Anda di halaman 1dari 21

Bacaan Gharib

( Isymam, Imalah,
Naql, Tashil,Saktah )
Anggota kelompok
Abi Dwi Nugroho
Chaesadila Areshta Ardjil
Maulidya Fatma Rani
Nur Amalina Khairunnisa
Salsabilla Miranti Putri
Pengertian bacaan saktah
gharib Isymam
bacaan gharib secara bahasa berasal dari
kata “gharaba –yaghribu” yang artinya
ghamudla (sulit) dan khafiya (samar).
Sedangkan menurut istilah ulama qurra,
artinya sesuatu yang perlu penjelasan imalah
khusus karena minimnya pembahasan
atau karena banyaknya kesulitan baik
dari segi huruf, lafadz, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al- Tashil
Quran

naql
ISYMAM
menurut arti secara bahasa, isymam diartikan dengan menggabungkan. Bisa
juga diartikan mencampur. Secara istilah, pengertian isymam adalah
menggabungkan dua bibir setelah huruf sukun untuk mengisyaratkan dlummah
tanpa menimbulkan suara atau napas.
Pengertian lain disampaikan Imam Asy Syathibi lewat syairnya berikut ini:
‫َو اِالْش َم اُم ِإْط َباُق الِّش َف اِه ُبَع ْي َد َم ا ُيَس َّكُن َال َص ْو ٌت ُه َناَك َف َي ْص َحَال‬
Isymam adalah memoncongkan kedua bibir setelah mensukun huruf yang akan
dimoncongkan tersebut. Isymam merupakan isyarat harakat dlummah. Oleh
karena hanya isyarat, maka tidak terjadi perubahan suara sama sekali pada
bacaan. Sama sekali tidak.
Contoh Isymam

Di dalam Al-Qur’an,
bacaan yang masuk ke ‫ُيوُس َف‬ ‫َق اُلوا َيا َأَباَنا َم ا َلَك اَل َت ْأَم َّن ا َع ىَل‬
dalam isymam hanya ada
]11/‫[يوسف‬
satu tempat saja. Bacaan

itu ada pada juz 12.


Cara membaca isymam
Pertama, sukun huruf nun. sehingga bunyinya menjadi
man
Kedua, moncongkan bibir, satukan. Cara memoncongkan
bibir ini seperti ketika Anda mengucapkan huruf nun
berharakat dlummah. Memoncongkan bibir ini sekaligus
menjadi isyarat dlummah yang menjadi maksud bacaan
isymam.
Ketiga, posisikan mulut seperti sediakala, seperti saat ‫َّن‬
‫َم ا‬ ‫ْأ‬ ‫َت‬ ‫اَل‬
akan mengucapkan nun berharakat fathah.
Keempat, ucapkan na seperti biasa.
IMALAH ‫ِإ َم اَلٌة‬
Imalah berarti condong atau miring. Sedangkan
secara istilah, Imalah berarti mencondongkan bacaan
harakat fathah pada harakat kasrah, sekitar dua per

‫ٌة‬2‫اَل‬
2

‫ِإَم‬
tiganya.
Bacaan imalah
hanya terdapat
dalam satu ayat Al-
Quran, yakni pada
surah hud ayat 41
sebagai berikut :
‫۞ َو َق اَل ٱْر َكُب و۟ا ِف يَه ا ِبْس ِم ٱلَّلِه َم ْج ۪ر ٰىَه ا َو ُم ْرَس ٰى َه ٓا ۚ ِإ َّن َر ِّبى‬
‫َلَغ ُف وٌر َّر ِح يٌم‬
NAQL

Naql secara bahasa diambil dari kata naqala


yanqilu yang artinya memindahkan. Naql adalah
memindahkan harakat hamzah ke huruf mati
sebelumnya dan setelah itu hamzahnya dibuang.
Bacaan Naql

‫ْئ‬
‫ِب ِب َس‬ ‫ا‬ ‫َق‬ ‫ْل‬‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫وا‬ ‫ُز‬ ‫اَب‬ ‫َن‬ ‫َت‬ ‫اَل‬ ‫َو‬
Hanya ada satu bacaan naql dalam al- ‫ِب‬
‫َد‬ ‫َبْع‬ ‫ُق‬ ‫ُف‬ ‫ْل‬
‫اِإْليَم اِن‬ ‫ااِل ْس ُم ا ُس و‬
Quran dan terdapat pada surat al-
Hujurat ayat 11 yaitu:

. Lafaz yang terdapat bacaan naql


di dalamnya ada pada ‫ِبْئ َس ااِل ْس ُم‬
Tashil

Tashil artinya memberi


keringanan, kemudahan, atau
menyederhanakan bunyi hamzah
qatha yang kedua ‫أأعجًم‬
HANYA ADA SATU BACAAN
TASHIL YAITU PADA QS.
FUSSHILAT: 44
‫َو َلْو َجَع ْلٰن ُه ُق ْر ٰا ًنا َاْع َجِم ًّي ا َّلَق اُلْو ا َلْو اَل ُف ِّص َلْت ٰا ٰي ُتٗه ۗ َء َ۬اْع َجِم َّو َع َرِب ۗ ُق ْل ُه َو ِلَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُهًدى َّو ِش َف ۤاٌء َۗو اَّلِذ ْيَن اَل‬
‫ٌّي‬ ‫ٌّي‬
‫ٰۤل‬
ࣖ ‫ُيْؤ ِم ُنْو َن ِف ْٓي ٰا َذ اِنِه ْم َو ْق ٌر َّو ُه َو َع َلْي ِه ْم َع ًم ۗى ُاو ِٕى َك ُيَناَد ْو َن ِم ْن َّم َكاٍۢن َبِع ْي ٍد‬

Alasan lafadz ‫ َء َ۬اْع َجِم ٌّي‬dibaca tashil, disebabkan adanya faktor interaksi
antar bunyi dalam satu kata. interaksi bunyi disebabkan adanya bunyi-
bunyi yang berdekatan dalam kata. karena adanya dua hamzah
qatha’bertemu dan berurutan pada satu lafadz, bagi lisan orang Arab
merasa berat melafadzkannya, sehingga lafadz tersebut bisa ditashilkan
(diringankan).
Saktah pada bacaan Al-Quran yaitu berhenti
Saktah sejenak tanpa bernafas, bacaan ini biasanya
ditandai dengan huruf “‫ "س‬dan “‫”سكتة‬.
Saktah secara umum memiliki hikmah untuk
mencegah kesalahpahaman pada telinga
pendengar.

Kategori Saktah

Menurut riwayat Hafsh dari Ashim,


4 Wajib
saktah dibagi menjadi dua kategori yaitu Saktah

2 Boleh
saktah
4 Wajib Saktah

1. Q.S Al-Kahfi: 1-2 3. Q.S Al-Qiyamah: 27


2. Q.S Yasin: 52
4. Q.S Al Muthaffifin: 14

2 Boleh Saktah
1. Antara Al-Anfal dan At-Taubah

2. Al-Haqqah: 28-29

Mad dan qasr Dalam al-Qur’an ada beberapa bacaan yang tertulis
panjang tetapi dibaca pendek dan bacaan yang tertulis
pendek namun dibaca panjang.

1. MAD
Mad secara bahasa artinya memanjangkan dan
menambahkan, secara istilah artinya memanjangkan
suara huruf mad. Huruf mad ada 3 yaitu alif, waw dan
ya’. Huruf mad ada dua macam yaitu mad thabi’i dan
mad far’i
· Shafrun Mustadiirun
Tanda lingkaran (o) yang tertulis pada huruf
yang diqashrkan.
2. Qashr secara bahasa artinya tertahan
atau pendek. Secara istilah
memendekkan bacaan yang semula
dipanjangkan. Bacaan yang di qashrkan
menurut Imam Hafs ada 2 macam:

· Shafrun Mustathiilun
Tanda oval seperti telur (0) yang ditulis diatas
lafal yang diqashrkan
BADAL
Secara bahasa badal memiliki makna
“merubah”. Secara istilah, dalam bacaan Gharib
badal berarti menggantikan huruf yang satu
dengan yang lain. Hanya terdapat
2 2 macam
badal dalam Al-Quran yaitu ketika huruf ‫ء‬
diganti dengan ‫ ي‬dan huruf ‫ ص‬diganti dengan
huruf ‫س‬
Contoh bacaan Badal

Q.S Al-Ahqaf: 4 Q.S Al-Baqarah: 245


Cara membaca bacaan ini adalah setelah berhenti Cara membaca bacaan ini hanya tinggal
(waqaf) pada bacaan fissamaawaat melanjutkan menggantikan huruf shad menjadi sin
lagi bacaan dengan membaca iituunii bukan sesuai dengan yang dituliskan dalam ayat
i’tuunii karena huruf hamzah sukun diganti tersebut.
menjadi ya sukun.
SEKIAN
TERIMA KASIH
Ada Pertanyaan???

Anda mungkin juga menyukai