Diajukan Sebagai Tugas Makalah Pada Mata Kuliah Bahasa Arab lll
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
DOSEN PENGAMPU :
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Arab lll yang Berjudul
“AQSAM AL – KALIMAH”. Sholawat beriring Salam semoga tetap bercurah pada nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya Serta para pengikutnya yang selalu istiqomah
menjalankan sunnah-sunnah beliau.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dengan bantuan dari Beberapa
sumber. Terlepas dari itu semua, Kami menyadari sepenuhnya bahwa Masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh Karna itu,
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala Saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Maupun inspirasi terhadap pembaca.
Maros, 30 Oktober2022
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembahasan ilmu sharaf kali ini penulis mencoba mengkaji tentang berbagai
keterangan meliputi, fi’il mujarrod dan fi’il mazid beserta wazan-wazannya dengan
menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh para pembaca.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa fi’il tsulasi itu terbagi dua yaitu fi’il tsulasi
mujarrad (pokok) yang memang terdiri dari tiga huruf,selanjutnya adalah fi’il tsulasi
mazid yang merupakan pengembangan dari fi’il tsulasi mujarrad.
Fi’il tsulasi mazid adalah penambahan fi’il yang terdiri dari tiga huruf tetapi
mengalami penambahan ( mazid), baik satu,dua,maupun tiga huruf. Sehingga dengan
penambahan tersebut telah terjadi pergeseran dari segi makna ,fungsi,serta bina nya.
Fi’il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf terbagi atas tiga bab,fi’il tsulasi mazid yang
bertambah dua huruf terbagi atas lima bab, sedangkan fi’il tsulasi mazid yang bertambah
tiga huruf terbagi empat bab.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Fi’il tsulatsi mujarrod ialah kalimat fi’il madzinya yang terdiri dari tiga huruf dan
bebas dari huruf tambahan. Contoh : ضرب, نصر.
Adapun fi’il tsulatsi mujarrod itu seluruhnya ada 6 (enam) . Dan diantara tiap-tiap
bab dapat dibedakan dengan ada kharokat ‘ain fi’il yang ada pada fi’il madzi dan fi’il
mudlori sebagaimana
1. فعل يفعل
ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madzi dan dibaca
dlomah pada َل
Adapun lafadz-lafadz yang masuk pada nomor satu kebanyakan berupa fi’il
muta’adi dan terkadang berupa fi’il lazdim namun sedikit. Fi’il mu’tadi ialah kalimat
yang membutuhkan maf’ul bih (sasaran pekerjaan/objek).
Contoh :
نصرزيندعمروا = Zaid telah menolong Amar
Dan fi;il lazim ialah kalimat yang tidak membutuhkan maf’ul bih. Contoh :
2 . فعل يفعل
Ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madzi dan dibaca kasroh
pada fi’il mudlori’nya. Dan wazannya adalah فعل يفعل. adapun lafadz-lafadz yang masuk
bab dua kebanyakan berupa fi’il mu’tadi.
Contoh :
3 . فعل يفعل
Ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah padafi’il madzi dan pada fi’il
mudlori’. Wazannya adalah فعل يفعل
Adapun lafadz-lafadzyang masuk pada bab tiga kebanyakan berupa fi’il mu’tadi.
Contoh :
Contoh :
Lafadz-lafadz yang ikut nomor tiga diisyaratkan ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya berupa
huruf halaq yang jumlahnya ada enam yaitu :
Contoh :
4. ) فعل يفعل
Ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca kasroh pada fi’il madzi dan dibaca fathah
pada fi’il mudlori’.
Contoh :
Contoh :
Dan lafadz-lafadz yang ikut nomor empat ini banyak menunjukan arti penyakit,
susah, gembira.
Contoh :
سقم = Sakit
مرض = Sakit
Contoh :
شهب = Kelabu
5 . فعل يفعل
Ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca dlomah pada fi’il madzi dan fi’il mudlori’.
Wazannya adalah : فعل يفعل
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk nomor lima semuanya berupa fi’il lazim karena
nomor lima ini khusus diikuti fi’il-fi’il yang menunjukkan arti watak atau tabi’at dan
sifat-sifat pembawaan yang melekat (tidak mudah luntur) seperti : pemberani, penakut,
bagus, jelek, kuning, hitam dan sebagainya. Sedangkan lafadz-lafadz yang menunjukkan
arti demikian ini tidak membutuhkan maf’ul (tidak berhubungan dengan maf’ul) namun
hanya membutuhkan / berhubungan dengan fa’il saja, maka dari itu hukkumnya lazim
yang akhirnya bab lima tidak ada isim maf’ul.
6. فعل يفعل
Ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca kasroh pada fi’il madzi dan fi’il
mudlori’nya. Wazannya adalah فعل يفعل
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab enam kebanyakan berupa fi’il muta’adi.
Contoh :
Contoh :
Secara sederhana, fi’il tsulasi mazid dapat kita artikan sebagai fi’il yang terdiri
dari tiga huruf dan selanjutnya berubah ruba’i ( ) رباعى, Khumasi ( ) خماسىdan sudasi (
) سداسىkarena adanya penambahan huruf pada fi’il tersebut.
1. Fi’il Tsulasi Mazid yang bertambah satu huruf ( ) ثالث مزيد بحرف
Adapun fi’il tsulasi mazid yang bertambah satu huruf ini terbagi menjadi tiga
bab:
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah pada fi’il madhi yang terdiri atas empat
huruf ( اعىff ) ربdengan bertambahnya huruf hamzah ( ) ءkemudian binanya sering
muta’addy dan kadang-kadang lazim.
2. Fi’il Tsulasi Mazid yang bertambah dua huruf () ثالث مزيد بحرفين
Fi’il tsulasi mazid yang bertambah dua huruf ( ) ُخ َماسىini terdiri atas lima bab
yaitu:
Tanda-tandanya adalah pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf. Karena
penambahan hamzah ( ) أdan nun ( ) نdiawalnya.
b. ً اِ ْفتِ َعاال- اِ ْفتَ َع َل – يَ ْفت َِع ُل اِ ْجتَ َم َع – يَ ْجتَ ِم ُع – اِ ْجتِ َماعًا
Tanda-tandanya pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf karena adanya
penambahan huruf hamzah diawalnya dan huruf ta’ ( ) تdiantara fa’ dan ‘ain fi’ilnya.
c. ًاِ ْف َع َّل – يَ ْف َع ُّل – اِ ْف ِعالَال اِ ْح َم َّر – ت َْح َم ُّر – اِ ْح ِم َرا ًر
Tanda-tandanya adalah pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf karena
bertambahnya huruf hamzah diawalnya dan bertambahnya huruf yang sejenis dengan lam
fi’ilnya.
d. ً تَفَ ُّعال- تَفَعَّ َل – يَتَفَعَّ ُل تَ َكلَّ َم – يَتَ َكلَّ ُم – تَ َكلُّ ًما
Tanda-tandanya adalah pada fi’il madhinya terdiri atas lima huruf dengan
pertambahan huruf ta’ ( ) تpada awalnya dan bertambah huruf yang sejenis dengan ‘ain
fi’il nya.
Tanda-tanda fi’il ini adalah fi’il madhinya terdiri atas lima huruf dengan
pertambahan ta’ ( ) تpada awalnya dan huruf alif diantara fa’ dan ‘ain fi’ilnya.
3. Fi’il Tsulasi Mazid yang bertambah tiga huruf () ثالث مزيد بثالثة
a. ًستِ ْف َعاال
ْ ِ ا- ستَ ْف ِع ُل
ْ َستَ ْف َع َل – ي
ْ ِا ستِ ْخ َر َجا
ْ ِست َْخ ِر ُج – ا
ْ َست َْخ َر َج – ي
ْ ِا
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah fi’il amdhinya terdiri atas enam huruf
dengan pertambahan huruf hamzah ( )أdan sin ( ) سdan ta’ ( ) تpada awalnya.
Tanda-tanda fi’il tsulasi ini adalah fi’il madhinya terdiri atas enam huruf karena
pertambahan huruf hamzah di awalnya,huruf yang tidak sejenis dengan ‘ain fi’ilnya ,serta
huruf waw ( ) وdiantara ‘ain dan lamfi’il nya.
c. ً اِ ْف ِع َّواال- اِ ْف َع َّو َل – يَ ْف َع ِّو ُل اِ ْجلَ َّو َذ – ت َْجلَ ِّو ُذ – اِ ْجلِ َّوا ًذا
Tanda-tanda fi’il ini adalah fi’il madhinya terdiri atas enam huruf dikarenakan
pertambahan huruf hamzah di awalnya, huruf waw ( ) وyang berganda diantara ‘ain dan
lam fi’ilnya.
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid ini adalah fi’il madhinya terdiri atas enam huruf
dikarenakan pertambahan hamzah pada awalnya, huruf alif diantara ‘ain dan lam
fi’ilnya,serta huruf yang tidak sejenis dengan lam fi’il pada akhir katanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa fi’il tsulasi itu terbagi dua yaitu fi’il
tsulasi mujarrad (pokok) yang memang terdiri dari tiga huruf,selanjutnya adalah fi’il
tsulasi mazid yang merupakan pengembangan dari fi’il tsulasi mujarrad.
Fi’il tsulasi mazid adalah penambahan fi’il yang terdiri dari tiga huruf tetapi
mengalami penambahan ( mazid), baik satu,dua,maupun tiga huruf. Sehingga dengan
penambahan tersebut telah terjadi pergeseran dari segi makna ,fungsi,serta bina nya.
Fi’il tsulatsi mujarrod ialah kalimat fi’il madzinya yang terdiri dari tiga huruf dan
bebas dari huruf tambahan. Adapun fi’il tsulatsi mujarrod itu seluruhnya ada 6 (enam)
bab. Fi’il tsulatsi mazid ialah kalimat yang fi’il madzinya memuat lebihdari tiga huruf
dengan perincian yang tiga berupa huruf asal dan yang lain berupa huruf tambahan.
Secara garis besarnya fi’il tsulatsi mazid terbagi menjadi tiga macam : ruba’I, khumasi,
sudasi.