Anda di halaman 1dari 25

STATISTIKA EKONOMI

Geulis Rahmawati Putri 16.0102.0076


Qonitah Azzahro 16.0102.0094
Eva Zaqiyah 16.0102.0097
Meyndah Dwi Tentina K. 16.0102.0100
Lutfiana Nur Hanifah 16.0102.0103
Nurul Marifatun Nadhiroh 16.0102.0106
Rikki Dwi Muhammad 16.0102.0111
Dika Merlina 16.0102.0125
Penyajian Data
Sebagai Pengambilan
Keputusan

Bahasan bab ini mengenai bagaimana


menyajikan data mentah yang diperoleh dari
populasi atau sampel menjadi data yang tertata
dengan baik sehingga bermakna atau bernilai
informasi bagi pengambilan keputusan manajerial.
Pengertian Statistika

Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan,


menganalisis, dan menginterpretasikan data
menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.
Statistik Deskriptif

Metode-metode yang berkaitan dengan


pengumpulan dan penyajian suatu gugus
data sehingga menaksir kualitas data berupa
jenis variabel, ringkasan statistik (mean,
median, modus, standar deviasi, etc),
distribusi, dan representasi bergambar
(grafik), tanpa rumus probalilistik apapun
(Walpole,1993; Correa-Prisant, 2000; Dodge,
2006).
Langkah-langkah Statistik Deskriptif
Menurut Mason and Lind (1996)

Mengumpulkan
Pertanyaan yang Menata Data
data
harus dijawab
Mengumpulkan Menata data
Memahami mentah ke
data yang
masalah dan dalam distribusi
sesuai dengan
jawaban yang frekuensi
masalah dan
diperlukan
tujuan

Kesimpulan Menyajikan
Data
Menarik
kesimpulan Menyajikan
mengenai data distribusi
permasalahan secara grafik
Distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi adalah


pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukan banyaknya data
dalam setiap kategori, dan setiap data tidak
dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih
kategori.
Langkah-langkah Distribusi Frekuensi

Langkah pertama, mengurutkan data dari yang terkecil ke


yang terbesar atau sebaliknya.
Langkah kedua, membuat kategori atau kelas yaitu data
dimasukkan kedalam kategori yang sama, sehingga data
dalam satu kategori mempunyai karateristik yang sama.
Cara membuat kategori yang baik:
1. Menentukan banyak kategori atau kelas sesuai dengan
kebutuhan dengan rumus 2 n, dimana k adalah bilangan
bulat terkecil dan n adalah jumlah data. Rumus kedua :
jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 log n
2. Menentukan interval kategori, yaitu batas bawah dan batas
atas dari suatu kategori, ditentukan sebagai berikut

Interval Kelas =
Data diurutkan dari
Data Acak yang Tersedia
Terkecil ke Terbesar

No. jenis mobil harga (Rp juta)


No. jenis mobil harga (Rp juta)
1 City type Z Persona 157
1 City type Z Persona 157
2 City VTEC 1.500 cc M/T 174
2 City VTEC 1.500 cc M/T 174
3 City VTEC 1.500 cc A/T 198
3 City VTEC 1.500 cc A/T 198
4 Civic Vti VTEC 1.7 M/T 242
4 Stream M/T 202
5 Civic Vti VTEC 1.7 A/T 253
5 Stream A/T 215
6 Civic Vti-s VTEC 1.7 M/T 255 6 New CR-V 4x2 I VTEC M/T 237
7 Civic Vti-s VTEC 1.7 A/T 268 7 Civic Vti VTEC 1.7 M/T 242
8 New Accord Exi 2.3. A/T 278 8 Stream 2.1 Triptonic 247
9 New Accord F-6 3.0 A/T 392 9 New CR-V 4x2 I VTEC A/T 249
10 New Accord Vti 2.3.L A/T 345 10 Civic Vti VTEC 1.7 A/T 253
11 New Accord Vti 2.3.L M/T 297 11 Civic Vti-s VTEC 1.7 M/T 255
12 New CR-V 4x2 I VTEC M/T 237 12 Civic Vti-s VTEC 1.7 A/T 268
13 New CR-V 4x2 I VTEC A/T 249 13 New Accord Exi 2.3. A/T 278
14 Stream 2.1 Triptonic 247 14 Odyssey Australia 283
15 Stream A/T 215 15 Odyssey Japan 286
16 Stream M/T 202 16 New Accord Vti 2.3.L M/T 297
17 Odyssey Absolute A/T 336 17 Odyssey Absolute A/T 336
18 Odyssey Australia 283 18 New Accord Vti 2.3.L A/T 345
19 Odyssey Japan 286 19 New Accord F-6 3.0 A/T 392
Interval Kategori
Kelas Ke- Interval Keterangan
1 157-204 157 + 47 = 204
2 205-252 205 + 47 = 252
3 253-300 253 + 47 = 300
4 301-348 301 + 47 = 348
5 349-396 349 + 47 = 396
Langkah ketiga, melakukan penturusan atau pentabulasi dari data
mentah yang sudah diurutkan dalam kelas interval yang sudah
dihasilkan pada langkah ketiga.

Dari langkah-langkah diatas akan didapat data informasi yang


dapat digunakan sebagi dasar pengambilan keputusan.
Setelah data dikelompokkan dalam bentuk distribusi frekuensi
keinginan mengubah bentuk dari frekuensi yang absolut menjadi
distribusi frekuensi relatif diharapkan dapat memudahkan dalam
membaca data secara tepat dan tidak kehilangan makna dari
kandungan data.
Distribusi frekuensi relatif adalah frekuensi setiap kelas
dibandingkan dengan frekuensi total.


Frekuensi relatif = x 100%

Penturusan atau
Tabulasi
Kelas ke- Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)
1 157-204 Iv 4
2 205-252 v 5
3 253-300 vii 7
4 301-348 ii 2
5 349-396 i 1

Frekuensi Relatif
Kelas ke- Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekunsi Relatif (%) Keterangan
1 157-204 4 21% (4/19) x 100%
2 205-252 5 26% (5/19) x 100%
3 253-300 7 37% (7/19) x 100%
4 301-348 2 11% (2/19) x 100%
5 349-396 1 5% (1/19) x 100%
Penyajian Data
Istilah-istilah yang harus dipahami :
Batas kelas : dalam suatu interval kelas atau
kategori terdiri 2 macam yaitu batas kelas bawah
(lawer class limir) nilai terendah dalam suatu
interval kelas.Batas kelas atas (upper class limit)
yaitu nilai teratas dalam suatu interval kelas.
Nilai kelas tengah : tanda dalam suatu interval
kelas dan merupakan suatu angka yang dapat
dianggap mewakili suatu interval kelas, letaknya
berada pada tengah-tengah pada setiap interval
kelas. Nilai tengah kelas diperoleh dengan
menjumlahkan batas bawah dan batas atas kelas
kemudian dibgi dua.
Nilai Tengah Kelas
Kelas ke- Interval Nilai Tengah Kelas Keterangan

1 157-204 180.5 (157 + 204) / 2

2 205-252 228.5 (205 + 252) / 2

3 253-300 276.5 (253 + 300) / 2

4 301-348 324.5 (301 + 348) / 2

5 349-396 372.5 (349 +396) / 2


Nilai tepi kelas (class boundaris) : nilai batas
antara kelas yang memisahkan nilai antara
kelas satu dan kelas lainnya. Nilai tepi kelas
diperoleh dari penjumlahan nilai bawah
kelas dengan nilai atas kelas sebelumnya
dan kemudian dibagi dua. Nilai tepi kelas
ada dua macam, yaitu :
1. Nilai tepi kelas atas
2. Nilai tepi kelas bawah
Nilai Tepi Kelas
Kelas ke- Interval Nilai Tepi Kelas Keterangan

1 157-204 156.5 (156 + 157) / 2

2 205-252 204.5 (204 + 205) / 2

3 253-300 252.5 (252 + 253) / 2

4 301-348 300.5 (300 + 301) / 2

5 349-396 348.5 (348 + 349) / 2


Frekuensi komulatif : penjumlahan
frekuensi pada setiap kelas. Frekuensi
komulatif diperoleh dengan
menjumlahkan dengan frekuensi kelas
tertentu dengan frekuesi kelas
berikutnya. Frekuensi komulatif dibagi
menjadi dua bentuk.
1. Frekuensi Komulatif kurang dari :
merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi kelas terendah sampai kelas
tertinggi dan jumlah akhirnya
merupakan jumlah data (n).
2. Frekuensi komulatif lebih dari :
pengurangan dari jumlah data (n)
dengan frekuensi setiap kela dimulai
dari kelas terendah dan jumlah akhirnya
adalah nol.
Frekuensi Kumulatif
Frekuensi Kurang Frekunsi Lebih
Interval Frekuensi Tepi Kelas dari Dari

157-204 4 156,5 0+0=0 19 - 0 = 19

205-252 5 204,5 0+4=4 19 - 4 = 15

253-300 7 252,5 4+5=9 15 - 5 = 10

301-348 2 300,5 9 + 7 = 16 10 - 7 = 3

348,5 16 + 2 = 18 3-2=1
349-396 1
396,5 18 + 1 = 19 1-1=0
Setelah belajar mengenai istilah istilah tersebut, maka...

Data yang sudah dikelompokkan dalam


bentuk tabel distribusi frekuensi dapat disajikan
dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih
menarik dan inforatif.
Penyajian data dalam bentuk grafik dapat
berupa grafik histogram, poligon, maupin ogif.
1 Histrogam

Histrogam: diagram balok


Histogram menghubungkan antara
tepi kelas interval pada sumbu
horizontal (x) dan frekuensi setiap
kelas pada sumbu vertikal (y)
Data yang diperoleh
dari Data mentah

Kelas Ke- Nilai Tepi Kelas Jumlah Frekuensi (F)


1 156,5 4
2 204,5 5
3 252,5 7
4 300,5 2
5 348,5 1

7
7

6
5
5
4
Frekuensi

3
2
2
1
1

0
156.5 204.5 252.5 300.5 348.5
Tepi Kelas
2 Poligon
Poligon: grafik menggunakan garis yang
menghubungkan titik titik yang merupakan
koordinat antara nilai tengah kelas dengan
jumlah frekuensi pada kelas tersebut.
Titik tengah kelas merupakan representasi
dari karakter kelas dan nilai tengah ini
menggantikan posisi interfal kelas pada
diagram hisogram.
Pada grafik poligon sumbu horizintal (x)
merupakan nilai tengah kelas dan sumbu
vertikal (y) jumlah frekuensi setiap kelas.
Data yang diperoleh
dari Data mentah
Nilai Tengah
Kelas Ke- Jumlah Frekuensi (F)
Kelas
1 180,5 4
2 228,5 5
3 276,5 7
4 324,5 2
5 372,5 1

8
7
7

6
5
Jumlah Frekuensi

5
4
4

3
2
2
1
1

0
180.5 228.5 276.5 324.5 372.5
Nilai Tengah Kelas
3 Kuva Ogiv

Kurva ogiv: merupakan diagram garis yang


menunjukan kombinasi antara interval kelas
dengan frekuensi komulativ. Kurva ogiv
menunjukan frekuensi komulatif pada
setiap tingkat atau kategori
Sumbu horizontal (x) pada kurva ogiv
menunjukan tepi interval kelas. Dan sumbu
vertilanya (y) menunjukan frekuensi
komulatif.
Data yang diperoleh
dari Data mentah
Nilai Tepi Frekuensi Kurang Frekunsi Lebih
Kelas Ke-
Kelas dari Dari
1 156,5 0 (0%) 19 (100%)
2 204,5 4 (21%) 15 (78%)
3 252,5 9 (47%) 10 (52%)
4 300,5 16 (84%) 3 (15%)
18 (94%) 1 (5%)
5 348,5
19 (100%) 0 (0%)

120
100 100
100 94
84
78
Frekuensi Kumulatif

80

Frek.Kum. Lebih dari


60 52
47

40
21 Frek.Kum.kurang dari
15
20
5
0 0
0
156.5 204.5 252.5 300.5 348.5
Tepi Kelas
Terimakasih.....

Anda mungkin juga menyukai