Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH NAHWU

BAB I’ROB KHOFADL/JER DAN I’ROB JAZEM

Dosen pengampu : Jamaludin, S.Pd.I, M.SI

Disusun Oleh:
Wangi Wulansari
Nur Istiqomah
Muhammad Guntur

Jurusan : PBA (Pendidikan Bahasa Arab )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF SAROLANGUN


Pelawan Jaya, Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi 37482

1
DAFTAR ISI
Kata pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian ilmu nahwu dan shorof
B. Pengertian I’rob
C. Pembagian I’rob
D. Tanda I’rob khofadl /jer
E. Tanda I’ rob jazem
F. Kalimat-kalimat yang di hukumi jer
G. Kalimat- kalimat yang dihukumi jazem
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH subhanallah wata’ala tuhan semesta alam yang mana
berkat rahmat hidayah-Nya lah dapat membuat kami tetap kuat sehat serta semangat
dalam menuntut ilmu serta beriman berislam dan terus berusaha mancapai tingkatan
ihsan. Sholawat salam selalu tercurahkan keharibaan insan termulia panutan manusia,
pemberi syafa’at di yaumul qiyamah yakni nabi agung nabi besar NABI
MUHAMMAD shollallahu ‘alaihi wasallam,yang mana telah menuntun kita dari
zaman kegelapan menuju zaman terang benderang,dari zaman kebodoha,jahiliyah
menuju zaman yang penuh akan ilmu pengetahuan serta kedamaian yang berpondasi
al-qur’an dan hadits nabi.
Terima kasih kami haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah NAHWU
bapak Jamaludin S.Pd.I M.SI yang telah memberi tugas kepada kami tentang Nahwu
yang fokus pada I’rob khofadl/jer dan I’rob jazem,sehingga membuat adrenalin kami
semakin terpacu untuk semakin mendalami dan mengetahui apa itu I’rob apa itu
tanda-tanda I’rob dan juga dapat pelajaran kehidupan dari rusuman I’rob,bahwa apa
yang kita lakukan diawal langkah kita itu akan berdampak pada akhir perjalanan kita.
Ketahui tujuanmu luruskan niat mu dan mantab kan langkah perjuangan mu.
Atas selesainya makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah, kami berharap para pembaca dapat memahami materi yang kami bahas, serta
meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
mendatang. Karena pastilah ada kesalahan yang luput dari perhatian kami, yang jelas
tidak kami sengaja,karena kami jauh dari dari kata sempurna.
Semoga makalah yang sudah kami susun terdapat manfaat yang bisa
diambil sebagai ilmu penngetahuan dan semoga makalah ini juga dapat
memenuhi harapan dari berbagai pihak.

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk beberapa orang menyebut ilmu nahwu adalah ayah nya bahasa
arab,sedangkan ilmu shorof sebagai ibunya bahasa arab, ketika keduanya di
padukan maka akan bermunculan ilmuilmu yang lain atau beberapa rumusan
sebagai hasil perpaduan ilmu nahwu dan shorof.sebagai mana perbaduan ayah
dan ibu, mereka akan menghasilkan seorang anak.
Tidak sedikit yang memperlajari bahasa arab namun mengerti kaidah-
kaidah ilmu bahasa arab.. Mereka hanya bisa berbicara tanpa mengetahui
kaidah-kaidahnya. Hanya mampu menguasai mufradat(kosa kata)nya saja.
Selain ilmu nahwu, ilmu penting yang wajib di pelajari untuk bisa
mengerti ataupun berbicara bahasa arab adalah ilmu shorof . Fokus
pembahasan ilmu shorof ialah perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang
lain yang dikenal dengan istilah tashrif.
Jika kita bisa meluangkan waktu sebentar untuk memperhatikan Al-
qur’an, pasti kita akan menemukan kata yang sama tetapi memiliki harokat
akhir yang berbeda. Kadang berharakat dhummah, fathah, atau kasrah.
Perubahan harakat seperti itu tidaklah sembarangan. Terdapat kaidah yang
mengatur perubahan harokat pada akhir kalimat, atau sering disebut dengan
I’rob.
I’rob adalah bagian dari ilmu nahwu.yang mana ilmu nahwu adalah
salah satu cabang ilmu bahasa arab yang membahas tentang bagaiamn
menyusun kalimat yang sesuai dengan kaidah, baik yang berkaitan dengan
letak kata dalam suatu kalimat atau kondisi kata (harakat akhir dan bentuk)
dalam suatu kalimat.
Oleh Karena itu, kami akan membuat makalah ini untuk
mempermudah memahami, menyusun, serta mengkharokati kata yang sering
keluar dari kaidah.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian ilmu nahwu dan shorof
2. Apa pengertian I’rob ?
3. Berapa pembagian I’rob ?
4. Apa saja tanda-tanda I’rob khofadl/jer dan jazem ?
5. Apa saja penyebab kalimat dihukumi jer dan jazem ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian ilmu nahwu dan shorof
2. Menjelaskan pengertian I’rob
3. Menjelaskan pembagian I’rob
4. Menjelaskan tanda-tanda I’rob khofadl /jer dan jazem
5. Menjelaskan sebab kata dihukumi jer atau jazem
D. Manfaat Penulisan

4
1. Bagi penulis:Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ilmu nahwu
2. Bagi pihak lain Makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman
mengenai pembagian I’rob, tanda-tandanya,serta contoh-contohnya

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU NAHWU DAN SHOROF


Ilmu nahwu adalah salah satu cabang ilmu bahsa arab begitu juga
dengan ilmu shorof. Hanya saja objek kajiannya yang berbeda. Ilmu nahwu
fokus pada bagaimana kita merangkai kata–kata menjadi sebuah kalimat yang
sempurna,baik dari sisi susunan kata tersebut atau perubahan akhir setiap kata
dalam kalimat yang dikenal dengan istilah I’rob.
Sedangkan ilmu shorof fokus pada perubahan kata dari satu bentuk ke
bentuk yang lain yang dikenal dengan istilah tashrif . Dengan ilmu shorof kita
bisa mengetahui bentuk kata yang sesuai untuk digunakan dalam kalimat.
B. PENGERTIAN I’ROB
I’rob adalah perubahan harakat akhir pada isim atau fi’il yang
disebabkan adanya amilamil yang masuk pada kalimat tersebut.
 Isim atau fi’il yang dapat berubah harakat akhirnya disebut Mu’rob.
Mu’rob sendiri ada dua :
1. Berubah Harokat
Ada kata yang perubahannya dari sisi harokatnya. Kelompok
kata yang termasuk jenis ada 3 yaitu:
a. Isim mufrod (kata tunggal)
b. Jamak taksir (jamak yang tidak mengikuti kaidah jamak)
c. Jamak muannats salim (jamak wanita banyak)
Ketiga kata diatas ,bila menempati kedudukan yang berbeda-
beda dalam kalimat, maka yang berubah adalah harokatnya.contoh
I’rob Isim mufrod Jamak taksir Jamak muannats salim
Rofa’
‫َم‬ ‫ج‬ ‫ر‬ َ ‫َء‬ ‫اج‬ ‫َل‬ َ ‫اج‬
‫ر‬ َ ‫َء‬ ‫اج‬ ‫ت‬ ًَ‫ا‬ َ ‫ه‬ ‫س‬ َ ًَ
‫ن‬ ‫ا‬ َ ‫ث‬ َ ‫ئ‬ ‫اج‬
Nashab
‫ا‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ َ ‫َث‬ ََ َ ‫ار‬
‫ا‬ ‫َل‬ ‫اج‬ ‫ر‬ َ ‫َث‬ ََ َ ‫ار‬
‫ََت‬ ًَ‫ا‬ َ ‫ه‬ ‫س‬ َ ًَ ‫ن‬ ‫ا‬ َ ‫َث‬
ََ َ ‫ار‬

6
Jer
‫َم‬ ‫ج‬ ‫ز‬ َ ‫ت‬ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬
‫ي‬ ‫َل‬ َ ‫اج‬ ‫ر‬ ‫َب‬ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬
‫ي‬ ‫ََت‬ ًَ‫ا‬ َ ‫هس‬ َ ًَ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ت‬ َ
َ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
2. Berubah Huruf
Kelompok kata ini yang berubah bukan harokatnya, melainkan
hurufnya.kelompok kata yang masuk jenis ini adalah :
a. Isim tatsniyah (kata ganda)
b. Jamak mudzakkar salim ( jamak laki-laki banyak )
c. Isim-isim yang lima 1
Ketiga jenis kata tersebut, ketika menempati kedudukan yang
berbeda-beda dalam kalimat ,maka yang berubah adalah hurufnya,
contohnya
I’rob Isim tatsiniyah/mutsannah Jamak mudzakkar salim
Isim yang lima
Rofa’
َََ ًَ‫ا‬ َ ‫هس‬ ‫ي‬ َ ‫ء‬ ‫اج‬
َََ ‫و‬ َ ًَ َ ‫هس‬ ‫ي‬ َ ‫ء‬ ‫اج‬ ‫َك‬
‫و‬ ‫خ‬ َ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫اج‬
Nashob
َََ ََ َ ًَ َ ‫هس‬ ‫ي‬ َ ‫ث‬ ََ
َ ‫ار‬ َََ ََ َ ًََ َ ‫هس‬ ‫ي‬ َ
‫ث‬ ََ َ ‫ار‬ ‫َك‬ ‫اخ‬ َ ‫ا‬ ‫َث‬ ََ
َ ‫ار‬
Jer
َََ ََ َ ًَ َ ‫هس‬ َ ًَ َ ‫ت‬ َ
‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬ َََ ََ َ ًََ َ ‫هس‬
َ ًَ َ ‫ت‬ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬ َ‫ك‬ ََ
‫خ‬ َ ‫أ‬ ‫ت‬ َ ‫َت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
 Isim atau fi’il yang tidak dapat berubah harokat akhirnya disebut
mabni. Ketidak perubahannya ini terjadi untuk selamanya, artinya
bentuknya akan selalu seperti itu.contohnya isim maushul, isim isyaroh
(kata tunjuk). Misalkan kataََََ َ
َ ‫َََ ذ‬harokat kasroh tersebut tidak akan berubah menjadi dhummah
maupun fathah.
 Sedangkan semua huruf hukumnya Mabni

7
C. PEMBAGIAN I’ROB
I’rob dibagi menjadi empat rofa’ aslinya dengan dhummah, nashob
aslinya dengan fathah , khofadl/ jer aslinya dengan kasroh , jazem aslinya
dengan sukun.
1. I’rob khusus untuk isim:
Ada 3 macam I’rob untuk isim
a. Rofa’/Marfu’(dhummah)
Contoh: ‫م‬ ‫ج‬ ‫ر‬ َ ‫ء‬ ‫اج‬
b. Nashob /manshub (fathah)
Contoh : ‫ا ل ج ر ث َ ار‬
c. Jer/majrur (kasroh)
Contoh : ‫م‬ ‫ج‬ ‫ز‬ َ ‫ت‬ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬
‫ي‬
2. I’rob khusus untuk fi’il:
Ada 3 macam I’rob untuk fi’il
a. Rofa’/Marfu’(dhummah )
Contoh: ‫َة‬ ‫هكنا‬ ‫ذ‬ ‫ًَ حي‬ ‫َب‬ ‫َضز‬
b. Nashob /manshub (fathah)
Contoh :‫ااشبَ ضزَََ اَذ زََذ ًحا‬
c. Jeazem (sukun)
Contoh: ‫َذ‬ ‫ًَ حا‬ ‫َب‬ ‫زض‬ َ َ ‫ى‬ ‫ن‬ ‫ذ‬
َ ‫س‬
D. TANDA I’ROB KHOFADL/JER
I’rob jer hanya bisa masuk pada isim,tidak bisa masuk pada fi’il.
Tanda-tandanya adalah :
1) KASROH /َ َََ menjadi tanda i’rob jer bertempat
pada tiga tempat:
a. Isim mufrod contoh: ‫م‬ ‫ج‬ ‫ز‬ َ ‫ت‬ َ
‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
b. Jama’ taksir contoh: ‫ل‬ َ ‫اج‬ ‫ر‬ ‫َب‬ َ
‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
c. Jama’ muanas salim contoh: َ‫اًَ ت‬ َ ‫هس‬ َ ًَ
‫ن‬ ‫ا‬ ‫ت‬ َ َ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
2) YA َ‫ ي‬menjadi tanda i’rob jer bertempat pada tiga tempat:
a. Isim mutsannah contoh :َََ ََ َ ًَ َ ‫هس‬ َ ًَ
َ ‫ت‬ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬

8
b. Jama’ mudzakkar salim contoh :َََ ََ َ ًََ َ ‫هس‬
َ ًَ َ ‫ت‬ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
c. Asmaul khomsah contoh :‫ك‬ ََ ‫خ‬ َ ‫أ‬ ‫ت‬
َ ‫َت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
3) Fathah ََََ menjadi tanda i’rob jer bertenpat pada satu tempat
a. Isim ghoiru munsarif4
Isim ghoiru munsharif adalah isim yang tidak bisa
menerima tanwin,karena menyerupai fi’il,rafa’nya dummah,nasab
jernya fathah. Dengan syarat tidak ada al/dimudlofkan,maka
rafanya dlummah, nasab fathah dan jernya kasroh.
Contoh: ‫تًوسى‬ َ َ ‫ت‬ ‫ر‬ ‫ز‬ ‫ي‬
E. KALIMAT-KALIMAT YANG DIBACA JER
Kalimat isim yang dibaca Jer disebabkan 3 hal : yakni:
1. Menjadi Mudhof Ilaih ( ‫ )يضافإن‬contoh : ‫اكرأ َ و سلاإا‬
Idlofah adalah menyandarkan suatu Isim kepada Isim yang
lain/gabungan dua isim atau lebih. Isim yang disandarkan (pertama)
disebut Mudlof dan yang disandari (ke dua) disebut Mudlof Ilaih.
Seperti:‫ ز ًَكااب‬Ketentuannya sebagai berikut:
a. Mudlof harus tanpa al, tanpa tanwin, tanpa nun (untuk Jamak dan
Isim Tatsniyah)
b. Mudlof Ilaih Wajib dibaca Jer
2. Menjadi Jer Majrur : Kalimat yang dibaca jer karena kemasukan huruf Jer
5 : ‫ذ شََرزي‬
3. Menjadi Salah satu dari Isim Tabi’ (Tabi’ Sekawan) : ‫ اناواتع‬adalah
merupakan kalimat-kalimat yang mengikuti, baik mengikuti dari segi
I’robnya
(‫(األَزاب‬, mudzakkar mu’annatsnya(‫)ثواناأََاناذكز‬,
bilangannya(‫)انعذد‬, dan nakiroh ma’rifatnya(‫)واناعزفاناكز‬. Adapun bagian-
bagian ‫( اناواتع‬mengikuti) ada 4, yaitu : ‫انعف‬,‫انع اناوكذا‬,‫انذذلا‬,‫ ا‬. Kemudian
untuk keterangan selanjutnya akan dijelaskan satu persatu di bagian
selanjutnya.
a. Menjadi naat yang man'utnya majur : ‫مَ قاَناذ شََرزي‬
b. Menjadi athof yang ma'thufnya majrur :‫ز ًَوذ شََرز‬
c. Menjadi taukid yang muakkadnya majrur :‫َ س َذ شََرزي‬
d. Menjadi badal yang mubdal minhunya majrur: ‫كخاذ شََرزي‬
F. TANDA I’ROB JAZEM
I’rob jer hanya bisa masuk pada fi’il,tidak bisa masuk pada
isim.kebalikan dengan I’robjer. Jazem merupakan alamat yang terakhir yakni
yang keempat dari urutan rafa’, nashab, jar (khafadz), dan jazem. Dan urutan
ini sudah paten karena dari berbagai kitab nahwu dan ulama’ nahwu tidak ada
perbedaan terhadap urutan i’rab.

9
Dalam buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy,
karya Moch. Anwar dijelaskan, sebagai berikut;
‫واناذفانلكوََليااَونهجشو‬

“I’rab jazem mempunyai dua alamat yaitu; sukun dan membuang.”


Maksudnya; i’rab jazem itu mempunyai duaa tanda, yaitu; sukun yang menjadi
tanda pokok dan membuang (menghilangkan) nun tanda rafa’ dan huruf ‘illat.
Contoh;
Sukun yang menjadi tanda pokok, seperti;
‫ز ص‬،‫ب ز ض ََىَ ن‬،‫ََ ََىَ ن َََ ك ََىَ ن‬
Membuang nun tanda rafa’, seperti;
‫ل ع ف ََََى ن‬،‫ل ع ف جىَ ن‬،‫اوهع فََىَ ن‬،‫اوهع ف جَى ن‬،‫ىهع ف جَى ن‬

Membuang huruf ‘illat, seperti; (Baca dari kanan)


> َ ‫ ىش خ‬Menjadi ‫ََشَ خ َََى ن‬,‫ ىي ز ََا‬menjadi ‫وَ ز ََىَ ن‬
Kata Nadhim
‫َوَاوَهةحزفاذفاو*تانلكوَاسفاس ً َوانجش‬

“I’rab jazem pada fi’il-fi’il itu dengan memakai sukun, atau membuang
huruf ‘illat, atau membuang nun (tanda rafa’) pada af’alul khamsah.”

Tanda –tanda I’ron jazm adalah :


a. Harokat sukun
Dalam buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan
‘Imrithy, karya Moch. Anwar dijelaskan, sebagai berikut;
‫فاما اسلكون سلجزم في اسفعل اسمضارع اسصايح االخر‬
Sukun menjadi alamat bagi i’rab jazem pada fi’il mudhari’ yang
pada bagian akhirnya tidak berhuruf ‘illat, yaitu alif, wawu, dan ya’,
seperti; [ 2[ ‫ سم يدخل‬،‫ سم تفعل‬،‫سم يفعل‬

b. Hadfu (membuang)
Membuang itu menjadi tanda bagi i’rab jazem pada fi’il mudhari’ yang
mu’tal akhir (kata yang akhirnya bertemu dengan huruf ‘illat) dan pada
fi’i-fi’il yang di-rafa’-kan nya dengan nun tetap. Contoh;[3]

10
1. Fi’il mudhari’ mu’tal akhir, contoh; (Baca dari arah kanan)
> ‫ يخشى‬Menjadi ‫ يرمى‬,‫ سم يخش ا‬menjadi ‫ يدَو‬,‫ سم يرم ا‬menjadi ‫ سم يدع‬.
2. Fi’il yang di-rafa’-kannya dengan nun tetap (af’alul khamsah). Contoh;
(Baca dari Kanan)
> ‫ تفعلين‬،‫ تفعلون‬،‫ يفعلون‬،‫ يفعالن‬،‫ يفعالن‬menjadi ‫ سم‬،‫ سم تفعلوا‬،‫ سم يفعلوا‬،‫ سم تفعال‬،‫سم يفعال‬
‫تفعلي‬
G. KALIMAT YANG DIBACA JAZEM

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu nahwu fokus pada bagaimana kita merangkai kata–kata menjadi
sebuah kalimat yang sempurna,baik dari sisi susunan kata tersebut atau
perubahan akhir setiap kata dalam kalimat yang dikenal dengan istilah I’rob.
Sedangkan ilmu shorof fokus pada perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk
yang lain yang dikenal dengan istilah tashri.
I’rob adalah perubahan harakat akhir pada isim atau fi’il yang
disebabkan adanya amilamil yang masuk pada kalimat tersebut.
I’rob dibagi menjadi empat rofa’ aslinya dengan dhummah, nashob
aslinya dengan fathah , khofadl/ jer aslinya dengan kasroh , jazem aslinya
dengan sukun.
Tanda i’rob khofadl/jer ada 3 yaitu, kasroh, ya’, fathah
Tanda I’rob jazm ada 3 yaitu, harokat sukun, hadfu (membuang)

12
DAFTAR PUSTAKA
H.TAUFIQUL HAKIM, Amtsilati Qoidati, (Jepara :Al-falah offset2004) cet.ke-II.
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy, (Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2014) cet. ke-33.
Abu Razin & Ummu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, (Tim BISA juli 2015) cet.ke
II.

13

Anda mungkin juga menyukai