Kelompok : 4 (empat)
Dosen : IsmawardiM.Ag
Tahun Ajaran 2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Islam dan Kebudayaan Islam" ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Islam dan kebudayaan Islam. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Tahap Awal Penetrasi Islam di Indonesia
B. Islam dan Kebudayaan Indonesia
a. Persentuhan Islam dengan Kebudayaan Melayu
b. Persentuhan Islam dengan kebudayaan Jawa
c. Islam dan kebudayaan di Sulawesi
d. Aceh sebagai sentra dakwah dan budaya Islam
e. Islam dan Kebudayaan Nusantara Lain
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Islam adalah agama Islam yang universal dan mempunyai ajaran yang masih bersifat
global. Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia, yang pada saat ini sedang
mendapat ujian yang sangat berat. Oleh sebab itu, berbicara tentang budaya tidak dapat
dilepaskan dari peradaban budaya yang sangat luas, yakni budaya Indonesia yang terbentuk
dengan budaya yang menganut system budaya terbuka. Sehingga budaya yang masuk yang
bisa diterima.
Ajaran-ajaran yang penuh dengan kemaslahatan bagi manusia ini, tentunya mencakup
segala aspek kehidupan manusia. Tidak ada satu ucapan pun bentuk kegiatan yang dilakukan
manusia, kecuali Allah telah meletakkan aturan-aturannya dalam Islam ini. Kebudayaan
adalah salah satu dari sisi penting dalam kehidupan manusia, dan Islam pun telah mengatur
dan memberikan batasan-batasannya. Budaya cakupannya lebih luas yang masyarakatnya
sudah mempunyai kepercayaan tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah tentang:
1. Bagaimana tahap awal penetrasi Islam di Indonesia?
2. Bagaimana Islam dan kebudayaan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Tahap awal penetrasi Islam di Indonesia
2. Islam dan kebudayaan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa awal penetrasi atau masuknya Islam di Indonesia, penyebarannya masih
bersifat terbatas di daerah-daerah pelabuhan. Namun dalam jangka waktu yang tidak terlalu
lama, Islam pun mulai meluas ke wilayah pesisir dan pedesaan. Para pedagang dan ulama-
ulama memegang peranan penting dalam penyebaran Islam pada tahap ini.
Secara umum, pada tahap ini Islam sangat diwarnai oleh ajaran mistik Islam (tasawuf)
hingga akhir dari abad ke-17. Hal ini disebabkan adanya kecocokan antara Islam tasawuf
dengaan latar belakang masyarakat lokal yang dipengaruhi oleh asketisme atau konsep
tasawuf Hindu-Budha.
Pada tahap awal ini, Islam tidak secara merata langsung diterima oleh lapisan
masyarakat. Di Jawa, Islam hanya diperaktekkan oleh sekelompok kecil kaum muslimin yang
aktif dalam membawa pesan-pesan Islam dan melaksanakan kegiatan keislaman di
masyarakat. Sedangkan sebagian besar penduduk lainnya hanya menerima Islam secara
global saja, karena mereka masih menganut dan berpegang teguh pada kepercayaan nenek
moyang mereka.
Namun demikian, pada awal abad ke-18, berbagai lembaga-lembaga keislaman mulai
muncul dan mapan, seperti meunasah di Aceh, surau di Minangkabau dan Semenanjung
Malaya, pesantren di Jawa, dan lembaga-lembaga lainnya. Lembaga-lembaga inilah yang
tumbuh menjadi organisasi yang bersifat universal yang menerima guru dan murid tanpa
memandang latar belakang daerah, suku dan sebagainya, sehingga mampu membangun
jaringan kepemimpinan intelektual keagamaan dalam berbagai tingkatan. Dengan terjadinya
persentuhan antara lembaga-lembaga keislaman dengan dunia luar, terdoronglah intensifikasi
atau peningkatan proses islamisasi terhadap kalangan masyarakat secara keseluruhan,
sekaligus sebagai pembaruan terhadap pandangan dan praktek keislaman bagi mereka yang
telah menjadi muslim. Hal inilah yang mendorong munculnya slogan kembali kepada
syariah yang menyeret dunia Melayu ke arah ortodoksi, yakni kembali berpegang teguh
terhadap konsep resmi syariah, yang ditandai dengan diterjemahkannya teks-teks sufi
ortodoks ke dalam bahasa Melayu.
Selajutnya Halide menyebutkan, bahwa dalam sulapa eppae ini terdapat suatu konsep
kepemimpinan yang sukses, yakni teknik kepemimpinan yang tergambarkan pada hal
sebagai berikut:
a. Abu Bakar as-Shiddiq merupakan simbol dari kejujuran, kebijaksanaan dan kesabaran;
b. Umar bin Khattab merupakan simbol keberanian dan keadilan;
c. Ali bin Abi Thalib merupakan simbol keilmuan;
d. Usman bin Affan merupakan simbol hartawan.
Salah satu budaya Islam yang sangat melekat pada masyarakat Sulawesi Selatan adalah
pembacaan kitab Barzanji. Kitab yang dikarang oleh Syeikh Jafar tersebut selalu dibaca
di berbagai ritual adat, seperti upacara perkawinan, penempatan rumah baru, kelahiran
anak, khitanan, khataman al-Quran dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Islam adalah agama yang diturunkan oleh allah SWT dengan perantara wahyu
yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disebarkan untuk umat manusia
dan kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta dan masyarakat. Agama
merupakan sumber kebudayaan dengan kata lain kebudayaan bentuk nyata dari agama
islam itu sendiri. Budaya hasil dari cipta manusia dengan menggunakan dan
mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya. Dan pada pra Islam di Indonesia
yang mengandung atau berbau keislaman. Agama dan kebudayaan adalah dua unsur
yang saling mempengaruhi, karena keduanya sama-sama mengandung nilai dan
simbol. Namun antara agama dan kebudayaan terdapat perbedaan yang menonjol,
karena agama merupakan sesuatu yang final, bersifat universal, abadi dan absolut.
Sedangkan kebudayaan bersifat partikular, relatif dan temporer.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. 2013. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Hakim, Atang Abd. 2014. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Zakiyyudin. Baidhawy.2011. Studi Islam. Pendekatan dan Metode. Yogyaakarta: Insan Madani