NAHWU DASAR
ّان و أخواهتا
Dosen Pengampu: Asep Sunarko, M. Pd. I
KELAS PBA 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2020
KATA PENGANTAR
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu nahwu merupakan salah satu ilmu alat yang bisa memahamkan kita dalam
berbahasa Arab serta memahami Al-Qur’an dan Hadits yang menjadi pedoman umat
islam didunia. Serta dapat memahamkan kita dalam mengkaji kitab-kitab karangan para
ulama pada zaman dahulu maupun sekarang. Ilmu nahwu dan shorof kalau kita ibaratkan
bagaikan perahu dan dayung yang kita gunakan untuk menuju ke sebuah pulau yang
indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut kita tidak akan dapat menuju ke sebuah pulau
tersebut, sama halnya apabila kita tidak tahu tentang ilmu alat (nahwu dan shorof) kita
tidak akan bisa memahami Al-Quran dan Hadits secara baik dan benar.
Maka dari itu ilmu alat mempunyai peran yang sangat penting sekali bagi kita
semua sebagai media untuk memahamkan kita mempelajari konteks Arab.
Dalam makalah ini akan dijelaskan sebagian kecil dari ilmu nahwu, yaitu tentang
Inna dan Saudara-saudaranya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Inna dan Akhwatnya?
2. Apa saja yang termasuk Akhwatnya Inna?
3. Bagaimanakah amalnya Inna dan Akhwatnya?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian Inna dan Akhwatnya.
2. Untuk mengetahui macam-macam Akhwatnya Inna.
3. Untuk mengetahui cara mengamal Inna dan akhwatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
iku َ َِب ْيلwong kang medit / Zaid seorang pemberani, tetapi ia orang yang kikir).
1
Pustaka Ilmu PAI.Inna wa Akhwatuha.shimadewifauziyah.blogspot.com.12 April 2016. Diakses pada tanggal
13/12/2020 pukul 17:30
2
Misbahussurur, S. H. I.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Ihya Media: Cilacap.2009.Hlm. 122-123
Seorang pemberani umumnya dermawan, maka ketika mengatakan “Zaid
seorang pemberani” diduga ia orang dermawan (padahal ia orang kikir). Untuk
menghilangkan dugaan itu diberi susulan kata مكن.
b. مَ ِكَّنَا غَضُ ْوب, ِى ْند( ِى ْند َ َِج ْي ََلutawi Hindun, iku َ َِج ْيلwong kang ayu, مَ ِكَّنَاtetapine
Hindun, iku غَضُ ْوب wong akeh bendune / Hindun wanita yang cantik, tetapi
pemarah).
4. م َ ْي َت menunkukkan makna نلت َم ِ ّن (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin atau
mengkhawatirkan terjadinya terjadinya sesuatu yang tidak disukai ( ْاحل ََذ ُر ِم ْن ُوقُ ْوع
) ْامل َ ْك ُر ْو ِه. Contoh:
3
Misbahussurur, S. H. I.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Ihya Media: Cilacap.2009.Hlm. 123-125
a. م َ َعلbermakna لرتج
ّ ِن
معل حبيِب( م َ َع َل َح ِب ْي ِ ِْب قَا ِد ًماmenowo-menowo kekasih ingsun, menowo-
معل بَ ْك ًرا( م َ َعل بَ ْك ًرا َسا ِم ًماmenowo-menowo Bakar, menowo-menowo َسا ِم ًماiku
wong kang slamet / semoga Bakar selamat).
b. م َ َعلyang bermakna نلتوقّع
م َ َعل امل َ ِريْ َض( م َ َعل ْامل َ ِريْ َض ى َِال, mbasa anu wong kang loro, mbasa anu iku ى َِال
mati / jangan-jangan orang yang sakit meninggal).
معل َزيْدً ا( م َ َعل َزيْدً ا مَ ْم ي َ ْن َج ْح ِِف ْا ِال ْم ِت َح ِان, mbasa anu Zaid, mbasa anu iku م َ ْم ي َ ْن َح ْح
ora lulus sopo Zaid ِِف ْا ِال ْم ِت َح ِان ingdalem ujian / jangan-jangan Zaid tidak
lulus ujian).4
4
Misbahussurur, S. H. I.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Ihya Media: Cilacap.2009.Hlm. 125
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas penjelasan mengenai inna dan saudaranya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa inna dan saudaranya adalah sekelompok harf (kata depan) yang
mendahului isim. Adapun inna dan saudaranya memiliki fungsi/pekerjaan yaitu
menashabkan mubtada’ sebagai isimnya dan merafa’kan khabar sebagai khabarnya.
Adapun saudaranya inna yaitu: anna, kaanna, lakinna, laita dan la’alla. Setiap
kalimat yang diawali dengan inna atau saudaranya maka mubtada’nya wajib fathah dan
khabarnya wajib marfu’.
B. Saran
Tiada harapan sedikitpun bagi penulis kecuali makalah ini dapat bermanfaat
kepada pembaca.
Dengan demikian apabila ada kesalahan dalam makalah ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Kiranya ada kesalahan ada
penulisan dan penjelasan penulis memohon maaf. Dan tidak lupa kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA