Anda di halaman 1dari 14

Makalah Takhrij Hadits 1 Dosen Pengampu :

Tugas Kelompok 1 Dr. H. Nixson Husin, Lc, M.Ag

METODE – METODE TAKHRIJ HADIS SECARA IJMALI

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok pada


Mata Kuliah “Takhrij Hadis I”

KELOMPOK 3 :

DEFRI YANDA GUSMAN (12030217382)


WAHYUDIN PRATAMA (12030217144)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT.


Karena atas rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah TAKHRIJ HADIS 1 yang berjudul “METODE-METODE TAKHRIJ
HADIS SECARA IJMALI”.
 Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan
tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata
Kuliah TAKHRIJ HADIS 1.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan
kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah
sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan semua pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 30 Maret 2022

                                                                     

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis...............................................3
B. Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis..........................................4
C. Takhrij Melalui Perawi Pertama..................................................................4
D. Takhrij Menurut Tema Hadis.......................................................................6
E. Takhrij Berdasarkan Status Hadis................................................................7
F. Takhrij Dengan Penelitian Sanad dan Matan...............................................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur`an dan hadits tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam hal
fungsinya sebagai sumber pokok ajaran Islam. Al-Qur`an yang menempati
peringkat pertama dan hadits pada peringkat kedua akan selalu mendapat
tempat di setiap penentuan hukum Islam. Oleh Karena itu, pengambilan ayat-
ayat al- Qur`an untuk kepentingan solution of problem, akan selalu disertai
hadits sebagai argumen penjelas dan pendukungnya.

Hadits adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perkataan,


perbuatan, serta taqrir, nabi Muhammad Saw. hadits juga merupakan sumber
ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an tentunya
tidak ada permasalahan yang signifikan, hal ini dikarenakan Al-Qur’an
merupakan kalam Allah Swt yang diturunkan Allah untuk nabi Muhammad
Saw. berbeda dengan hadits, di dalam memahami hadist tentunya banyak 
persoalan yang perlu di kaji, baik dari segi periwayatannya (sanad) atau pun
isi hadits tersebut. Dan hal ini perlu adanya penelitian di dalam menentukan
kualitas hadits yang sahih.

Takhrij Hadits merupakan salah satu metode (cara) untuk mengetahui


jalannya sanad hadits, sehingga kita dapat memahami dari mana hadits
tersebut diriwayatkan. Hal ini agar bisa di ketahui bahwa hadits tersebut
datangnya Nabi Saw. urgensi di dalam mempelajari takhrij hadits juga adalah
memberikan kemudahan bagi orang yang mau mengamalkan setelah tahu
bahwa suatu hadits adalah hadits maqbul (dapat diterima). Dan sebaliknya
tidak mengamalkannya apabila diketahui bahwa suatu hadist adalah mardud
(tertolak).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis, Apa saja kelebihan
dan kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini

2. Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis, Apa saja kelebihan dan
kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini

3. Apa itu Takhrij Melalui Perawi Pertama Apa saja kelebihan dan
kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis, kelebihan dan
kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini

2. Mengetahui Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis, kelebihan


dan kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini

3. Mengetahui Takhrij Melalui Perawi Pertama, kelebihan dan


kekurangannya serta kitab-kitab yang menggunakan metode ini

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis


Penggunaan metode ini tergantung dari lafal pertama matan hadis. Berarti
metode ini juga mengkodifikasikan hadis-hadis yang lafal pertamanya sesuai
dengan urutan huruf Hijaiyah, seperti hadis-hadis yang huruf pertamanya alif,
ba`ta` dan seterusnya.1 Suatu keharusan bagi yang akan menggunakan metode ini
untuk mengetahui dengan pasti lafal-lafal pertama dari hadis-hadis yang akan
dicarinya. Setelah itu ia melihat huruf pertamanya melalui kitab-kitab takhrij
yang disusun dengan metode ini, demikian pula dengan huruf kedua dan
seterusnya2.

Sebagai contoh hadis yang berbunyi Langkah untuk mencarinya


dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

1. Lafal pertamanya dengan membuka bab mim(‫)م‬

2. Kemudian mencari huruf kedua nun ( ‫ ) ن‬setelah mim (‫ ) م‬tersebut.

3. Huruf-huruf selanjutnya adalah ghain (‫ ) ن‬dan syin ( ‫ ) ش س‬serta nun ( ‫) ن‬

4. Dan begitu seterusnya sesuai dengan urutan huruf-huruf Hijaiyah pada


lafal-lafal matan hadis

Kitab-Kitab Yang Menggunakan Metode ini :

1. Al-Jami` Al-Shagir Min Hadis Al-Basyir Al-Nadzir

2. Kitab Faydh Al-Qadir Bi Syarh Al-Jami` Al-Shaghir

3. Kitab Al-Fathu Al-Kabir Fi Dhammi Al-Ziya`dah Ila Al-Jami’ Al-


Shaghir

3
4. am`u Al-Jawami` Atau Al-Jam`I Al-Kabir

B. Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis


Metode ini didasarkan pada kata-kata yang terdapat dalam matan
hadis, baik berupa isim (nama benda) atau fi`il (kata kerja). Hadis-hadis yang
dicantumkan hanyalah bagian hadis dan yang meriwayatkannya dan nama
kitab induknya dicantumkan di bawah potongan hadis. Para penyusun kitab
takhrij menitikberatkan peletakan hadis menurut lafal-lafal yang asing.
Semakin (gharib) suatu kata, maka pencarian hadis akan semakin mudah dan
efisien. Seperti hadis yang berbunyi :

Sekalipun kata-kat yang dipergunakan dalam pencariannnya dalam


hadis di atas banyak, seperti akan tetapi sangat dianjurkan
mencarinya melalui kata karena kata tersebut sangat Metode Takhrij
29 jarang sekali ditemukan. Menurut penelitian kata digunakan dalam
kitab-kitab hadis yan sembilan hanya dua kali.

Kitab Takhrij Yang Menggunakan Metode ini :

1. Al-Mu`jam Al-Mufahras Li Al-Faadz Al-Hadis An-Nabawy

2. Kitab Al-Mu`Jam dan Sahabat

3. Kitab-Kitab Literatur Al- Mu`Jam

C. Takhrij Melalui Perawi Pertama


Metode takhrij yang ketiga ini berdasarkan pada perawi pertama suatu
hadis, baik perawi tersebut dari kalangan sahabat bila sanad hadisnya
bersambung kepada Nabi (mutashil), atau dari kalangan tabi`in bila hadis itu
mursal. Para penyusun kitab-kitab takhrij dengan metode ini mencantumkan
hadis-hadis yang diriwayatkan oleh setiap mereka (perawi pertama), sahabat

4
atau tabi`in. Sebagai langkah pertama ialah mengenal terlebih dahulu perawi
pertama setiap hadis yang akan kita takhrij melalui kitab-kitabnya.

Langkah selanjutnya mencari nama perawi pertama tersebut dalam


kitab-kitab itu, dan kemudian mencari hadis yang kita inginkan diantara hadis-
hadis yang tertera dibawah nama perawi pertamanya itu. Bila kita telah
menemukannya, maka kita akan mengetahui pula ulama hadis yang
meriwayatkannya. Metode ini tidak mungkin akan dapat membantu proses
pencarian hadis tanpa mengetahui terlebih dahulu dengan pasti perawi
pertamanya. Untuk itu kita harus menggunakan metode-metode lainnya.
Metode-metode tersebut dapat kita jadikan rujukan pencarian hadis bila kita
tetap ingin memanfaatkan metode ketiga ini, tentunya bila kita telah
mengetahui nama perawi pertama yang diperkenalkan oleh metode-metode
tersebut. Metode-metode tersebut kita jadikan sebagi batu loncatan
penggunaan metode ketiga

Kitab Takhrij Yang Menggunakan Metode ini :

1. Kitab-Kitab Al-Athr`Af

2. Kitab-Kitab Athr`af

3. Kitab Tuhfatu Al-Asyra`F Bi Ma’rifati Al-Athr`Af

4. Kitab Al-Nukat Al Zhiraaf ‘Ala Al-Athraaf

5. Kitab Dzakha’ir Al-Mawaariits Fii Al-Dalaalah ‘Alaa Mawaadhi Al-


Hadis

6. Kitab Tuhfatu Al-Asyra`F Bi Ma’rifati Al-Athr`Af

7. Kitab Al-Nukat Al Zhiraaf ‘Ala Al-Athraaf

5
8. Kitab Dzakha’ir Al-Mawaariits Fii Al-Dalaalah ‘Alaa Mawaadhi Al-
Hadis

D. Takhrij Menurut Tema Hadis


Takhrij dengan metode ini bersandar pada pengenalan tema hadis. Setelah
ditemukan hadis yang akan di takhrij, maka langkah selanjutnya ialah
menyimpulkan tema hadis tersebut. Kemudian mencarinya melalui tema ini
pada kitab-kitab metode ini. Kerap kali suatu hadis memiliki tema lebih dari
satu. Maka dapat dicari ada tema-tema yang dikandungnya. Contoh hadis yang
berbunyi :

Hadis tersebut dicantumkan pada kitab Imam, Tauhid, Shalat, Zakat, Puasa
dan Haji. Untuk itu kita harus mencarinya pada tematema ini, karena hadis di
atas mengandung semuanya, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kita dan
penyusun. Takhrij yang keempat ini mendasari metodenya pada pengenalan
tema hadis. Oleh karena itu, ketidaktahuan akan tema hadis akan menyulitkan
proses takhrij.

Kitab Takhrij Yang Menggunakan Metode ini:

1. Kitab Muntakhab Kanzi Al-Ummal

2. Kitab Takhrij Hadis Dari Beberapa Kitab Tertentu Miftah Kunuz Al-
Sunnah

3. Kitab Takhrij Hadis-Hadis Fiqih Kitab Nasbu Al-Raayah Li Takhriji


Ahaadiits Al-Hidayah

4. Kitab Al-Diraah Fii Takhriji Ahadis Al-Hidaah

6
5. Kitab Al-Talkhish Al-Habi`R Fi Takhriji Aha`Dits Al-Ra`Fi`I Al-
Kabi`R

6. Kitab “Bulughu Al- Maram Min Jami’i Adillati Al-Ahkaam

7. Kitab “Taqrib Al-Asaaniid Wa Tartiib Al-Masaaid

8. Kitab-Kitab Takhrij Hadis-Hadis Targhiib dan Tarhiib Kitab “Al-


Targhiib Wa Al-Tarhiib Min Al-Hadis Al-Syarif”

9. Kitab-Kitab Mengenai Takhrij Hadis-Hadis Tafsir Al-Qur’an Al-Karim

10. Kitab “Al-Durru Al-Mantsuur Fii Al-Tafsir Bi Al-Ma’tsuur”

E. Takhrij Berdasarkan Status Hadis


Bila kita akan men takhrij suatu hadis, maka kita dapat melakukannya
dengan salah satu metode dari yang telah kita bicarakan terdahulu. Namun
metode kelima ini mengetengahkan suatu hal yang baru berkenaan dengan
upaya para ulama yang telah menyusun kumpulan hadis-hadis berdasarkan
status hadis. Kitab-kitab sejenis ini sangat membantu sekali dalam proses
pencarian hadis berdasarkan statusnya, seperti hadis-hadis qudsi. Hadis-hadis
yang sudah masyhur, hadis-hadis mursal dll. Dengan membuka kitab-kitab
seperti ini berarti kita telah melakukan takhrij.
F. Takhrij Dengan Penelitian Sanad dan Matan
Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Sanad Hadis

a. Melakukan Al-I’tibar

b. Meneliti Pribadi Periwayat dan Metoda periwayatannya

c. Meneliti Pribadi Periwayat dan Metoda periwayatannya

d. Persambungan Sanad yang Diteliti

7
Kitab Takhrij Yang Menggunakan Metode ini

a. Kitab-Kitab yang Membahas Biografi Singkat Para Sahabat Nabi

b. Kitab-Kitab yang Membahas Biografi Singkat Para Periwayat Hadis


Yang Disusun Berdasarkan Tingkatan Para Periwayat (Tabaqatur
Ruwah)

c. Kitab-Kitab yang Membahas Para Periwayat Hadis

d. Kitab-Kitab yang Membahas Kualitas Para Periwayat Hadis

e. Kitab-Kitab Yang Membahas Para Periwayat Hadis Berdasarkan Negara


Asal Mereka

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Takhrij Hadits merupakan salah satu metode (cara) untuk mengetahui
jalannya sanad hadits, sehingga kita dapat memahami dari mana hadits
tersebut diriwayatkan. Hal ini agar bisa di ketahui bahwa hadits tersebut
datangnya Nabi Saw. urgensi di dalam mempelajari takhrij hadits juga adalah
memberikan kemudahan bagi orang yang mau mengamalkan setelah tahu
bahwa suatu hadits adalah hadits maqbul (dapat diterima). Dan sebaliknya
tidak mengamalkannya apabila diketahui bahwa suatu hadist adalah mardud
(tertolak).

Metode – Metode Takhrij Hadis Secara Ijmali teridiri dari :

1. Takhrij Melalui Lafal Pertama Matan Hadis

2. Takhrij Melalui Kata-Kata Dalam Matan Hadis

3. Takhrij Melalui Perawi Pertama

4. Takhrij Menurut Tema Hadis

5. Takhrij Berdasarkan Status Hadis

6. Takhrij Dengan Penelitian Sanad dan Matan

B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis meminta
kritik dan saran yang membangun kepada para pembaca

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Abu at-Tayyib Muhammad Syamsul Haqq. ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi
Daud ([ttp]: al-Fikr wa Matba’ah as-Salafiyyah, 1399 H/1979 M)
‘Abdul Baqi, Muhammad Fu’ad. Al-Lu’lu’ wa al-Marjan ([ttp]:’Isa al-Babi alHalabi wa
Syurakah, [tth])
Abu Bakar, as-Sayyid Salih. Menyingkap Hadits-Hadits Palsu, Muhammad Wakid
(penterjemah) (Surakarta: Mutiarasolo, [tth]): judul asli: al-Adwa’
alQur’aniyyah fi Iktisah al-Ahadis al-Isra’iliyyah wa Tathir al-Bukhari minha
Abu Rayyah, Mahmud. Adwa’ ‘alas Sunnah al-Muhammadiyyah au Difa’ ‘anil Hadis
(Mesir: Dar al-Ma’rifah, [tth]) Abu Zahwi, Muhammad Muhammad.
Al-hadis wal Muhaddisun (Mesir: Matba’ah al-Ma’rifah, [tth]) Al-Adlabi, Salahud Din
bin Ahmad. Manhaj Naqdil Matn (Bairut: Dar al-Afaq al-Jadidah, 1403 H/1983
M) Al-‘Ala’I, Salahud Din Abu Sa’id Khalil bin Kaikaldi. Jami’ at-Tahsil fi
Ahkam al-marasil (Wuzarat al-Auqaf al-Jumhuriyyah al-‘Iraqiyyah: Ihya’ at-
Turas al-Islami, 1978 M) Al-Albani, Muhammad Nasiru Din.
Silsilah al-Ahadis ad-Da’ifah wa al-Maudu’ah wa Asaruha as-Sayyi’ fi al-Ummah
(Bairut: al-Maktab al-Islami, 1398 H) Al-Alusi, Abu al-Fadl Syihabud-din as-
Sayyid Mahmud. Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-‘Azim as-Sab’ al-Masani
(Bairut: Dar Ihya’ at-Turas al-‘Arabi, [tth]) Al-Amidi, Abu Hasan ‘Ali bin Abi
‘Ali bin Muhammad, al-Ihkam fi Usul al-Ahkam (Mesir: Muhammad ‘Ali Sabih
wa Auladuh, 1387 H/1968 M) Amin, Ahmad, Duha al-Islam (Kairo: Maktabat
an-Nahdat al-Misriyyah, 1974 M)

11

Anda mungkin juga menyukai