PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pemahaman hadis ada dua metode yang banyak digunakan ulama’,
yakni metode tekstual dann metode kontekstual. Tradisi atau hadis Nabi yang
dikenal sebagai sumber hukum Islam yang kedua memliki posisi yang sangat
penting. Baik sebagai penguat, penjelas Alquran atau pencipta beberapa hukum
yang sebelumnya tidak dijelaskan Alquran. Namun dalam kenyataannya,
ditemukan beberapa hadis yang bertentangan dengan Alquran atau dengan hadis
lain, atau dengan logika, sejarah atau fakta sosial. Ini berarti bahwa pembahasan
tentang hadis mukhtalif merupakan suatu kajian yang penting dalam hukum Islam.
Sejalan dengan itu beberapa ulama hadis berupaya untuk menemukan
solusi dari masalah ini, dengan keyakinan bahwa hadis hampir sama
kedudukannya dengan Alquran karena ia diwahyukan oleh Allah kepada Nabi
sehingga mustahil jika ditemukan kontradiktif antara hadis dan lain-lain selama
hadis itu sahih. Ibnu Qutaibah adalah salah satu ulama terkenal yang berupaya
keras untuk memahami hadis mukhtalif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Ibnu Qutaibah?
2. Bagaimana latar belakang penyusunan dan sistematika penulisan kitab Ta’wil
Mukhtalif al-Hadis?
3. Bagaiamana metodologi penyelesaian hadis-hadis yang kontradiktif?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui biografi Ibnu Qutaibah.
2. Untuk mengetahui latar belakang penyusunan dan sistematika penulisan kitab
Ta’wil Mukhtalif al-Hadis.
3. Untuk mengetahui metodologi penyelesaian hadis-hadis yang kontradiktif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ismi Arifah Hidayati, Ibnu Qutaibah, Cendekiawan, Pakar Ilmu Politik dan Pembela Hadit, Rabu
27 Maret 2019. 20:44
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, , 1995). 51
3
belajar hadis pada Ishaq bin Rahawaih, Abu Ishaq Ibrahim bin Sulaiman al-
Ziyadi, Muhammad bin Ziyad bin ‘Ubaidillah al-Ziyadi, Ziyad bin Yahya al-
Hassani, Abu Hatim al-Sijistani dan para ulama yang semasa dengan mereka.
Selain mempelajari ilmu-ilmu agama, Ibnu Qutaibah juga haus akan
pengetahuan yang berkembang pesat pada waktu itu. Semangatnya yang tinggi
dalam mencari ilmu semakin membara ketika menyaksikan berbagai macam
pemikiran yang meracuni sebagian besar umat Islam, sehingga pada akhirnya Ibnu
Qutaibah tumbuh berkembang menjadi seorang ulama yang berwawasan luas,
kritis terhadap permasalahan-permasalahan sosial dan mampu mewarnai corak
pemikiran keilmuan yang berkembang pada saat itu. Ibnu Qutaibah juga mampu
memberikan solusi terhadap problem keagamaan khususnya permasalahan yang
sedang diperdebatkan oleh ulama Kalam, dengan uraian yang ilmiah dan bisa
diterima oleh berbagai kalangan, yang sebelumnya memperbincang-kan sekitar
permasalahan tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian ulama Salaf khususnya
golongan Ahl al-Sunnah.
Selain itu, Ibnu Qutaibah juga mampu menempatkan dirinya sejajar
dengan tokoh-tokoh ensiklopedik besar, sehingga tidak heran jika Ibnu Qutaibah
menjadi rujukan bagi Ibnu Atsir dalam mengupas lafazh-lafazh hadis yang janggal
dan sulit dipahami dalam karyanya al-Nihayah fi Ghorib al-Hadits dan ulama lain
dalam permasalahan yang sama.3
Dalam bidang fikih, Ibnu Qutaibah senantiasa berada di barisan madzhab-
madzhab ulama yang teguh memegang sunnah yang berkembang pada waktu itu,
meskipun secara pribadi dia mengikuti madzhab Imam Ahmad.
Ibnu Qutaibah adalah salah seorang ulama yang gemar menulis. Hasil
karyanya tidak kurang dari 300 buah. Di antara karya-karya Ibnu Qutaibah dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan adalah: (1)Al-Ibil, (2) Adab al-Qadli, (3) Adab
al-Katib, (4) Al-Isytiqaq, (5) Al-Asyribah, (6) Ishlah al-Ghalath, (7) I’rab al-
Qur’an, (8) A’lam al-Nubuwwah, (9) Al-Alfazh al-Muqribah bi al-Alqab al-
Mu’ribah, (10) AlImamah wa al-Siyasah, (11) Al-Anwa’, (12) Al-Taswiyah bain
3
Ismi Arifah Hidayati, Ibnu Qutaibah, Cendekiawan, Pakar Ilmu Politik dan Pembela Hadit, Rabu
27 Maret 2019. 20:44
4
al-‘Arab wa al‘Ajam, (13) Jami’ al-Nahwi, (14) Al-Ru’ya, (15) Al-Rajul wa al-
Manzil, (16) Al-Rad ala al-Syu’ubiyah, (17) Al-Rad ‘ala Man Yaqulu bi Khalq al-
Qur’an, (18) Al-Syi’ru wa al-Syu’ara,(19) Al-Shiyam, (20) Thabaqat al-Syu’ara,
(21) Al-Arab wa ‘Ulumuha, (22) ‘Uyun al-Akhbar,(23) Gharib al-Hadits, (24)
Gharib al-Qur’an, (25) Al-Faras, (26) Fadllu al-‘Arab ‘ala al-Ajam, (27) Al-Fiqh,
(28) Al-Qira’at, (29) Al-Masa’il wa al-Ajwibah, (30) Al-Musytabih min al-Hadits
wa al-Qur’an, (31) Musykil al-Hadits, (32) Al-Ma’arif, (33) Ma’ani al-Syir, (34)
Al-Nabat, (35) Al-Hajwu, dan karya-karya yang lain.
4
Anwar, Metode Penyelasaian Ikhtila>f al-H{adi>th, “skripsi UIN Alauddin Makassar” tahun
2016, 65-69
5
Ibid.
5
6
Ibid.
7
Abu> Muh}ammad ‘Abdullah ibn Muslim ibn Qutaibah, Ta’wi>l Mukhtalif al-H}adi>th,
(Beirut, Maktabah al-Isla>miy: 1999 M)
8
Salamah Noorhidayati, Ilmu Mukhtalif Hadis, (Yogyakarta, Lentera Kreasindo: 2016), 94
6
9
Ibid, 95.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama lengkap Ibnu Qutaibah adalah ‘Abdullah bin Muslim bin Qutaibah
al-Dainuri al-Marwazi. Ibnu Qutaibah adalah seorang ahli sejarah politik. Dia juga
adalah seorang cendekiawan Islam dan pakar bahasa Arab serta pembela ahli
hadits. Ibnu Qutaibah lahir pada tahun 828 M dan meninggal pada tahun 889 M.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, mohon saran dan kritik yang
membangun.
Semoga bermanfaat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abu> Muh}ammad ‘Abdullah ibn Muslim ibn Qutaibah. Ta’wi>l Mukhtalif al-
H}adi>th. Beirut. Maktabah al-Isla>miy: 1999 M
Anwar, Metode Penyelasaian Ikhtila>f al-H{adi>th, “skripsi UIN Alauddin
Makassar” tahun 2016,
Hidayati, Ismi Arifah. Ibnu Qutaibah, Cendekiawan, Pakar Ilmu Politik dan
Pembela Hadith. 2019.