Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH INI DIAJUKAN

SEBAGAI TUGAS BAHASA ARAB


“Amil Nawasikh lil fi’il ( amil nasob&amil jazm)”

Dosen Pengampu :
Fitriani Al-Fatih, M.Pd

Disusun Oleh :
Fahri Tsany Mauludin
Isti Nur Padilah
Obi ‘Alim
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
JAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga
makalah yang berjudul “Amil Nawasikh” ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada
halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab yang
diampu oleh Ibu Fitriani Al Fatih, M.Pd

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin, dan kami mengucapkan terimakasih
atas bimbingan dan tugas yang telah diberikan kepada kami

Kami menyadari betul bahwa makalah kami ini masih banyak kekurangan, baik dari segi
penulisan, pengutipan, maupun penjelasan. Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran yang
membangun agar kami bisa terus berlajar.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Amil nawasikh lil fi’il dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 13 Maret 2019 M/6 Rajab 1440 H

Penyusun

2
ُ‫الد َّْرسُ ْاْل َ َّول‬
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam bahasa arab mempelajari Ilmu Nahwu adalah hal penting. Karena dengannya kita mampu
memahami bahasa arab dengan baik dan benar. Selain itu mempelajari Nahwu adalah sangat penting dalam
konteks untuk memahami Al Qur’an, artinya; karena menurut Kaidah ilmu Islam, mengertu Ilmu Nahwu
bagi mereka yang ingin memahami Al Qur’an hukumnya Fardhu ‘ain.
Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan dan bisa faham artinya
Al Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari dan dipahami lebih dahulu
dibanding ilmu yang lain karena tanpa ilmu Nahwu tidak akan pernah dipahami.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang salah satu kaidah Nahwu yaitu Amil nawasikh lil fi’il yaitu
faktor yang dapat merubah kedudukan fi’il mudhori. Ada dua amil (faktor) yang merubah kedudukan fi’il
mudhori , yaitu Amil Nashob dan Amil Jazm. Dan nanti akan disebutkan juga amil-amil tersebut dan contoh
penggunannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kedudukan Fi’il Mudhori ketika tidak didahului Amil?
2. Apa itu Amil Nashob?
3. Apa itu Amil Jazm?

C. TUJUAN
1. Memahami kedudukan fi’il Mudhori ketika tidak didahului oleh amil.
2. Memahami kedudukan fi’il mudhori yang didahului amil nashob dan mengetahui huruf-
hurufnya
3. Memahami kedudukan fi’il mudhori yang didahului amil jazm dan mengetahui huruf-
hurufnya

3
‫الد َّْرسُ الثَّانِي‬

PEMBAHASAN

A. Fi’il Mudhori
Dalam bahasa arab kata atau kalimah terbagi menjadi tiga bagian. Ada Isim ( kata
benda) , Fi’il ( kata kerja) dan Harf( huruf). Pada pembahasan ini kita akan membahas
tentang fi’il mudhori serta kedudukannya ketika tidak kemasukan atau didahului oleh amil.

Fi’il mudhori bisa di’irab rofa’ dengan dhommah dzohiroh seperti lafadz ُ‫ضرب‬
ِ َ‫ي‬ atau
dengan dhommah muqaddaroh seperti lafadz ‫ َيخشَى‬.1
Syarat fi’il muhdori’ bisa di’irob rofa’ adalah tidak kemasukan amil nawashib dan
juga tidak kemasukan amil jawazim. Karena apabila telah kemasukan salah satu dari
keduanya, i’rob fi’il mudhori akan berubah. Perhatikan skema berikut.2

Ketika tidak didahului amil yang ‫الرفع‬


menashobkan dan mejazmkan

Ketika didahului amil nawasib ‫النصب‬ ‫أقسام اعرابه‬ ‫فعل المضارع‬

Ketika didahului amil jawazim


‫الجزم‬

B. Fi’il Mudhori’ yang kemasukan Amil Nawasib

1
Kitab Hasyiyah al Asmaawi , Daar al kutub Al islami,
2
A. Shohib Khaironi, metode Mustaqilli, WCM press, 2009.

4
Fi’il mudhori berkedudukan Nashob ketika kemasukan atau didahului amil
nawashib atau faktor-faktor yang membuat fi’il mudhori’ menjadi nashob. Fi’il mudhori
bisa bertanda nashob Fathah ketika memenuhi dua syarat, yaitu ; Harus kemasukan amil
nashib ( amil yang menashobkan) dan huruf akhirnya tidak bertemu sesuatu seperti nun
taukid , nun niswah, alif tasiyah, wawu jamak atau ya’ mukhotobah.

Contohnya : ُ‫بُزَ يدًا‬ ِ َ ‫لَنُأ‬


َ ‫ضر‬
Kedua fi’il mudhori ber’irob Nashob dengan tanda hadzfu nun atau membuang
huruf nun dan bertempat pada af’aul Khomsah . Af’aul khomsah itu terdiri dari :
ُ َ‫يَف َع ََل ِن ُو ُتَف َع ََل ِن ُو ُيَف َعلونَ ُو ُتَف َعلونَ ُو ُتَف َعلِين‬
ketika rofa’ tanda i’robnya dengan
menetapkan huruf nun. Sedangkan ketika nashob tanda i’robnya dengan membuang huruf
nun.

َ ‫لَنُ َيف‬
Contohnya : ُ‫ع ََل‬

Anda mungkin juga menyukai