaan pengerjaan dan
waktu. Ciri-Ciri Pokok Manajemen Ilmiah:
2. Manajemen Administrasi
Berbeda dengan kelompok manajemen ilmiah yang memiliki pandangan
bahwa peningkatan produktivitas suatu organisasi dapat dicapai ketika
produktivitas individu ditingkatkan, kelompok manajemen administrasi melihat
bahwa perubahan produktivitas tersebut harus dilakukan secara menyeluruh
dalam sebuah organisasi. Perubahan produktivitas pekerja secara individual,
menurut kelompok ini, tak akan berarti apa-apa jika faktor-faktor lain dalam
organisasi secara keseluruhan tidak juga diperhatikan dan dilakukan perubahan.
Di antara contributor kelompok ini adalah Henry Fayol (1841-1925), Lyndall
Urwick (1891-1983), dan Max Weber (1864-1920).
Sekalipun Max Weber hidup sezaman dengan Fayol dan Urwick, namun
kontribusinya dalam teori manajemen baru dikenali setelah tahun 1947, di mana
karyanya diterjemahkan ke bahasa inggris pada tahun tersebut. Weber, seorang ahli
sosiologi dari German, memberikan kontribusi mengenai pentingnya birokrasi dan
prosedur dalam kegiatan manajemen. Birokrasi dan prosedur merupakan salah satu
kegiatan manajemen yang harus dilakukan agar keseluruhan organisasi bisa dijalankan
dengan lancer dan mencapai tujuannya.
Akan tetapi harus diakui bahwa salah satu kelemahan perspektif dari kelompok ini
adalah bahwa mereka kurang memerhatikan aspek kemanusiaan sebagai salah satu
aspek penting dalam organisasi. Aspek manusia yang tidak hanya dilihat dari faktor
pemberian upah atau insentif, akan tetapi dari karakteristik kemanusiaan secara lebih
menyeluruh, di mana manusia memiliki kebutuhan, motif, tujuan, dan perilaku yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Salah satu kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang telah
dihasilkan oleh studi yang dilakukan di perusahaan Western Electric di Howthorne
antara tahun 1927 hingga 1932 yang disponsori oleh perusahaan besar General
Electric dan dilakukan oleh Elton Mayo dan rekan-rekannya. Studi ini terdiri dari dua
eksperimen. Eksperimen pertama dilakukan bagi kelompok pekerja yang memperoleh
manipulasi atas penerangan di tempat kerjanya. Sedangkan eksperimen kedua
dilakukan bagi kelompok pekerja yang memasang telepon di bank-bank di mana
dijanjikan bahwa jika para pekerja memasang sambungan telepon lebih banyak maka
akan diberikan insentif lebih.
Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata pemberian insentif dan juga
nyala lampu atau penerangan tidak menentukan produktivitas pekerja, akan tetapi
adanya perlakuan yang sama oleh manajer serta perhatian khusus lah yang akan
menentukan produktivitas para pekerja. Tentunya tidak berarti bahwa mereka tidak
membutuhkan insentif atau penerangan secukupnya dalam bekerja, akan tetapi
perhatian dan penerimaan sosial rupanya lebih menjadi faktor yang mempengaruhi
perilaku mereka dalam bekerja daripada faktor insentif dan faktor individu.
Menurut Maslow ada lima tingkatan kebutuhan yaitu kebutuhan fisik (physical
needs), kebutuhan keamanan (safety and security needs), kebutuhan sosial
(social/belongingness needs), kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan kebutuhan
aktualisasi diri (self-actualization needs).
Salah satu perspektif dalam manajemen yang juga cukup populer saat ini adalah
perspektif kontingensi. Pendekatan seperti klasik, perilaku dan kuantitatif dalam
manajemen dapat dikatakan sebagai perspektif yang universal dalam manajemen
karena memberikan semacam “jalan yang tepat dan umum” (one best and general way)
untuk melakukan kegiatan manajemen. Pendekatan kontingensi justru merupakan
kebalikannya. Pendekatan kontingensi memandang bahwa dikarenakan karakteristik
organisasi berbeda dengan yang lainnya, maka pendekatan manajemen yang harus
diberikan juga secara otomatis akan berbeda. Dari sisi kepemimpinan misalnya, dapat
dikatakan bahwa pendekatan demokratis cukup baik untuk digunakan dalam sebuah
organisasi, karena pendekatan demokratis memberikan kesempatan kepada semua
orang dalam organisasi untuk dapat memberikan pandangannya dan terlibat aktif dalam
memberikan masukan bagi kemajuan organisasi.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya terdapat tiga kelompok besar dalam melihat teori dan praktik
manajemen. Ketiga kelompok tersebut (Kelompok Manajemen Klasik, Manajemen
Perilaku, Manajemen Kuantitatif) memiliki latar belakangnya masing-masing sekaligus
kelebihan dan kekurangannya. Dalam prakteknya, para manajer tidak hanya mengikuti
satu aliran atau mazhab tertentu, mereka biasanya menggunakan konsep-konsep atau
kombinasi konsep-konsep yang dikembangkan oleh aneka macam mazhab
manajemen.
Ada berbagai isu kontemporer yang terkait dengan dunia teori dan prakrik
manajemen. Berbagai isu tersebut meliputi isu seputar DOWNSIZING, DIVERSITY
MANAGEMENT, INFORMATION TECHNOLOGY, GLOBALISASI, ETIKA DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAl, MANAGING FOR QUALITY, dan SERVICE ECONOMY.
B. Saran
Teori-Teori Manajemen ini hendaknya dipelajari dengan sungguh- sungguh agar
pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata menjadi maksimal serta bisa juga dijadikan
referensi. Cukup kiranya bahasan kami tentang materi ini, kami sadar sepenuhnya
makalah ini masih jauh dari sempurna. Mohon kiranya saudara pembaca memberikan
masukan demi adanya perbaikan di tugas kami selanjutnya. Akhir kata kami sampaikan
terima kasih.
Daftar Pustaka
Diana, Irine Sari Wijayanti. 2008. Manajemen. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Dr. Winardi, S.E. Pengantar Ilmu Manajemen (Suatu Pendekatan Sistem). Bandung:
Nova. Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
Bumi Aksara. Tisnawati , Ernie Sule & Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar
Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Handoko, Hani. 2012. Manajemen. Jogjakarta: BPFE.