التخريجهوالداللةعلىموضعالحديثفىمصادرهاالصليةالتىاخرجتهبسندهثمبيانمرتبتهعندالحاجة
“Takhrij ialah penunjukan terhadap tempat hadits dalam sumber aslinya yang
dijelaskan sanadnya dan martabatnya sesuai dengan keperluan”.
Yang dimaksud referensi hadits utama pada hal diatas adalah semua tipologi
kodifikasi hadits yang penyusunnya mendatangkan hadits tersebut dengan sanad
sendiri. Maka tidak dibenarkan merujuk kepada kumpulan hadits yang disusun tanpa
ada sanad. Karena inti kajian hadits merupakan gabungan analisa sanad dan matan
hadits. Dan yang dimaksud otentisitas hadits adalah menentukan derajat hadits yang
diteliti, apakah shahih, hasan, dhaif, atau maudhu’.
1
Al-Tahhan, Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadits, terj. Ridlwan Nasir (Surabaya: Bina
Ilmu,1995), hl. 1
2
Ibid,, 5
1
hadits yang dijadikan objek penelitian, melainkan juga sisi validitasnya sehingga
dapat dipaparkan apakah hadits tersebut ma’mul atau ghairu ma’mul.
1. Mengetahui siapa saja yang mengeluarkan hadits yang ditakhrij dalam buku-
buku utamanya.
2. Mengetahui syawahid perawi sahabatnya.
3. Mengetahui tawabi’ pada setiap tabaqat sanadnya.
4. Mengetahui sisipan yang diriwayatkan dari berbagai syawahid dan tawabi’
nya.
5. Mengetahui kredibilitas sang perawi.
6. Mengetahui terpenuhi dan tidaknya persyaratan keshahihan hadits.
7. Mengetahui sisi validitas hadits.
Untuk menerapkan metode takhrij yang pertama ini, kita dapat menggunakan
tiga macam kitab, yaitu :
2
a. Kitab-kitab Musnad
3
Ar-Risalatul Mustatrafah : 74
3
dan umumnya susunan nama-nama sahabat itu berdasarkan urutan huruf
hijaiyah. Tetapi pembicaraan kita dalam hal ini hanyalah kitab-kitab Mu’jam
yang disusun berdasarkan musnad-musnad sahabat. Kitab-kitab mu’jam ini
jumlahnya banyak sekali, dan yang masyhur adalah4
a. Al-Mu’jamul Kabir
b. Al-Mu’jamul Ausat
c. Al-Mu’jam As-Saqir
d. Mu’jam As-Sahabah karya Ahmad bin Ali bin Lalin Al-Hamdany (-
398 H)
e. Mu’jam As-Sahabah karya Abu Ya’la Ahmad Ali Al-Mausili (-308 H)
c. Kitab-kitab Atraf
Kitab Atraf adalah bagian kitab-kitab hadith, yang hanya menyebutkan
bagian (tarf) hadith yang dapat menunjukkan keseluruhannya, kemudian
menyebutkan sanad-sanadnya, baik secara menyeluruh atau hanya
dinisbatkan (dihubungkan) pada kitab-kitab tertentu. Pada umumnya kitab
Atraf ini disusun berdasarkan musnad-musnad sahabat sesuai dengan dengn
urutan huruf hijaiyah. Maksudnya kitab tersebut dimulai dengan hadith-
hadith sahabat yang namanya dimulai dengan huruf alif, kemudian ba, dan
seterusnya. Kegunaan kitab-kitab Atraf diantaranya adalah :
a. Dapat mengetahui sanad hadith yang berbeda-beda, tetapi dapat
dikumpulkan dalam suatu tempat, dan selanjutnya dapat mengetahui
hadith gharib, hadith aziz, dan hadith masyhur.
b. Dapat mengetahui para rawi hadith
c. Dapat mengetahui jumlah hadith setiap sahabat dalam kitab-kitab yang
menjadi objek atraf
4
At-Tahlan Mahmud, Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadis, hlm.29
4
2. Mengetahui Lafal Pertama dari Matan Hadith
Ada tiga macam kitab yang membantu untuk menggunakan metode tersebut
yaitu5
5
Ibid, hlm.40-41
5
Miftahu At-Tartib Li-Ahadisil Tarikhil Khatib, karya Sayyid Ahmad
bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Sadiq Al-Gamariy Al-Maghribi
Al-Bugyah Fi-Tartibi Ahadisil Hilyah, karya Sayyid Abdul ‘Aziz bin
Sayyid Muhammad bin Sayyid Sadiq Al-Gamari
Miftahul Muwatta’, karya Muhammad Fuad Abdul Baqi
Miftah Sunan Ibnu Majah, karya Muhammad Fuad Abdul Baqi
6
macam kitab, yang masyhur diantaranya adalah Al-Ajza’, At-Targib
Wat-Tarhib, Az-Zuhd Wal-Fada’il Wal Adab Wal-Akhlaq, Al-Ahkam.
a. Penelitian Matan
b. Penelitian Sanad
7
kitab Al Manahilus Salsalah Fil Ahadisil Musalsalah, karya
Muhammad bin Abdul Baqi Al Ayyubi.
Sanadnya mursal. Maka dapat dipakai kitab-kitab tentang hadith
mursal, seperti kitab Al Marasil, karya Abu Dawud As Sijistani dan
kitab Al Marasil karya Ibnu Abi Hatim Abdur Rahman bin
Muhammad Al Hanzal Ar Razi.
Dalam hal ini terdapat beberapasifat dan keadaan seperti adanya illat
dan kesamaran baik dalam matan atau sanad hadith yang dapat
dideteksi melalui kitab-kitab khusus seperti :
Artinya : “ dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar
“Penelusuran hadits yang ditelusuri pada kitab al-mu’jam al mufharas terdapat pada
jilid I halaman 465”,dengan penelusuran kata حسدditemukan data atau tanda sebagai
berikut :
8
جه :زهد 22
د :أدب 44
خدثنا هارون بن عبدهللا الحمال وأحمد بن ابن المأزهرقاال حدثنا ابن أبى فديك عن عيسى بن أبي عيسى الحناط
عن أبي الزناد عن أنس أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
والصدقة ثطفئ الخطينة كما يطفئ الماء النار والصالة ثور المؤمن والصيام جنة من النار
خدثنا أبو معاوية عن األمش عن يزيد الرقاشي عن أنس بن مالك قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ان
الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
حدثنا عثمان بن صالح البغدادي أبو عامر يعني عبد مالك بن عمر وحدثنا سليمان بن يالل عن ابرهيم بن أبى
اسيد عن أبي هريرة أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال اياكم والحسد فان الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار
الحطب أو قال العشب.
ابرهيم ب ن أبي أسيد المد ني البراد عن جده عن أبي هريرة عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال اياكم والحسد فان
الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
عن أبي هريرة أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال اياكم والحسد فان الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
حدثنا سعيد عتدهللا وعبد الوارث قال حدثنا قاسم أضبغ قال حدثنا لسماعيل بن اسحاق قال حدثنا عبد هللا بن مسلمة
بن قعنب قال حدثنا سليمان بن بالل عن ابراهيم بن أبي أسيد عن جده عن أبي هريرة أن النبي صلى هللا عليه
وسلم قال اياكم والحسد فان الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
9
Dari keenam hadits yang dikutip diatas, hadits tersebut hanya diriwayatkan oleh
dua mukharij saja yaitu ibnu majah dan abu dawud,walaupun terlihat ada beberapa
perbedaan susunan redaksi ( teks ) matan dari hadits tersebut,tetapi masih dalam satu
makna, hal ini biasa terjadi karena :
10
Riwayat ibnu majah :
Utsman bin salih,nama lengkapnya adalah utsman bin salih bin sa’id bin
yahya al khayyat al khulqany,kunyahnya abu al qasim al baghdady. Nama yang di
gunakan dalam penulisan sanad adalah nama yang pertama. Abu amir,nama
lengkapnya adalah abdul malik bin amrin al qaysyi,yang dikenal dengan kunyah nya
abu amir al-aqdy al basry. Sulaiman bin bilal nama lengkapnya sulaiman bin bilal al
qurasyy al-taimy,kunyahnya abu Muhamad. Ibrahim bin asidin,nama lengkapnya
adalah ibrahim bin asidin al barad al-madini kunyah nya abu Said. Jaddihi namanya
tidak ditulis dengan lengkap,setelah melakukan penelusuran dan penelitian dari
berbgai sumber tidak ditemukan nama aslinya. Nama jaddihi ini majhul ( tidak
dikenal ) dengan demikian dalam penulisan skema tetap menggunakan kata jaddihi.
11
Jalur Periwayatan Ibnu Majah
Harun bin abdillah al hammal yang dimaksud adalah harun bin abdillah bin
marwan al baghdady,abu musa al bazzaz al hafiz yang kemudian dikenal dengan al
hammal.. Ahmad bin al azhar, nama lengkapnya ahmad bin al azhar bin mani salit bin
ibrahim al abdy, yang kemudian dikenal dengan abu al azhar al naisabury. Nama abu
fuadik yang di maksud adalah muhamad bin ismail bin muslim bin abi fuadik ,yang
kemudian dikenal dengan abu fuadik. Isa bin abi isa al-hannat nama lengkapnya
adalah isa bin abi isa al hannat al-ghifary,atau dikenal dengan abu musa dan ada yang
berkata juga beliau dikenal dengan sebutan abu muhamad al madany. Nama abu
zinad yang dimaksud adalah bdullah bin dzakwan al quraisyy,abu abd al-rahman al
madany dan di kenal dengan abu zinad.
12