Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ISIM NAKIRAH DAN MA’RIFAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bahasa Arab
Dosen Pengampu : H. Muhammad Aniq, Lc., MA

Disusun :
Kelompok 4-2 E MBS
1.

2.

3.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Isim Nakirah dan Isim Ma’rifah” dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya.Dan juga kami berterimakasih pada Bapak H. Muhammad
Aniq, Lc., MA selaku Dosen mata kuliah Bahasa Arab yang telah memberikan tugas ini
pada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bahasa Arab dan dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan terhadap makalah yang telah kami buat demi perbaikan di waktu
mendatang.

Kudus, 11 Maret 2019

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Allah mengutus Nabi dan Rasul untuk memberi kabar berita dan ancaman bagi
manusia yang pada intinya mengajak kepada Agama Islam.Banyak cobaan yang
dihadapi oleh para Nabi dan Rasul ketika berdakwah mengajak kepada kebenaran. Akan
tetapi mereka tetap berjuang dan selalu percaya bahwa Allah tidak akan membiarkan
mereka.
Setiap Nabi dan Rasul memiliki cobaan yang berbeda.Ada yang harus
menghadapi para penyihir, para penyembah berhala, bahkan orang-orang yang
mendalami ilmu kedokteran.Maka Allah menurunkan mukjizat kepada mereka sesuai
dengan kebutuhan untuk menghadapi umat manusia agar mereka beriman kepada
Allah.Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dihadapkan pada umat yang gemar
bersya’ir oleh karena itu Allah turunkan Al-Qur’an yang berbahasa sya’ir tertinggi
untuk mengalahkan para penya’ir pada masa itu.
Allah menurukan Al-Qur’an juga sebagai pedoman hidup bagi manusia. Al-
Qur’an terdiri dari surat-surat, dan setiap surat terdiri dari ayat-ayat. Bahasa yang
digunakan dalam Al-Qur’an adalah Bahasa Arab. Agar umat muslim dapat mengerti
dan paham apa yang dimaksudkan oleh Allah maka umat muslim perlu memperlajari
Al-Qur’an itu sendiri. Dalam memahami Al-Qur’an, kaidah-kaidah Bahasa Arab pun
menjadi acuan, termasuk kaidah isim ma’rifat dan nakirah.
Penulis akan membahas sedikit mengenai kaidah-kaidah dalam menafsirkan
yang berkaitan dengan isim ma’rifat dan nakirah dalam sebuah makalah yang berjudul
“Isim Nakirah dan Ma’rifah”.
B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Isim Nakirah dan Isim Ma’rifah


2. Karakteristik Isim Nakirah dan Isim Ma’rifah
3. Jenis Isim Nakirah dan Isim MA’rifah
4. Pengelompokan Isim MA’rifah

C. Tujuan

1. Dapat memahami apa itu isim nakirah dan ma’rifah


2. Dapat mengetahui karakteristik isim nakirah dan ma’rifah
3. Dapat menambah pengetahuan tentang jenis isim nakirah dan ma’rifah
4. Dapat mengetahui isim apa saja yang termasuk isim ma’rifah
A. Pengertian Isim Nakirah Dan Isim Ma’rifah
 Isim Nakirah
Adalah isim yang masih umum atau global, kata benda yang mana, yang
seperti apa. Terdapat dimana, kepunyaan siapa, dan lain sebagainya,
sehingga tidak bisa mengindikasi benda tersebut, sebab maknanya umum.
 Isim Makrifah
Adalah kata benda yang berarti khusus dan memiliki kandungan arti tertentu
sehingga membuat mutakalim (orang yang berbicara) dan pendengar sudah
memahami apa yang dimaksud

B. Karakteristik Isim Nakirah dan Isim Ma’rifah


A. Isim Nakirah

 Harakat atau baris akhirnyya tanwin ( ًٍ2ٌٍ)1

 Biasanya tidak di tandai dengan huruf Alif-Lam (‫)ال‬


Contohnya =

Kata “rumah” pada contoh tersebut dikategorikan umum atau tak


tentu maknanya karena maksud dari kata ini tidak diketahui spesifikasinya. Sehingga
menyisakan pertanyaan; rumah yang mana atau bagaimanakah?
Umumnya, cara mudah mengetahui isim nakirah seperi ciri diatas
yang sudah dituliskan yaitu melihat ciri harakat terakhirnya, yaitu terdapat harakat
tanwin. Selain itu, kata benda tersebut juga tidak diawali oleh huruf alif dan lam,

1
Asep Muhidin, Nahwu Shorof Tadrijy (Jawa Barat : PT Khazanah Mimbar Plus, 2011)hlm.37.
sebagaimana ciri-ciri ini tampak pada contoh-contoh tersebut.2 Namun Isim Nakirah
dapat menjadi isim ma’rifat jika dimasukki Alif Lam Tarif (‫)ال‬. Contoh :3
ISIM NAKIRAH ISIM MA’RIFAT
‫َر ُج ٌل‬ ‫اَل َّر ُج ُل‬
(seorang laki-laki) (laki-laki itu)
ٌ ‫بَي‬
‫ْت‬ ُ ‫اَ ْلبَي‬
‫ْت‬
(sebuah rumah) (rumah itu)

B. Isim Ma’rifat
 Isim marifah cirinya menggunakan (‫)ال‬
Contoh =

Isim Makrifat itu kata benda yang menunjukkan makna benda


tertentu (sudah dikenal, definitf). Dengan kata lain beda tersebut telah diketahui
secara pasti sehingga tidak menimbulkan pertanyaan semacam “yang mana?”
atau “bagaimana”.
Sehingga pada contoh diatas, pada kata “rumah itu”, “anak laki-laki
itu”, dan “buku itu” sudah dipahami oleh orang yang mendengarnya secara pasti.

2
Rusdianto, Cepat dan Muda Belajar Bahasa Arab (Yogyakarta : Diva Press,2018)hlm.36.
3
Solihin M.S, Bahasa Arab( Bandung : Grafindo Media Pratama,2008)hlm.67.
Sehingga, kata pada contoh – contoh tersebut tidak menyisakan pertanyaan lagi
bagi orang yang mendengarnya.

C. Jenis-Jenis Isim Nakirah dan Mar’rifah


1. Isim Nakirah
 Kalimah Isim dapat dipasangi AL (‫)ال‬, dan membekaskan ma’rifah atau
menjadikannya tertentu.
Contoh :

ٌ‫ِكتَاب‬ ‫َر ُج ٌل‬


(Buku) (Laki-laki)

Maka dapat dipasangi AL dan membekaskan Ma’rifah contoh :

ٌ‫ال ِكتَابُ فَيس‬ ٌ ‫ال َّر ُج ُل ُش َجا‬


‫ع‬
(Buku itu sangat bagus) (Laki-laki itu Pemberani)

 Kalimah isim menduduki kedudukan isim yang dapat dipasangi AL, seperti

lafadz ْ‫ ُذو‬artinya “pemilik” sinonim dengan lafadz ٌ‫احب‬


ِ ‫ص‬َ “pemilik”.Contoh:
‫( َجا َء ُذوْ ِع ْل ٍم‬seorang yang berilmu telah datang)
Pada contoh diatas maksudnya adalah ُ‫احب‬
ِ ‫ص‬َ ‫“ ِع ْل ٍم‬pemilik ilmu” maka
lafadz ْ‫ ُذو‬adalah isim nakirah yang tak dapat dipasangkan dengan AL, akan
tetapi ia menduduki kedudukan isim yang dapat dipasangi AL pemberi bekas

ma’rifah, yaitu lafadz ُ‫صا ِحب‬


َ

2. Isim MA’rifah
 Kalimah Isim tidak dapat dipasangi AL, pun tidak menduduki kedudukan isim
dapat dipasangi AL. Contoh :

‫( َجا َء َعلِ ٌّي‬Ali telah datang)

 Kalimat Isim dapat menerima Al, akan tetapi tidak membekaskan ma’rifat.
Contoh :

ُ‫( َجا َء ْالعبَّاس‬Abbas telah datang)


Contoh Al pada lafadz ُ‫العب َّاس‬ ْ tidak berfungsi mema’rifahkan, karena isa
sudah ma’rifah sebab isim ‘Alam.

D. Pengelompokan Isim Ma’rifah


Selain ditandai dengan awalan huruf alif dan lam, ada juga beberapa isim yang
tergolong isim makrifat, yaitu sebagai berikut :
1. Isim ‘Alam (‫()عالم‬Nama)
Isim ‘alam adalah kata yang menunjukkan arti nama, atau isim yang
digunakan untuk nama tertentu, baik untuk manusia ataupun selainnya.
Contoh = ‫( ُم َح َّم ٌد‬Muhammad),َ ‫( سُو َراباَيا‬Surabaya), dan lain-lain.4
Perlu diketahui, semua isim ‘alam itu tergolong makrifat, meskipun
ada sebagian isim (nama) yang huruf terakhirnya berharakat tanwin. Hal
tersebut dikarenankan setiap nama menunjuk arti tertentu, sehingga tidak
membutuhkan penjelasan lagi
Sementara itu, Isim ‘alam dibagi menjadi 3 :
a) Isim ‘alam khas (nama asli seseorang)
ْ ‫( ُر‬Rusydi),
Contoh :‫ش ِدى‬ ‫( َعلِ ٌّي‬Ali),‫( ُع َمر‬Umar).
b) Kunyah (‫)كنية‬
yaitu nama sebagai julukan. Biasanya nama untuk julukan

diawali oleh salah satu kata ٌ ‫ بِ ْن‬, ٌّ‫آب‬, ‫ اُ ٌّم‬,‫اِب ٌْن‬


‫ت‬
4
Saidina Zulfikar, Cara Praktis Belajar Bahasa Arab,(Jakarta: Qalam Media Pustaka, 2008), hlm
Contoh:

‫اِب ُْن ُر ْش ِدى‬ ‫اِب ُْن َعبَّاس‬


(Ibnu Rusydi) (Ibnu Abbas)

َّ‫اُ ُّم َسلَ َمة‬ َ ُ‫ت ق‬


ُّ‫صي ِْرى‬ ُ ‫بِ ْن‬
(Ummu Salamah) (Binti Qushairi)
c) Laqab
Yaitu nama gelar , menunjukkan kebaikkan atau memuji dan
keburukan atau peghinaan.
Contoh =

‫ْاألَ ِمي ُْن‬ ‫َّش ْي ُد‬


ِ ‫الر‬
)Orang yang jujur) (Orang yang cerdas)

2. Isim Isyarah
Isim isyarah adalah kata tunjuk atau kata yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu. Kata tunjuk digolongkan sebagai isim makrifat karena
berfungsi menunjukkan isim-isim yang ditunjuk .
Contoh =

ٌ‫هَ َذا ِكتَاب‬ ‫ك قَلَ ٌم‬


َ ِ‫َذل‬
Ini sebuah buku Ini sebuah pena

Kata yang bergaris bawah pada contoh di atas adalah isim


isyarah. Secara umum, isim isyarah digunakan untuk menunjukkan
benda yang dekat dan jauh dari si penutur.

E. Isim Maushul
Disebut juga kata penghubung, hal tersebut karena isim ini berfungsi
menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu
kesatuan.
Digolongkan kedalam isim marifat karena isim ini memperjelas kata
benda yang sudah jelas (isim makrifat), dengan menggunakan kalimat ang
terletak sesudah isim maushul. Kalimat yang jatuh setelah isim maushul
disebut shilah (anak kalimat)
Contoh : َ‫ الَّ ِذ ْين‬،‫ الَّتِ ْي‬، ْ‫الَّذي‬

F. Isim Dhomir (Kata Ganti)


Kata ganti yang berfungsi menggantikkan atau mewakili penyebutan
orang pertama, kedua, ataupun ketiga.5 Kata ganti ini digolongkan isim
marifat karena fungsinya menggantikan isim yang tertentu (Isim Makrifat)
Contoh =

Pada contoh diatas ‫( أحمد‬Ahmad) diganti dengan kata ‫(هو‬dia laki-laki).


Kata ‫ هو‬itulah yang disebut isim dhamir (kata ganti)

G. Munada
Secara umum, munada adalah kata benda yang terletak setelah huruf
nida’ (huruf untuk memanggil). Dengan bahasa lain, isim munada adalah
isim yang dipanggil atau disapa menggunakan kata seru. Isim ini menjadi
makifat karena setiap objek yang diseru pasti telah tertentu dan diketahui
oleh si penyeru.
Contoh =

5
Syaikh Abdul Qadir bin Ahmad al-Khunani, Huruf-Huruf Magis (Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
2005).hlm.205.
Huruf yang dipakai untuk memanggil nyaris sama dengan istilah kata
seru dalam bahasa Indonesia, dan umumnya sering diartikan “hai” atau
“wahai”.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai