Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKHLAK TASAWUF

“TasawuF sebagai mefia mewujudkan masyarakat yang sehat, aman, makmur,


sejahtera dan bahagia”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada


mata kuliah akhlak tasawuf
Dosen Pengampu : Nawir Radjaming, S.Ag.,S.Pd.I.,M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok XII :


SRI PERTIWI (NIM 212211046)
ADE ARI IRIANI (NIM 212211030)
RONI (NIM 212211021)
BURHANUDDIN (NIM 212211054)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AMANAH JENEPONTO

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat,karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
“TasawuF sebagai mefia mewujudkan masyarakat yang sehat, aman,
makmur, sejahtera dan bahagia” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dosen Nawir Radjaming,
S.Ag.,S.Pd.I.,M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita, Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Jeneponto,21 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN...............................................................................................................2

1. Pengertian Masyarakat Sehat, Aman, Makmur, Sejahtera, Bahagia Hidup


Sehat..............................................................................................................................2

2. Pengaruh Tasawuh dalam kehidupan masyarakat...........................................5

BAB III.............................................................................................................................8

PENUTUP.........................................................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

Tebba Sudirman.2008.Manfaat Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-hari.Ciputat:


Pustaka IrVan.............................................................................................................9

https://alkhilafahmuslim.wordpress.com/2013/04/26/agama-dan-rasa-aman/............9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini,banyak pro dan kontra terhadap tasawuf  yang lahir
sebagai gerakan pemikiran dan praktik kehidupan umat islam. Karena meski
tasawuf itu mempunyai dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan Hadits,tetapi dalam
perkembanganya tasawuf  mendapat pengaruh dari luar Islam sehingga ada
diantara ajaran tasawuf dianggap tidak sesuai dengan Islam. Untuk menghindari
kecenderungan yang menyimpang ini, maka tasawuf harus dikembalikan kepada
Al-Qur’an dan Hadits.
Selain tasawuf merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka
tasawuf juga berpengaruh dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, aman,
makmur, sejahtera,dan bahagia maka dari itulah tasawuf sangat besar manfaatnya
bagi kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian  masyarakat sehat, aman, makmur, sejahtera, bahagia?
2. Bagaimana pengaruh masyarakat sehat, aman, makmur, sejahtera, bahagia?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Masyarakat Sehat, Aman, Makmur, Sejahtera, Bahagia


Hidup Sehat
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa
Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa
Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka
mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
a. Pengertian masyarakat Sehat
Hidup sehat meliputi fisik dan jiwa. Kesehatan fisik biasanya tergantung
pada makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang dikonsumsi harus
sehat dan halal. Maka diperlukan makanan yang sehat dan halal, makanan dan
minuman yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit dan yang haram dapat
membentuk karakter yang buruk, dan karakter yang buruk merupakan cermin
dari jiwa yang tidak sehat.
Dalam tasawuf makanan dianjurkan lebih banyak sayur-sayuran dan buah-
buahan, serta sebaiknya  tidak boleh terlalu banyak makan daging, karena
daging dapat membentuk karakter yang keras.
Makanan haram bukan hanya babi, minuman haram bukan hanya
minuman keras, tetapi yang dimaksud makanan dan minuman haram yang
dihasilkan dengan cara yang haram seperti curian, korupsi, dll.

Menurut Syekh Hakim Mu’inuddin Chisyti, dikalangan sufi ada daftar


menu makanan Nabi Muhammad SAW yang patut diperhatikan dalam
memelihara kesehatan yaitu:
1. Apel, khasiatnya memperkuat jantung
2. Pisang, memperlancar buang air
3. Sereal, bermanfaat bagi orang demam

2
4. Kemangi, dapat memperkuat jantung
5. Wortel, dapat memperlancar menstruasi
6. Kopi, dapat menyembuhkan desentri
7. Jeruk, baik untuk jantung dan kulit
8. Madu, dapat menyembuhkan diare
9. Bayam, dapat melembutkan usus besar
10. Jahe, dapat meperbaiki pencernaan, dll. [1]

b. Pengertian Masyarakat Aman


Rasa aman adalah sesuatu yang mutlak dibutuhkan. Karena itu, tidak heran
jika ditemukan sekian banyak firman Allah dan beraneka kosakata yang
digunakan oleh Al-Qur’an dan Sunnah untuk mengajak semua pihak agar
menciptakan keamanan dan perdamaian di bumi ini. Nabi Muhammad SAW
juga bersabda:

“Siapa di antara kamu yang telah merasa aman hatinya, sehat badannya
dan memiliki makanan sehari-harinya maka ia bagaikan telah dianugerahi
dunia.” (HR. at-Tirmidzi)
 Sedemikian berharga rasa aman bagi manusia, sampai-sampai balasan di
dunia yang dijanjikan Allah kepada mereka yang menyambut ajakan-Nya
antara lain adalah rasa aman itu. Allah berfirman:
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada
dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik”. (QS. an-Nur [24]:55)[2]

3
c. Pengrtian Masyarakat Makmur
Masyarakat yang makmur ialah masyarakat yang sejahtera, mampu, dan
kaya. Dalam konteks negara, kemakmuran ialah keadaan berkecukupan
yang meliputi kehidupan seluruh rakyatnya. Keadilan Islam lebih tinggi
daripada keadilan formal hukum mana pun yang dibuat manusia.

d. Pengertian Masyarakat Sejahtera


Dilihat dari pengertiannya, sejahtera sebagaimana dikemukakan dalam
Kamus Besar Indonesia adalah aman, sentosa, damai, makmur, dan selamat
(terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya. Pengertian
ini sejalan dengan pengertian “Islam” yang berarti selamat, sentosa, aman, dan
damai. Dari pengertiannya ini dapat dipahami bahwa masalah kesejahteraan
sosial sejalan dengan misi Islam itu sendiri. Misi inilah yang sekaligus
menjadi misi kerasulan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dinyatakan
dalam ayat yang berbunyi:
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
seluruh alam.” (Q.S. al-anbiyâ’ [21]: 107).
Terlihat bahwa seluruh aspek ajaran Islam ternyata selalu terkait dengan
masalah kesejahteraan sosial. Hubungan dengan Allah misalnya, harus
dibarengi dengan hubungan dengan sesama manusia (habl min Allâh wa habl
min an-nâs). Demikian pula anjuran beriman selalu diiringi dengan anjuran
melakukan amal saleh, yang di dalamnya termasuk mewujudkan kesejahteraan
sosial.

e. Pengertian Masyarakat Hidup Bahagia

Hidup sehat merupakan salah satu syarat untuk hidup bahagia. Orang yang
tidak sehat mungkin sekali tidak bahagia. Selain itu, rasa bahagia muncul dari
dalam diri sendiri berupa sikap hidup, bukan dari luar seperti kekayaan,
kekuasaan, popularitas, dan sebagainya. Sikap hidup itu adalah merasa cukup

4
dan mensyukuri apa yang di peroleh, bersabar dan senang dengan
kehidupannya meski kurang beruntung. Optimistis dan mencintai
kehidupannya.

2. Pengaruh Tasawuh dalam kehidupan masyarakat


a. Pengaruh untuk hidup sehat

Selain makanan dan minuman, ibadah seperti sholat, puasa,dan dzikir juga
ikut berpengaruh positif terhadap kesehatan. Umat islam wajib mengerjakan
sholat selain untuk beribadah kepada Allah juga pada setiap gerakanya
memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Selain sholat, puasa juga mengandung manfaat bagi kesehatan. Dengan


puasa, maka fungsi-fungsi tubuh diistirahatkan dan diberi peluang untuk segar
kembali. Selama berpuasa kegiatan yang biasa berlangsung dalam pencernaan
dikurangi, sehingga memungkinkan tubuh untuk mengeluarkan bahan-bahan
yang tidak berguna serta memperbaiki kerusakan akibat kesalahan pola
makan. Itulah sebabnya Nabi Muhammad bersabda: “Berpuasalah agar
engkau sehat”.

Selain yang diterangkan diatas, Zikir juga bermanfaat bagi kesehatan.


Zikir berarti mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah. Dengan zikir,
pikiran dan perasaan dapat menjadi tenang, sehingga orang akan hidup sehat,
terhindar dari penyakit-penyakit yang biasa timbul dari gangguan jiwa seperti,
stres.[3]

b. Pengaruh untuk hidup aman

Tasawuf mengajarkan kepada kita untuk menjaga silaturahmi antar


sesama, karena dengan terjaganya silaturahmi maka pertikaian antar sesama
dapat diminimalisir sehigga terwujudlah kehidupan masyarakat yang aman

c. Pengaruh Tasawuf untuk hidup makmur dan sejahtera

ajaran Islam yang pokok (Rukun Islam), seperti mengucapkan dua kalimat
syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji, sangat berkaitan dengan kesejahteraan

5
sosial. Orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat adalah orang yang
menegaskan komitmen bahwa hidupnya hanya akan berpegang pada
pentunjuk Allah dan Rasul-Nya. Karena, tidak mungkin orang mau
menciptakan ketenangan jika tidak ada komitmen iman dalam hatinya.
Demikian pula ibadah shalat (khususnya yang dilakukan secara berjama’ah),
juga mengandung maksud agar mau memperhatikan nasib orang lain. Ucapan
salam pada urutan terakhir rangkain shalat berupaya mewujudkan kedamaian.

Selanjutnya, dalam ibadah puasa seseorang diharapkan dapat merasakan


lapar sebagaimana yang biasa dirasakan oleh orang lain yang berada dalam
kekurangan. Kemudian, dalam zakat juga tampak jelas unsur kesejahteraan
sosialnya lebih kuat lagi. Demikian pula dengan ibadah haji, yang
mengajarkan seseorang agar memiliki sikap merasa sederajat dengan manusia
lain.

d. Pengaruh Tasawuf untuk hidup bahagia

Tasawuf memiliki ajaran untuk hidup bahagia, yaitu sikap- sikap sufistik.
Seperti qana’ah, syukur, sabar, ridha, raja’, dan mahabbah.

Qana’ah berarti merasa cukup, berapapun rizki yang di peroleh tetap


merasa cukup. Sebelum merasa cukup orang harus berikhtiar mencari rezeki
yang halal. Qana’ah bertujuan supaya orang tidak berkeluh kesah dengan apa
yang di milikinya.

Syukur berarti berterima kasih kepada Allah atas nikmat yang di beri
kepada manusia. Syukur dapat di lakukan dalam hati, lisan, dan badan. Syukur
dengan hati ialah selalu ingat kepada Allah. Syukur dengan lisan berarti
mengucapkan takhmid dan syukur dengan badan ialah mentaati ajaran Allah,
yaitu menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.

Sabar berarti menahan. Maksudnya menahan diri dari keluh kesah ketika
menjalankan ajaran Allah dan sewaktu mendapat musibah. Kesabaran ada
beberapa macam:

6
a. Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, memelihara terus
menerus, menjaganya dengan ikhlas, dan memperbaikinya dengan
pengetahuan

b. Sabar untuk menjauhi larangan Allah

c. Sabar ketika mengalami musibah

Ridha berarti senang, maksudnya senang menjadikan Allah sebagai tuhan, senang
kepada ajaran dan takdirnya. Ridha ada 3 macam:

a. Ridha kepada Allah sebagai tuhan maksudnya, tidak mempersekutukannya.

b. Ridha kepada ajaran Allah yang diturunkannya melalui Nabi Muhammad


baik perintah maupun laranganNya

c. Ridha kepada takdir Allah baik dalam keadaan senang maupun sengsara

Raja’ berarti harapan atau optimism yaitu mengharapkan rahmat Allah, optimism
ada 2 tingkat. Tingkat yang paling tinggi adalah harapan para sufi untuk mendekat
dan bertemu kepada Allah, sedangkan yang paling rendah adalah harapan orang
awam yang mengharapkan kesejahteraan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Optimisme dalam kehidupan dunia berarti berharap untuk mendapatkan


kesejahteraan yang baik, seperti rizki yang banyak, kedudukan yang tinggi dalam
pekerjaan, dan menjadi orang yang berkuasa. Untuk mencapai ini orang harus
bekerja keras dengan cara yang halal, orang yamg tidak berikhtiar tetapi
mengharapkan kehidupan yang baik disebut tamanni (berangan-angan).

Sikap sufistik yang membawa hidup menjadi bahagia adalah mahabah. Mahabah
berarti cinta,yaitu mencintai Allah untuk mendekatkan diri kepadaNya. Selain itu
ada cinta kepada diri sendiri, cinta kepada orang tua yang didalamnya orang
mengetahui kesadarannya tentang sejauh mana keharusan untuk berbuat baik
kepada mereka berdua, sehingga tuhan ridha kepadanya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa
Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, dalam bahasa indonesia
masyarakat berarti sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu
hubungan sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat tasawuf berpengaruh
untuk mewujudkan masyarakat yang sehat(jasmani dan rohani), aman(sesuatu
yang mutlak dibutuhkan),makmur, sejahtera (selamat, sentosa, aman, dan
damai) dan bahagia dengan sikap-sikap sufistik, seperti qana’ah, syukur,
sabar, ridha, raja’ dan mahabah. Orang yang mengamalkan tasawuf dengan
benar akan hidup bahagia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tebba Sudirman.2008.Manfaat Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-hari.Ciputat:


Pustaka IrVan
https://alkhilafahmuslim.wordpress.com/2013/04/26/agama-dan-rasa-aman/

Anda mungkin juga menyukai