Anda di halaman 1dari 7

KRITIK TERHADAP TAFSIR

BATINIYAH
OLEH: AULIA RAHMA DEWI
• Batiniyah adalah sebutan bagi golongan ektremis Syi’ah
seperti Islama’iliyah,Qaramitah, Kharmiyah dan Rafidah.
• Predikat ini disematkan karena mereka sepakat meyakini
bahwa tiap-tiap yang zahir pasti memiliki makna batin.
Makna zahir diibaratkan seperti kulit sementara makna batin
adalah isinya.
Sederet kewajiban keagamaan sejatinya adalah ekspresi lahiriah
yang menunjukkan kepada hakikat agama yang sesungguhnya.
Tanpa melampaui batas bentuk lahiriah tersebut seseorang tidak
akan mampu mencapai hakikat ajaran agama sesungguhnya.
• Hakikat ajaran ini hanya mereka dapatkan dari para pemimpin
yang ma’sum.
• Menurut al-Baghdadi secara genealogis ,ajaran kelompok
bathiniyah berasal dari teologi Zoroaster.
• Bahkan al-Ghazali mensinyalir, selain berasal dari Zoroaster
juga berasal dari sebagian doktrin filsafat yang sudah
dimodifikasi dan disesuaikan dengan Islam.
• Maymun ibn Disan bersama dengan koleganya
mendeklarasikan dan mempropandakan ajran Bathiniyah dari
balik jeruji besi yang kemudian penyebarannya terjadi secara
masif setelah ia keluar dari penjara.
• Ia mengajak penganutnya untuk menakwilkaan Al-Quran
secara batin dengan menggunakan tanda – tanda seperti yang
biasa diajarkan dalam agama Zoroaster.
• Fayed memberikan dua parameter sebagai prasyarat diterima
tidaknya penafsiran dengan menggunakan makna batin yaitu :
1. Sesuai dengan aturan bahasa Arab
2. Sejalan dengan syariat Islam rima
Sepanjang penafsiran batini tersebut memenuhi dua syarat ,maka
ia dapat diterima dan layak dijadikan sebagai bagian dari tafsir
Al-Quran.
• Di antara penafsiran kelompok Batiniyah yang mendapatkan kritik dari Fayed adalah penafsiran Nu’man ibn
Muhammad al-Tamimi.

Terdapat pada surat (an-Nahl (16):80 )

‫ود األ ْن َع ِام‬ ِ ُ‫• واللَّه جعل لَ ُكم ِمن بيوتِ ُكم س َكنا وجعل لَ ُكم ِمن جل‬
ُ ْ ْ َ َ َ َ ً َ ْ ُُ ْ ْ َ َ َ ُ َ
‫َص َوافِ َها َوأ َْوبَا ِرَها‬
‫أ‬ ‫ن‬‫م‬ِ‫بيوتًا تَستَ ِخ ُّفونَها يوم ظَعنِ ُكم ويوم إِقَامتِ ُكم و‬
ْ ْ َ ْ َ َ ََْ ْ ْ َ َْ َ ْ ُُ
)٨٠( ‫ني‬ٍ ‫اعا إِىَل ِح‬َ‫ت‬
ً ََ‫م‬‫و‬ ‫ا‬ً‫ث‬‫ا‬َ‫ث‬َ
‫أ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ِ
َ ‫َوأَ ْش َعا‬
‫ر‬
80. dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-
rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan
dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah
tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).
 

Anda mungkin juga menyukai