Disusun Oleh:
Ridha Lutfiah 202107501011263
Siti Amarohmi 202107501011268
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada ummat manusia dijadikan sebagai
hudan, bayyinah, dan furqan. Al-Qur’an selalu dijadikan sebagai pedoman
dalam setiap aspek kehidupan dan al-Qur’an merupakan kitab suci ummat
Islam yang selalu relevan sepanjang masa. Relevansi kitab suci ini terlihat pada
petunjuk-petunjuk yang diberikannya kepada umat manusia dalam aspek
kehidupan. Inilah sebabnya untuk memahami al Qur’an di kalangan ummat
Islam selalu muncul di permukaan, selaras dengan kebutuhan dan tantangan
yang mereka hadapi. Allah berfirman: “sesungguhnya al-Qur’an memberi
petunjuk kepada [jalan] yang lebih lurus”.1
Kehidupan sosial tidak akan terwujud tanpa adanya perkenalan antara
satu dengan yang lain, antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain,
sama dengan halnya ketika hendak mencari pasangan hidup kita harus
mengetahui siapa dan bagaimana calon pasangan kita, tapi semua itu tidak
menuntut kita untuk harus mencari yang sederajat dengan kita, karena dalam
agama Islam sudah ada aturan-aturan dalam mencari pasangan hidup.Memang
kita pahami bahwa untuk membangun sebuah gedung yang kokoh, orang akan
memilih bahan bangunan yang berkualitas tinggi, letak yang strategis dan baik,
demi menjamin kekuatan dan kelestariannya. Dalam membangun bangunan
yang terdiri dari batu dan tanah manusia tidak melakukannya secara
sembarangan, apalagi dalam membangun dan membina keluarga yang tediri
dari pria, wanita dan anak-anak. Pemilihan dan penelitian dalam pembinaan
keluarga lebih memerlukan perhatian. Bangunan batu hanya beriorentasi pada
dunia fana, sedangkan pembangunan keluarga berhubungan erat dengan
kebahagiaan hidup di dunia dan akan mempengaruhi kehidupan akhirat
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ayat Al Qur’an mengenai kemasyarakatan ?
2. Bagaimana asbabun Nuzul al- Hujurat [49] ayat: 13?
1
Al-Qur’an Surat al-Isra’ [17] ayat: 9
1
2
3. Bagaimana tafsir ayat-ayat tentang surat Al- Hujurat [49] ayat: 13?
Qur’an.
5. Untuk mengetahui bagaimana analisis surah al- Hujurat [49] ayat: 13.
BAB II
PEMBAHASAN
a. ُ َيَُيُّ َهاُُٱلن
اس : Hai manusia
b. َ إِّن
ُُُخلَ ْقنَُك ْم :ُSesungguhnya kami menciptakan kalian
ُُُوأنثَى ِ
c.
َ منُذَ َكر : Dari seorang laki-laki dan perempuan
e. ُُوقَبَائِ َُل
َ وب
ً شع : Berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
2
Al-Qur’an Surat al- Hujurat [49] ayat: 13
3
Departemen Agama,Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:YayasanPenyelenggara Penafsir dan
Penerjemah Al-Qur‟an, 2003), 847
3
4
g. ُإِنُُأَ ْكَرَمك ْم : Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian
h. ُِندُُٱّلل
َ ِع :Disisi Allah
j. ُ إِن
َُُٱّلل :Sesungguhnya Allah
k. ُُعلِ ريم
َ :Maha Mengetahui
l.
َخبِ ُير :Lagi Maha Mengenal
4. Suguhan Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hujurat[49]:13
a. Penafsiran M Quraisy Shihab Tafsir Al-Misbah
Dalam ayat 13 menjelaskan bahwa dimulai awal ayat telah
disebutkan firman Allah: “Hai manusia, sungguh kami telah menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Panggilan itu
bersifat umum tidak hanya untuk orang yang beriman akan tetapi untuk
seluruh manusia yang ada dibumi dan menjelaskan bahwa permulaan
manusia adalah diciptakan dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang
perempuan yaitu hawa.
Dilanjutkan firman Allah: “Serta menjadikan kamu berbangsa-
bangsa juga bersuku-suku supaya kamu saling mengenal”. Berawal dari
perciptaan manusia maka Allah menjadikan manusia berkembang dan
terus berkembang sehingga membentuk kelompok besar yang disebut
suku-suku dan selanjutnya berkembang lebih besar yang disebut bangsa.
Semakin luas perkembangan manusia maka akan tercipta bermacam-
macam dan beraneka ragam.
Kata ( )شعوبsyu’ub merupakan bentuk jamak dari ( )شعبsya’b.
Kata ini menunjukkan kumpulan dari qabỉlah yang biasanya
diterjemahkan dengan makna suku. Kata ( ) تعارفواta’arafū terambil dari
5
kata (‘ )عرفarafa yang berarti mengenal. Kata yang digunakan ayat ini
mengandung makna timbal balik dengan demikian berarti saling
mengenal. Perkenalan itu dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan
pengalaman dari pihak lain guna meningkatkan ketakwaan.4
Tugas dari manusia terhadap sesama manusia adalah saling
mengenal dan perkenalan itu dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran
dan pengalaman dari pihak lain guna meningkatkan ketakwaan kepada
Allah, karena Allah mempunyai standar kemuliaan sendiri bagi manusia
yakni ketakwaan.
b. Penafsiran Asy-Syanqithi Tafsir Adhwaul Bayan
Ayat 13 menjelaskan tentang prinsip dasar hubungan antara
manusia. Ayat tersebut tidak menggunakan panggilan kepada orang
beriman tetapi kepada seluruh manusia. Allah menciptakan manusia dari
jenis laki-laki dan perempuan. Allah menjelaskan secara detail fase-fase
penciptaan manusia. berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling
mengenal yang mengantarkan seluruh manusia untuk saling membantu
dan saling melengkapi. Tidak ada perbedaan pada nilai-nilai
kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan. Karena kemuliaan itu dapat
dinilai dari tingkat ketaqwaan.5
c. Penafsiran Hamka Tafsir Al- Azhar
Di dalam ayat ini dijelaskan bahwa diciptanyannya kelompok besar
mulai dari bangsa, suku sampai kepada lingkup keluarga bertujuan
supaya saling mengenal dari silsilah keluarga dan leluhur dan sejarah.
Walaupun kesimpulannya bahwa manusia pada hakikatnya berasal dari
satu meskipun sudah berpisah dan membentuk suku-suku tetapi
hakikatnya manusia itu sama tidak ada perbedaan. Karena Allah
mengukur tingkat kemuliaan bukan dari perbedaan suku bangsa tetapi
diukur melalui ketakwaan manusia tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
ayat ini mengandung penjelasan yang berkaitan dengan bangsa, suku dan
golongan-golongan yang beraneka ragam agar dapat mengenal satu sama
lain.
4
Ibid, 251-252
5
Ibid., 261-162.
6
6
Kadar M. Yusuf, Studi al-Qur’an,(Jakarta: Bumiaksara, 2009), 89
7
Ad-zardani,Manahil Al-Irfan fi Ulum al-Qur’an, Terjemah Anggota IKAPI (Jakarta: Gaya Media
7
8
Jalaludin Abdurrahman bin Abi bakar As-Suyuthi, Ad-durrul Mantsur fittafsiril ma’tsur,(Beirut,
Darl Al-kutb Ilmiah, 911 H), 107
9
JalaluddinAs-suyuthi, Sebab turunnya ayat al-Qur’an, terjemahTim Abdul Hayyie (Jakarta:
Gema Insani, 2009), 530
8
2. Saling Berkenalan
Qs. Yunus/10:45
10
Ibid., 438
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penjelasan materi diatas, maka penyusun menyimpulkan bahwa :
1. Surat Al-Hujurat ayat 13
11
12
13