PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendewa-dewakan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi,
sementara
yang tumpul penglihatannya terhadap realitas hidup dan kehidupan. Kemajuankemajuan yang terjadi telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan, baik
sosial, ekonomi budaya dan politik. Kondisi ini mengharuskan individu untuk
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan pasti.
Padahal dalam kenyataannya tidak semua individu mampu melakukannya
sehingga yang terjadi justru masyarakat atau manusia yang menyimpan banyak
problem. Bagi masyarakat kita, kehidupan semacam ini sangat terasa di daerahdaerah perkotaan yang saling bersaing dalam segala bidang. Sehingga kondisi
tersebut memaksa tiap individu untuk beradaptasi dengan cepat.
Padahal tidak semua orang mampu untuk itu. Akibatnya yang muncul
adalah individu-individu yang menyimpan berbagai problem psikis dan fisik,
dengan demikian dibutuhkan cara efektif untuk mengatasinya. Berbicara masalah
solusi, kini muncul kecenderungan masyarakat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
spiritual (tasawuf). Tasawuf sebagai inti ajaran Islam muncul dengan memberi
solusi dan terapi bagi problem manusia dengan cara mendekatkan diri kepada
Allah yang Maha Pencipta. Selain itu berkembang pula kegiatan konseling yang
memang bertujuan membantu seseorang menyelesaikan masalah. Karena semua
masalah pasti ada penyelesaiannya serta segala penyakit pasti ada obatnya.
Peluang tasawuf dalam menangani penyakit-penyakit psikologis atas segala
problem manusia, semakin terbentang lebar di era modern ini. Maka dari itu,
penulis mencoba untuk mengulas sedikit tentang Tasawuf di Era Modern.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tasawuf di era modern?
2. Bagaimana problematika masyarakat di era modern ?
3. Apa pentingnya tasawuf bagi kehidupan di era modern?
4. Bagaimana cara melakukan revitalisasi tasawwuf di Abad modern?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tasawuf di era modern.
2. Memahami problematika masyarakat di era modern .
3. Mengetahui pentingnya tasawuf bagi kehidupan di era modern.
4. Mengatahui cara melakukan revitalisasi tasawwuf diaAbad modern.
D. Manfaat Penulisan
Memberikan bahan, pengalaman dan gambaran khususnya tentang tasawuf
di era modern, serta bisa dijadikan sebagai pembanding untuk penulisan makalah
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Tasawuf pada dasarnya merupakan jalan atau cara yang ditempuh oleh
seseorang untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifat nafsu, baik yang
buruk maupun yang terpuji. Karena itu kedudukan tasawuf dalam Islam diakui
sebagai ilmu agama yang berkaitan dengan aspek-aspek moral serta tingkah laku
yang merupakan substansi Islam. Dimana secara filsafat sufisme itu lahir dari
salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kalau iman
melahirkan ilmu teologi (kalam), Islam melahirkan ilmu syariat, maka ihsan
melahirkan ilmu akhlaq atau tasawuf. (Amin Syukur, 2002:112).
Meskipun dalam ilmu pengetahuan wacana tasawuf tidak diakui karena
sifatnya yang Adi Kodrati, namun eksistensinya di tengah-tengah masyarakat
membuktikan bahwa tasawuf adalah bagian tersendiri dari suatu kehidupan
masyarakat; sebagai sebuah pergerakan, keyakinan agama, organisasi, jaringan
bahkan penyembuhan atau terapi. (Moh. Soleh, 2005: 35)
Tasawuf atau sufisme diakui dalam sejarah telah berpengaruh besar atas
kehidupan moral dan spiritual Islam sepanjang ribuan tahun yang silam. Selama
kurun waktu itu tasawuf begitu lekat dengan dinamika kehidupan masyarakat luas,
bukan sebatas kelompok kecil yang eksklusif dan terisolasi dari dunia luar. Maka
kehadiran tasawuf di dunia modern ini sangat diperlukan, guna membimbing
manusia agar tetap merindukan Tuhannya, dan bisa juga untuk orang-orang yang
semula hidupnya glamour dan suka hura-hura menjadi orang yang asketis (Zuhud
pada dunia). Proses modernisasi yang makin meluas di abad modern kini telah
mengantarkan hidup manusia menjadi lebih materealistik dan individualistic.
Perkembangan industrialisasi dan ekonomi yang demikian pesat, telah
menempatkan manusia modern ini menjadi manusia yang tidak lagi memiliki
pribadi yang merdeka, hidup mereka sudah diatur oleh otomatisasi mesin yang
serba mekanis, sehingga kegiatan sehari-hari pun sudah terjebak oleh alur rutinitas
yang menjemukan. Akibatnya manusia sudah tidak acuh lagi, kalau peran agama
menjadi semakin tergeser oleh kepentingan materi duniawi (Suyuti, 2002: 3 - 5).
Menurut Amin Syukur, tasawuf bagi manusia sekarang ini, sebaiknya
lebih ditekankan pada tasawuf sebagai akhlak, yaitu ajaran-ajaran mengenai moral
yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna memperoleh
kebahagiaan optimal. Tasawuf perilaku baik, memiliki etika dan sopan santun
baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap Tuhannya (Syukur,
2003:3).
Menurut Omar Alishah, yang menjadi salah satu ajaran penting dalam
tasawuf adalah pemahaman tentang totalitas kosmis, bumi, langit, dan seluruh isi
dan potensinya baik yang kasar mata maupun tidak, baik rohaniah maupun
jasmaniah, pada dasarnya adalah bagian dari sebuah sistem kosmis tunggal yang
saling mengait, berpengaruh dan berhubungan. Sehingga manusia mempunyai
keyakinan bahwa, penyakit atau gangguan apapun yang menjangkiti tubuh kita
harus dilihat sebagai murni gejala badaniah ataupun kejiwaan manusiawi,
sehingga seberapapun tingkatan keparahannya akan tetap dapat ditangani secara
medis (medical care) (Alishah, 2002:11).
Pendapat Alishah tersebut senada dengan apa yang dijelaskan oleh Allah
SWT dalam al-Quran, bahwa setiap kali terjalin komunikasi dengannya
seseorang akan memperoleh energi spiritual yang menciptakan getaran-getaran
psikologi pada aspek jiwa raga, ibarat curah hujan membasahi bumi yang
kemudian menciptakan getaran-getaran duniawi dan menyebabkan tanaman
tumbuh subur. Sesuai dengan firman Allah yang tertera dalam QS. Al-Hajj: 5
)5 : (
Artinya : ketika kami turunkan hujan di atasnya ia pun bergerak dan subur
mengembang menumbuhkan berbagai tanaman indah (berpasang-pasangan) (QS;
Al-Haj: 5).
diremehkan begitu saja dalam dunia terapi dan penanganan penyakit (gangguan
jiwa), ia adalah sebuah alternatif yang sangat penting. (Alishah, 2004;5)
Tradisi sufi (tasawuf) sama sekali tidak bertujuan mengubah pola-pola
terapi psikomodern dan terapi medis dengan terapi sufis yang penuh dengan
spiritual, sebaliknya apa yang dilakukan Omar justru melengkapi dan membatu
konsep-konsep terapi yang telah ada dengan cara mengoptimalkan peluang
kekuatan individu seseorang untuk menyembuhkan dirinya, beberapa teknik yang
digunakan Omar Alishah dalam upaya terapeutik yang berasal dari tradisi-tradisi
tasawuf antara lain yaitu tehnik transmisi energi dan tehnik metafor (Alishah,
2002:151).
Dengan demikian, terapi tasawuf atau sering juga disebut dengan
penyembuhan sufis adalah penyembuhan cara islami yang dipraktekkan oleh para
sufi ratusan tahun lalu. Prinsip dasar penyembuhan ini adalah bahwa kesembuhan
hanya datang dari Allah Yang Maha penyembuh, sedangkan para sufi sebagai
terapis hanya bertindak sebagai perantara.(Najar, 2004: 195).
Artinya : Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah Menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
telah
melahirkan
sejumlah
problematika
masyarakat
modern.
2.
3.
4.
5.
6.
Stress dan Frustasi. Jika tujuan tidak tercapai, sering berputus asa bahkan
tidak jarang yang depresi.
8.
Kehilangan Harga Diri dan Masa Depan. Jika kontrol nilai-nilai agama
telah terlepas dari kehidupan, maka manusia tidak lagi punya harga diri
dan masa depan.
10
2)
3)
4)
5)
11
12
13
manusia berhati ikhlas, berpandangan positif, dan selalu menata hati berdasarkan
keimanan kepada Allah Swt. Pelopor manajemen qolbu adalah K.H.Abdullah
Gymnastiar (Aa Gym). Hal yang diajarkan oleh Aa Gym tidak jauh beda dengan
para ulama terdahulu, namun dia mampu mengemas secara apik dalam konteks
kemodernan sehingga penyampaikan pesan-pesan manajemen qolbu secara
ringan,sederhana, dan mudah ditangkap berbagai kalangan masyarakat.
Menurut Aa Gym, ilmu tidak akan menerangi hati yang keruh dan banyak
maksiat. Menurutnya, kalau hati kita bersih, maka ia ibarat gelas bersih yang siap
diisi dengan air yang bening. Setitik cahaya pun akan mampu menerangi isi gelas.
Dengan manajemen qolbu yang benar, maka kita akan memperoleh hati yang
selalu bercahaya. Untuk memperoleh hati yang bersih dan bercahaya, kita harus
14
menata hati, memperindah hati, dan menghidupkan hati nurani dengan cara
menjaga pandangan, menjaga lisan, memelihara perut, dan memilih pergaulan.
2.
Metode Zikir
Metode zikir dikembangkan oleh K.H. Arifin Ilham. Hal yang dilakukan
oleh Arifin Ilham sebenarnya telah dikembangkan oleh para ulama terdahulu,
terutama oleh para ahli tasawuf dan para sufi.
3.
Metode Nasyid
Manusia modern, khusunya kaum muda sangan gemar dengan dunia
hiburan, terutama musik. Untuk itu, diperlukan musik alternatif yang bermutu
untuk membina keimanan dan akhlak kaum muda. Nasyid adalah salah satu musik
alternatif modern yang sehat. Munculnya nasyid di Indonesia dimulai oleh grup
Qatrul Nada, nasyid dari jamaah Darul Arqam, yang penyebarannya dilarang di
Indonesia. Salah satu grup nasyid di indonesia adalah The Fikr, grup nasyid yang
diasuh oleh Aa Gym. Berikut salah satu syair lagunya :
Mencintai dicintai firah manusia
Setiap insan di dunia akan
Merasakannya
Indah ceria kadang merana
Itulah rasa cinta
Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan
Sadarilah wahai kawan
Cinta adalah karunia-Nya
Bila dijaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah
Menjelma jika cinta
Tak dipelihara
Cinta pada Allah, cinta yang hakiki
Cinta pada Allah, cinta yang sejati
15
4.
Metode Mabit
Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) pertama kali di Masjid PUSDAI
Bandung. Kegiatan mabit dimulai dengan shalat maghrib berjamaah, tadarus AlQuran sampai waktu isya, lalu salat isya berjamaah, kemudian diadakan diskusi,
bedah buku, atau ceramah sampai pertengahan malam lalu istirahat/tidur. Pada
sepertiga malam terakhir, para jamaah dibangunkan untuk salat malam (tahajud)
diselingi dengan renungan. Pada saat renungan inilah ada pembinaan akhlak yang
intens dan pentingnya bertaubat. Renungan ini terasa menyentuh hati dan
mengugah ghairah keislaman kita.
5.
Metode Harakah
Metode harakah dalam pembinaan akhlak tasawuf adalah Jamaah Tabligh.
Menurut Syaikh Abu Bakar, Jamaah Tabligh muncul pada abad ke-13 H di New
Delhi , yang dikembangkan oleh Syaikh Muhammad Ilyas bin Muhammad Ismail
al-Kandahlawi untuk merespon kondisi umat islam yang ditimpa kebodohan,
kefasikan, kerusakan, dll.
Syaikh Abu Bakar menguraikan enam ciri khas Jamaah Tabligh, yaitu :
a. Mewujudkan hakikat syahadat dengan beribadah kepada Allah sesuai yang
diajarkan Rasulullah.
b. Salat yang khusyu dan khudlu, yakni menegakkan salat dengan
menyempurnakan rukun dan wajibnya. Shalat yang khusu mampu
mencegah perbuatan keji dan mungkar.
16
c. Ilmu yang disertai dengan zikir, yakni memperlajari ilmu yang diperlukan
dan beramal dengannya. Beramal dengan ilmu adalah zikir dan beramal
tanpa ilmu adalah penyimpangan dan kelengahan.
d. Memuliakan saudara sesama Muslim, adalah menghormati, mengangkat
harga dirinya, menjauhkan gangguan darinya, dan berbuat baik kepadanya
sesuai kemampuan kita sebagai manusia.
e. Mengoreksi niat, artinya seorang Muslim harus berniat secara baik dan
lurus agar seluruh amal perbuatannya mendapatkan ridha Allah Swt. Inilah
keikhlasan yang disebutkan dalam Al-Quran dan ditegaskan oleh Sunah
Rasulullah Saw.
f. Dakwah ilallah, maksudnya berdakwah kepada sesama manusia agar
beriman kepada Allah, juga beramal di jalan Allah dan Rasul-Nya sesuai
dengan ajaran di dalam Al-Quran dan As-Sunah.
Syaikh Yusuf bin Isa al-Malahi menjelaskan bahwa para jamaah tabligh
bukanlah orang-orang yang maksum (terpelihara dari dosa) sebagaimana manusia
yang lain.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali, Abu Hamid, Ihya Ulum al-Diin. Ammin: Maktabah Fayyai,
t.t.(Terjemahan) Hamka, Tasawwuf: Perkembangan dan Pemurniannya,
cetakan ke-20, Jakarta: Pustaka Panjimas, 2005.
19
DAFTAR ISI
ii
10
12
14
18
SIMPULAN .....................................................................................................
18
19
20
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil alamiin
Segala yang ada di muka bumi ini hanyalah kepunyaan Allah SWT
semata, maka patutlah kita untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya, karena atas
ridha-Nya kita bisa seperti ini.
Sholawat serta salam senantiasa kita tunjukan kepada hamba pilihanNya, Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan orang-orang yang setia
mengikuti jalan ajarannya. Sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul REVITALISASI AKHLAK TASAWUF DI ERA
MODERN.
21
REVITALISASI AKHLAK
TASAWUF DI ERA MODERN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
matakuliah akhlak tasawuf..
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ali H (1137050030)
Eka Aji (1137050074)
Fauzan kamil (1137050088)
M. Faris I (1137050128)
Rahadian Irvan M.T (1137050177)
Ridha Shabrina (1137050182)
Yusman Abdurohman Hilmansyah (1137050224)
22
23