Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

NAHWU DASAR

‫ّان و أخواهتا‬
Dosen Pengampu: Asep Sunarko, M. Pd. I

Oleh kelompok 12:


Alfa Nurjannah (2019040042)
Malik Abdul Aziz (2019040062)
Faiz Afifudin (2017040002)

KELAS PBA 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah swt, yang telah melimphakan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Inna wa Akhwatuha” pada mata kuliah
Nahwu Dasar.
Shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang
kita nanti-nantikan sayafaatnya di hari akhir nanti.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah yang
diampu oleh dosen Asep Sunarko, M. Pd. I. Kami tentu menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna serta masih banyak kekurangan dan kesalahan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaaca untuk perbaikan
makalah ini. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu nahwu merupakan salah satu ilmu alat yang bisa memahamkan kita dalam
berbahasa Arab serta memahami Al-Qur’an dan Hadits yang menjadi pedoman umat
islam didunia. Serta dapat memahamkan kita dalam mengkaji kitab-kitab karangan para
ulama pada zaman dahulu maupun sekarang. Ilmu nahwu dan shorof kalau kita ibaratkan
bagaikan perahu dan dayung yang kita gunakan untuk menuju ke sebuah pulau yang
indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut kita tidak akan dapat menuju ke sebuah pulau
tersebut, sama halnya apabila kita tidak tahu tentang ilmu alat (nahwu dan shorof) kita
tidak akan bisa memahami Al-Quran dan Hadits secara baik dan benar.
Maka dari itu ilmu alat mempunyai peran yang sangat penting sekali bagi kita
semua sebagai media untuk memahamkan kita mempelajari konteks Arab.
Dalam makalah ini akan dijelaskan sebagian kecil dari ilmu nahwu, yaitu tentang
Inna dan Saudara-saudaranya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Inna dan Akhwatnya?
2. Apa saja yang termasuk Akhwatnya Inna?
3. Bagaimanakah amalnya Inna dan Akhwatnya?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian Inna dan Akhwatnya.
2. Untuk mengetahui macam-macam Akhwatnya Inna.
3. Untuk mengetahui cara mengamal Inna dan akhwatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inna wa Akhwatuha


Inna dan saudaranya adalah seklompok harf (kata depan) yang mendahului isim.1
Inna dan saudaranya merupakan ‘amil (pekerja) yang mempunyai pekerjaan tetentu,
yaitu menashabkan mubtada’ menjadi isimnya dan merafa’kan khabar menjadi
khabarnya.

B. Macam-macam Akhwatnya Inna


1. ‫ا ّن‬ dan ‫َأن‬ menunjukkan makna ‫ثوكيد‬ (menguatkan/mengukuhkan pembicaraan).
ِ
Contoh:
a. ‫ان َزيْدً ا( ان َزيْدً ا قَا ِءم‬ temen setuhune Zaid, iku ‫قَا ِءم‬ wong kang ngadek /
ِ ِ
sesungguhnya Zaid berdiri).
b. ‫ ا ْع َ َْل( ِا ْع َ َْل َأن َزيْدً ا قَا ِءم‬ngaweruhono siro, ‫ َأن َزيْدً ا‬ing temen setuhune Zaid, iku ‫قَا ِءم‬
ِ
wong kang ngadek / ketahuilah, sesungguhnya Zaid berdiri).
Sebelum kemasukan inna pada contoh pertama dan anna pada contoh kedua, kalimat
tersebut merupakan susunan mubtada’ dan khabar, yaitu kalimat zaidun qaaimun
(utawi Zaid iku qaaimun wong kang ngadek / Zaid berdiri). Kata zaidun menjadi
mubtada’ dan kata qaaimun menjadi khabarnya mubtada’. Setelah kemasukan inna
dan anna, kata zaidun dan qaaimun berubah posisi. Kata zaidun menjadi zaidan
i’rabnya nashab menjadi isimnya inna/anna. Dan kata qaaimun tetap qaaimun
i’rabnya rafa’ menjadi khabarnya inna dan anna.2

2. ‫ مَ ِكن‬menunjukkan makna ‫( مالس تدراك‬memberi susulan perkataan). Contoh:


a. ‫ َومَ ِكن ُو َ َِب ْيل‬,‫ َزيْد( َزيْد ُُشَاع‬utawi Zaid, iku ‫ ُُشَاع‬wong kang kendel, ‫ وم َ ِكن ُو‬tetapine Zaid

iku ‫ َ َِب ْيل‬wong kang medit / Zaid seorang pemberani, tetapi ia orang yang kikir).

1
Pustaka Ilmu PAI.Inna wa Akhwatuha.shimadewifauziyah.blogspot.com.12 April 2016. Diakses pada tanggal
13/12/2020 pukul 17:30
2
Misbahussurur, S. H. I.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Ihya Media: Cilacap.2009.Hlm. 122-123
Seorang pemberani umumnya dermawan, maka ketika mengatakan “Zaid
seorang pemberani” diduga ia orang dermawan (padahal ia orang kikir). Untuk
menghilangkan dugaan itu diberi susulan kata ‫مكن‬.

b. ‫ مَ ِكَّنَا غَضُ ْوب‬,‫ ِى ْند( ِى ْند َ َِج ْي ََل‬utawi Hindun, iku ‫ َ َِج ْيل‬wong kang ayu, ‫ مَ ِكَّنَا‬tetapine
Hindun, iku ‫غَضُ ْوب‬ wong akeh bendune / Hindun wanita yang cantik, tetapi

pemarah).

3. ‫ َ ََكن‬menunjukkan makna ‫( نلتشْ ِب ْي ِو‬menyerupakan). Contoh:


a. ‫ َ ََكن ام ِع ْ ََل( َ ََكن ْام ِع ْ ََل ه ُْور‬koyo-koyo temen setuhune ilmu, iku ‫ ه ُْور‬cahaya / seakan-akan
ilmu itu cahaya).

4. ‫م َ ْي َت‬ menunkukkan makna ‫نلت َم ِ ّن‬ (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin atau

mengharapkan sesuatu yang sulit terjadi).


Contoh sesuatu yang tidak mungkin:
a. ‫ م َ ْي َت ْاحل َ َيا َة( م َ ْي َت ْاحل َ َيا َة ِِف ادلُّ هْ َيا دَا ِء َم ًة‬menowo-menowo urip, ‫ ِِف ادلُّ هْ َيا‬ingdalem dunya,
menowo-menowo iku ‫ دَا ِء َم ًة‬langgeng / seandainya hidup di dunia itu kekal).

Contoh yang sulit terjadi seperti ucapannya orang miskin:


b. ‫ م َ ْي َت ِِل( م َ ْي َت ِِل َأمْ َف ِك ْيلُو َج َرا ٍم ِم َن ّاذلى َِب‬menowo-menowo iku tetep kaduwe ingsun,
‫ َأمْ َف َج َرا ٍم‬ono sewu kg, ‫ ِم َن اذلى َِب‬saking emas / seandainya saya memiliki seribu
kg emas).3

5. ّ ‫( ِن‬yaitu ‫ َطلَ ُب ْاال ْم ِر ْامل َ ْح ُب ْو ِب‬mengharapkan sesuatu yang


‫ م َ َعل‬menunjukkan makna ‫لرتج‬
disukai) dan ‫نلتوقّع‬ (yang dimaksud dengan ‫نلتوقّع‬ di sini adalah ْ )
‫مالشفَاق‬ yaitu

mengkhawatirkan terjadinya terjadinya sesuatu yang tidak disukai ( ‫ْاحل ََذ ُر ِم ْن ُوقُ ْوع‬
‫) ْامل َ ْك ُر ْو ِه‬. Contoh:
3
Misbahussurur, S. H. I.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Ihya Media: Cilacap.2009.Hlm. 123-125
a. ‫ م َ َعل‬bermakna ‫لرتج‬
ّ ‫ِن‬
 ‫ معل حبيِب( م َ َع َل َح ِب ْي ِ ِْب قَا ِد ًما‬menowo-menowo kekasih ingsun, menowo-

menowo iku ‫ قَا ِد ًما‬teko / semoga kekasihku datang).

 ‫ معل بَ ْك ًرا( م َ َعل بَ ْك ًرا َسا ِم ًما‬menowo-menowo Bakar, menowo-menowo ‫ َسا ِم ًما‬iku
wong kang slamet / semoga Bakar selamat).
b. ‫ م َ َعل‬yang bermakna ‫نلتوقّع‬
 ‫م َ َعل امل َ ِريْ َض( م َ َعل ْامل َ ِريْ َض ى َِال‬, mbasa anu wong kang loro, mbasa anu iku ‫ى َِال‬
mati / jangan-jangan orang yang sakit meninggal).
 ‫معل َزيْدً ا( م َ َعل َزيْدً ا مَ ْم ي َ ْن َج ْح ِِف ْا ِال ْم ِت َح ِان‬, mbasa anu Zaid, mbasa anu iku ‫م َ ْم ي َ ْن َح ْح‬
ora lulus sopo Zaid ‫ِِف ْا ِال ْم ِت َح ِان‬ ingdalem ujian / jangan-jangan Zaid tidak

lulus ujian).4

C. Amalnya Inna wa Akhwatuha


Inna menashabkan mubtada’ sebagai isimnya, dan merafa’kan khabar sebagai
khabarnya.
Jadi inna dapat manashabkan mubtada’ dan merafa’kan khabarnya mubtada’.
Yang dinashabkan dinamakan sebagai isimnya inna, dan yang dirafa’kan sebagai
khabarnya inna.

4
Misbahussurur, S. H. I.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Ihya Media: Cilacap.2009.Hlm. 125
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas penjelasan mengenai inna dan saudaranya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa inna dan saudaranya adalah sekelompok harf (kata depan) yang
mendahului isim. Adapun inna dan saudaranya memiliki fungsi/pekerjaan yaitu
menashabkan mubtada’ sebagai isimnya dan merafa’kan khabar sebagai khabarnya.
Adapun saudaranya inna yaitu: anna, kaanna, lakinna, laita dan la’alla. Setiap
kalimat yang diawali dengan inna atau saudaranya maka mubtada’nya wajib fathah dan
khabarnya wajib marfu’.

B. Saran
Tiada harapan sedikitpun bagi penulis kecuali makalah ini dapat bermanfaat
kepada pembaca.
Dengan demikian apabila ada kesalahan dalam makalah ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Kiranya ada kesalahan ada
penulisan dan penjelasan penulis memohon maaf. Dan tidak lupa kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Ilmu PAI.Inna wa Akhwatuha.shimadewifauziyah.blogspot.com.12 April 2016.


Diakses pada tanggal 13/12/2020 pukul 17:30
Misbahussurur.2009.Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu.Cilacap: Ihya Media

Anda mungkin juga menyukai