Anda di halaman 1dari 15

MEMOTRET PEMIKIRAN SUFISTIK AL-QUSHAIRY DALAM TAFSIR

LAT{A<IF AL-ISHA<RA<T

Nabila Fitri Rachmani


UIN Sunan Ampel Surabaya, 07020320064@student.uinsby.ac.id
Novita Hernilia Putri
UIN Sunan Ampel Surabaya, 07020320069@student.uinsby.ac.id
Nuriyah Faradisal Jinan
UIN Sunan Ampel Surabaya, 07020320072@student.uinsby.ac.id
Monika Diyanti Firjatullah
UIN Sunan Ampel Surabaya, 07040320133@student.uinsby.ac.id

Dosen Pengampu: Dr. H. Ghozi, Lc, M.Fill.I


Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Sunan Ampel Surabaya 2023

ABSTRAK
Tafsir merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk
dipelajari umat Islam ketika ingin mengetahui makna kandungan dari ayat al-Qur’an.
Berbagai teori tafsir menghasilkannya berbagai macam corak tafsir juga salah satunya
corak isyari. Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan salah satu mufassir sufi
beserta karya nya yang akan kami kaji, yakni Imam al-Qusyairi pengarang kitab tafsir
Latha’if al-Isyarat. Menggunakan penafsiran isyari, tafsir ini berupaya mengungkap
makna esoteris di balik teks al-Qur’an berdasarkan isyarat-isyarat yang diterima oleh
al-Qusyairi.
Kata Kunci: Al-Qusyairi, Lathaif al-Isyarat.

PENDAHULUAN
Dalam suatu penafsiran, sosok mufassir memiliki pengaruh yang besar, yang mana dari
kecenderungan keilmuwan mufasir dan juga keadaan penafsir itu sendiri. Hal ini terjadi
karena al-Qur’an sendiri berpotensi dijelaskan dengan berbagai teori tafsir. Sifat dari

2023 1
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

al-Qur’an yang mengandung (multi interpretasi) ini menghasilkan beberapa makna


yang menjadikannya sebab lahirnya berbagai macam penafsiran baik yang mengacu
pada penanda dan penunjuk, yang dapat melahirkan penafsiran al-Qur’an dengan
pemahaman yang variative. Salah satu dari kecenderungan tersebut yakni
kecenderungan gerakan sufi yang akan menghasilkan penafsiran ayat al-Qur’an dengan
corak sufi isyari. Diantara tafsir corak isyari yang sudah dihasilkan seperti tafsir karya
Shal Al-Tustari yang ditulis tangan, tafsir Al-Alusi, Ibnu Arabi, Al-Ghazali hingga pada
tafsir karya Al-Qusyairi.
Tafsir sufi memeiliki nilai khusus dari corak tafsir lainnya, karena ia berupaya untuk
menjelaskan makna ayat dengan nilai ma’rifat. Dalam Islam, tasawuf dipandang
sebagai hal menarik untuk dikaji. Tujuan tasawuf tak lain untuk sampai ke Allah SWT.
Dalam kajian tasawuf terdapat konsep maqamat, dengan usaha para sufi berkaitan
dengan konsep ini, akhirnya terwujudlah karya tafsir bercorak sufi.
Dalam penafsiran al-Qur’an, disamping berbagai metode umum yang digunakan, para
mufassir pun memiliki kekhususan tersendiri dalam penafsirannya, termasuk dalam
menafsirkan ayat dengan tafsir sufi ini. Dengan ini penulis tertarik mengenai salah satu
karya sufistik dimana tafsr sufi memang kurang menjadi sorotan, namun di balik itu ia
memiliki ciri khas tersendiri. Dimana penlis menyajikan tentang kitab Tafsir Lathaif
al-Isyarat karya dari Imam al-Qusyairi yang memuat biografi serta pemikiran beliu
tentang karya tafsirnya yang akan diulas dalam pembahasan kali ini

BIOGRAFI IMAM QUSYAIRI


Imam Qusyairi beliau memiliki nama lengkap yaitu al-Imam Abu Al-Qasim
Abdul karim bin Hawazin bin Abdul Malik bin Thalhah bin Muhammad al-Istiwai al-
Qusyairi al-Naisaburi al-Syafi. Beliau ini dilahirkan di kota Istawa pada tahun 376/986
M pada bulan Rabiul Awal.1 Imam al-Qusyairi ini beliau memiliki beberapa nama gelar

1
Luthfi Maulana, “Studi Tafsir Sufi: Tafsir Latha’if Al-Isyarat Imam Al-Qusyairi, “Hermeneutik: Jurnal Ilmu
Al-Qur’an Dan Tafsir 12”, no. 1 (2018), 6.

2023 2
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

salah satunya seperti al-Naisaburi, al-Qusyairi, dan al-Syafi’i, gelar-gelar yang


ditunjukan kepada beliau ini sebagai bentuk kemuliaan dan kedudukan yang sangat
besar terhadap keilmuan tasawuf serta keilmuan lainnya yang ada dalam dunia islam
ini.2
Al-Qusyairi ini merupakan salah satu keturunan dari Arab lalu datang ke
Khurasan dan beliau tinggal di pinggiran kota. Beliau juga termasuk seorang sufi dan
zahid di kota khurasan serta beliau abdi untuk umat manusia.3 Selain itu, imam al-
Qusyairi ini beliau merupakan sosok yang sangat ahli di beberapa bidang salah satunya
ialah pada bidang tafsir, hadits, ushul, adab, syair, dan beliau juga sering mengarang
karya tasawuf. Sejak usia remaja, beliau al-Qusyairi belajar kepada Syeikh Abu Ali Al-
Daqaq untuk menempuh jalan kesufiannya.

Syeikh Abu Ali Daqaq merupakan salah satu guru yang sangat berpengaruh
terhadap al-Qusyairi. Beliau juga merupakan seorang guru yang memiliki ketakwaan
yang sangat tinggi, karena setiap perkataannya beliau mengajak kembali kepada Allah
swt. Al Daqaq juga merupakan seorang sufi yang sangat terkenal pada zamannya.
Selain seorang sufi beliau juga merupakan sosok yang handal dalam beberapa bidang
salah satunya ialah fiqih, ushul, dan sastra arab. Sosok Ali Daqaq inilah yang sangat
mempengaruhi keperibadiannya al-Qusyairi. Lalu Ali Daqaq menikahkan al-Qusyairi
dengan putrinya yang bernama Fatimah dan memiliki enam orang putra dan seorang
putri.4

Berkat ketekunan al-Qusyairi dalam mendalami ilmu tasawuf, menjadikan


beliau seorang sufi yang terkenal pada masa itu. Diantara karya-karya beliau adalah
Lathaif al-Isyarat (karya tafsirnya beliau). Balaghah al-Maqashid fi al-Tasawuf,

2
Irwan Muhibuddin, Tafsir Ayat-Ayat Sufistik (Studi Komparatif Antara Tafsir Al Qusyairi Dan Tafsir Al
Jailani) (Jakarta: UAI Press, 2018), 24.
3
Ibid., 24
4
Maulana, “Studi Tafsir Sufi: tafsir Latha’if Al-Isyarat Imam Al-Qusyairi”, 82

2023 3
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

Istifadhah al-Muradat, At-Tahbir fi Tadzkir, Hayat Al-Arwah dan Al-Dalil ila Thariq
al-Shalah, Al-Risalah Al-Qusyairiyah fi, Ilmi al-Tasawuf, Al-Ushul fi Al-Ushul, Uyun
Al-Ajwibah fi Ushul Al-Asilah, Al-Luma’ fi Al-I’tiqad.

Selama perjalanannya beliau untuk mencari ilmu, al-Qusyairi banyak bertemu


tokoh-tokoh yang sangat terkenal, yang beliau temui dan menjadikannya sebagai guru
salah satunya ialah:

1. Abu Ali Al-Hasan bin Ali Al-Naisaburi


2. Abu Abdurrahman Muhammad bin Husain bin Muhammad Al-Azdi Al Sulami
AL-Naisaburi.
3. Abu Bakr Muhammad bin Husain bin Husain bin Furak Al-Ansari Al-
Asbahani.
4. Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Mahram Al Asfarayaini.
5. Abu Al-Abbas bin syuraih.
6. Abu Manshur Abdul Qahir bin Muhammad Al-Baghdadi Al-Tamimi Al-
Asfarayaini.

Tepat pada beliau umur 87 tahun Al Qusyairi ini menghembuskan nafas terakhir
nya di Naisabur yang bertepatan pada hari Ahad 16 Rabiul Akhir 465 H/ 1073 M. Lalu
jenazahnya beliau dimakamkan di sisi samping gurunya yaitu Syeikh Abu Ali Al
Daqaq.5

SEKILAS KITAB LAT{A<IF AL-ISHA<RA<T


Kitab Lat}a>if al-Isha>ra>t merupakan karya fenomenal dari al-Qushayri. Kitab ini
ditulis setelah beliau mendalami tasawuf, sehingga tidak heran jika kitab tafsir ini
kental dengan corak sufistik yang merupakan hasil dari taqarrub dan muja>hadah nya
kepada Allah SWT.

5
Ibid

2023 4
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

Sebelum diterbitkan dalam bentuk jilid, kitab ini masih berupa manuskrip-
manuskrip yang kemudian di tahqi>q oleh Ibrahim Basyuni dan untuk pertamakalinya
diterbitkan pada tahun 1971 M, kemudian diterbitkan untuk kedua kalinya pada tahun
1981 M tepat sepuluh tahun setelah penerbitan pertama. Kemudian pada tahun 2000
M, diterbitkan lagi oleh penerbit Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut, yang terdiri dari
tiga jilid.6
Nama Lat}a>if al-Isha>ra>t dipilih al-Qushayri untuk merujuk pada diktum terkenal
dari Imam Ja’far as}-S{idi>q (w.148 H/756 M) yang mengelompokkan makna dalam Al
Qur’an menjadi empat tingkatan : Ibara>h (makna verbal yang jelas) yang ditujukan
pada kaum mukmin awam. Isha>rah (perlambang) yang berada di balik makna verbal
yang jelas, dimana hanya dapat dimengerti oleh kaum genostik dikalangan kaum
mukmin. Lat}a>if (kepelikan yang ada didalam perlambang) yang ditujukan kepada para
wali(auliya’). Haqa>iq (hakikat-hakikat) yang dipahami oleh para nabi.7
Pemilihan nama tersebut menegaskan bahwa al-Qushayri tidak mendiskusikan
makna Ibara>h dalam Lat}a>if al-Isha>ra>t, karena beliau telah membahasnya dalam kitab
tafsir lain. Tingkat makna Isha>rah dan Lat}a>if lah yang dipaparkan dengan prosa lirik
yang jelas. Tetapi ia tetap memperhatikan makna literal ayat itu sendiri, karena ia
adalah orang yang berjasa dalam mengembalikan tasawuf pada landasan al-Qur’an dan
Hadits, dengan kata lain menyelaraskan antara syari’at dan hakikat.
Dalam pendahuluan kitab Lat}a>if al-Isha>ra>t disebutkan bahwa penulisan kitab
ini dilakukan pada tahun 434 H. Dimana situasi politik di Naisabur pada masa itu
sedang tidak stabil. Kaum Asy’riyyah mengalami tekanan yang luar biasa dari
penguasa dengan perdana menteri pada masa al-Kunduri. Meskipun demikian, al-

6
M. Minanur Rohman,” Ayat-Ayat Jihad Dalam Perspektif Tafsir isha>ri> Studi Pemikiran Al Qushayri
Dalam lat}a>if al-isha>ra>t),(Tesis, UIN Walisongo Semarang, 2017) hal.63
7
Hamid Algar, Principles at Sufisme (Berkeley: Mizan Press, 1990) , hal. xi

2023 5
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

Qushayri tetap berjuang menegakkan ajaran-ajaran Ahl al-Sunnah melalui karya-


karyanya diantaranya kitab Lat}a>if al-Isha>ra>t ini.
Pembelaannya terhadap kaum sufi dengan menyebutkan makna-makna dari
perkataan mereka dan dasar-sadar kehidupam dalam menafsirkan al-Qur’an
merupakan salah satu yang melatarbelakangi lahirnya kitab Lat}a>if al-Isha>ra>t, melalui
perkataannya “ kitab kami hadir untuk menuturkan bagian dari isyarat-isyarat al-
Qur’an melalui lisa>n al-Ma’rifah (bahasa makrifat), baik yang menyangkut makna-
makna perkataan mereka maupun mengenai persoalan dasar-dasar kehidupan mereka.8

SUMBER PENAFSIRAN, METODE, DAN CORAK KITAB LAT{A<IF AL-


ISHA<RA<T
Dalam pandangan al-Qushayri, tafsir sufi merupakan tafsir al-Qur’an al-karim
‘ala thariqah arbab al-mujahadah wa al-ahwal, yakni menafsirkan Al-Qur’an
berdasarkan metode para sufi yang ahli mujahadah dan telah mencapai ahwal.
Sehingga dapat disimpulkan mufassir mencapai kashf (intuisi) melalui pengalaman
mujahadah dan ahwal, sehingga terungkap makna esoteris di balik makna lahir al-
Qur’an.9
Membahas mengenai tafsir sufi (isyari), menurut Manna al-Qat}t}an, tafsir sufi
isyari memiliki dua macam, yaitu tafsir isyari al-nadhari dan tafsir sufi isyari al-akhlaqi.
Tafsir isyari al-nadhari adalah penafsiran yang membawa makna ayat dhahir kepada
makna batin, tafsir isyari al-nadhari ini lahir dari kaum sufi yang membangun
tasawufnya di atas teori dan doktrin filsafat, maka rasional kaum sufi yang ini mengkaji
al-Quran dengan kajian yang sejalan dengan teori dan doktrin mereka, hingga dalam

8
Al-Qushayri, Lat}a>if al-Isha>ra>t, jilid 1 ( Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2000), hlm. 5.
9
Arif budiono,”Dimensi Sufistik Surat Al-Waqi’ah(Studi Kitab Lat}a>if Al-Isha>ra>t Karya Imam al-
Qushayri”, MIYAH: jurnal studi islam vol.18 No. 02 (2022)hal. 264

2023 6
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

menjelaskan al-Quran keluar dari makna dhahir yang dikuatkan dengan syara’ secara
bahasa, pelopor metode tafsir ini ialah Muhyidin Ibnu Arabi.10
Sedangkan tafsir isyari al-akhlaqi adalah tafsir yang ditulis oleh mufassir
dengan tujuan mengungkap isyarat yang berada dibalik ayat al-Qur’an sehinga dari
ayat tersebut dapat diketahui pesan ayat mengenai ketuhanan. Dalam hal ini, Kitab
Lat}a>if al-Isha>ra>t termasuk kedalam kategori tafsir isyari al-akhlaqi.11
Kitab Lat}a>if al-Isha>ra>t dinilai aman dari unsur-unsur penyimpangan dan dinilai
sebagai kitab tafsir mahmud (terpuji) oleh para ulama’, salah satu sebabnya adalah
karena didalamnya berupaya mempertemukan antara syari’at dan hakikat. Jika dilihat
dari sumber penafsirannya, kitab ini termasuk kedalam sumber penafsiran bil ma’tsur
dan bil ra’yi, dengan tartib ayat tahlili dan coraknya yang ondong pada sufistik.
Namun untuk metode yang al-Qusyairi ada dua asumsi mengenai metode yang
beliau gunakan. Dilihat dari cara penulisan kitab tafsirnya, al-Qusyairi menggunakan
metode ijmali. Pertama ia menafsirkan satu ayat dengan corak isyariy-nya kemudian
mencantumkan analisis terhadap makna yang dikandung oleh ayat itu baik dari makna
dzhair maupun makna bathin. Kemudian ketika menjelaskan makna ayat, beliau
menggunakan penafsiran dengan Bahasa yang singkaat dan tidak mengandung unsur
yang dapat membosankan pembaca.12
Dan asumsi kedua bahwa tafsir karya al-Qusyairi menggunakan metode tahlili.
Dibuktikan dengan beliau yang memulai penafsirannya dari surat al-Fatihah, tafsir ini
menjelaskan dari ayat ke ayat secara rinci, menjelaskan makna yan berkaitan,
menyebutkan asbab al-nuzul dan beberapa ayat diartikan dengan pengertian yang

10
Luthfi Maulana,”Studi Tafsir Sufi:Tafsir Lat}a>if al-Isha>ra>t Imam al-Qushayri”, Hermeneutik: Jurnal
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Volume 12 No. 1,(2018) hal 4-5
11
Ibid, hlm 16
12
Hafizzullah Hafizzullah, Nurhidayati Ismail, and Risqo Faridatul Ulya, ‘Tafsir Lathâif Al-Isyârât Imam
Al-Qusyairy: Karakteristik Dan Corak Penafsiran’, Jurnal Fuaduna : Jurnal Kajian Keagamaan Dan
Kemasyarakatan, 4.2 (2020), 147.

2023 7
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

spesifik. Dengan bersumber dari dari tafsir isyari, maka penafsirannya banyak
dipengaruhi nilai-nilai dari sufi.13

KARAKTERISTIK AL-QUSYAIRI DALAM LAT{AI< F AL-ISHA<RA<T


Seperti yang sudah dijelaskan tentang metode yang digunakan al-Qusyairi .
Berikut merupakan ciri khas dari kitab karya al-Qusyairi yang setidaknya ada 7
karakteristik yang diterapkan oleh Imam al-Qusyairy saat menafsirkan al-Qur’an, yaitu
sebagai berikut:14
1. Imam al-Qusyairiy selalu menafsirkan basmalah perkata dan huruf. Beliau
berpendapat bahwa basmalah adalah ayat al-Qur’an bukan sekedar tabaruk,
dan beliau berpendapat tidak adanya tikrâr (pengulangan tanpa faedah) dalam
al-qur’an, karena tikrâr tersebut hanya layak bagi makhluk, bukan khaliq.
2. Imam Al-Qusyairiy mengunakan Ma’rifah Al-Bathiniyah saat ia menafsirkan
ayat.
3. Imam al-Qusyairiy juga menukil pendapat gurunya yang dianggap mampu
membantu dalam menafsirkan ayat al-Qur’an.
4. Imam Al-Qusyairiy tidak menyantumkan pembahasan terkait masalah fiqhiyah,
baik itu ahkam al-fiqhiah, qawaid al-ubudiyah maupun sanad-sanad. Dengan
tujuan ia menafsirkan ayat berdasarkan pemahaman shufi dan amalan yang
dilakukan oleh para shufi dan secara tidak lansung kitab Lathâif Al-Isyârât ini
adalah aplikasi/penerapan (tamtsilan) dari kitabnya Ar-Risalah al-Qusyairiyah.
5. Imam al-Qusyairiy juga menyelipkan tafsir bercorak Al-Adabiy pada penafsiran
ayat-ayat Al-Qur’an Al-Karim. Hal tersebut dapat dilihat dari bahasa yang
digunakan oleh Imam Al-Qusyairiy dengan bahasa yang menggugah hati setiap
pembacanya. Tidak berpanjang lebar ketika menjabarkan sebuah ayat dan
menuntaskan setiap tema yang dikandung oleh ayat-ayat al-Qur’an.

13
Muhammad Husein al-Dzahabi, al-Tafsir wal Mufassirun
14
Hafizzullah, Ismail, and Ulya.

2023 8
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

6. Imam al-Qusyairiy dalam menafsirkan huruf al-Muqatha’ah tetap menegaskan


bahwa penafsiran ayat tersebut tidak dapat diketahui kecuali yang Maha Tahu
yaitu Allah Subhanah Wa Ta’ala. Namun Ia tetap menukil penafsiran-
penafsiran tentang Huruf al-Muqatha’ah
7. Imam al-Qusyairiy juga menyantumkan syi’ir ketika menafsirkan ayat-ayat Al-
Qur’an untuk membantu penafsiran dari segi bahasa

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Setiap kitab tafsir pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan
dari kitab Lathaif al-Isyarat karya al-Qusyairi ini yaitu kitab ini dibuat dengan gaya
ringkas dan simpel agar tidak membosankan15, selain itu kitab ini merupakan kitab
tafsir sufi pertama yang lahir di kalangan umat Islam dan berusaha menafsirkan
seluruh ayat-ayat al-Qur’an secara lengkap. mulai dari al-Fatihah sampai an-Nas.
Selain itu sekalipun kitab ini cenderung bertumpu pada makna isyarah tetapi ia
tetap memperhatikan makna literal dari ayat isu sendiri. Bahkan ia berusaha untuk
mengompromikan makna isyarat dengan makna lahiriahnya.
Adapun kekurangan dari kitab ini yaitu terdapat beberapa penafsiran al-
Qusyairi yang secara metodologis menimbulkan problem penafsiran karena makna
isyarah yang diungkapkan al-Qusyairi cenderung subjektif dan tidak sejalan dengan
kandungan makna lahiriyah ayat tersebut. Dalam beberapa penafsirannya al-
Qusyairi dirasa tenggelam dalam semangat kesufiannya yang mendalam sehingga
penafsiranya cenderung mengabaikan makna literal ayat dan terlalu bertumpu pada
makna isyaratnya. Maka dapat disimpulkan bahwa al-qusyairi tidak konsisten
dalam mengaplikasikan metode penafsirannya.16

15
Hafizzullah, Ismail, and Ulya. 153
16
Abdul Munir, ‘Penafsiran Imam Al-Qusyairi Dalam Kitab Tafsir Lataif Al-Isyarat (Studi Tentang
Metode Penafsiran Dan Aplikasinya)’, Disertasi (UIN Sunan Kalijaga, 2009).

2023 9
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

CONTOH PENAFSIRAN

Beliau memulai penafsiran dalam kitabnya dengan basamalah yang mana sebagai ayat
pertama Fatihatul al-Kitab. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwasannya
penafsiran al-Qusyairi dalam basmalah itu berbeda-beda dari setiap surahnya. Karena
penafsiran basmalah memiliki hubungan dengan kandungan surat.

Huruf ba’ dalam basmalah merupakan harf al-tadmin. Ini menunjukan arti bahwa
dengan Allah SWT muncul pencipataan dan makhluk. Tidak ada satu makhluk pun
kecuali keberadaannya dengan Allah SWT. Dia Pemilikinya, dari-Nya bermula dan
kepada-Nya kembali. Dengan-Nya muwahhid menemukan dan merasakan dan dengan-
Nya pula orang para pelanggar (perintah-Nya) melanggarnya.17

Allah berfirman dengan ‫ بسم هللا‬tidak dengan ‫ باهلل‬mengahrapkan berkah dengan


penyebutan ‫اسم‬. Hal ini juga untuk membedakan sebagaimana dengan sumpah umat
lainnya. Namun dibalik itu, menurut ulama al-ism adalah al-musamma. Hal yang tidak
kalah pentingnya, penyebutan ism adalah karena dapat membersihkan hati dari ikatan-
ikatan selain Allah, melepaskan sir pada ahli makrifat dari penghalang-penghalang dan
juga hati dan sir saat telah bersih saat lafaz ‘Allah tiba.18

Selanjutnya pada contoh penafsiran tentang QS. Al-Baqarah ayat 3:

17
Imam Al-Qusyairy, ‘Lathâif Al-Isyârât’, 2000, pp. 1–464.
18
‘1. Buku - Pengantar Tafsir Sufi - Ghozi.Pdf’.

2023 10
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

‫الص ٰلوةَ َوِِمَّا َرَزق ْٰن ُه ْم يُ ْن ِف ُق ْو َن‬ ِ ‫الَّ ِذيْ َن يُ ْؤِمنُ ْو َن ِِبلْغَْي‬
َّ ‫ب َويُِق ْي ُم ْو َن‬

(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan Sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.

Dalam menafsirkan kata َّ ‫ َويُِق ْي ُم ْو َن‬,


َ‫الص ٰلوة‬ al-Qusyairi mengatakan didalam

kitabnya Lathaif al-Isyarat.

Menurut al-Qusyairi, mendirikan shalat merupakan mendirikan dan


mengerjakan seluruh rukun dan sunahnya, serta merasakan kehadiran Dzat yang
disembah (Allah SWT), sehingga seseorang dapat mematuhi semua perintah yang
diberikan oleh-Nya. Sehingga pada akhirnya yang dinamakan dengan mahwun.
Mendirikan sholat yaitu menghadapkan diri kearah kiblat dan menenggelamkan
hatinya ke dalam hakikat hubungan antara manusia dengan Tuhannya.19

Terdapat dua istilah yang merupakan istilah-istilah sufi dalam penafsiran al-

Qusyairi tersebut. Yang pertama ialah kata ‫ حمو‬. Kata tersebut secara bahasa berarti

19
Al-Qusyairy.

2023 11
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

penghapusan. Namun dalam istilah sufi, diartikan sebagai suatu waktu dimana
seseorang meninggalkan perbuatan dosa dan menggantikannya dengan perbuatan

terpuji. Sedangkan, istilah kedua ialah ‫ مستغرقة‬yang berarti salah satu tingkatan yang
dilalui oleh pelaku sufi. Maknanya adalah menenggelamkan diri dalam kecintaan
kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepadanya dengan jiwa, diri dan hatinya.20

Setelah kita lihat pemaparan penafsiran yang dilakukan oleh al-Qusyairi dalam
kitabnya, maka dalam penafsiran al-Qusyairi ini adakalanya nampak sangat menjaga
dan menjauhkan diri dari penafsiran-penafsiran batil yang jauh diluar jangkauan
manusia. Inilah beberapa hal dan sebab kitab tafsir Lathaif al-Isyarat karya Imam
Qusyairi ini bisa dikategorikan dalam tafsir sufi isyari akhlaqi.

Kemudian, ada salah satu penafsiran yang menarik yang ada dalam kitab tafsir
karya al-Qusyairi yakni terdapat dalam QS. Yusuf ayat 19

ٌۢ ِ ٰ ۟
‫يم ِِبَا‬ َٰ ِ‫َس ُّروهُ ب‬
َّ ‫ض َعةً ۚ َو‬
ٌ ‫ٱَّللُ َعل‬ َ َ‫ارةٌ فَأ َْر َسلُوا َوا ِر َد ُه ْم فَأَ ْد َ َٰل َدل َْوهُۥ ۖ ق‬
َ ‫ال يَٰبُ ْش َر ٰى َٰه َذا غُلَ ٌم ۚ َوأ‬ َ َّ‫ت َسي‬
ْ َ‫َو َجآء‬

‫يَ ْع َملُو َن‬

“Kemudian datanglah sekelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh


seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata : Oh kabar
gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai
barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Dilihat secara teksnya, ayat ini hanya memberi sebuah pengertian tentang cerita
setelah Nabi Yusuf as di buang oleh saudara-saudaranyya ke dalam sumur, kemudian
datang beberapa rombongan khalifah yang beristirahat untuk minum, lalu mereka

20
Luthfi Maulana, ‘Studi Tafsir Sufi: Tafsir Latha’if Al-Isyarat Imam Al-Qusyairi’, Hermeneutik, 12.1
(2019).

2023 12
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

menimba sumur itu dan menemukan seorang Yusuf yang masih kecil didalam sumur
tersebut dan mereka sangat senang karena anak itu sangat tampan sehingga mereka
menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Namun dalam hal ini, al-Qusyairi
memberikan tafsiran berbeda dengan para mufassir pada umumnya.

Dalam penafsiran beliau, al-Qusyairi menjelaskan: tidak setiap orang yang


meminta (mengharap) sesuatu itu hanya mendapat sebatas harapan saja, bahkan tidak
jarang mendapatkan lebih dari itu, seperti yang terjadi pada musafir ini, mereka
sebenarnya hanya berharap air untuk minum, tapi mereka malah mendapatkan lebih
dari itu (mendapat Yusuf as). Dan dikatakan oleh sebagian ulama’, bahwa tidak setiap
sesuatu yang didapat itu sesuai dengan dugaan orang yang mendapatkannya,
sebagaimana mereka (para musafir) yang mendapati Yusuf as yang dikira seorang
sahaya yang dapat mereka jual, padahal hakikatnya lebih dari itu, karena Yusuf
merupakan calon Rasul.

Dan dikatakan oleh Sebagian ulama’, ketika Allah menghendaki selamatnya


Nabi Yusuf as dari dalam sumur, maka Allah SWT juga menggerakan hati musafir
untuk mulai bepergian dan Allah juga yang menjadikan mereka kekurangan air minum
sehingga mereka mencari sumur dimana nabi Yusuf as sudah berada didalamnya. Dan

2023 13
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

inilah yang menjadi penyebab selamatnya nabi Yusuf dari dalam sumur tersebut. Oleh
sebab itu, beberapa ulama’ memberikan ulasan dalam tafsir ini. “Ingatlah bahwa
mungkin saja adanya tasywisy (kekacauan/gangguan) di dalam dunia ini, dan tentu
pasti ada maksud dan tujuan tertentu dari Allah SWT, untuk memberikan ketenngan
(solusi) bagi lainnya.21

Dari penjelasan al-Qusyairi ini dapat kita ambil sebuah pelajaran bahwa setiap
sesuatu yang terjadi itu pasti ada hikmah dan tujuan tertentu dari itu semua. Dan Allah
SWT akan memberikan jalan maupun pertolongan bagi kita, dari perantara apapun itu.

KESIMPULAN

Dari pemaparan singkat diatas bisa kita ketahui bahwa Imam al-Qusyairi bukan hanya
seorang muhadits beliau juga merupakan mufassir yang mana salah satu kitab tafsir
monumental beliau yakni Lathaif al-Isharat dengan menggunakan penafsiran bercorak
sufistik. Karakteristik dari karya tafsir beliau yakni menafsirkan basmalah perkata dan
huruf, menggunakan makna batin dalam menafsirkan ayat, beliau juga menukil
pendapat gurunya yang menurut beliau dianggap mampu membantu dalam
menafsirkan ayat al-Qur’an, beliau tidak menyantumkan pembahasan terkait fiqh,
namun menyelipkan tafsir bercorak al-adabiy dalam penafsiran, serta menyantumkan
syi’ir ketika menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an untuk membantu penafsiran berdasarkan
segi bahasa. Menurut Sebagian ulama kitab tafsir ini dikatakan tafsir mahmud karena
berupaya mempertemukan antara syariat dan hakikat. Dengan berbagai karakteristik
diatas tidak dipungkiri bahwa tafsir beliau ini masih cenderung subjektif dan tidak
sejalan dengan kandungan makna lahiriyah, terkadang al-Qusyairi mengabaikan
makna literal ayat karena tenggelam dalam semangat kesufiannya. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa tafsir Lathaif al-Isyarat ini merupakan karya yang monumental pada
masanya. Semoga dapat memberi pemahaman bagi para pengkaji.

21
Al Qusyairi, ‘Lathaaif At Tafsir’, 2007, p. 472.

2023 14
Studi Tafsir Sufi
Tafsir Latha’if al-Isyarat Imam al-Qusyairi
_____

DAFTAR PUSTAKA

Arif Budiono. "Dimensi Sufistik Surat al-Waqiah (Studi Kitab Lathaif al-Isyarat karya
Imam al-Qushairy". MIYAH: Jurnal Studi Islam vol.18. No.02 (2022)

Al-Qusyairy.Imam. ‘Lathâif Al-Isyârât’, 2000, Darul Kutub al-Ilmiyah Jilid 1

Al-Qusyairy.Imam. ‘Lathâif Al-Isyârât’, 2000, Darul Kutub al-Ilmiyah Jilid 2

Al-Qusyairy.Imam. ‘Lathâif Al-Isyârât’, 2000, Darul Kutub al-Ilmiyah Jilid 3

Ghozi. 2022. Pengantar Tafsir Sufi. (Lamongan: Academia Publication).

Hamid Algar, Principle at Sufisme (Berkeley: Miza Press, 1990)

Hafizzullah, Hafizzullah, Nurhidayati Ismail, and Risqo Faridatul Ulya, ‘Tafsir Lathâif
Al-Isyârât Imam Al-Qusyairy: Karakteristik Dan Corak Penafsiran’, Jurnal
Fuaduna : Jurnal Kajian Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 4.2 (2020)

Irwan Muhibuddin, Tafsir Ayat-Ayat Sufisitk (Studi Komparatif antara Tafsir al-
Qusyairy dan Tafsir al-Jailani) (Jakarta: UAI Press, 2018)

M. Minanur Rohman. "Ayat-ayat Jihad dalam Perspektif Tafsir Ishari Studi Pemikiran
al-Qusyairi dalam Lathaif al-Isyarat) (Tesis: UIN Walisongo Semarang, 2017)

Maulana, Luthfi, ‘Studi Tafsir Sufi: Tafsir Latha’if Al-Isyarat Imam Al-Qusyairi’,
Hermeneutik, 12.1 (2019)

Muhammad Husain al-Dzahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun

Munir, Abdul, ‘Penafsiran Imam Al-Qusyairi Dalam Kitab Tafsir Lataif Al-Isyarat
(Studi Tentang Metode Penafsiran Dan Aplikasinya)’, Disertasi (UIN Sunan
Kalijaga, 2009)

2023 15

Anda mungkin juga menyukai