Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN OBSERVASI

PROSES PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH DAN


ZAKAT MAL DI DUSUN KARANGLO

Disusun oleh :

Adistya Aulia Utami (16.0102.0074)


Akuntansi 16 B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG


TAHUN AJARAN 2016/2017
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Zakat menurut istilah agama islam artinya kadar harta yang tertentu , yang diberikan
kepada yang berhak menerimanya , dengan beberapa syarat. Hukumnya : zakat adalah salah
satu rukun islam yang ke-lima , fardhuain atas tiap tiap orang yang cukup syarat syaratnya .
Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah.(Rasjid,Fiqh islam,hal:192). Ditinjau dari
segi Bahasa kata zakat merupakan kata dasar dari zaka yang berarti berkah ,tumbuh , bersih
,danbaik. sesuatuituzaka,berarti tumbuh dan berkembang,dan seorangitu zaka , berarti orang
itubaik.
Zakat merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang digunakan untuk membantu
masyarakat ain, menstabilkan ekonomi masyarakat dari kalangan bawah hingga kalangan
atas, sehingga dengan adanya zakat umat Islam tidak ada yang tertindas karea zakat dapat
menghilangkan jarak antara si kaya dan si miskin. Oleh karena itu, zakat sebagai salah satu
instrumen bangsa dari keterpurukan. Zakat juga sebuah ibadah muhdhah yang diwajibkan
bagi orang-orang Islam, namun diperuntukkan bagi kepentingan seluruh masyarakat.
2. Tempat Observasi
Tempat : Dusun Karanglo RT 04/01 Glagahombo Tegalrejo Magelang
Narasumber : Bp. Suyono (Ketua Pengelolaan Zakat)
3. Rumusan Masalah
- Bagaimana Pengelolaan Zakat Mal dan Zakat Fitrah ?
- Siapakah yang bertanggung jawab mengelola Zakat Mal dan Zakat Fitrah?
- Apakah kendala yang dihadapi pada saat mengelola Zakat Mal dan Zakat Fitrah?
- Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada ?
- Bagaimana potensi masyarakat Dusun Karanglo dalam berzakat mal dan fitrah ?
4. Tujuan Observasi
a. Mengetahui proses pengelolaan zakat di dusun Karanglo.
b. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi selama proses pengelolaan.
c. Mengetahui potensi masyarakat dalam berzakat.
PEMBAHASAN
Setelah melakukan interview dengan Bp. Suyono, saya mendapatkan hasil observasi
sebagai berikut :
1. Pengelolaan Zakat Mal dan Zakat Fitrah di dusun Karanglo
Di dusun Karanglo, hanya ada pengelolaan untuk zakat fitrah yang dilakukan
setiap bulan Ramadhan. Tidak adanya pengelolaan untuk zakat mal di dusun Karanglo
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang zakat mal, sehingga mereka hanya
melaksanakan ibadah zakat fitrah di bulan Ramadhan.
Zakat Fitrah di dusun Karanglo dikelola oleh panitia yang dibentuk secara
mendadak sesaat setelah masuk di bulan suci ramadhan. Susunan panitia dibentuk
berdasarkan kesepakatan warga dalam musyawarah, kemudian di setujui oleh Kepala Dusun.
Penyerahan zakat Fitrah berupa beras seberat 2,5 kg biasanya dimulai pada hari ke
25 di bulan Ramadhan dan waktu penyerahan Zakat Fitrah hanya berlangsung selama 3 hari
dirumah ketua pengelola zakat. Setelah semua tekumpul, panitia mengecek zakat fitrah yang
masuk. Kemudian semua beras zakat fitrah dicampur menjadi satu agar dapat dibagi lagi
secara adil.

2. Susunan kepanitiaan zakat fitrah di dusun Karanglo tahun 2016


Penasehat : Bp. Tasis
Ketua panitia : Bp. Suyono
Wakil ketua panitia : Bp. Juwardi
Sekretaris : - Bp. Ujik
- Bp. Rondi
Bendahara : - Bp. Makruf
Anggota : - Bp. N. Suyit - Bahrul
- Dede - Bp. Sriyadi
- Dayan - Bp. Trimo
- Andik - Bp. Maryadi

3. Kendala yang dihadapi


Terdapat beberapa permasalah yang dihadapi panitia pengelola zakat di dusun
Karanglo, antara lain, yaitu yang pertama, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
ilmu zakat, sehingga pengelolaan zakat fitrah kurang efisien. Di dusun Karanglo, mustahiqin
zakat fitrah adalah muzakki zakat fitrah, sehingga masyarakat yang mampu maupun tidak
mampu tetap menjadi seorang muzakki sekaligus mustahiqin. Bedanya, orang yang lebih
mampu akan menerima lebih sedikit zakat daripada orang yang tidak mampu.
Kemudian yang kedua, masih ada beberapa masyarakat yang telat dalam
menyerahkan zakatnya, sehingga setelah semuanya siap untuk dibagi masih ada yang hendak
menyerahkan zakatnya dan panitia harus mengulangnya dari awal.
Yang ketiga yaitu, zakat yang diserahkan tidak sesuai dengan ukuran yang telah
ditetapkan. Zakat fitrah yang harus diserahkan yaitu berupa beras seberat 2,5 kg per orang,
namun masih ada beberapa masyarakat yang menyerahkan zakatnya kurang dari berat
tersebut.
Kemudian yang terakhir yaitu, kurang personil kepanitiaan, sehingga proses
pengelolaan zakat akan berlangsung lama.

4. Solusi untuk mengatasi permasalahn yang ada


a. Dilaksanakan pengerahan atau pelatihan kepada masyarakat dusun Karanglo
mengenai ilmu berzakat, sehingga pengelolaan zakat dapat terlaksana dengan
efisien.
b. Diumumkan kepada masyarakat untuk segera menyerahkan zakatnya sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
c. Melakukan penimbangan ulang saat warga menyerahkan zakatnya dan
diberitahu langsung ketika ada beras yang kurang sesuai dengan ukuran yang
telah ditetapkan.
d. Mengerahkan masyarakat untuk lebih memiliki jiwa bersosialisasi dan ikut
campur dalam penanganan zakat.

5. Potensi masyarakat dalam berzakat


Setiap warga wajib menyerahkan zakat fitrah berupa beras seberat 2,5 kg kepada
panitia pengelola. Potensi masyarakat dusun Karanglo dalam berzakat semua sama karena
ukuran yang dizakatkan sudah merupakan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi.
Keuntungannya adalah, apabila masyarakat di dusun Karanglo bertambah maka zakat yang
dikumpulkan akan semakin bertambah, sehingga zakat yang dibagikan akan bertambah
walaupun tetap dibagikan kepada muzakki.

Anda mungkin juga menyukai