AHMAD ARIFIN,
TASHRIF AL-AF’AL
M.Pd.
OLEH KELOMPOK 6 :
BANJARMASIN
2021
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fi'il Ma’luum dan Fi’il Majhuul
B. Kaidah Cara Menjadikan Fi'il Ma’lum ke Fi’il Majhuul5
BAB III PENUTUP7
A. Kesimpulan7
B. Saran7
DAFTAR PUSTAKA8
3
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Dalam pendidikan bahasa Arab, banyak ilmu-ilmu yang perlu diketahui,
seperti: ilmu Nahwu, ilmu Sharaf, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa
Arab. Dalam ilmu Sharaf banyak materi-materi yang disajikan. Sebuah materi
yang berjudul “Fi’il Al Ma’luum dan Al Majhuul”, yang mana materi ini salah
satu materi penting yang harus diketahui dalam Ilmu Sharaf. Materi ini juga
merupakan materi yang penting ketika kita ingin mempelajari ilmu tafsir, ilmu
hadits dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu islam yang lain. Salah satu
pembahasan yang dibahas dalam ilmu sharaf adalah fi’il al ma’luum dan al
majhuul
2) Rumusan Masalah
A. Apa itu Fi'il Al Ma’luum dan Majhuul?
B. Bagaimana Menjadikan fi’il ma’luum ke majhuul ?
3) Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui apa itu Fi'il Al Ma’luum dan Al Majhuul
2) Untuk mengetahui cara menjadikan fi’il ma’luum ke majhuul
3)
4
BAB II
PEMBAHASAN
Fi'il terbagi kepada mabni ma'luum dan mabni majhuul, maka yang disebut
pertama yaitu disebutkan fa'ilnya.
2-Di dalam kamus bahasa Arab dikatakan bahwa yang dimaksud dengan
majhuul adalah yang tidak diketahui, tidak dikenal,3 sedangkan dalam kaidah
bahasa Arab dikatakan bahwa Al majhuul adalah kalimat yang semua kata
kerjanya berbentuk pasif,baik untuk fiil madhi lil majhuul maupun fiil mudhori
lil majhuul.
Dalam buku tata bahasa Arab dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan fi'il
mabni majhuul ialah fi'il yang dibuang failnya(pelakunya) dan digantikan oleh
maf'ul bih nya atau orang diperbuat dengannya (pelaku)
5
Dalam kaitannya dengan kaidah atau ketentuan mengenai fiil mabni majhuul ini
maka terdapat beberapa ketentuan antara lain adalah:
1. Fi'il yang dapat dibentuk menjadi majhul hanyalah fi'il madhi dan fi'il mudhori.
ِج َ ض ْو ِر
َ ب تَ َد ْحَر َج – تُ ُد ْحر ُ ُ ت-ب َ َ ُتعُلِّ َم ت-َت َعلَّ َّم
َ ضار
ِج ِ ِ ِ4
َ اُنْطُل َق ا ْستَ ْخَر َج – اُ ْستُ ْخر- انْطَلَ َق
3. Jika fi'il madhi itu berhuruf illat pada ain fi'ilnya(bina ajwaf), huruf illat()ا
dirubah/ditukarkan kepada huruf ()يkemudian huruf awalnya di
Lain lagi halnya jika fi'il itu adalah fi'il sudaasi(fi'il yang terdiri dari 6 huruf)maka
proses pembentukannya menjadi majhuul adalah dengan merubah/menukar huruf
alif()اyang kedua sebelum akhirnya menjadi ya()يkemudian diberi
garis(harokat)dhommah pada huruf awal dan huruf ketiganya misalnya:
4
H.Muhammad Syukri Uunus.Isaafut thoolibin. H 61
6
Jika fi'il mudhori tersebut huruf sebelum akhirnya adalah huruf mad panjang
ِ يست
seperti kata: جْيب ِ
ُ َ ْ َ َي ُق ْو ُل يَبْي ُع
Maka huruf mad tersebut dirubah/ditukar menjadi alif, sedangkan huruf awalnya
diberi baris harokat dhommah kemudian huruf sebelum akhirnya(mad) diberi
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Al fi’il ma’luum adalah fi'il atau kata kerja yang disebutkan fa'ilnya atau
pelakunya dalam kalimat yang bersangkutan.Al fi’il majhuul adalah yang tidak
diketahui pelakunya,tidak dikenal
Fi'il yang dapat dibentuk menjadi majhul hanyalah fi'il madhi dan fi'il
mudhori
B.Saran
5
Abu Bakar Muhammad.Tata Bahasa,Bahasa Arab.Jilid 1 Surabaya Al Ikhlas
7
DAFTAR PUSTAKA