Anda di halaman 1dari 3

DAKWAH PADA MASYARAKAT PERKOTAAN

A. Pendekatan Dakwah Antarbudaya

Islam, kata Muhammad Iqbal dalam The Recontruction Thought Of Religious Islam. Adalah
agama yang berdimensi keyakinan dan lkebih mementingkan amal atau tindakan. Salah satu
ajaran islam yang paling penting dan berorientasi praktis dan strategis (strategic oriented)
adalah ajakan kepada manusia agar berada dan tetap berada dalam jalan yang benar yang
popular disebut dakwah. Islam termasuk salah satu agama dakwah seperti juga agama-agama
lain, yakni agama samawi (dari langit/Tuhan) yang harus disebarkan dan dibumikan. Keharusan
menyebarkan agama kepada segenap manusia karena menjadi kebutuhan universal dan asasi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyuburkan mental materialis dan hedonis,
kemiskinan, pengangguran dan gocangan.

Untuk mengatasi masalah tersebut dalam teori dan praktek islam hanya bias dilakukan
melalui dakwah, yakni upaya mengajak manusia kembali kepada asas ketuhanannya sebagai
nilai kemanusiaan dan mengembangkan potensi-potensi kemanusiaannya dalam dimensi lain.

Dakwah islam, juga disebut komunikasi islami, apabila ditelusuri sejarahnya telah lahir
seumur kelahiran manusia. Adam as, sebagai pendakwah pertama yang mengajak kepada
kebenaran. Proses dakwah pertama yang dilakukan Adam as. Adalah kegagalannya mengajak
anak sulungnya Qabil agar tidak mengedepankan harta, wanita dan kedudukan (posisi dan
status) meskipun ia seorang anak sulung. Budaya senioritas yang diaktori Qabil tersebut
ternyata telah menjadi salah satu bentuk tantangan kuat dalam proses dakwah.

Tugas dai secara umum adalah mengubah kondisi manusia, individu maupun masyarakat
kepada kondisi yang lebih layak baik secara fisik/jasmaniah maupun batin serta terpenuhinya
kelengkapan hidup baik sandang, pangan, dan papan melalui transformasi nilai-nilai islam untuk
mencvapai ,asyarakat beradab, masyarakat madani/civil society. Pengenalan dan pengetahuan
tentang manusia dan masyarakat sangat penting mengingat dakwah ditujukan bukan kepada
manusia. Masyarakat disisni dipahami sebagai orang yang hidup bersama dan memiliki tujuan
hidup bersama atau seperti dikatakn Giddens (2003) masyarakat adalah suatu kesatuan yang
memiliki batas-batas yang menandainya dari masyarakat lain sekitarnya.

B. Karakteristik Budaya Masyarakat Perkotaan

Makna kota (arab; madinah/hadharah/city) akan lebih mudah dipahami melalui karakter dan
mental manusianya sebagai pelaku masyarakat kota bukan pada tempat lokasinya. Atau lebih
tepatnya, melihat masyarakat kota lebih mudah melalui karakteristik-karakteristik sebagai
masyarakat kota.

Secara structural, menurut Hans Dieter Evers (1986) wilayah kota dapat dijelaskan dengan
tiga variable pokok. Ketiga variable ini adalah status social, segregasi etnis dan budaya kota.
Budaya berarti akal budi, pikiran dan cara berperilakunya, berarti pula sebagai kebudayaan,
yakni keseluruhan gagasan dan karya manusia yang dibiasakan melalui belajar beserta hasil
karya dan budinya itu. Atau leboh tepatnya seperti dikatakan bapak Antropologi Budaya E.B.
Taylor, mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan atau kebiasaan-kebiasaan
lain yang diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat. Sementara kota adalah pusat
perubahan sekaligus pusat urbanisasi. Kehidupan masyarakat kota umumnya heterogen. Tetapi
pada sudut lain, bagi yang tidak siap, akan menjadi hantu yang sesekali akan menerkam masa
depan jiwanya. Masyarakat kota umumnya banyak yang menikamati pelayanan pendidikan
yang memadai. Karena pendidikan yang bagus umumnya ada di kota, walaupun terkadang
memberatkan orang tua, karena biaya tinggi.

Karakteristik masyarakat perkotaan yang relatif lebih lebih modern dari masyarakat
perkotaan yang relative lebih modern di banding masyarakat desa adalah sebagai berikut

1. Berpikir rasional;

2. Orientasi perubahan dan inovasi;

3. Tingkat diferensiasi tinggi;

4. Tingkat spesialisasi tinggi;

5. Pembagian kerja secara organis;

6. Tingkat urbanisasi tinggi;

7. Basis komunikasi elektronik;

8. Basis ekonomi industry;

9. Teknologi tinggi.

10. Kepemimpinan atas dasar kualitas;

Karakteristik masyarakat perkotaan yang relatif lebih modern ini membutuhkan


komunikasi, utamanya komunikasi massa pada era globalisasi media dan kapitalisme
ekonomi dewasa ini, juga mengalami kapitalisasi dalam aplikasinya. Komunikasi yang
bersentuhan denganprinsip-prinsip ekonomi, dalam hal ini sudah merupakan bidang bisnis,
yang menuntut profesionalitas.

Dakwah sebagai suatu bentuk komunikasi yang khas, di mana stimulus yang
disampaikannya berupa pesan-pesan atas dasar kasih saying (silaturrahmi). Harapannya
apabila dakwah tersebut cukup efektif, interaksi social yang terjadi akibatnya, akan
mewujudkan suatu hubungan antarmanusia atau suatu interaksi social yang diwarnai oleh
paham dan landasn kasih syang tersebut. Sehingga dengan demikian , dakwah sebagai salah
satu faktor yang banyak memengaruhi bagi terbentuknya suatu masyarakat marhamah
tersebut.

Dalam berkomunikasi , umumnya masyarakat kota memakai bahasa yang lebih


menasional, bahasa Indonesia bagi masyarakat kota di Indonesia. Hal ini, ,memberi
pengaruh terhadap upaya meningkatkan nilai-nilai persamaan dalam hak dan kedudukan
meningkatkan persatuan dan memperkuat rasa kebangsaan.

C. Semarak Dakwah di Perkotaan

Semarak umat Islam di perkotaan akhir-akhir ini memberi catatan penting, khususnya umat
islam di Indonesia. Aktivitas-aktivitas keagamaan masyarakat kota, kaum muda khususnya
sangat kuat. Mereka umumnya kalangan pelajar dan mahasiswa. Maka kegiatan mereka pun
biasnya terpusat di pusat-pusat kajian islam, seperti klub diskusi dan masjid-mesjid kampus.
Semarak kegiatan keagamaan pada masyarakat-masyarakat tertentu di perkotaan adalah
respons terhadap modernisasi pembangunan sekaligus upaya untuk mempertahankan
eksistensinya sebagai orang Indonesia, umat islam khusunya.

Indikasi semarak dakwah di perkotaan adalah semakin kuatnya umat islam dalam
memperjuangkan hak-haknya dengan cara masuk dalam struktur politik. Maraknya dakwah
paling tidak melalui sarana komunikasi TV akhir-akhir ini tidak terlepas dari gejala global,
dimana segala bentuk komunikasi dapat menjadi profesi, yang dalam hal ini bersentuhan
dengan bisnis, walaupun kenyataan ini sering menjadi kontroversi di masyarakat.

Sebuah perguruan tinggi kedinasan di Bandung yang pada awalnya melarang


mahasiswinya berjilbab, sekarang di perbolehkan, meskipun tetap peci kebesaran bertengger di
kepalanya. Kerudung-kerudung modis sampai kerudung panjang (jilbab) berlalu lalang dipakai
para muslimah denagn kebanggaan tersendiri, yang penting islami.

Anda mungkin juga menyukai