bachtiarlutfisaja@gmail.com
Abstrak
1|MADZAHIBUT TAFSIR
A. Pendahuluan
dahulu para Ulama’ terus berupaya untuk mencari makna yang terkandung
menyususun dan menggunakan sebuah ilmu yang disebut sebagai Ulȗm al-
Qur’an. Ilmu ini membahas yang berkaitan dengan al-Qur`an dari segi
dari pengkajian ini adalah untuk memahami makna atas kalam Tuhan,
klasik adalah Jalâl ad-Dîn as-Suyûthî2 . Dia adalah seorang penulis yang
kurang lebih mencapai 60.000 karya tulis yang ia tulis pada masanya, tidak
hanya ilmu yang berkaitan dengan hadis, fiqh dan balaghah, as-Suyûthî juga
1
Muhammad Ali as-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur`an Praktis, Terj. Muhammad Qadirun Nur,
(Jakarta: Pustaka Amani, 2001), h.3.
2
Selanjutnya disebut as-Suyûthî.
2|MADZAHIBUT TAFSIR
merupakan salah seorang yang menafsirkan Al-Qur`an dalam berbagai kitab
tafsir.
salah satu kitab tafsir fenomenal diantara banyak karya Jalâl ad-Dîn as-
ayatnya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti tafsir ad-Durr al-
ad-dakhîl di dalamnya.4
Nama lengkapnya adalah Abu Fadl Abdurrāhman bin Abu Bakar bin
4
Lihat Jalal al Din As Suyuthi, Ad Dur al Matsur fi Tafsir al Matsur Juz 1 (Beirut : Darul
Fikr,1195),h.9.
3|MADZAHIBUT TAFSIR
sebutan As-Suyûthî diambil dari nama daerah tempat kelahirannya Suyuth
dia berumur 6 tahun, dan mulai saat itu As-Suyûthî tumbuh dan besar
zamannya dalam segala disiplin ilmu, baik yang berkaitan dengan al-
Qur’an, hadits, rijal dan gharib al-hadits5. Dalam sebuah kesempatan Imam
menemukan lagi hadits yang labih banyak dari jumlah tersebut, saya pasti
sempat bertanya kepada Nabi “apakah saya termasuk ahli surga? Kemudian
5
Muhammad Husain al-Dzahabi, Tafsir Wa al-Mufassirun, Cet. Ke-8 (Mesir: Maktabah
alWahbah, 2003),180. Selanjutnya kami sebut al-Zahabi
6
Ibid.,181.
4|MADZAHIBUT TAFSIR
diantaranya adalah kitab Umdah al-Ahkām, Alfiyyah ibnu Mālik, Minhaj al-
mulai sibuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, berpaling dari
orang-orang sekitarnya. Selain dari beribadah, pada usianya yang seperti itu
Kairo.7
3. Riwayat Pendidikan
kunjungi adalah: Imam Sirajuddin al-Qalyubi dan syaikh al-Islam Ilmu al-
Din al-Bulqaini dari keduanya beliau mempelajari fiqh, ilmu farā’id dari
Taqiyuddīn al-Samni dan Syihabuddīn, ilmu Hadits dan Bahasa Arab dari
Imam Taqiyuddīn al-Hanafi, dalam ilmu Tafsir beliau belajar dari ulama
besar yang sangat terkenal dikalangan madzhab Syafi’i yakni Imam Jalâl
7
Mani ‘Abdul Halim Ahmad, Manhaj al-Mufassirin, terj: Faisal Saleh dan Syahdianor, Cet.1
(Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2006), 126.
5|MADZAHIBUT TAFSIR
ad-Dîn al-Mahalli yaitu salah seorang penulis tafsir jalalain.8 Selain dari
para imam tersebut, as-Suyûthî juga pernah belajar kitab shahih muslim
kedokteran berasal dari Roma yang pindah ke Mesir. Selain guru laki laki,
binti Ali, Niswan binti Abdullah al-Kanani, Hajar binti Muhammad al-
Misriya.
Dari berbagai literasi yang sampai kepada penulis, selama hidupnya as-
Suyûthî berhasil menulis lebih dari 600 judul.9 Berikut ini penulis akan
a. Bidang Tafsir
2) Mutāsyābīh al-Qur’an
8
Jalaluddin al-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, Cet. Ke- 1, juz I ( Mesir: Darr al-Salam,
2008),6-7.
9
Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008),
hal. 112
10
As Suyuthi, , al-Itqan fi Ulum …,h.128.
6|MADZAHIBUT TAFSIR
4) Al-Madzhāb fī Ma Waqa’a fi al-Qur’an Min al-Mu’rab
c. Bidang Hadits
3) Jāmī’ al-Shaghīr
1) Tadrib al-Rawi
4) Al-Ahadits al-Manfiyyah.
e. Bidang Fiqh
2) Al-Arju fi al-Farji
al-Asybah wa al-Nazha’ir
2) Al-Fiyyah fi al-Nahwi
7|MADZAHIBUT TAFSIR
3) Bughiyah al-Wi’at fi Thabaqat al-Nuhat
6) Ham’u al-Hawami’
h. Bidang Sejarah
2) Manaqib Malik
3) Tarikh Asyuth.
4) Tarikh al-Khulafah
Bi Al-Ma`Tsûr
tulis, mereka semua tidak lepas dari latar belakang yang menjadi
demikian, dia tidak lepas dari sebuah dorongan motivasi untuk menyusun
dengan sangat luar biasa. Dari biografi yang penulis paparkan diatas
pengetahuan adalah hal yang hebat. Dengan tekun dia secara kreatif
8|MADZAHIBUT TAFSIR
karangan yang berjumlah lebih dari 500 buah judul yang didalamnya
dari dunia pergaulan umum dan menghindari para pencintanya bahkan pada
istrinya hingga keluarganya bahkan tidak memberi fatwa dan tidak pula
hayatnya.11
dari hadis hadis Rasulullah SAW serta atsar atsar sahabat dan
muqaddimah kitab, karya ini merupakan kitab musnad hadis, yang berisikan
10.000 hadis marfu’ dan hadis mauquf diselesaikan dalam empat jilid dan
11
Mahmud Basuni Faudah, Tafsir tafsir Al Quran, perkenalan dengan meodologi tafsir,( Bandung
: Pustaka,1987),60.
9|MADZAHIBUT TAFSIR
diberi nama Tarjuman al -Qur’an. Kemudian unutk memudahkan pembaca
merupakan hasil takhrij dari kitab-kitab yang mu’tabar , kitab tersbut diberi
dari Al-Bukhori, Muslim, An-Nasa’i, Al-Tirmizi, Abu Daud, Ibnu Jarir, Ibu
Hatim danlain-lain. Namun beliau tidak memilah antara riwayat shahih dan
tafsir bil ma’tsur yang hanya memuat hadis-hadis saja. Seperti yang
12
Jalal al Din As Suyuthi, Ad Dur al Matsur…,h.3-4.
10 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
terdapat perbedaan, pada terbitan yang bersumber dari Darr al-Kutub al-
Islamiyah pada bagian terkahir dicantumkan awal ayat serta tempatnya.
Sedangkan pada terbitan Darr al-Fikr dicantumkan awal matan hadis dan
awal ayat serta tempatnya, sehingga meskipun as-Suyûthî memuat jumlah
riwayat yang sangat banyak dalam ktabnya sangat mudahbagi seseorang
jika ingin mencari sebuah hadis dilam kitab tafsir ad-durr al-matsûr fî at-
tafsîr bi al-ma`tsûr jika merujuk kepada kitab terbitan Darr al-Fikr.
E. Sistematika Tafsir Ad-Durr Al-Matsûr Fî At-Tafsîr Bi Al-Ma`Tsûr
1. Sistematika Penafsiran
Yang penulis maksud dengan sistematika pada permasalahan ini adalah
merupakan rangkaian yang ditempuh as-Suyûthî dalam menafsirkan
ayat ayat guna menjelaskan maksud Allah dalam al Quran. Sistematika
tersebut adalah
a. Menuliskan nama surat
satu aya.
f. Menuliskan atsar atau hadis yang berkaitan dengan ayat atau surat
berikut:
a. Disebutkan satu ayat atau beberapa ayat dalam suatu surat yang
11 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
dengan hal tersebnt, baik badis tersebut bemilai dhaif atau pun
b. Setelah itu beralih pada ayat lain yang seolah-olah kandungan ayat
sarna lain.
2. Sistematika Kitab
dicetak oleh percetakan Darul Fikri di bagi menjadi delapan jilid yang
Bairut Libanon pada tahun 1990 dan disusun menjadi enam jilid dengan
12 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
b. Jilid II terdiri dari surat Ali Imran samapi surat al-Ma’idah
Darr al-Fikr dicantumkan awal matan hadits dan awal ayat serta
sangat banyak dalam kitabnya sangat mudah bagi seseorang jika ingin
Ma`Tsûr
Riwayat sahabat.
13 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
Dalam hal ini, tafsir Ad-Durr Al-Matsûr Fî At-Tafsîr Bi Al-Ma`Tsû
13
M. Ridlwan Nasir, Memahami Al Qur’an Prespektif Baru Metodologi Tafsir Muqarin,
(Surabaya : Indra Media,2003),14.
14 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
Al-Ma`Tsûr merupakan kitab tafsir dengan metode Bayaani/ Metode
Qur’an baik secara global atau mendetail. Dalam hal ini tafsir Ad-Durr
rinci, dengan uraian uraian yang Panjang lebar, sehingga cukup jelas dan
14
Ibid.,16.
15 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
Model tafsir ithnabi ini terlihat saat as-Suyûthî menjelaskan lafadz
banyak sekali Riwayat yang berkaitan dengan itu. Mulai dari hadis nabi
Yang dimaksud dengan meninjau tafsir dari segi sasaran dan tertib
Qur’an dengan cara urut dan tertib sesuai dengan uraian ayat ayat dan
surat surat dalam mushaf dari awal surat al Fatihah hingga akhir surat
an Nas.15
Ma`Tsûr
anut dan dituangkan dalam tafsir mereka. Dalam hal ini Tafsir Ad-Durr
15
Ibid.,17.
16 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
17 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
Padahal dalam masalah ru'yat ini terjadi perbedaan pendapat yang
bahwa pada hari kiamat nanti manusia tidak dapat melihat Tuhan
ini tidak dapat dilihat oleh siapapun, Dan di akhirat nanti Tuhan dapat
Sunni. terlebuh jika disandarkan dengan kitab kitabnya yang lain mutlak
dalam keluasan ilmu dan berfatwa tetapi dia dalam pandangan fiqhnya
lebih banyak mengikuti Imam Syafi’i. namun dalam kitabnya yang lain
18 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
dari empat madzhab fiqh yakni Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam
Syafii dan Imam Hanbal. Hal ini juga terjadi dalam penafsiranya pada
pengutipanya tidak lepas dari apa yang disepakati oleh Imam as Syafii.
makanan.
19 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
H. Sketsa pemetaan tafsir ad-durr al-matsûr fî at-tafsîr bi al-ma`tsûr
Sumber Penafsiran
( bil al matsur/ bi al riwayah/ bi al Manqul)
ad-durr al-matsûr
fî at-tafsîr bi al- Segi sasaran dan tertib ayat ( Tafsir Tahlily)
ma`tsûr
Aliran Penafsiran
dua kitab tersebut terletak pada penggunaan sanad dalam mengutip hadits.
20 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
tetapi beliau mengumpulkan riwayat-riwayat yang ada kaitannya dengan
ayat yang hendak ditafsirkan, hal ini sangat berbeda dengan apa yang
dilakukan oleh para mufassir yang lain, seperti ibnu Jarīr al-Thabāri dalam
kitabnya jami’ al-bayān ‘an ta’wīl al qur’an (W.310 H), ibn Katsir dalam
riwayat yang ada kaitannya dengan suatu ayat, tetapi mereka terkadang
salah satu letak keistimewaan yang dimiliki oleh tafsir tafsir ad-durr al-
ma’tsur dan unsur ra’yi. Hal ini dapat dilihat dari kitab-kitab tafsir karya
tafsirnya jika ditinjau dari segi sumber tafsir. Hal ini terlihat bahwa beliau
dengan qaul sahabat, dan qaul tabi’in. Bahkan, dalam satu ayat saja beliau
jika tafsir tersebut ditinjau dari segi metode atau manhaj maka tafsir ad-durr
21 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
al-matsûr fî at-tafsîr bi al-ma`tsûr dapat dikategorikan sebagai tafsir yang
menggunakan manhaj tahlīlī, hal ini dapat dilihat dari segi penafsiran as-
munasabah ayat dan juga masalah pendapat imam qira’at serta masalah
Al-Ma`Tsûr
lainya, sejalan dengan itu ada beberapa sisi kekurangan dalam kitab tafsir
1. Kelebihan/Keunggulan
Suyûthî tidak ada satu pendapat pribadi yang dimasukkaa sebagai penjelas
16
Abdul Mu’in Salim, Metodologi Ilmu Tafsir, cet. 3, (Yogyakarta : Teras,2010),31.
22 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
ayat baik itu berupa satu kalimat arau beberapa kalimat, namun dalam kitab
tersebui merupakan kumpulan dari hadis Rasul atau pendapat sahabat utau
tabi’in. dari segi ini lah keunggulan dan keistimewaan tafsir ini. Mengingat
2. Kekurangan
K. Kesimpulan
23 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
banyak mufassīr di dunia. Kitab ini sepernuhnya menggunakan kutipan
kutipan hadis pada tingkat dan derajatnya masing masing. as-Suyûthî dalam
kitabnya ini sama sekali atau tidak ditemukan menggunakan ra’yu atau
1. Metode penafsiran
manqūl
2. Aliran Penafsiran
24 | M A D Z A H I B U T T A F S I R
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mani ‘Abdul Halim. Manhaj al-Mufassirin, terj: Faisal Saleh dan
Syahdianor, Cet.1, Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2006.
Adz Dzahabi, Muhammad Husain, Tafsir Wa al-Mufassirun, Cet. Ke-8, Mesir:
Maktabah al Wahbah, 2003.
Faudah, Mahmud Basuni. Tafsir tafsir Al Quran, perkenalan dengan meodologi
tafsir, Bandung : Pustaka,1987.
Ghofur, Saiful Amin. Profil Para Mufassir al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008.
Nasir, M. Ridlwan. Memahami Al Qur’an Prespektif Baru Metodologi Tafsir
Muqarin, Surabaya : Indra Media,2003.
Salim, Abdul Mu’in. Metodologi Ilmu Tafsir, cet. 3, Yogyakarta : Teras, 2010.
As Shabuni, Muhammad Ali. Ikhtisar Ulumul Qur`an Praktis, Terj. Muhammad
Qadirun Nur, Jakarta: Pustaka Amani, 2001.
__________, Jalaluddin, al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, Cet. Ke- 1, juz I, Mesir: Darr
al-Salam, 2008.
__________, Jalaludin, Ad Dur al Matsur fi Tafsir al Matsur, Juz 1, Beirut : Darul
Fikr,1195.
25 | M A D Z A H I B U T T A F S I R