Anda di halaman 1dari 12

1

MANHAJ HARAKAH NADHLIYAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Aswaja

Dosen Pengampu : Fatkhur Roji, M.Pd

Oleh:

Muhammad Faqih : 223100009 ( AS )

Semester : 2
2

Daftar isi

Daftar isi ........................................................................................................................................... 2


BAB I ............................................................................................................................................... 3
Pendahuluan ............................................................................................................................. 3
kata pengantar .............................................................................................................................. 3
Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
Pentingnya pembahasan manhaj harakah nadhliyah dan alasan memilihnya ................................... 4
BAB II .............................................................................................................................................. 5
Pengertian aswaja .......................................................................................................................... 5
Prinsip-prinsip Utama Aswaja ........................................................................................................ 5
Pengertian dan Konsep Manhaj Harakah Nadhliyah ................................................................ 6
Pemahaman Aqidah yang Seimbang. ........................................................................................ 7
Nilai-nilai Keadilan dan Kesejahteraan Sosial .................................................................................. 7
Keutuhan Negara dan Kebhinekaan ............................................................................................... 8
Tantangan dalam Era Globalisasi .................................................................................................... 8
Mempertahankan Identitas Dalam era globalisasi, Manhaj Harakah Nadhliyah harus
mempertahankan identitas dan nilai-nilai ASWAJA, yaitu: ............................................................ 10
BAB III ........................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12
3

BAB I

Pendahuluan
kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pembahasan makalah ini dengan judul
“Tantangan dan Peluang dalam Menerapkan Manhaj Harakah Nadhliyah”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah mata kuliah Aswaja yang dibimbing oleh
Bapak Fatkhur Roji, M.Pd sebagai dosen pengampu. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut, serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami
tentang Manhaj Harakah Nadhliyah, yaitu metode gerakan dakwah yang mengikuti ajaran ASWAJA
(Ahlussunnah Wal Jamaah).

Dalam menyusun makalah ini, kami mengalami berbagai kendala dan kesulitan, baik dari segi waktu,
materi, maupun teknis. Oleh karena itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dan membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami sendiri maupun bagi pembaca yang tertarik dengan topik ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bapak/Ibu … sebagai dosen
pembimbing, serta kepada teman-teman sekelas yang telah memberikan masukan dan motivasi.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

Latar Belakang

Islam adalah agama yang sempurna, universal, dan rahmatan lil alamin. Namun, Islam mengalami
berbagai dinamika, perubahan, tantangan, dan peluang sepanjang sejarahnya. NU adalah organisasi
Islam yang berusaha menjaga dan mengembangkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (ASWAJA) di
Indonesia dengan metode gerakan dakwah yang disebut Manhaj Harakah Nadhliyah. Manhaj Harakah
Nadhliyah memiliki visi dan misi untuk membangun peradaban Islam dan menyelesaikan persoalan
umat Islam. Dalam era globalisasi, Manhaj Harakah Nadhliyah menghadapi tantangan dan peluang
yang membutuhkan kajian dan strategi. Oleh karena itu, penulis membahas tentang tantangan dan
peluang dalam menerapkan Manhaj Harakah Nadhliyah sebagai topik makalah ini.
4

Rumusan Masalah

1. Tantangan apa yang dihadapi NU dalam menerapkan Manhaj Harakah Nadhliyah?


2. Peluang apa yang dimiliki NU dalam menerapkan Manhaj Harakah Nadhliyah?
3. Strategi apa yang dapat dilakukan NU dalam menerapkan Manhaj Harakah Nadhliyah?

Pentingnya pembahasan manhaj harakah nadhliyah dan alasan memilihnya

Pembahasan Manhaj Harakah Nadhliyah penting dilakukan karena:

 Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang relevan dan aktual dalam
menghadapi tantangan dan peluang dalam era globalisasi, yang membutuhkan keseimbangan
antara akidah, syariat, dan akhlak, serta antara rasionalitas, tekstualitas, dan kontekstualitas
dalam memahami dan mengamalkan Islam.
 Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang memiliki visi dan misi
untuk membangun peradaban Islam yang rahmatan lil alamin dan menyelesaikan persoalan
umat Islam dengan mengikuti ajaran ASWAJA, yang merupakan paham mayoritas umat Islam
di Indonesia dan dunia.
 Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang memiliki potensi untuk
melakukan kolaborasi dengan organisasi Islam lainnya dalam bidang dakwah, sosial, dan
politik, yang dapat meningkatkan peran dan pengaruh umat Islam dalam pembangunan
bangsa dan negara, serta menjaga keutuhan dan kebhinekaan.

Alasan memilih Manhaj Harakah Nadhliyah adalah:

 Manhaj Harakah Nadhliyah merupakan salah satu topik yang menarik dan bermanfaat untuk
dikaji dan dipelajari, karena berkaitan dengan perkembangan Islam di Indonesia khususnya
dan dunia pada umumnya.
 Manhaj Harakah Nadhliyah merupakan salah satu topik yang relevan dan aktual untuk
dibahas, karena berkaitan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi oleh umat Islam
dalam era globalisasi, serta strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh NU dalam menerapkan
metode gerakan dakwahnya.
5

BAB II

Pengertian aswaja

ASWAJA adalah singkatan dari Ahlussunnah Wal Jamaah, yaitu kelompok yang mengikuti sunnah
Nabi Muhammad SAW dan ajaran para sahabatnya. Secara etimologi, kata Ahl berarti keluarga,
golongan, atau pengikut; kata Al-Sunnah berarti jalan, tabiat, atau perilaku kehidupan; dan kata Al-
Jamaah berarti segala sesuatu yang telah menjadi kesepakatan para sahabat Nabi. Secara terminologi,
ASWAJA adalah paham yang menganut pola madzhab fikih yang empat, yaitu Hanafiyah, Malikiyah,
Syafi’i, dan Hanbali; mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam bidang akidah; dan mengikuti Al-
Junaid Al-Baghdadi dan Al-Ghazali dalam bidang tasawuf. ASWAJA juga disebut sebagai manhajul
fikr (metode berfikir) yang bersifat moderat, toleran, dan inklusif. 1

Prinsip-prinsip Utama Aswaja

ASWAJA memiliki beberapa prinsip utama yang menjadi landasan dalam memahami dan
mengamalkan Islam, yaitu:

 Al-Qur’an dan As-Sunnah. ASWAJA mengakui bahwa sumber utama ajaran Islam adalah
Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahih, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup dalam
segala aspek.

 Ijma’ dan Qiyas. ASWAJA menghormati dan mengikuti ijma’ (kesepakatan) para ulama dan
qiyas (analogi) yang sesuai dengan dalil-dalil syar’i, serta menjadikannya sebagai sumber
hukum kedua setelah Al-Qur’an dan As-Sunnah.

1
Gunawan, Deni. Ahlussunnah wal Jamaah Sebagai Manhajul Fikr. NU Online.
https://www.nu.or.id/post/read/72033/ahlussunnah-wal-jamaah-sebagai-manhajul-fikr
6

 Tawassuth (Keseimbangan). ASWAJA menempuh jalan tengah antara ekstremisme dan


liberalisme dalam memahami dan mengamalkan Islam, serta menjauhi sikap ghuluw
(berlebih-lebihan) dan taqlid (mengikuti tanpa ilmu).

 Tasamuh (Ketoleranan). ASWAJA bersikap toleran dan menghargai perbedaan pendapat


dalam masalah-masalah furu’ (cabang) yang bersifat ijtihadi (berdasarkan usaha pemikiran),
serta menjauhi sikap ta’assub (fanatisme buta) dan takfir (mengkafirkan).

 Tawazun (Kesejajaran). ASWAJA menjaga kesejajaran antara akidah, syariat, dan akhlak
dalam beragama, serta antara hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum
minannas (hubungan dengan sesama manusia).2

Pengertian dan Konsep Manhaj Harakah Nadhliyah

Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang dikembangkan oleh Nahdlatul
Ulama (NU), sebuah organisasi keagamaan di Indonesia yang secara konsisten mendakwahkan
ASWAJA. Manhaj Harakah Nadhliyah memiliki beberapa pengertian dan konsep, yaitu:

 Manhaj berarti jalan atau metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

 Harakah berarti gerakan atau aktivitas yang dilakukan secara terencana, terorganisir, dan
terarah untuk menyebarkan ajaran Islam.

 Nadhliyah berarti berasal dari kata nadl atau nadlah yang berarti tali penghubung atau ikatan
yang kuat. Nadhliyah juga merujuk kepada nama pendiri NU, yaitu KH Hasyim Asy’ari, yang
dikenal dengan sebutan Nadlatul Ulama (tali penghubung para ulama).

2
Suardi. Aswaja Sebagai Manhajul Fikr dan Manhajul Harokah. Kompasiana.
https://www.kompasiana.com/suardi65802/626039fcbb448642ff2b8f72/aswaja-sebagai-manhajul-fikr-dan-
manhajul-harokah
7

 Manhaj Harakah Nadhliyah berarti metode gerakan dakwah yang mengikat para ulama dan
umat Islam dengan tali ASWAJA, serta mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal,
kemandirian, dan kebangsaan.3

Pemahaman Aqidah yang Seimbang.

Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang mengikuti ajaran ASWAJA
(Ahlussunnah Wal Jamaah), yaitu paham yang menganut pola madzhab fikih yang empat, yaitu
Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’i, dan Hanbali; mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam bidang
akidah; dan mengikuti Al-Junaid Al-Baghdadi dan Al-Ghazali dalam bidang tasawuf1. Dalam bidang
akidah, Manhaj Harakah Nadhliyah memiliki pemahaman yang seimbang antara akal dan wahyu,
antara rasionalitas dan tekstualitas, antara ketauhidan dan kasih sayang Allah. Manhaj Harakah
Nadhliyah tidak mengkafirkan atau menyalahkan orang lain yang berbeda pendapat dalam masalah
akidah yang bersifat ijtihadi (berdasarkan usaha pemikiran), selama tidak bertentangan dengan dalil-
dalil syar’i yang qath’i (pasti) dan tidak menyimpang dari ajaran pokok Islam3. Manhaj Harakah
Nadhliyah juga tidak berlebih-lebihan dalam memuliakan atau mencela para sahabat Nabi, tetapi
menghormati dan mengakui jasa-jasa mereka dalam menyebarkan Islam.4

Nilai-nilai Keadilan dan Kesejahteraan Sosial

Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang tidak hanya berfokus pada aspek
ritual ibadah, tetapi juga pada aspek sosial kemasyarakatan. Manhaj Harakah Nadhliyah berusaha
untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh umat manusia, tanpa
membedakan suku, ras, agama, atau golongan. Manhaj Harakah Nadhliyah memiliki visi untuk
membangun peradaban Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam), dengan cara
mengembangkan potensi-potensi umat Islam di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi,
politik, budaya, dan lain-lain. Manhaj Harakah Nadhliyah juga memiliki misi untuk menyelesaikan
berbagai persoalan umat Islam yang berkaitan dengan kemiskinan, ketidakadilan, kekerasan,
radikalisme, fanatisme, diskriminasi, dan lain-lain. Manhaj Harakah Nadhliyah berupaya untuk

3
Nublitar. Bid’ah dan Tradisi: Antara Agama & Realita dalam Perspektif Aswaja An-Nahdliyah. NU BLITAR.
https://nublitar.or.id/bidah-dan-tradisi-antara-agama-realita-dalam-perspektif-aswaja-an-nahdliyah/
4
Suardi. Aswaja Sebagai Manhajul Fikr dan Manhajul Harokah. Kompasiana.
https://www.kompasiana.com/suardi65802/626039fcbb448642ff2b8f72/aswaja-sebagai-manhajul-fikr-dan-
manhajul-harokah
8

menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam yang bersifat universal, fleksibel, dan kontekstual dalam
kehidupan beragama.5

Keutuhan Negara dan Kebhinekaan

Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keutuhan negara dan kebhinekaan. Manhaj Harakah Nadhliyah mengakui bahwa Indonesia adalah
negara kesatuan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta memiliki keragaman suku, bahasa,
agama, budaya, dan adat istiadat. Manhaj Harakah Nadhliyah tidak ingin mengubah ideologi negara
menjadi khilafah atau negara Islam, tetapi ingin berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara
sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa. Manhaj Harakah Nadhliyah mengedepankan sikap
toleran dan harmonis dalam berinteraksi dengan sesama warga negara yang berbeda latar
belakangnya, serta menghindari sikap eksklusif dan konfliktif yang dapat merusak persatuan dan
kesatuan bangsa. Manhaj Harakah Nadhliyah berkomitmen untuk menjaga keutuhan negara dan
kebhinekaan sebagai anugerah dan amanah dari Allah SWT.6

Tantangan dalam Era Globalisasi

Dalam era globalisasi, Manhaj Harakah Nadhliyah menghadapi berbagai tantangan yang dapat
mengancam eksistensi dan identitasnya, yaitu:

Tantangan internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam NU sendiri, seperti regenerasi,
kualitas, konsistensi, dan solidaritas kader-kader NU dalam menjalankan Manhaj Harakah Nadhliyah.
Tantangan internal ini membutuhkan upaya peningkatan sumber daya manusia, pendidikan,
organisasi, dan komunikasi yang efektif di dalam NU.

Tantangan eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar NU, seperti ideologi-ideologi dan
pemikiran-pemikiran lain yang bertentangan dengan Manhaj Harakah Nadhliyah, seperti radikalisme,
liberalisme, sekularisme, nasionalisme, internasionalisme, dan lain-lain3. Tantangan eksternal ini
membutuhkan upaya pembelaan dan penjelasan terhadap Manhaj Harakah Nadhliyah, serta dialog

5
Kristina. Mengenal Ahlussunnah wal Jamaah dan Ulama Pelopornya. detikNews.
https://news.detik.com/berita/d-5672403/mengenal-ahlussunnah-wal-jamaah-dan-ulama-pelopornya
6
Hanifah, Nur. IMPLEMENTASI METODE AN- NAHDLIYAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
AL-QUR’AN. IIQ. http://repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/528/3/13311248_Publik.pdf : Yusuf,
Muhammad. IMPLEMENTASI METODE AN-NAHDLIYAH PADA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DI SMA. UMSU.
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16121/SKRIPSI%20MUHAMMAD%20YUSUF%20%2
82%29.pdf?sequence=1
9

dan kerjasama dengan pihak-pihak lain yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menjaga
keutuhan negara dan kebhinekaan.7

Peluang Kolaborasi dengan Organisasi Islam Lainnya

Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang tidak bersifat eksklusif atau
tertutup, tetapi bersifat inklusif atau terbuka terhadap organisasi-organisasi Islam lainnya yang
memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin
(rahmat bagi semesta alam). Dalam era globalisasi, Manhaj Harakah Nadhliyah memiliki peluang
untuk melakukan kolaborasi dengan organisasi-organisasi Islam lainnya, yaitu:

Kolaborasi dalam bidang dakwah, yaitu bekerja sama dalam menyampaikan pesan-pesan Islam yang
moderat, toleran, dan damai kepada masyarakat luas melalui berbagai media dan metode yang
sesuai dengan perkembangan zaman. Kolaborasi ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dakwah, serta menghindari tumpang tindih atau konflik antara organisasi-organisasi Islam.

Kolaborasi dalam bidang sosial, yaitu bekerja sama dalam memberikan pelayanan dan bantuan
kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti korban bencana alam, kemiskinan, ketidakadilan,
kekerasan, diskriminasi, dan lain-lain. Kolaborasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan keadilan
sosial bagi seluruh umat manusia, serta menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab organisasi-
organisasi Islam terhadap masalah-masalah umat.

Kolaborasi dalam bidang politik, yaitu bekerja sama dalam mengawal dan mengkritisi kebijakan-
kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam khususnya dan bangsa
Indonesia pada umumnya. Kolaborasi ini dapat meningkatkan peran dan pengaruh organisasi-
organisasi Islam dalam pembangunan bangsa dan negara, serta menjaga keutuhan dan kestabilan
nasional.8

7
Wahyudi, Furqon dan Marzuqkoni, Muhamad. ANALISIS SWOT TANTANGAN DAN PELUANG NAHDATUL
ULAMA DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI. ResearchGate.
https://www.researchgate.net/publication/353219036_ANALISIS_SWOT_TANTANGAN_DAN_PELUANG_NAHDA
TUL_ULAMA_DALAM_MENJAGA_KEUTUHAN_NKRI
8
NU Online. Fikrah Nahdliyah dalam “Kepungan”. NU Online. https://nu.or.id/post/read/8679/fikrah-
nahdliyah-dalam-amp8220kepunganamp8221
10

Mempertahankan Identitas Dalam era globalisasi, Manhaj Harakah Nadhliyah harus


mempertahankan identitas dan nilai-nilai ASWAJA, yaitu:

Mempertahankan aqidah yang seimbang, yaitu tidak menyimpang dari ajaran pokok Islam, tidak
mengkafirkan atau menyalahkan orang lain yang berbeda pendapat dalam masalah akidah yang
bersifat ijtihadi, tidak berlebih-lebihan dalam memuliakan atau mencela para sahabat Nabi, dan tidak
mengabaikan akal dan wahyu dalam memahami Islam.

Mempertahankan syariat yang moderat, yaitu tidak mengabaikan atau menentang hukum-hukum
Islam, tidak berlebih-lebihan atau fanatik dalam menerapkan hukum-hukum Islam, tidak mengambil
hukum-hukum Islam tanpa manhaj atau metode yang benar, dan tidak mengabaikan kemaslahatan
umum dalam menerapkan hukum-hukum Islam.

Mempertahankan akhlak yang mulia, yaitu tidak berbuat dosa atau maksiat, tidak berlaku buruk
atau zalim terhadap sesama makhluk, tidak berlaku sombong atau angkuh terhadap Allah dan
manusia, dan tidak mengabaikan ibadah hati atau tasawuf dalam menyempurnakan akhlak.dan Nilai-
nilai ASWAJA9

9
Kurniawan, Ahmad. DAKWAH MELALUI MEDIA: Sebuah Tantangan Dan Peluang. Komunikasi. Journal
komunikasi Juni 2016, Vol. 4, No. 1.Hal 157-172
11

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Manhaj Harakah Nadhliyah, yaitu metode gerakan dakwah yang mengikuti ajaran ASWAJA
(Ahlussunnah Wal Jamaah). Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

 Manhaj Harakah Nadhliyah adalah metode gerakan dakwah yang memiliki visi dan misi
untuk membangun peradaban Islam yang rahmatan lil alamin dan menyelesaikan persoalan
umat Islam dengan mengikuti ajaran ASWAJA dalam bidang akidah, syariat, dan akhlak.
 Manhaj Harakah Nadhliyah menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal dalam era
globalisasi, yang dapat mengancam eksistensi dan identitasnya, seperti regenerasi, kualitas,
konsistensi, solidaritas, ideologi, pemikiran, dan lain-lain.
 Manhaj Harakah Nadhliyah memiliki berbagai peluang untuk melakukan kolaborasi dengan
organisasi Islam lainnya dalam bidang dakwah, sosial, dan politik, yang memiliki tujuan dan
nilai-nilai yang sama dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
 Manhaj Harakah Nadhliyah harus mempertahankan identitas dan nilai-nilai ASWAJA dalam
menghadapi tantangan dan peluang tersebut, dengan cara tidak menyimpang dari ajaran
pokok Islam, tidak mengkafirkan atau menyalahkan orang lain yang berbeda pendapat dalam
masalah akidah, syariat, atau akhlak, tidak berlebih-lebihan atau fanatik dalam menerapkan
hukum-hukum Islam, tidak mengabaikan akal, wahyu, kemaslahatan, atau tasawuf dalam
memahami dan mengamalkan Islam.
 Manhaj Harakah Nadhliyah dapat melakukan berbagai strategi dalam menerapkan metode
gerakan dakwahnya, seperti peningkatan sumber daya manusia, pendidikan, organisasi,
komunikasi, pembelaan, penjelasan, dialog, kerjasama, dan lain-lain.
12

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Deni. Ahlussunnah wal Jamaah Sebagai Manhajul Fikr. NU Online.


https://www.nu.or.id/post/read/72033/ahlussunnah-wal-jamaah-sebagai-manhajul-fikr

Suardi. Aswaja Sebagai Manhajul Fikr dan Manhajul Harokah. Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/suardi65802/626039fcbb448642ff2b8f72/aswaja-sebagai-manhajul-
fikr-dan-manhajul-harokah

Nublitar. Bid’ah dan Tradisi: Antara Agama & Realita dalam Perspektif Aswaja An-Nahdliyah. NU
BLITAR. https://nublitar.or.id/bidah-dan-tradisi-antara-agama-realita-dalam-perspektif-aswaja-an-
nahdliyah/

Suardi. Aswaja Sebagai Manhajul Fikr dan Manhajul Harokah. Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/suardi65802/626039fcbb448642ff2b8f72/aswaja-sebagai-manhajul-
fikr-dan-manhajul-harokah

Kristina. Mengenal Ahlussunnah wal Jamaah dan Ulama Pelopornya. detikNews.


https://news.detik.com/berita/d-5672403/mengenal-ahlussunnah-wal-jamaah-dan-ulama-pelopornya

Hanifah, Nur. IMPLEMENTASI METODE AN- NAHDLIYAH DALAM MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN. IIQ.
http://repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/528/3/13311248_Publik.pdf : Yusuf, Muhammad.
IMPLEMENTASI METODE AN-NAHDLIYAH PADA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DI
SMA. UMSU.
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16121/SKRIPSI%20MUHAMMAD%20YU
SUF%20%282%29.pdf?sequence=1

Wahyudi, Furqon dan Marzuqkoni, Muhamad. ANALISIS SWOT TANTANGAN DAN PELUANG
NAHDATUL ULAMA DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI. ResearchGate.
https://www.researchgate.net/publication/353219036_ANALISIS_SWOT_TANTANGAN_DAN_PE
LUANG_NAHDATUL_ULAMA_DALAM_MENJAGA_KEUTUHAN_NKRI

NU Online. Fikrah Nahdliyah dalam “Kepungan”. NU Online. https://nu.or.id/post/read/8679/fikrah-


nahdliyah-dalam-amp8220kepunganamp8221

Kurniawan, Ahmad. DAKWAH MELALUI MEDIA: Sebuah Tantangan Dan Peluang. Komunikasi.
Journal komunikasi Juni 2016, Vol. 4, No. 1.Hal 157-172

Anda mungkin juga menyukai